Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Adm Publik

Dosen : Syamsuddin, S.Sos., M.Si.


Kelas : Reguler A Kelas 1

MAKALAH

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


ILMU ADMINISTRASI PUBLIK DI INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. HARIYANTI ABDULLAH (210222024)


2. MUFDHA AULIA (210222003)
3. SRI AMALIA (210222018 )
4. MUH. FADIL (210222020 )

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN AJARAN 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sejarah dan Perkembangan Ilmu
Administrasi Publik" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Administrasi


Publik.Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Sejarah dan
Perkembangan Administrasi Publik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Pak Syamsuddin, S.Sos., M.Si. selaku dosen mata kuliah
Pengantar Administrasi Publik . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sinjai, November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB 1....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG............................................................................... 4
B. RUMUS MASALAH.................................................................................. 4
C. TUJUAN..................................................................................................... 4
BAB 2..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.................................................................................................... 5
A. SEJARAH ADMINISTRASI PUBLIK.................................................... 6
B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI PUBLIK...................................... 6
1. Fase pra sejarah............................................................................... 6
a) Zaman Mesopotamia........................................................... 6
b) Zaman Babilonia................................................................. 6
c) Mesir Kuno.......................................................................... 7
d) Tiongkok Kuno.................................................................... 7
e) Romawi Kuno....................................................................... 8
f) Yunani Kuno....................................................................... 8
2. Fase sejarah..................................................................................... 8
a) Greja Katolik........................................................................ 9
b) Nicolo Machiaveli................................................................ 9
c) Revolusi industri................................................................... 9
3. Fase Moderen.................................................................................... 10
a) Tahap Survival (1886-1930)................................................. 10
b) Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945........... 10
c) Tahap Human Relations (1945-1959).................................. 10
d) Tahap Behaviouralisme (1959 hingga sekarang.................. 11
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DI INDONESIA
1. Masa Penjajahan Belanda.......................................................... 11
2. Masa Penjajahan Jepan.............................................................. 11
3. Masa Kemerdekaan................................................................... 12
BAB 3...................................................................................................................... 13
PENUTUP............................................................................................................... 13
KESIMPULAN...................................................................................................... 13
SARAN.................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Sejatinya ilmu tentang administrasi telah ada sejak dahulu kala karena administrasi
timbul dengan aktivitas yang menjelma menjadi peradaban manusia. Apabila sejarah
perkembangan administrasi itu dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap
kebudayaan, tujuan apapun, bagaimana pun bentuk dan stratakturnya, unsur-unsur
administrasi tersebut pasti selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi
selalu ada pada setiap kegiatan. Administrasi menjadi suatu keharusan dan urgen dalam
peradaban manusia sebagaimana ditingkatkan terhadap pemenuhan kebutuhan baik secara
individu maupun kelompok. Adapun pemenuhan kebutuhan tersebut sebagai upaya untuk
mendapatkan tujuan yang diinginkan dan terakumulasi secara kompleks. Hal yang menarik
adalah dalam pemenuhan kebutuhan yang kompleks tersebut akan saling tercipta resiprositas
kerjasama untuk dapat bertahan. Aktivitas kerja sama tersebut semakin mempertegas bahwa
administrasi berimbas pada segala aspek kehidupan manusia dalam setiap peradaban yang
diciptakan.
Dalam kaitannya dengan negara, peranan administrasi tidak dapat terelakkan dan
mutlak harus dipenuhi dalam penyelenggaraan bermasyarakat dan benegara. Namun dalam
implementasi dapat dipahami secara esensial bahwa penyelenggaraan negara merupakan
penyelenggaraan pelayanan publik yang hakiki sehingga orientasi dan manifestasi utama dari
administrasi adalah pelayanan publik.

B.      Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Bagaimana Sejarah Administrasi Publik?
2)  Bagaimana Perkembangan Administrasi Publik?
C.       Tujuan
     Adapun tujuan yang dapat dicapai, sesuai permasalahan di atas.
1)         Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami sejarah dan perkembangan
administrasi publik.
2)         Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu administrasi publik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH ADMINISTRASI PUBLIK


Sejarah Perkembangan Administrasi Publik
Pada dasarnya, administrasi publik (Henry, 1989) sudah ada bersamaan dengan
keberadaan sistem politik di suatu negara. Administrasi publik berfungsi untuk mencapai
tujuan program yang ditentukan oleh pembuat kebijakan politik.
Perkembangan ilmu administrasi publik dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu
lain, seperti ilmu politik, hukum, sosiologi, manajemen, ekonomi, dan lain-lain. Oleh
karena itu, konsep administrasi publik sebagai suatu pemikiran yang dipelajari secara
interdisiplin minimal mencakup aspek: (1) organisasi dan manajemen, (2) politik, dan (3)
hukum (lihat Kasim, 1993). Namun, administrasi publik berbeda dengan ilmu politik
berdasarkan penekanannya pada struktur dan perilaku birokrasi serta metodologi yang
digunakan. Administrasi publik juga berbeda dengan manajemen dalam arti bahwa teknik
evaluasi yang digunakan oleh organisasi publik non-profit tidak sama dengan teknik
evaluasi yang digunakan oleh organisasi privat yang mengejar keuntungan.Studi tentang
aktivitas administrasi publik dimulai dengan studi yang memakai pendekatan dari satu disiplin
ilmu tertentu dan dengan memakai istilah lain, seperti istilah birokrasi (pemerintahan). Robert
Presthus mengajukan periodesasi administrasi publik yang terdiri dari pendekatan:

1) institusional, 2) struktural, dan 3) keperilakuan. Sedangkan Nigro memperkenalkan tiga


periode, yakni: 1) periode awal, 2) periode sesudah Perang Dunia Kedua, dan 3) administrasi
negara baru. Pendekatan lain dikemukakan oleh John C. Buechner yang periodesasinya
terdiri dari pendekatan: 1) tradisional, 2) keperilakuan, 3) desisional, dan 4) ekologis. Pada
bagian lain, Mufiz membahas pendekatan administrasi publik menurut pakar lain seperti
menurut Maurice Spiers, yakni pendekatan: 1) matematik, 2) SDM, dan 3) sumber daya
umum. Kemudian, Thomas J. Davy yang memperkenalkan pendekatan: 1) manajerial, 2)
psikologis, 3) politis, dan 4) sosiologis. Pendekatan yang lebih komprehensif dikemukakan
oleh L.C.
Sharma, yakni pendekatan: 1) proses administrasi, 2) empiris, 3) perilaku manusia, 4)
sistem sosial, 5) matematik, dan 6) teori keputusan. Pendekatan administrasi publik yang

5
berkembang selama ini minimal mengikuti pendekatan Buechner (Mufiz, 1995).Pada abad
ke-18 di Eropa Barat, sudah ada studi terhadap birokrasi pemerintahan ditinjau dari segi
hukum dan politik, seperti yang dilakukan oleh de Gournay. Kemudian, pada abad ke-19,
mulai dikembangkan pendekatan sosiologis dalam studi terhadap birokrasi pemerintahan,
misalnya oleh H. Spencer dan de Play (Albrow, 1979: 17). Sedangkan studi tentang
administrasi publik di Amerika Serikat baru dimulai pada akhir abad ke-19 yang dipelopori
oleh Woodrow Wilson dalam tulisannya berjudul The Study of Administration pada tahun
1887. Sejak saat itu, administrasi publik mulai diakui sebagai spesialisasi baik sebagai sub-
bidang dari ilmu politik maupun sebagai disiplin yang berdiri sendiri.Studi tentang
administrasi publik dapat dianggap bersifat multi-disipliner dan eklektis, karena
mengadaptasi ide, metode, teknik dan pendekatan dari disiplin lain, seperti Psikologi,
sosiologi, antropologi, komunikasi, hukum, ekonomi, politik, dll. (baca Simon, Harmon dan
Mayer, 1986: 1-15; Pamudji, 1993: 79-141). Sebagai satu bidang akademis, administrasi
publik mengenal lima paradigma yang menurut Golimbiewsky(dalam Henry, 1989: 21)
berkisar pada persoalan “lokus” dan “fokus”. Lokus adalah tempat atau letak, sedangkan
fokus adalah apa yang dipelajari.

B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI PUBLIK


 Perkembangan Administrasi sebagai Seni dan Ilmu Pengetahuan
Pekembangan adminstrasi dan manajemen meneurut Siagian (1977) dapat dibagi menjadi 3
fase utama yaitu:
1. Fase Pra Sejarah yang berakhir pada tahun 1 masehi;
2. Fase Sejarah yang berakhir pada tahun 1886
3. Fase Modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masih berlangsung hingga sekarang
ini.
1. Fase Pra Sejarah
Banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip Administrasi telah
dilaksanakan pada fase pra-sejarah ini, meskipun mungkin masyarakat purba pada masa itu
tidak secara sadar melaksanakannya.
a. Zaman Mesopotamia
Pada zaman Mesopotamia ini telah dijalankan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen
terutama di bidang pertanian, perdagangan, komunikasi, pengangkutan terutama
pengangkutan sungai bahkan masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai
alat tukar menukar yang memperlancar jalannya perdagangan.

6
b. Zaman Babilonia
Administrasi perdagangan, pemerintahan, perhubungan dan pengangkutan telah berkembang
pula dengan baik sejak zaman Babilonia ini. Peradaban Babilonia telah berhasil pula
membina suatu sistem administrasi dan manajemen dibidang teknologi, yaitu dengan adanya
taman gantung.
c. Mesir Kuno
Analisis terhadap peninggalan-peninggalan zaman pra sejarah, membuktikan bahwa di Mesir
kuno aspek administrasi dan manajemen yang sangat berkembang ialah penataan usaha kerja
sama di bidang pemerintahan, militer, perpajakan dan pertanian (termasuk irigasi). Piramida
di Mesir juga merupakan pembuktian bahwa dalam pembangunan peninggalan sejarah itu
telah melibatkan ratusan ribu orang yang bekerjasama, dan tentunya didasari dengan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau pengerahan tenaga, dan pengawasan yang
sifatnya formal. Di Mesir juga ditemukan bukti-bukti bahwa orang-orang Mesir telah
menerapkan system desentralisasi dan penggunaan staf penasehat 2000 tahun sebelum
masehi.
d. Tiongkok Kuno
Tiongkok Kuno telah berhasil menciptakan suatu sistem Administrasi kepegawaian yang
sangat baik. Demikian baiknya ciptaan itu sehingga banyak prinsip-prinsip administrasi
kepegawaian modern yang terkenal dengan istilah “Merit System” itu dipinjam dari prinsip-
prinsip Administrasi kepegawaian Tiongkok Kuno.
Tokoh-tokoh terkenal pada zaman ini adalah :
1. Confusius
Beliau terkenal tidak hanya sebagai ahli filsafat dan rohaniawan yang agung akan tetapi juga
sebagai Negarawan dan Administrator yang besar. Selama jabatannya sebagai perdana
menteri, Tiongkok Kuno menjadi sangat teratur, beliau telah menyusun apa yang ia sebut
sebagai ketentuan Administrasi negara(Rules of Public Administration) yang merupakan kode
etik bagi para pejabat pemerintah pada waktu itu.
2. Chow
Chow pun pernah menjabat sebagai perdana menteri Tiongkok Kuno. Beliau telah
menciptakan apa yang disebut Undang-Undang Chow (The Constitution of Chow) yang
merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai negeri. Syarat-syarat itu
cukup berat sekalipun dilihat dari kacamata modern sekarang ini, yaitu : kejujuran,
kecakapan, pengabdian kepada kepentingan umum, pengetahuan yang mendalam tentang
kondisi negara,, kemampuan selalu sibuk dan produktif.

7
3. Moti
Beliau ini dipandang sebagai perdana menteri yang berpandangan sosialime pertama di dunia
dan sumbangnnya yang terpenting adalah perbaikan di bidang pertanian.
e. Romawi Kuno
Pekembangan Administrasi pada zaman Romawi Kuno dibuktikan dengan adanya ahli
filsafat terkenal yaitu Cicero, terutama dalam 2 bukunya yang masing-masing berjudul “ De
Office ” dan “ De Legibus  (The Low). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pemerintah
Romawi Kuno telah berhasil memerintah daerah yang sangat luas. Tugas-tugas pemerintah
dibagi dalam departemen-departemen yang disebut “Magistrates” yang dipimpin oleh
seorang magistrator. Di samping itu, pemerintah Romawi Kuno telah berhasil pula
mengembangkan Administrasi Militer, Administrasi Pajak, Administrasi Perhubungan lebih
dari zaman-zaman sebelumnya.
f. Yunani Kuno
Sumbangan terkenal dari Yunani Kuno yang mempengaruhi jalannya proses administrasi
ialah pengembangan konsep demokrasi. Sebagaimana diketahui, demokrasi dalam bahasa
Yunani terdiri dari 2 kata yaitu “demos”  yang berarti rakyat dan “krato” yang berarti
kekuasaan. Jadi kekuasaan rakyat. Letak perbedaan konsep demokrasi di kala itu dan
sekarang ialah terletak pada perbedaan interpretasi tentang “rakyat”. Yang tergolong kepada
rakyat dari suatu polis (Negara kota) pada zaman yunani kuno hanya terbatas pada mereka
yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Pria
2. Dewasa ( 21 Tahun )
3. Lahir di  Athena ( sebagai polis terbesar dan terpenting )
4. Orang Tua warga negara Athena.
Dengan pembatasan-pembatasan ini pun Yunani Kuno telah berhasil menciptakan parlemen
pertama di dunia yang pada waktu itu disebut “Dewan Orang-Orang Tua
yang Bijaksana”. Urusan-urusan di bidang pertahanan diatur sendiri oleh suatu dewan yang
disebut  “Dewan Militer”.
2. Fase Sejarah
    a. Gereja Katolik
Mempunyai sumbangan besar terhadap pemikiran adm melalui praktek administrasi terutama
dalam organisasi 1000 tahun yang lalu, memberi kontribusi dalam hal Hirarki otoritas,
spesialisasi aktivitas sepanjang garis fungsional dan konsep staf.

8
b. Nicolo Machiaveli
Machiaveli membuat 4 prinsip-prinsip kepemimpinan yaitu:
1) Pentingnya Relying upon mass consent. Otoritas prince adm pemimpin datang dari adm
yang diberikan oleh bawahan. Tak seorangpun menjadi pimpinan tanpa disetujui pengikut;
2) Pemimpin harus Stive for cohesiveness dalam organisasi;
3) Pemimpin harus mempunyai satu kemauan untuk survive;
4) Pemimpin harus mejadi pimpinan yang perhatikan wisdom, kindness dan justice, sifat
yang diuji pada setiap waktu.
c. Revolusi Industri
Inovasi teknologi dari revolusi industri memberi dampak dinamik terhadap pemikiran-
pemikiran administrasi dan manajemen terjadi di Inggris antara tahun 1700-1785, revolusi
industri di inggris mengubah manusia di segala bidang termasuk di bidang adm dan
manajemen sebagai sebagai teknik dan praktek kerjasama manusia. Pada fase revolusi
industri, Richard Arkwright memberi kontribusi dalam penggunaan efficient managerial
principles yang berhubungan dengan produksi yang kontinu, koordinasi mesin-mesin,
material, orang-orang , capital, factory disiplin dan tanda- tanda pembagian kerja. Adam
Smith juga memberi kontribusi tentang pembagian kerja, di mana ditunjukkan bahwa
spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi.
3. Fase Modern
Fase modern ini ditandai dengan lahirnya gerakan Manajemen Ilmiah yang
dipelopori F.W.Taylor sebagai seorang sarjana Pertambangan. Taylor memperhatikan bahwa
efisiensi dan produktifitas buruh tidak terlalu tinggi disebabkan terlalu banyaknya waktu dan
gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif. Kemudian Taylor mengadakan penyelidikan
tentang hal-hal tersebut yang disebut “ Time and Motion Study “ dan hasilnya dituliskan
dalam suatu buku yang berjudul “ The Principles of Scientific Management “ dan diterbitkan
pada tahun 1911 setelah terlebih dahulu dibacakan dalam kongres para sarjana teknik 
Amerika.
Demikian pula di Prancis seorang ahli pertambangan yang bernama Henri Fayol. Beliau
menyelidiki sebab musabab kegagalan perusahaan yang ditempatinya bekerja. Berkat
usahanya itu perusahaan tersebt dapat diselamtkan dari kehancuran. Dan kemudian hasil
pemikirannya itu dituangkan dalam suatu buku yang terbit pada tahun 1916, dan pada tahun
1930 diterjemahkan kedalam ke dalam bahasa inggris dengan judul “ General and
Industrial  Management “.

9
Pada dasarnya kedua tulisan dari ahli tersebut diatas saling melengkapi,
karena  Taylor menyoroti pada pelaksana dan pimpinan tingkat rendah,
sedangFayol menyoroti golongan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi.
Kedua tokoh inilah yang memegang peranan dan memberikan sumbangan yang sangat besar
dalam meletakkan dasar pertumbuhan administrasi dan manajemen sebagai ilmu
pengetahuan. Karenanya F.W. Taylor dijuluki sebagai Bapak Gerakan Managemen Ilmiah
dan H. Fayol dijuluki sebagai Bapak Teori Administrasi.
Kemudian Siagian, menjelaskan perkembangan administrasi Ditinjau dari segi penerapan
perkembangan ilmu administrasi, sejak lahirnya hingga sekarang  ilmu administrasi telah
melewati empat tahap yaitu:
1. Tahap Survival (1886 – 1930)
Tahap ini sering dikatakan sebagai tahun lahirnya administrasi karena pada tahun inilah
(1886). Gerakan  Manajemen Ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor. Dalam jangka
waktu yang paling panjang para ahli yang menspesialisasikan dirinya dalam bidang
administrasi dan manajemen memperjuangkan diakuinya administrasi dan manajemen
sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
  
2. Tahap Konsolidasi dan penyempurnaan (1930 – 1945)
Tahap ini disebut tahap konsolidasi dan penyempurnaan karena dalam jangka waktu inilah
prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil ilmu administrasi dan manajemen lebih
disempurnakan sehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi. Dan waktu ini pula gelar-
gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi dan niaga mulai banyak diberikan oleh lembaga-
lembaga pendidikan tinggi.

3.  Tahap Human Relations (1945 – 1959)


Tahap ini disebut tahap human relations karena setelah terciptanya prinsip-prinsip, rumus-
rumus, dan dalil-dalil yang sudah teruji kebenarannya perhatian para ahli dan sarjana beralih
pada faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa yang perlu diciptakan, dibina,
dan dikembangkan oleh antara manusia pada semua tingkatan-tingkatan organisasi demi
terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan
harmonis.

10
4. Tahap Behaviouralisme  (1959 hingga sekarang)
Pengertian terhadap semakin pentingnya peranan manusia dalam usaha mencapai tujuan yang
telah ditentukan, mengakibatkan para ahli dan sarjana memusatkan penyelidikannya pada
masalah perilaku manusia. Jika tindak-tanduk itu merugikan organisasi diselidiki pula
bagaimana caranya agar tindakan yang merugikan itu diubah menjadi tindakan yang
menguntungkan organisasi. Jika sebaliknya tindak-tanduk itu menguntungkan organisasi
diselidiki pula  cara-cara yang dapat ditempuh untuk lebih meningkatkan kegiatan demi
tercapainya tujuan yang organisasi yang lebih efisien, ekonomis, dan efektif.
Dugaan Siagian adalah tahap behaviouralisme ini berakhir, ilmu administrasi dan manajemen
akan memasuki tahap matematika. Dugaan ini didasarkan kepada observasi yang teliti serta
gejala-gejala yang telah mulai terlihat sebagai akibat dari ditemukannya alat-alat modern
(sebagai hasil perkembangan teknologi yang amat pesat) yang sekarang pun telah melalui
banyak dipergunakan oleh organisasi modern dalam berbagai aspek kegiatannya seperti
komputer dalam pengelolaan data.
 Perkembangan Administrasi Publik di Indonesia

Administrasi Publik di Indonesia berkembang sesuai dengan perkembangan bangsa. Secara


umum perkembangan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Masa Penjajahan Belanda
Selama tiga setengah abad Indonesia di jajah Belanda, Selama itu pula administrasi hanya
dikenal sebagai ilmu pengetahuan. Pada masa ini administrasi diartikan secara sempit yaitu
sebagai pekerjaan yang berhubungan  dengan ketatausahaan dalam bahasa belanda dikenal isitilah
“Administrasi”. Oleh karena itu, administrasi secara nyata berupa herregistrasi yang kesemuanya
bersifat tulis menulis yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “Clerical Work” Masa
penjajahan Belanda yang tidak setenang abad sekarang, nampaknya cukup mempengaruhi bahasa
indonesia mengenai pengetahuan administrasi secara sempit.
2. Masa Penjajahan Jepang
Dalam masa penjajahan Jepang yang berlangsung cukup singkat tidak begitu nampak
mempengaruhi budaya bangsa atau pemerintahan.begitu juga ilmu administrasi penerapan secara
optimal belum terpikir-kan. Meskipun demikian ada beberapa hal yang perlu di catat pada masa
itu berupa dibentuknya rukun-rukun kampung.Rukun “Asatjo” dibagi menjadi beberapa rukun
tetangga “Kumitjo”. Hal seperti ini membekas sampai sekarang menjadi isitilah RW dan RT
dalam sistem administrasi Negara Indonesia.

11
Selain hal tersebut di atas pada masa penjajahan Jepang dalam sistem pemerintahan di mulai
dengan memperkenalkan organisasi pertahanan  sipil dalam bahasa Jepang disebut “Sie Nen
Dan”.Begitu juga kursus-kursus ketataprajaan mulai dirintis meskipun dengan persyaratan peserta
kursus sangat ketat dan sepenuhnya untuk kepentingan penjajahan semata-mata.
3.Masa Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan Indonesia tanggal `17 Agustus 1945 ditandai dengan dibukanya
beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan Yogyakarta. Pada masa itu ilmu administrasi ataupun
administrasi negara yang belum mendapat tempat yang baik sebagai disiplin ilmu. Dengan
demikian ilmu administrasi dan administrasi negara masih merupakan bagian dari mata kuliah
yang dianggap pokok waktu itu antara lain ilmu pemerintahan dan  ilmu hukum.
Pada awalnya Fakultas Sosial Politik merupakan ilmu administrasi negara merupakan bagian dari
ilmu politik. Pada awal tahun lima puluhan di Indonesia ilmu administrasi termasuk bagian dari
ilmu politik mulai ditinggalkan dan pandangan mulai tertuju kepada ilmu administrasi negara
sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.Dengan demikian usaha yang dilakukan oleh
perguruan tinggi ini mulai meluas yaitu dimulai dengan berdirinya sekolah tinggi Pamong Praja di
Malang yang semula bernama Kursus Dinas (KDC) yang kemudian berkembang menjadi Institut
Ilmu Pemerintahan (IIP).
Begitu juga di Ujung Pandang, tercatat sebagai tempat lahirnya administrasi negara di Indonesia
yang dipelopori oleh Mr. Tjia Kok Tjiang dengan mendirikan Perhuruan Tinggi Tata Praja.
Universitas Gajah Mada dengan Fakultas Sosial dan Politik, khususnya jurusan Usaha Negara
secara nyata merupakan Perguruan Tinggi yang mulai membina dan mengembangkan pemikiran
baru ilmu administrasi negara merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri dengan dosen yang
dikenal waktu itu bernama Garth Jones. Dengan dsar itulah Bintoro Tjokroamidjojo,
menyebutkan bahwa peletakan batu pertama Ilmu Administrasi Negara di Indonesia dilakukan
antara tahun 1951 sampai dengan 1955.
Perkembangan lebih lanjut, adalah didirikannya Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia (LAN-RI) pada tanggal 5 Mei 1957 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1957. Kemudian disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1971. Pelopornya
yaitu Ir. Djuanda yang pada waktu itu sebagai Perdana Menteri, beliaulah yang merintis
berdirinya Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dengan dukungan Mr. Sumarman
yang waktu itu Menteri dalam Negeri dan mengangkat Direktur LAN-RI yang pertama (1958)
Prajudi Atmosoedirdjo.

12
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
 Sejarah Perkembangan Administrasi Publik
Administrasi publik sudah ada bersamaan dengan keberadaan sistem politik di suatu
negara. Administrasi publik juga berbeda dengan manajemen dalam arti bahwa teknik
evaluasi yang digunakan oleh organisasi publik non-profit tidak sama dengan teknik
evaluasi yang digunakan oleh organisasi privat yang mengejar keuntungan.Studi
tentang aktivitas administrasi publik dimulai dengan studi yang memakai pendekatan
dari satu disiplin ilmu tertentu dan dengan memakai istilah lain, seperti istilah
birokrasi teori keputusan. Sejak saat itu, administrasi publik mulai diakui sebagai
spesialisasi baik sebagai sub-bidang dari ilmu politik maupun sebagai disiplin yang
berdiri sendiri.
 Pekembangan administrsi dan manajemen menurut Siagian dapat dibagi menjadi 3
fase utama yaitu:
1.   Fase Pra Sejarah yang berakhir pada tahun 1 masehi;
2.   Fase Sejarah yang berakhir pada tahun 1886;
3. Fase Modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masih berlangsung hingga
sekarang ini.
 Perkembangan administrasi Publik di Indonesia diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1.Masa Penjajahan Belanda
2.Masa Penjajahan Jepang
3.Masa Kemerdekaan

  SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat
kekurangan dan kelemahan, baik dalam penulisan, dan materi yang penulis sajikan, untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sebagai bahan
introveksi penulis untuk makalah yang yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Akib, Haedar. "Artikulasi Perkembangan Ilmu Administrasi Publik." Jurnal Baca Edisi
2.3 (2009).
2. Revida, Erika, et al. Teori Administrasi Publik. Yayasan Kita Menulis, 2020.
3. Henry, Nicholas, (1988). Public Administration and Public Affairs.
Diterjemahkan oleh Luciana D. Lontoh. Administrasi Negara dan
Masalah-masalah

14

Anda mungkin juga menyukai