Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 3 ARSITEKTUR PERKOTAAN

ARTEFAK PERKOTAAN

Di Susun Oleh :
1. Ahmad Aldi Dzulkarnain 1441800086
2. David Yefrianto 1441800078
3. Zahwa Muhammad Alfatih 1441800091
4. Diky Setiawan 1441800057
5. Reno Wisasangga 1441800064
6. Rahardian Ramadhan 1441800100

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memeberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ARTEFAK PERKOTAAN”ini tepat
waktu.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
arsitektur perkotaan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bangunan peningalan sejarah didalam perkotaan .
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Andarita Rolalisasi, ST.,MT.Selaku dosen
mata kuliah arsitektur perkotaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepda teman - teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide - idennya sehingga makalah ini bisa disusun dengan rapi dan baik
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

ARSITEKTUR PERKOTAAN i
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................................................ ii


BAB I................................................................................................................................................................. iii
PENDAHULUHAN............................................................................................................................................ iii
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................................... iii
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................................................................. iii
BAB II................................................................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................. 1
2.1 Artefak Perkotaan ...................................................................................................................................... 1
2.2 Elmen Yang Mempengaruhi Bangunan .................................................................................................. 1
2.3 Real estet .................................................................................................................................................... 3
2.4 Hubungan teknis Antar Ruang................................................................................................................. 5
2.5 Kota Dalam Pandangan Umum ................................................................................................................ 6
2.6 Perkembangan Fungsi Perancangan ...................................................................................................... 8
2.7 UNSUR – UNSUR DESAIN PERKOTAAN .............................................................................................. 10
2.8 Implementasi Smart Building ................................................................................................................. 14
2.9 Ruang Yang Hilang .................................................................................................................................. 15
BAB III.............................................................................................................................................................. 17
PENUTUPAN ................................................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................... 17
3.2 Saran ........................................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................................. 18

ARSITEKTUR PERKOTAAN ii
BAB I

PENDAHULUHAN

1.1 Latar Belakang


Peninggalan sejarah merupakan suatu warisan budaya yang menceritakan keluhuran dari
suatu budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia
merupakan suatu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Dengan
adanya berbagai peninggalan sejarah, bangsa Indonesia dapat belajar dari kekayaan budaya masa
lalu yang berguna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tetapi masyarakat terlihat cenderung tidak peduli pada peninggalan sejarah tersebut bahkan
banyak masyarakat yang tidak mengetahui akan keberadaan bangunan-bangunan tersebut.
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan sejarah membuat mereka cenderung menganggap bahwa
peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut bukanlah hal yang penting bahkan sebagian
masyarakat menganggap peninggalan sejarah hanyalah bangunan tua yang tidak berarti apa-apa.

Pentingnya nilai dari peninggalan bersejarah tersebut dapat menjadi sesuatu yang bernilai tinggi
serta dapat menjadi sebuah ikon budaya bagi daerah mereka disamping warisan budaya tersebut
sangat penting sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran sejarah lokal guna membangun
karakter bangsa. Karenanya suatu perancangan media grafis yang dapat menumbuhkan rasa ingin
tahu tanpa menggurui dan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap bangunan-bangunan bersejarah
terutama untuk generasi muda sangat dibutuhkan.

Sejarah urbanisasi berfokus pada proses-proses dimana populasi yang ada terkonsentrasi
pada lokalitas perkotaan dari waktu ke waktu, dan pada konteks sosial, politik, budaya dan ekonomi
kota. Kebanyakan cendekiawan perkotaan fokus pada "metropolis," sebuah kota besar atau
terutama penting. [2] Tidak banyak perhatian pada kota kecil, kota kecil atau (hingga saat ini) ke
pinggiran kota. Namun sejarawan sosial menemukan kota-kota kecil jauh lebih mudah ditangani
karena mereka dapat menggunakan data sensus untuk mencakup atau mencicip

1.2 Maksud dan Tujuan


1.Mengetahui Bangunan Bersejarah
2. Bagaimana Bangunan Bersejarah itu terbentuk
3. Mengetahui Faktor apa saja yang membuat artefak perkotaan
4. Bagaimana Fungsi Perencangan itu berkembang

ARSITEKTUR PERKOTAAN iii


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Artefak Perkotaan

Bangunan bersejarah adalah artefak perkotaan yg utama terputus dari asal mulanya atau
fungsinya yang berbeda-beda dari waktu ke waktu tetapi kualitasnya sebagai artefak perkotaan
tetap konstan dan tetap jadi monument utama, tetapi elemen-elemen primer bukan hanya pada
monument, didalamanya ada elemen yang mampu mempercepat urbanisasi di kota dan mencirikan
proses transformasi di kota. Dengan demikian elemen utama memainkan peran yang efektif didalam
dinamika kota
Buku ini menyarankan untuk berhati-hati tentang cara kita mengurai elmen-elmen atau
permanensi kota yang abadi untuk menghindari melihat sejarah kota semata -mata sebagai fungsi
dari kota itu. Karena elmen-elmen yang mendukung dan membentuk kota bukan hanya itu saja tapi
ada juga unsur politik, agama, sejarah, sosial, mitos dan perkembangan. Dan membahas tentang
struktur artefak perkotaan. Yang meliputi, asal usul, Karakter, masalah, dan faktor alam.
Maksud dengan arsitektur kota dari buku ini adalah dua hal yang berbeda: pertama, kota
dilihat sebagai objek buatan manusia raksasa, sebuah karya teknik dan arsitektur yang besar dan
kompleks dan berkembang seiring waktu; kedua, aspek-aspek tertentu yang lebih terbatas tetapi
masih krusial dari kota ini, yaitu artefak perkotaan, yang seperti kota itu sendiri dicirikan oleh sejarah
mereka sendiri dan dengan demikian oleh bentuk mereka sendiri.

2.2 Elmen Yang Mempengaruhi Bangunan

1. Situs
bersejarah atau Situs warisan merupakan sebuah lokasi resmi di mana bagian sejarah,
militer, budaya, atau sosial dilestarikan karena nilai warisan budaya tersebut. Situs bersejarah
biasanya dilindungi oleh hukum, dan banyak yang telah diakui dengan status resmi situs bersejarah
nasional. Situs bersejarah dapat berupa bangunan, lanskap, situs atau struktur apapun yang memiliki
makna lokal, regional atau nasional.

CANDI PRAMBANAN

ARSITEKTUR PERKOTAAN 1
2. Bentuk
Merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat
dihubungkan pada penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau seseorang yang
mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu dapat mewujudkan
keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es atau uap. Dalam seni dan
perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi untuk menggambarkan struktur formal sebuah
pekerjaan-cara dalam menyusun dan mengkoordinasikan unsure-unsur dan bagian-bagian dari
suatu komposisi untuk mengahsilkan suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat
dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis isternal serta prinsip yang memberikan
kesatuan secara menyeluruh. Jika bentuk lebih sering dimaksudkan sebagai pengertian massa atau
isi tiga-dimensi, maka wujud secara khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk yang
mewujudkan penampilannya-konfigurasi atau perletakan garis atau kontur yang membatasi suatu
gambar atau bentuk.

3. Pengorganisaisan Bangunan

Adalah penataan bangunan atau rancangan yang dibentuk secara teratur.


Place di buku ini dapat di definisikan dengan tiga urutan atau skala yang berbeda:
1. skala jalan, termasuk area yang dibangun dan ruang kosong yang di sekitarnya

2. skala dìstrict, terdiri dari sekelompok balok dengan karakter umum

ARSITEKTUR PERKOTAAN 2
3. skala seluruh kota, dianggap sebagai sekelompok kabupaten.

2.3 Real estet


1. sebuah blok rumah yang dikelilingi oleh openspace

2. rumah-rumah yang saling terhubung satu sama lain dan muncul di jalan, membentuk
dinding yang paralel dengan jalan itu sendiri.

ARSITEKTUR PERKOTAAN 3
3. sebuah blok dalam yang hampir sepenuhnya menempati ruang yang tersedia

4. rumah dengan pintu tertutup dan struktur kecil interior

ARSITEKTUR PERKOTAAN 4
2.4 Hubungan teknis Antar Ruang

1. Fakta Objek

Fakta objek disini membahas mengenai permasalahan yang sering terjadi didalm perkotaan itu.
2. Pengaruh Real Estate dan Ekonomi

Properti disini bisa untuk menumbuhkan perekonomian sebuah kota karena properti juga bisa
menyerap tenaga kerja. Tentunya dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi bisa berpengaruh
terhadap daya beli dan perekonomian tentunya. Lalu properti juga bisa berperan dan berkontribusi
untuk meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Karena jumlah pajak untuk properti
sangatlah tinggi, dari mulai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3. Pengaruh Sejarah dan Sosial

Pengasruh sejarah dan sosial disini seperti diinodonesia yang dulunya nenek moyang kita
pekerjaannya adalah petani, tapi karena lahannya digunakan untuk real estate jadi mereka harus
mencari pekerjaan yang lain.
4. Politik dan Arsitektur Perkotaan

Pembangunan atau perubahan arsitektural adalah hal yang sangat penting dalam melihat sejarah
perkotaan. Namun juga bagaimana hubungan situasi atau peruba-han politik dan perubahan kota
sebagai dua alur yang saling terkait dan meru-pakan alur proses. Tulisan Abidin Kusno (2000)
misalnya memperlihatkan bahwa desain dan arsitektur kota memberikan kontribusi terhadap
kontrol kolonial Belanda, gerakan sosial semasa Soekarno, dan pembaruan kontrol terhadap massa
pada masa pemerintahan Orde Baru.
5. konteks sosiol-ekonomi

1. rumah "pra-kapitalis", yang didirikan oleh pemilik tanpa tujuan eksploitatif.


rumah "kapitalis", yang dimaksudkan untuk disewakan dan di mana semuanya tunduk
pada produksi pendapatan. Pada awalnya mungkin ditujukan untuk orang kaya atau miskin,
tetapi dalam kasus pertama, mengikuti evolusi kebutuhan yang biasa, rumah turun dengan
cepat dalam status kelas sebagai respons terhadap perubahan sosial.
2. rumah "sosialis", yang merupakan jenis konstruksi baru yang muncul di negara-negara
sosialis di mana tidak ada lagi kepemilikan tanah pribadi dan juga di negara-negara demokrasi
maju. Di antara contoh-contoh Eropa yang paling awal adalah rumah-rumah yang dibangun
oleh kota Wina setelah Perang Dunia Pertama.

ARSITEKTUR PERKOTAAN 5
2.5 Kota Dalam Pandangan Umum

Pembentukan metropolis moderen mempunyai proses yang terkait dengan distrik


perumahan berdasarkan pada pembagian sosial atau ekonomi serta fungsi-fungsi ekonomi sesuai
dengan cara yang esensial. Dalam kehidupan perkotaan terdapat pusat yang memiliki karasteristik
yang berbeda dan sangat berperan pada kota tersebut. Kegiatan tersier sebagian terkonsentrasi di
pusat ini, sebagian besar di sepanjang sumbu komunikasi eksternal, dan sebagian di dalam kompleks
perumahan yang besar. Apa yang mencirikan kota dari sudut pandang umum tentang hubungan
antar zona adalah keberadaan jaringan tersier yang kompleks.
Di sni perumahan atau permukiman memanifestasikan dirinya sebagai momen dalam sistem
perkotaan yang bergantung pada evolusi sistem transportasi yang dengan sendirinya mewujudkan
denyut nadi kota. Melalui zonasi, ini mendorong pembentukan pusat secara mandiri sebagai distrik
pemerintahan dan administratif, sementara pusat kegiatan rekreasi, fasilitas olahraga, dan
sejenisnya didorong ke daerah-daerah terpencil.
Kota ini selalu dikarakterisasi oleh tempat tinggal individu.Lokasi tempat tinggal individu tergantung
pada banyak faktor: geografis, morfologis, historis, ekonomi. kebanyakan pergantian zona dan
struktur tempat tinggal tampaknya ditentukan oleh faktor ekonomi. dan mdifikasi struktur kota
dapat memberi dampak penting pada tempat tinggal individu. Adanya fasilitas publik juga sangat
mendukung kompleks perumahan sebagai momen dalam kehidupan kota. Struktur kompleks
perumahan dapat diklasifikasikan menurut jenis dasar berikut:
1. blok tempat tinggal

ARSITEKTUR PERKOTAAN 6
2. rumah semi-terpisah

3. rumah keluarga tunggal.

ARSITEKTUR PERKOTAAN 7
2.6 Perkembangan Fungsi Perancangan
Perkembangan teknologi didalam film Blade runner 2049 sangat pesat, seiring itu
berkembanglah fungsi perancangan, perkembangan fungsi perancangan ini dapat dilihat dari
aktivitas masyarakatnya. Dan untuk menyesuaikan segalah aktivitas dan fasilitas masyarakat maka
berkembanglah fungsi perancangan. Dengan tuntuna itu maka munculnya SMART BUILDING,
sebagai solusi untuk perkembangan teknologi diatas.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan fungsi perencangan :


1. Behavioral (Perilaku)
Konsep Behavioral adalah perilaku manusia
merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah
dengan memanipulasi dan mengkresi kondisi-
kondisi belajar. Pada dasarnya, proses konseling
merupakan suatu penataan proses atau
pengalaman belajar untuk membantu individu
mengubah perilakunya agar dapat memecahkan
masalahnya.

2. Psychological (psikologis)
Psikologi disini adalah proses mental
manusia melalui prosedur ilmiah dan untuk
menselaraskan itu maka berkembanglah
fungsi perancangan Kita. Merupakan
pendekatan desain bangunan yang
memadukan psikologi manusia dan
bangunan. Membentuk bangunan dan
kemudian bangunan membentuk mental
kita

ARSITEKTUR PERKOTAAN 8
3.Perceptual (presepsi)
Sudut pandang masyarakat terhadap perkotaan yang monoton membuat seorang arsitek
harus berfikir kreatif dan inovatif
4.cultural and social data (kebudayaan dan data sosial)
Hubungan antara manusia dan lingkungan binaan di mana mereka beraktivitas, berkaitan
erat dengan budaya, tempat kehidupan sosial menjadi jembatan untuk menjabarkan
kebudayaan sebagai turunan dalam bentuk variabel atau komponen. Melalui pendekatan ini,
kebudayaan yang bersifat abstrak dapat dideskripsikan lebih riil melalui aspek – aspek sosial
masyarakat, seperti struktur sosial, hubungan antarmanusia, dll.

BUDAYA VARIABEL
SOSIAL

ARSITEKTUR PERKOTAAN 9
2.7 UNSUR – UNSUR DESAIN PERKOTAAN
1. Tata guna lahan
Tataguna lahan ialah pengarahan penggunaan lahan dengan kebijakan dan program tata
keruangan untuk memperoleh manfaat total sebaik-baiknyasecara berkelanjutan dari daya dukung
tiap bagian lahan yang tersediakan. Oleh karena daya dukung lahan dapat dikembangkan dengan
teknologi sampai batas layak menurut ukuran efisiensi penggunaan masukan dan ambang
keseimbangan lahan selaku sistem, tataguna lahan dapat dirancang dengan berbagai skenario
tingkat teknologi yang diterapkan. Istilah tataguna menunjukkan fungsi-kemanfaatan yang bersifat
dinamis-aktif.

California, Amerika serikat

2. Bentuk dan massa bangunan


Bentuk dan tatanan massa bangunan menyangkut aspek‐aspek bentuk fisik bangunan
bangunan, tujuannya tujuannya adalah agar tercapai tercapai bentuk massa yang seimbang,
proporsionil, harmonis, berskala manusiawi dengan menghasilkan tatanan massa yang membentuk
ruang luar untuk aktivitas luar(open space, pedestrian), dengan memperhatikan kontekstual
bangunan sekitarnya

Pasadena, California,
Amerika Serikat

ARSITEKTUR PERKOTAAN 10
 Bentuk dan massa bangunan disini ini merupakan implemantasi atas dasar kebutuhan
manusia yang berkembang dengan teknologi dan bentuk kotanya pun mengikuti. Pada
dasarnya semua bentuk massa dan bangunan ini tersistematis, tapi nampaknya tidak
tersistematis ketika dilihat dengan mata.

3.Parkiran

ARSITEKTUR PERKOTAAN 11
4. PENDUKUNG AKTIVITAS
Sebuah kota terbentuk dan berkembang secara bertahap sesuai dengan peningkatan
kegiatan manusia, dimana manusia sebagai pelaku kegiatan saling berinteraksi dalam
kehidupannya. Dalam hal ini kota terbentuk sebagai fungsi dari aktifitas manusia yang luas dan
kompleks, yang terakumulasi dari waktu ke waktu

5. Ruang terbuka

Balboa Park, San Diego,


California, Amerika Serikat

ARSITEKTUR PERKOTAAN 12
6. Penandaan

7. Perencanaan Energi
Perencanana energi disini sudah dikembangan dengan cara kerja dihimpun dan ditimbun lalu
menyalurkannya saat orang – orang membutuhkan. Jadi sudah tidak takut lagi akan kekurangan
energi.

ARSITEKTUR PERKOTAAN 13
2.8 Implementasi Smart Building
SMART BUILDING di film ini dimaksutkan untuk mengatasi problem orang – orang zaman
sekarang yang ketergantungan dengan teknologi dan budaya serba instan.
1. Pengunaan lampu otomatis

2. Pemanfaatan hologram untuk papan reklame, presntasi dan informasi dll

ARSITEKTUR PERKOTAAN 14
3. Alat pembantu manusia

2.9 Ruang Yang Hilang


Ruang yang hilang disini dikarenakan sosial ekonomi yang melemah dan tidak adanaya
bantuan dari pemerintah menyebabkan orang yang ekonominya lemah tidak tau harus tinggal
dimana, dan untuk memcahkan masalah itu maka pemanfaatan akan tempat pembuangan
sampahlah yang menjadi solusi. Memang secara kelayakan tidak terpenuhi, tapi itulah konsekuensi
dari orang yang ekonominya lemah.Perlu adanya penataan ulan`g akan ruang yang hilang itu dengan
pemanfaatan ruang itu juga agar masyarakat bisa hidup layak.

ARSITEKTUR PERKOTAAN 15
Karena keterpaksaan masyarakan yang kurang mampu menjadikan dia bisa melakukan apapun
bayangkan difilm ini sebuah tempat sampah diubah oleh orang – orang itu sebagai tempat
pendidikan dan tempat untuk bermain memang kurang estetik tapi dari keterbatasan itu tingkat
estetik dengan barang seadanya lebih indah

ARSITEKTUR PERKOTAAN 16
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Artefak kota dan arsitektur adalah satu kesatuan yang merupakan karya seni, dan artefeak
dapat diverifikasi dalam konteks historis . contohnya kota romawi berkembang dinamis di elemen
perkotaan, missal mereka mendirikan tembok menutupi area permukaan dan terlihat seperti
benteng. Di nimes mereka merubah benteng menjadi gedng teater. Hal ini membuktikan bahwa
fungsi dari bangunan bersejarah dapat berubah seiring perubahan pada kota tersebut tetapi tetap
menjaga bentuknya. Bangunan-bangunan ini membentuk nilai lebih kuat dari lingkungan sekitarnya
. monument ini memiliki keabadian karena sudah diposisi diaktual dalam pembangunan perkotaan
itu sendiri. Monument-monumen ini menunjukkan letak-letak peristiwa bersejarah, ada beberapa
kasus-kasus kota yang keseluruhan kotanya berhasil berinteraksi dengan artefak perkotaanya
contohnya kota roma dan nimes, tetapi ada juga yang gagal contohnya London, berlin, dan beberapa
kota modern lainnya.
Hal ini menunjukkan tidak mudah membuat suatu kota dan artefak didalamnya menjadi satu
kesatuan karena adanya proses transformasi bagian kota tertentu dari waktu ke waktu, tapi itu
bukan halanggan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan zamanya yang serba praktis tapi
untuk konseuensinya adalah suatu bangunan bersejarah tampak terlihat using apalagi di beberapa
kota modern.Elemen utama dari sebuah kota tidak hanya monumentnya tetapi inti dari kota yang
sudah direncanakan, karakteristik kotanya, dan letak geografisnya.
Intinya adalah arsitektur menyiratkan suatu kota dan kota menjadi kota ideal jika kota dan
arsitekturnya memiliki hubungan harmonis dimana arsitektur mengembangkan dan membangun
kerangka kota itu sendiri, dan pada saat yang sama, sebenarnya arsitektur adalah kota itu sendiri

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya Penelitian ini artefak perkotaan dan konsep smart building bisa
disatukan, agar lebih efektif dan efisien dalam era yang sudah modern ini.

ARSITEKTUR PERKOTAAN 17
DAFTAR PUSTAKA
Pengantar Edisi Amerika Pertama
1. Javier Aguilera Rojas dan Luis J.Moreno Rexach, Urbanisrno espaiiol enArnérica (Madrid: Editora
Nacional, 1973).
pengantar
Artefak Perkotaan dan Teori Kota
1. De Saussure, Cours de linguistique générale, ed. Charles Bally dan Albert Sechehaye (Paris:
Payot, 1922); trans. W. O. Henderson dan W. H. Chaloner, Kursus di Generai Linguistics (New York:
Perpustakaan Filsafat, 1959).
2. Numa-Denis Fustel de Coulanges, La Cité antik. Etudes sur le culte, le droit, les institut de la
Grèce et de Roma (Paris: Durand, 1864; eds berikutnya., Hachette); Mommsen, Romische
Geschichie, 4 jilid (2d ed., Berlin: Weidmann, 1856-57); trans. William P. Dickson, Sejarah Roma
(New York: Charles Scribner's Sons, 1891).
3. Freyre, Casa-Grande & Senzala. Formaçao da Familia Brasileira terisak o Regime
de Economia Patriarcal (Rio de Janeiro: José OIympio, 1958); Freyre, Sobrados e mucambos.
Decadéncia do poiriarcado pedesaan e desenuoluimenio do urbano (Rio de Janeiro: J. OIympio,
1951),voI. 2.
4. Vidal de la Blache, Principes de géographie humaine (edisi pertama, Paris: Armand Colin, 1922).
5. Milizia, Principi di Architettura Ciuile (Milan, 1832), ed. Giovanni Antolini; 2d ed. (Milan, 1847),
ed. L. Masieri, S. Majocchi; dicetak ulang dengan "Riproduzione anastatica conforme all'originale
"(Milan: Gabrielle Mazzotta, 1972).
Bab 1
Struktur Artefak Perkotaan
Mumford mendiskusikan ide kota sebagai karya seni dalam pengantar untuknya buku
yang paling indah, paling mensintesis compie x dan bahan stimulasi dari studi tentang kota,
terutama dari Literatur Anglo-Saxon (tidak termasuk Vietnam) eklektisisme), dan kemudian
mengembangkannya. "Kota ini adalah fakta di alam, seperti gua, a menjalankan ikan kembung
atau semut. Tapi itu benar juga sebuah karya seni yang sadar, dan itu berlaku dalam kerangka
komunalnya banyak yang lebih sederhana dan lebih banyak bentuk seni pribadi. Pikiran mengambil
bentuk di kota; dan pada gilirannya, urban membentuk kondisi pikiran, untuk ruang, tidak kurang
daripada waktu, berseni diatur kembali di kota-kota. dalam garis batas dan siluet, di memperbaiki
bidang horizontal dan vertikal p.eaks, dalam utiliz ~ ng. atau menyangkal ~ natura! situs .... Kota ini
keduanya utilitas fisik untuk kehidupan kolektif dan simbol mereka tujuan kolektif dan kebulatan
suara itu ari se dalam keadaan yang menguntungkan seperti itu Dengan bahasa itu sendiri, itu
tetap manusia '~ karya seni terbesar "(Lewis Mumford The Culture of Cities [New York: Har ~court,
Brace & Co., 1938]), hlm. 5. con, konsepsi kota sebagai sebuah karya seni seringkali konten

ARSITEKTUR PERKOTAAN 18
karakteristik dan pengalaman dalam karya seorang seniman; terkadang nama seorang seniman
menjadi terkait dengan kota. Salah satu contoh penting dari studi tentang hubungan antara kota
dan karya sastra, dan kota ìtselr sebagai karya seni, adalah kuliah Thomas Mann pada Liibeck 5 Juni
1926. Mann, "Liibeck als geistige Lebensforrn, "dalam Zwei Festre.den (Leipzig: Philipp Reclam,
Juni 1928) hlm. 7-47. Analisis urban yang kompleks struktur muncul dalam bentuk modern sejak
awal sebagai jurnal perjalanan Montaigne, dan dikembangkan oleh para sarjana, pelancong, dan
seniman Pencerahan. Michel Eyquem de Montaigne, Journal de voyage en ltalie par Suisse et
l'Allernagne en 1580 et 1581, dengan catatan oleh M. De Querlon (Paris, 1774); ed. Maurice Rat
(Paris: Garnier Frères, 1955); trans. W. B. Waters, The Jurnal Perjalanan Montaigne di Italia oleh
Way ofwitzerland dan Germanu pada tahun 1850 dan 1851, 3 jilid. (New York: E.P. Dutton & Co,
1903).
https://www.wikipedia.org/
Ching, F. D. (2009). Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Bandung: ITB.

Frick, H. (2010). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta: Kanisius.

Juwana, J. S. (2005). Panduan Sistem Bangunan Tinggi . Jakarta: Erlangga.

Lippsmeir, G. (1994). Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga.

Neufert, E. (2002). Data Arsitek, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Pendit, N. S. (2003). Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta.

Satwiko, P. (2009). Fisika Bangunan. Yogyakarta: Andi.


Anonim.(2015, Mei 11). Dipetik April 9, 2016, dari KTO TIC (Tourist Information Center):
http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/SI_EN_3_1_1_1.jsp?cid=1243435

Admin. (2010). Rumah Tropis Bergaya Eksotis. Dipetik April 18, 2016, dari
Image Bali Architect & Contractor: http://www.imagebali.net/detailartikel/
473-rumah-tropis-bergaya-eksotis.php

Admin. (2011, April 7). Sepuluh Bangunan Paling Ramah Lingkungan. Dipetik
April 18, 2016, dari Kaskus:
http://www.kaskus.co.id/thread/53095023108b46a45c8b47bb/10-
bangunan-paling-ramah-lingkungan-di-bumi/

Admin. (2016, maret 18). Proseur Evakuasi Kebakaran. Dipetik April 15, 2016,
dari Bromindo: http://www.bromindo.com/prosedur-evakuasi-kebakaran/
Ali. (2015). Pengertian Provinsi, Kabupaten, serta sejarahnya. Dipetik Maret 9,
2016, dari Informasi Ahli:
http://www.informasiahli.com/2015/11/pengertian-provinsipengertian.
html#_

ARSITEKTUR PERKOTAAN 19

Anda mungkin juga menyukai