Abstrak
PENDAHULUAN
Gresik secara administrasi Sebagai kota pelabuhan Gresik
merupakan wilayah daerah tingkat II yang memiliki asset yang sangat besar dalam
dikepalai oleh seorang Bupati di bawah hubungannya dengan daerah – daerah luar,
pemerintahan propinsi Jawa Timur. Dengan hal ini berperan dalam tatanan perencanaan
lokasi yang terletak di pesisir pantai, kota kota maupun bentuk bangunan yang ada
Gresik memiliki potensi yang cukup besar yang masih terlihat sampai saat ini meskipun
bagi pengembangan wilayahnya. sebagian dari bangunan – bangunan itu
Apabila ditinjau dari kurun perjalanan bahkan tidak dihuni bahkan tidak dirawat
sejarah, kota Gresik pernah mengalami sama sekali.
masa kejayaan yang menjadikannya sebagai Melihat kondisi masa lalu yang gemilang,
pusat kegiatan yang multi dimensi baik di sangat bertolak belakang dengan keadaan
bidang perdagangan, pendidikan, Gresik pada masa ini dimana pelabuhan
keagamaan dan pemerintahan serta yang dulunya ramai oleh pendatang dan
masyarakat dengan kultur yang heterogen pedagang bahkan berkesan menjadi lokasi
yang merupakan pembauran berbagai etnis yang rawan dan sepi, demikian juga pada
seperti Cina, India, Arab dan Melayu dengan pemanfaatan lahan kota dan bangunan –
penduduk setempat. bangunan baru yang bermunculan seolah
Pada masa ini pola kehidupan dan tanpa kendali.
tatanan perkotaan sudah tertata dengan baik Sehingga dengan melihat kejayaan
sesuai dengan lokasi masyarakat pada masa masa lalu dan keterpurukan masa kini
itu. Kota berkembang dengan pesat namun diharapkan akan ditemukan gambaran bagi
tetap dapat melayani dan memenuhi perencanaan kota Gresik untuk masa yang
kebutuhan masyarakat baik dari sarana dan akan datang. Fenomena – fenomena yang
prasarana kota. Bahkan pemanfaatan terjadi saat ini yang pertama telah terjadi
lahannya sesuai dengan kebutuhan peningkatan penggunaan lahan terutama
berdasarkan lokasi kegiatan, bentuk
bangunan yang mencerminkan si pemilik
bangunan serta ruang – ruang public yang
dimanfaatkan sesuai dengan rencana. *) Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
6 Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
pada daerah Lumpur (sekitar jalan dalam, bisa ditemui di tempat – tempat
Sindujoyo) berupa bangunan fungsi – fungsi berkumpul semacam itu. Tinjauan
dengan peruntukan permukiman campuran Ruang public Kota. Ruang kota adalah
(lebih didominasi oleh masyarakat ruang – ruang geometris yang dibatasi
pendatang ras Melayu), kedua fungsi oleh elevasi – elevasi sebuah ruang luar
bangunan – bangunan kuno yang sekarang yang terbuka, bebas halangan sehingga
ada, sebagian besar adalah milik perorangan memungkinkan pengaliran segala
dan difungsikan sebagai bangunan niaga macam pergerakan dan bersifat public.
(perdagangan dan jasa), namun sebagian Ruang ini pada dasarnya terdiri dari dua
lagi telah mengalami pergeseran fungsi macam : jalan (street) dan lapangan
seperti sarang burung wallet. Hal ini terlihat (square), (Andy Siswanto, 1997)
pada bangunan – bangunan jl. Nyai Ageng 3. Pengertian Kota Lama
Pinatih dan Jl. Nyai Ageng Arem – Arem dan Kawasan kota lama merupakan bagian
ketiga adanya perubahan fungsi ruang public elemen fisik dari sebuah kota yang
yang berupa bangunan kuno untuk aktivitas memiliki potensi untuk dikembangkan
pemerinth menjadi bangunan kosong atau dalam membentuk karakteristik sebuah
bahkan menjadi perumahan untuk kalangan kota. Karena merupakan kawasan yang
pemerintahan, misalnya rumah Bupati dan memiliki nilai sejarah dan ekonomi
rumah Pembantu Bupati untuk pengembanan kota. Kawasan
beserta bangunan – bangunan kuno
Rumusan masalah merupakan suatu eprwuudan bentuk
1. Bagaimana arahan pengembangan nyata peninggalan menjadi bukti fisik
bangunan kuno dan lingkungannya kekayaan budaya bangsa.
dapat seoptimal mungkin dirasakan 4. Pusaka (cagar Budaya)
kehadirannya oleh masyarakat, Pengertian Cagar Budaya
sehingga mampu meningkatkan nilai Dalam peraturan daerah kota Surabaya
dari keberadaannya. no. 5 tahun 2005 tentang pelestarian
2. Bagaimana mengoptimalkan bangunan bangunan dan atau lingkungan
– bangunan ruang public kuno agar membagi Cagar budaya menjadi 2 jenis
dapat dirasakan kegunaannya sebagai :
bangunan sarana dan prasarana kota 1) Bangunan cagar budaya :
3. Sejauhmana perubahan dan dampak Bangunan buatan manusia yang
pergeseran yang terjadi baik dari segi berumur sekurang – kurangnya 50
fungsi maupun bentuknya yang terjadi tahun yang mewakili masa gaya
akibat pengaruh – pengaruh baik dari yang khas dan mewakili masa gaya
luar maupun dari dalam kota Gresik sekurang – kurangnya 50 tahun
sendiri terhadap perkembangan kota. serta dianggap mempunyai nilai
penting bagi sejarah, ilmu
Tinjauan Pustaka pengetahuan dan kebudayaan.
1. Tinjauan Teori Pertumbuhan Kota Penentuan bangunan cagar budaya
Ada beberapa teori pertumbuhan kota ditetapkan berdasarkan
yang dapat digunakan dalam penelitian criteria:Umur, Estetika, Kejamakan,
ini antara lain : Kelangkaan, Nilai sejarah,
a. Teori Konsentris Memperkuat kawasan, Keaslian,
b. Teori Poros Keisimewaan, tengeran
c. Teori Lokasi 2) Lingkungan cagar budaya :
2. Tinjauan Dampak Pertumbuhan Kota Adalah kawasan di sekitar atau di
Menurut pandangan Lewis Mumford sekeliling bangunan cagar budaya
(1976) meskipun perkampungan yang diperlukan untuk pelestarian
permanen baru dimulai sejak zaman bangunan cagar budaya dan atau
Neolitik namun kebiasaan untuk kawasan tertentu yang berumur
berkumpul untuk penyelenggaraan sekurang – kurangnya 50 (lima
upacara bersama – sama tampaknya puluh) tahun, serta dianggap
telah dimulai sejak periode awal : dan mempunyai nilai penting bagi
seluruh masyarakatnya telah hidup sejarah, ilmu pengetahuan dan
dalam daerah – daerah yang sangat kebudayaan.
terpencar sampai saat ini. Pola garis Penentuan lingkungan cagar budaya
kota baik sebagai bentuk luar ditetapkan berdasarkan criteria
manusiapun sebagai pola kehidupan ke
Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867 7
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Tingkat perubahan
No Kegiatan
Tidak ada sedikit Banyak Total
1 Konservasi * * * *
2 Preservasi - - - -
3 Restorasi - * * -
4 Rekonstruksi - - * *
5 Adaptasi/revitalisasi - * - -
6 Demolisi - - - *
8 Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867 9
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Gambaran Eksisting
Karakteristik Sekarang
Merupakan perkampungan lama
(kuno) dengan fungsi sarang burung
wallet dan permukiman
Karakteristik bangunan dan
lingkungan masih terjaga aslinya
walau dalam kondisi tidak terawatt
Karakteristik Sekarang (kotor)
Merupakan perkampungan dengan Karakteristik bangunan dan
fungsi bangunan perumahan dan lingkungan berupa warna mencolok
perdagangan dan jasa sudah mulai pudar seiring dengan
Karakteristik bangunan berupa atap, usia bangunan dan tidak adanya
teras dan keranda 50% telah berubah perawatan
dari aslinya karena proses renovasi Tidak ada ikatan kerabat dalam satu
Karakteristik lingkungan masih dalam lingkungan (perkampungan)
kondisi asli yakni (lingkungan yang Karakteristik berupa
tertutup) pengusaha/pegawai yang tinggal di
Karakteristik wilayah berupa pengrajin luar kota
sarung tenun dan kopyah serta
kaligrafi
10 Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Gambaran Eksisting
Karakteristik Sekarang
Merupakan perkampungan lama
(kuno) dengan fungsi sebagai tempat
tinggal.
Karakteristik bangunan lama masih
terlihat pada atap yang terdapat
menara – menara kecil, sedangkan
keranda pada depan rumah masih
dijumpai pada beberapa rumah
dengan penambahan ornament
depan rumah
Karakteristik masyarakat berupa
pengrajin dan pedagang.
Karakteristik Sekarang
Merupakan perkampungan lama 6. Kawasan Kampong Pekauman
(kuno) dan berungsi sebagai tempat
Karakteristik Kawasan
tinggal
Merupakan perkampungan lama
Karakteristik bangunan, sudah tidak
(kuno) dengan fungsi bangunan yakni
ditemukan lagi teras yang lebar, atap
tempat tinggal.
bangunan masih berbentuk pendopo,
Karakteristik bangunan merupakan
bagian depan direnovasi sehingga
bangunan dengan dua lantai bersifat
tidak terdapat atap penyangga yang
terbuka terdapat ukir – ukiran pada
besar.
bagian atap bangunan dan terdapat
Karakteristik masyarakat yang sudah
keranda pada bagian depan rumah
berubah menjadi pengrajin dan
dan atap yang berbentuk melengkung
pedagang.
Karakteristik masyarakt berupa
pengrajin
5. Kawasan Kampung Pakelingan
Karakteistik Kawasan Gambaran Eksisting
Merupakan perkampungan lama
(kuno) dengan fungsi bangunan yaitu
tempat tinggal.
Karakteristik bangunan merupakan
gabungan antara Eropa dan Cina
berupa atap menara – menara kecil
terdapat keranda pada bagian depan
rumah, terdapat ukir – ukiran pada
bagian teras depan.
Karakteristik masyarakat berupa
pedagang
Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867 11
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Karakteristik Sekarang
Dominasi bangunan berupa
perdagangan dan jasa
Ketinggian dua lantai, bagian bawah
merupakan took dan bagian atas
berfungsi sebagai tempat tinggal,
atap berbentuk bangunan modern
(tidak ditemukan lagi atap yang
melengkung, serta jendela yang
berukuran seperti pintu )
Karakteristik masyarakat berupa
pedagang.
Karakteristik Sekarang
Fungsi bangunan masih berupa 8. Kawasan Jalan K.H Kholil
perumahan (tempat tinggal) Karakteristik Kawasan
Karakteristik bangunan masih berupa Merupakan bentukan koridor dengan
bangunan dengan dua lantai, masih fungsi bangunan sebagai tempat
terdapat ukir – ukiran pada atap, tinggal dan fasilitas umum berupa
terdapat penambahan bangunan sekolah rakyat.
berupa pagar, sehingga bersifat Karakteristik bangunan lama
tertutup dan bagian atap masih terdapat keranda di bagian depan
berbentuk melengkung. rumah dan terdiri dari dua lantai,
Karakteristik masyarakat berupa bagian samping atap terdapat ukir –
pedagang. ukiran, yang merupakan ciri dari
perkampungan Srab serta sebagian
7. Kawasan Jalan Samandhudi besar bangunan yang terdiri dari
Karakteristik Kawasan bahan kayu.
Merupakan bentukan koridor dengan Cirri khas lingkungan, terdapat
fungsi bangunan sebagai taman pada bagian depan rumah
rumah/tempat tinggal etnis Jawa Karakteristik masyarakat berupa
Karakteristik bangunan berupa atap pedagang
berbentuk lengkung, bagian depan
terdapat teras yang lebar dan bersifat Gambaran Eksisting
terbuka terdapat tiang – tiang
penyangga, jendela berukuran seperti
pintu.
Karakteristik bangunan terdiri dari dua
lantai dengan penyangga atap (tiang)
yang tinggi dan ukir – ukiran pada
atap bangunan
Karakteristik masyarakat berupa
pengrajin kopyah dan sarung
Gambaran Eksisting
Karakteristik Sekarang
Fungsi bangunan sebagian besar
merupakan perdagangan dan jasa,
tempat tinggal dan perkantoran.
Karakteristik bangunan pada
beberapa rumah masih mencirikan
bangunan lama, tapi dalam keadaan
tidak terawatt
12 Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Tabel 5.3 : Arahan pelestarian kawasan kota lama pada kawasan dengan tipe B
Kawasan
No Arahan
(Daerah)
1 Kampong Mempertahankan bangunan dan lingkungan sekitar dengan pembuatan desain
Arab, kawasan yang sesuai dengan kawasan sekitar terkait dengan bahan atau
Kampung ornament, warna dan desain arsitektural
Kemasan, Penambahan fungsi atau adaptive reuse yang mengacu kepada UU no. 5 tahun
Kampung 1992 dan untuk kawasan kota lama Gresik yakni daerah pariwisata berupa
Kepatihan pariwisata religi pariwisata kuliner dan pariwisata kampong kuno
dan Mempertahankan dan mengendalikan bangunan dan lingkungan dengan
Kampung penambahan bangunan baru dengan pembatasan bangunan yang boleh dibangun
Pekauman adalah bangunan public dan disesuaikan dengan karakteristik kawasan.
dan Di dalam persil atau lahan bangunan bersejarah dimungkinkan adanya bangunan
Kampung tambahan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama dan
Pecinan direncanakan dengan penuh kepekaan sehingga tidak merubah karakteristik asli
dari bangunan itu sendiri
Bangunan yang dalam kondisi berubah fungsi menjadi sarang burung wallet,
sehingga menjadi kotor dan tidak terawat diarahkan untuk mempertahankan
langgam atau gaya bangunan semula berupa tampilan luar dan atap bangunan
Pelestarian bangunan dan lingkungan kawasan bersejarah dengan pemberian
Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867 13
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
keringan pajak PBB, kemudahan dalam balik nama, penghargaan dengan imbalan
bantuan dana dalam perawatan bangunan apabila mau melestarikan bangunan dan
lingkungan yang dimiliki
Untuk bangunan yang telah berubah sebagian dikarenakan terjadinya perubahan
fungsi sehingga merusak karakteristik kawasan sekitar dilakukan penertiban ijin
sehingga bangunan yang telah berubah fungsi dan fisik menjadi kawasan
perdagangan tanpa melalu perubahan ijin dikenakan sanksi atau denda
Pemberian roh kawasan yakni dapat berupa :
Pengadaan agenda kegiatan, berupa pagelaran seni adat tradisional pada hari
– hari tertentu, seperti hari kemerdekaan RI, hari besar Islam dan lain
sebagainya.
Pelestarian karakteristik kegiatan berupa kerajinan sarung tenun, kopyah dan
seni kaligrafi di kampong Arab
Pengadaan kegiatan bazaar atau stan untuk penjualan produk – produk yang
mencirikan local, seperti sarung, kopyah dan kaligrafi
Tabel 5.4 : Arahan pelestarian kawasan kota lama pada kawasan dengan tipe C
Kawasan
No Arahan
(Daerah)
1 Koridor jalan Mempertahankan bangunan dan lingkungan yang masih tersisa dengan pembuatan
Samanhudi, desain kawasan berupa pengaturan massa, KLB dan ketinggian bangunan yang
koridor jalan menunjang bangunan/kawasan bersejarah sekitar sebagai zona penyangga yakni
K.H Kholil kawasan yang sudah banyak berubah baik fisik maupun fungsi namun masih
koridor jalan mendukung melindungi dan menandakan karakteristik kawasan
pahlawan, Penambahan fungsi atau adaptive use yang mengacu pada UU no. 5 tahun 1992
koridor jalan yakni daerah yang menunjang kegiatan sekitar, yakni daerah perdagangan dan jasa
Basuki yang bersifat local dan menjual barang – barang yang merupakan cirri khas daerah
Rahmat setempat.
Penambahan bangunan baru hanya dapat dilakukan untuk kepentingan public dan
disesuaikan dengan karakteristik bangunan sekitar
Pemberian insentive berupa kemudahan perijinan, dalam bentuk ijin usaha dan IMB
untuk bangunan yang mengalami perubahan fungsi dan fisik namun masih
mengindahkan bangunan lama dan menyesuaikan dengan karakteristik kawasan
sekitar sebagai bentuk pengendalian perubahan fisik dan lingkungan
Pengendalian dalam perubahan fisik dan lingkungan dilakukan dalam bentuk
pemberian disinsitiv yakni berupa penertiban ijin (ijin usaha dan IBM)
Pemberian roh kawasan yakni dapat berupa :
Pengadaan agenda kegiatan, berupa pagelaran seni adat istiadat pada hari –
hari tertentu, seperti hari kemerdekaan RI hari besar Islam dan lain sebagainya
Pengadaan kegiatan bazaar atau stan untuk penjualan makanan asli untuk
penjualan makanan asli yang mencirikan local, jajanan pudak, nasi krawu dan
lain sebagainya
Pengadaan festival Grissee tempoe doeloe yang menonjolkan karakteristik
kawasan yang dimiliki
14 Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, Eko (1994) Percikan Masalah Arsitektur, Perumahan dan Perkotaan, Alumni
Bandung
Catannesse Anthony J dan James Cz Snyder (1989) Urban Planning (Perencanaan kota)
Erlangga Jakarta
Lynch Kevin (1981) Good City Form, The MIT Press, Cambrudge Massachusetts.
Lynch Kevin (1961) the image of the city, The MIT Press, Cambrudge Massachusetts
Rappoport Amos Human Aspect of Urban Form, Oxford Pergamon Press, 1980.
Sidharta dan Eko Budihardjo, Konservasi Lingkungan dan Bangunan Kuno Bersejarah di
Surakarta, Gajah Mada University Press Yogyakarta, 1989
The Burra Charter for Conservation of place of cultural significance dalam Sidharta dan Eko
Budihardjo, konservasi lingkungan dan bangunan kuno bersejarah di Surakarta, Gajah
Mada Universitas press Yogyakarta 1989
Trancik roger Finding the Lost Space Van Nostrand Reindhold, co NY 1986
Zanh Markus (1999) Perancangan Kota secara terpadu, penerbit kanisius Semarang
Ratniarsih I (2001) Perubahan Perumahan Kampung Arab di Gresik (dari sudut Tinjau
Diskonstruksi) Thesis pasca sarjana arsitektur tidak diterbitkan Surabaya jurusan Teknik
Arsitektur ITS
Kwanda Timocin (2004) Desain bangunan baru pada kawasan pelestarian di Surabaya, Jurnal
dimensi teknik arsitektur vol 32 no 2 Desember 2004; 102 – 109
Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867 15
Anak Agung Sagung Alit Widyastuty : Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik
Pratomo Andri S, et All (2006) Pelestarian Kawasan kampong batik laweyan kota Surakarta
dimensi teknik arsitektur vol 34 no 2 Desember 2006 93 – 105
Risbiyanto Ervin et All (2008) pelestarian kampong Arab Malik Ibrahim di Kota Gresik, Jurnal
Arsitektur e-journal volume 1 nomor 1 Maret 2008.
16 Jurnal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867