TUGAS KE 1
“PERIODISASI SEJARAH INDONESIA KHUSUSNYA PADA ARSITETKUR BALI”
DI SUSUN OLEH:
UNIVERSITAS WARMADEWA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunianya saya bisa menyelesaikan Resume dari materi pada mata kuliah Metode
Perancangan Arsitektur 3 yang berisikan tentang penjelasan mengenai “Periodisasi Sejarah
Indonesia Khususnya Pada Arsitetkur Bali”
Tugas resume ini merupakan tugas ke-1 dari matakuliah Metoda Perancangan Arsitektur
3. Resume ini saya buat dengan menonton dan mempelajari terlebih dahulu materi dan video
yang telah diberikan oleh dosen pengampu. saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dari segi penyusunannya. Dalam kesempatan ini saya sebagai mahasiswa mengharapkan kritik
dan juga saran agar kedepannya ketika membuat resume agar bisa jauh lebih baik dari yang
sebelumnya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi setiap
orang yang membacanya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
Arsitektur bali sangat dinamis, selalu dalam keadaan yang tidak diam,
dan selalu bergerak, dilihat dari adanya perubahan pola
kemasyarakatan/organisasi, pergantian rezim pemerintahan, dan dinamika
ekonomi. Untuk itu bagaimana cara kita mengetahui perubahan yang terjadi?
Kita perlu mempelajarinya dari masa ke masa agar kita dapat mengetahuinya
perubahan dan kemiripan yang masih terdapat dari arsitektur masa dulu dan
sekarang.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemahaman Periodisasi Sejarah
Periode berasal dari bahasa Yunani. “periodos”yang memiliki arti
“sirkulasi”. Makna kata tersebut adalah menunjukan pandangan pada
siklussiklus sejarah. Sebagai pengganti, disebut dengan nama “strukur sejarah”.
Periodisasi adalah sebuah tingkat perkembangan masa. Dapat dikatakan pula
pengertian periodisasi adalah pembabakan suatu masa. Periodisasi di dalam
sejarah merupakan tingkat perkembangan masa di dalam sejarah. Tujuan umum
dari periodisasi untuk mempermudah pemahaman serta pembahasan sejarah
mengenai kehidupan manusia.
2
2.3 Arsitektur Masa Pra Teks di Bali
Pada masa yang lebih muda, penduduk sudah mulai mengenbangkan cara
bercocok tanam dan domestikasi binatang. Pada masa ini diperkirakan mulai
terbentuk tatanan organisasi kemasyarakatan sehingga sudah mulai timbul
bahasa. Kelompok-kelompok masyarakat ini diduga sudah menghuni sebagian
besar lahan subur di berbagai wilayah diantaranya : palasari, kediri, bantiran,
pulukan, kerambitan, payangan, ubud, pejeng, slunglung, kesiman, selat
bahkan nusa penida. Karena sudah tinggal menetap makan patut diduga sudah
3
muncul arsitektur buatan manusia. Faktor penentu utama bentuk permukiman
dan arsitektur adalah kondisi alam, dan kepercayaan lokal.
Arsitektur Rumah tinggal mirip seperti gua, dapur yang diletakn dekat
pintu masuk, area sakral di paling dalam dan tersembunyi.
Diberapa daerah dataran pola tempat tinggal juga masih sama yaitu :
4
• Posisi bangunan menghadap jalan
• Menetapkan pilihan ukuran-ukuran lahan. Melindungi lahan dengan
membangun paduraksa
• Menetukan letak pintu masuk.
5
2.6 Arsitektur sebagai simbol kekuasaan
Arsitektur digunakan sebagai simbol kekuasaan para raja baik dari sisi
tata ruangnya maupun sisi besarnya, ragam hiasnya, material banguan dan luas
serta megahnya bangunan.Semakin rendah bangunan maka membuktikan
bahwa semakin banyak desa-desa yang bisa dikuasai. Beberapa contoh
arsitektur puri yang mencolok dari jalanan Candi bentar, Kori Agung dan Bale
bunder.
6
2.7 Bali Pada Pra-Kolonial
Petemanan dan kerja sama yang dijalin dengan pihak luar ini berakhir
dengan pertikaian. Yang menyebabkan penaklukan kerajaan-kerajaan Bali dan
raja Bali. Yang kemudian dimanfaatkan oleh Belanda untuk mengadu domba.
Kemudian melakukan penaklukan kerjaan bali di bagian utara.
Studi studi mendalam tentang Bali tentang Bali mulai dilaksanakan pada tahun
1949 di akhir abad ke-19. Setelah dikuasai belanda dilakukan penataan
pelabuhan hingga bisa didatangi oleh orang China, Arab.
7
2.8 Aritektur Bali Pada Awal Abad ke 20
Dengan maju nya daerah Bali Utara membuat jalan ke daerah Selatan,
yang membuat daerah Selatan bisa ditaklukan. Yang membuat daerah Selatan
dan Utara terhubung dengan jalan-jalan yang besar. Kota denpasar pada
pemerintahan belanda.
Kemudian adanya jalan raya yang menguhubungkan bagian Utara dan Selatan
menyebabkan :
8
• Penaklukan Bali bagian selatan mendapat banyak kritik di Eropa Belanda
melarang beberapa praktek yang dianggap kurang sesuai dengan standar
kehidupan mereka
• Tulisan dan publikasi tentang 'nostalgia romantisme' Bali muncul sebagai
respons atas kritik
• Imaji tentang Bali sebagai tempat yang indah, nostalgic dan eksotic terbentuk
di masyarakat luar negeri terutama Eropa dan Amerika
• Tahun 1917 terjadi gempa besar yang merusak hampir seluruh wilayah bali.
Dan warga bali harus membangun kembali wilayah Bali dengan cara baru
yang tidak disukai pihak Belanda.
9
2.9 Pariwisata dan Arsitektur Bali
Seorang turis yang berkunjung ke Bali pada masa itu merasa Bali Hotel
tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Maka beliau merencanakan sebuah
hotel dengan nuansa Bali Kental. Pembangunan Kuta Beach Hotel dibantu
dengan undagi untuk membentuknya sesuai dengan arsitektur lokal. Dan
karyawannya menggunakan pakaian adat Bali. Pada 1963 - 1966 Moderenisasi
terlihat dari pemerintahan Soekarno dengan membentuk Indonesia negara maju
dengan pembangunan berskala besar di
Dalam era kapital Global memunculkan Bali Tourism Master Plan. Pada
Bali Tourism Master Planan orang – orang lokal jarang terlibat dalam tim
konsultan. Studi SCETO menjumpai bahwa turis menginginkan budaya lokal
10
yang asli sementara warga lokal menghendaki kemajuan. Dalam hal ini
seharusnya kebudayaan lokal dibiarkan tidak tersentuh dan sementara para
pelancong harus ditempatkan terpisah dengan pemukiman tradisional.
Pada era Bali Tourism Master Plan ini juga memunculkan Turisme
dalam skala besar yang merupkan sebuah ideologi baru, seperti hotel yang
memiliki kamar lebih dari 200. Contohnya: hotel pertama yang menerapkan
ideologi ini yakni Nusa Dua Beach Hotel. Pembawaan Arsitektur dengan
bangunan skala sangat besar ini menimbulkan kekurangan pada sisi
romantisme dan kemurnian Bali. Namun untungnya pemerintah dan
masyarakat Bali sadar bahwa itu akan menimbulkan kerugian pada Bali sendiri
sehingga pada Tahun 1999 Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyelenggarakan
seminar untuk upaya pemurnian Bali kembali.
11
2.11 New Bali Style Dalam Arsitektur Bali
Pada Orde Baru munculnya gaya yang lebih bersih dan lega mengikuti
style Jepang contohnya seperti: Maya Ubud. Adanya Perkembangan
Sustainability untuk membangun sebuah bangunan berskala besar tetapi ramah
lingkungan dengan material bambu, misalkan: green school. Gaya Arsitektur
ini membuat peluang baru untuk memunculkan pembangunan di daerah yang
terjal. Temporary style seperti shelter dengan bahan tenda contohnya: Cappella
Ubud yang terinspirasi dari shelter orang Eropa di tahun 1800 an.
12
2.12 Akhir Penyusunan Periodisasi Pada Arsitektur Bali
Dari Periodisasi pada Arsitektur Bali ini di bagi menjadi 3 kacamata
Arsitektur di bagi menjadi 3 kacamata yang 1. sejarah-sejarah sebagai proses
invensi, 2. sejarah sebagai romantisme masa lalu dan 3. sejarah sebagai alat
kebijakan.
• Transformasi spasial,
• Transformasi arsitektural,
• Transformasi tektonika
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas dapatlah dikatakan bahwa Bali
memiliki kekayaan arsitektur yang patut untuk dilestarikan. Meskipun
kekayaan arsitekturnya tidak sepenuhnya ada dan tumbuh dari budaya lokal,
namun dengan adanya akulturasi dari Belanda, Pedaagang Cina dan Arab kita
ambil sisi postifinya dengan adanya akulturasi kebudayaan di Bali menjadi
semakin beragam sehingga mencirikan dari suatu bangunan bahwa bangunan
itu berasal dari Bali.
3.2 Saran
14
15