Anda di halaman 1dari 15

Arsitektur Perkotaan

KEL OMPOK 2

1. RENO WISASANGA 1441800064

2. AHMAD ALDI DZ 1441800086

3 . DAV I D Y E F R I A N T O 1441800078

4 . Z A H WA M U H A M M A D A L 1441800091

5 . D I K Y S E T I AWA N 1441800057

6. RAHARDIAN RAMADHAN 1441800100


The
Architecture of
The City Aldo Rossi
(lahir 3 Mei 1931 – meninggal 4 September 1997 pada
umur 66 tahun) adalah
seorang arsitek dan perancang asal Italia yang meraih
pengakuan internasional di empat ranah berbeda:
teori, penggambaran, arsitektur dan desain produk.[1]
• Ia adalah orang Italia pertama yang
meraih Penghargaan Pritzker[2] untuk arsitektur.

https://id.wikipedia.org/wiki/Aldo_Rossi
Urban Atefact Bangunan bersejarah adalah artefak perkotaan yg utama terputus dari asal mulanya atau
fungsinya yang berbeda-beda dari waktu ke waktu tetapi kualitasnya sebagai artefak perkotaan
tetap konstan dan tetap jadi monument utama, tetapi elemen-elemen primer bukan hanya
Artefak Perkotaan pada monument, didalamanya ada elemen yang mampu mempercepat urbanisasi di kota dan
mencirikan proses transformasi di kota. Dengan demikian elemen utama memainkan peran
yang efektif didalam dinamika kota

Buku ini menyarankan untuk berhati-hati tentang cara kita mengurai elmen-elmen atau
permanensi kota yang abadi untuk menghindari melihat sejarah kota semata -mata sebagai
fungsi dari kota itu. Karena elmen-elmen yang mendukung dan membentuk kota bukan hanya
itu saja tapi ada juga unsur politik, agama, sejarah, sosial, mitos dan perkembangan. Dan
membahas tentang struktur artefak perkotaan. Yang meliputi, asal usul, Karakter, masalah,
dan faktor alam.
maksud dengan arsitektur kota dari buku ini adalah
dua hal yang berbeda: pertama, kota dilihat sebagai
objek buatan manusia raksasa, sebuah karya teknik dan
arsitektur yang besar dan kompleks dan berkembang
seiring waktu; kedua, aspek-aspek tertentu yang lebih
terbatas tetapi masih krusial dari kota ini, yaitu artefak
perkotaan, yang seperti kota itu sendiri dicirikan oleh
sejarah mereka sendiri dan dengan demikian oleh
bentuk mereka sendiri.
Di sini juga membahas tentang setiap bangunan terdiri dari tiga item utama: situsnya, bentuknya, dan
pengorganisasian bagian-bagiannya

Place di buku ini dapat di definisikan dengan tiga urutan atau skala yang berbeda:

• 1. skala jalan, termasuk area yang dibangun dan ruang kosong yang di sekitarnya
• 2. skala dìstrict, terdiri dari sekelompok balok dengan karakter umum
• 3. skala seluruh kota, dianggap sebagai sekelompok kabupaten.
Real estet disini adalah lahan yang perpenghuni yang harus memiliki akta pendaftaran tanah di mana
penggunaan utama tanah adalah untuk konstruksi yang dapat di klasifikasi yaitu
1. sebuah blok rumah yang dikelilingi oleh openspace
2. rumah-rumah yang saling terhubung satu sama lain dan muncul di jalan,
membentuk dinding yang paralel dengan jalan itu sendiri
3. sebuah blok dalam yang hampir sepenuhnya menempati ruang yang tersedia
4. rumah dengan pintu tertutup dan struktur kecil interior
1. 2.

3. 4.
dan dapat di klasifikasi lebih jauh lagi relatif terhadap peralatan teknis, fenomena gaya,
hubungan antara ruang hijau dan ruang yang ditempati, dll. Yang berkaitan dengan:

• fakta objektif
• pengaruh struktur real estat dan economi
• pengaruh sejarah-sosial

Struktur real estat dan pertanyaan ekonomi sangat


penting dan sangat terkait dengan apa yang kita
sebut pengaruh sosial-historis.
konteks sosio-ekonomi. Kita dapat membedakan yang berikut:
• rumah "pra-kapitalis", yang didirikan oleh pemilik tanpa tujuan eksploitatif.
• rumah "kapitalis", yang dimaksudkan untuk disewakan dan di mana semuanya tunduk pada produksi
pendapatan. Pada awalnya mungkin ditujukan untuk orang kaya atau miskin, tetapi dalam kasus
pertama, mengikuti evolusi kebutuhan yang biasa, rumah turun dengan cepat dalam status kelas
sebagai respons terhadap perubahan sosial.
• rumah "para-kapitalis", dibangun untuk satu keluarga dengan satu lantai disewakan.
• rumah "sosialis", yang merupakan jenis konstruksi baru yang muncul di negara-negara sosialis di mana
tidak ada lagi kepemilikan tanah pribadi dan juga di negara-negara demokrasi maju. Di antara contoh-
contoh Eropa yang paling awal adalah rumah-rumah yang dibangun oleh kota Wina setelah Perang
Dunia Pertama.
Pembentukan metropolis moderen mempunyai proses yang terkait dengan distrik perumahan
berdasarkan pada pembagian sosial atau ekonomi serta fungsi-fungsi ekonomi sesuai dengan cara yang
esensial. Dalam kehidupan perkotaan terdapat pusat yang memiliki karasteristik yang berbeda dan sangat
berperan pada kota tersebut. Kegiatan tersier sebagian terkonsentrasi di pusat ini, sebagian besar di
sepanjang sumbu komunikasi eksternal, dan sebagian di dalam kompleks perumahan yang besar. Apa yang
mencirikan kota dari sudut pandang umum tentang hubungan antar zona adalah keberadaan jaringan
tersier yang kompleks.

Di sni perumahan atau permukiman memanifestasikan dirinya sebagai momen dalam sistem perkotaan
yang bergantung pada evolusi sistem transportasi yang dengan sendirinya mewujudkan denyut nadi kota.
Melalui zonasi, ini mendorong pembentukan pusat secara mandiri sebagai distrik pemerintahan dan
administratif, sementara pusat kegiatan rekreasi, fasilitas olahraga, dan sejenisnya didorong ke daerah-
daerah terpencil.
Kota ini selalu dikarakterisasi oleh tempat tinggal individu.Lokasi tempat tinggal individu tergantung pada
banyak faktor: geografis, morfologis, historis, ekonomi. kebanyakan pergantian zona dan struktur tempat
tinggal tampaknya ditentukan oleh faktor ekonomi. dan mdifikasi struktur kota dapat memberi dampak
penting pada tempat tinggal individu. Adanya fasilitas publik juga sangat mendukung kompleks perumahan
sebagai momen dalam kehidupan kota. Struktur kompleks perumahan dapat diklasifikasikan menurut jenis
dasar berikut:
1. blok tempat tinggal;
2. rumah semi-terpisah;
3. rumah keluarga tunggal.
1.
2.

3.
Artefak kota dan arsitektur adalah satu kesatuan yang merupakan karya seni, dan artefeak dapat
diverifikasi dalam konteks historis . contohnya kota romawi berkembang dinamis di elemen
perkotaan, missal mereka mendirikan tembok menutupi area permukaan dan terlihat seperti
benteng. Di nimes mereka merubah benteng menjadi gedng teater. Hal ini membuktikan bahwa
fungsi dari bangunan bersejarah dapat berubah seiring perubahan pada kota tersebut tetapi
tetap menjaga bentuknya. Bangunan-bangunan ini membentuk nilai lebih kuat dari lingkungan
sekitarnya . monument ini memiliki keabadian karena sudah diposisi dialektual dalam
pembangunan perkotaan itu sendiri. Monument-monumen ini menunjukkan letak-letak
peristiwa bersejarah, ada beberapa kasus-kasus kota yang keseluruhan kotanya berhasil
berinteraksi dengan artefak perkotaanya contohnya kota roma dan nimes, tetapi ada juga yang
gagal contohnya London, berlin, dan beberapa kota modern lainnya.
Hal ini menunjukkan tidak mudah membuat suatu kota dan artefak didalamnya menjadi satu
kesatuan karena adanya proses transformasi bagian kota tertentu dari waktu ke waktu, dan
dampak dari hal ini membuat suatu bangunan bersejarah tampak terlihat using apalagi di
beberapa kota modern.
Elemen utama dari sebuah kota tidak hanya monumentnya tetapi inti dari kota yang sudah
direncanakan, karakteristik kotanya, dan letak geografisnya.
Intinya adalah arsitektur menyiratkan suatu kota dan kota menjadi kota ideal jika kota dan
arsitekturnya memiliki hubungan harmonis dimana arsitektur mengembangkan dan
membangun kerangka kota itu sendiri, dan pada saat yang sama, sebenarnya arsitektur adalah
kota itu sendiri
SEKIAN
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai