ASITEKTUR
Fallin
(Tugas 1)
Deskripsi Objek
Fallingwater dirancang berangkat dari ide menyatukan bangu dengannan
alam. Ide ini dicapai dengan menempatkan bangu Fallingwater di
atas air terjun dan sungai, menggunakan bahan-ba alami seperti batunan
untuk dinding bangunan.
han
Tujuan Pembangunan
Frank Lioid Wright ditugaskan oleh Edgar Kauffman seorang
pengusaha sukses di Pittsburgh dan pemilik Kaufmanns
Departement Store. Tugasnya disuruh membuatkan sebuah rumah
peristirahatan akhir pekan untuk keluarganya di Pennsylvania
http://e-journal.uajy.ac.id/
LOKASI
Kondisi Lahan
Pemilihan lahan untuk Fallingwater memiliki berbagai elemen yang
menarik yakni, Lahan datar dengan tepian berbatu. Batu-batu tersebut
secara alami berbentuk datar dan horisontal, dengan aliran sungai
yang memisahkan di antara keduanya. Yang kemudian di tepi aliran
Dilihat dari peta Amerika Serikat perbatasannya terdapat air terjun yang tidak terlalu tinggi. Di
bagian kanan terdapat jembatan yang diikuti oleh jalan setapak.
Dibawah jembatan mengalir sungai Bear Run yang merupakan
Dilihat dari peta Pennsylvania
konservasi Nasional sehingga merupakan cagar alam yang dipelihara
dan dijaga.
Pintu masuk utama yang ditandai sebuah Banyaknya bukaan pada dinding dan atap juga
tiang batu yang menunjukkan bahwa Bagian Belakang Fallingwater ini menunjukkan konsep hemat energi (cahaya
bangunan ini didirikan sangat menyatu dan panas) yang sekarang ini menjadi isu global
Bebatuan alam dari tapak sebagaian dari
dengan alam. Kolom terbuat dari
struktur bangunan, dan dengan tojolan
sandstone hasil sedimen dari kuarsa dan
bebatuan asli berukuran besar, dalam arti
pasir
yang sebenarnya di mana sangat sedikit dari
bebatuan tebing sungai yang dirubah struktur
aslinya.
Ruang Tamu
Di tengah rumah ada perapian batu pasir
yang dibangun di sekitar dua batu besar yang
tidak tergerak. Semua aksen dicat merah
Cherokee. Dan lantainya terbuat dari batu
Ada yang unik dari salah satu sudut
dan dindingnya ditutupi gabus yang tidak Rumah ini memberikan akses mudah agar
bangunan ini yaitu : Wright
diberi lilin, endela besar tanpa sudut bisa berhubungan langsung dengan alam
sangat menghargai alam sehingga bentuk
bebas salah satunya adalah tangga yang
dibengkokan agar tidak memotong pohon
balok
membawa pengunjung dari ruang tamu
langsung menuju ke sungai
Tidak ada pintu masuk besar ke rumah seluas 5.300 persegi yang mencakup wisma dan kolam renang. Langit-
langitnya / Plafon nya rendah. . Tidak ada ruang yang terbuang atau yang terhalang oleh dinding di sini. Wright
ingin penghuninya benar benar merasakan kebebasan ruang.
https://www.arsupala.com
Data Interior
dinding batu. Yang memiliki lemari pajangan bersebelahan dengan suite kamar tidur utama.
yang serasi di dinding di sebelah kiri ruang Semua furniture diruang ini menggunakan kayu dan
Tangga interior ini mengarah dari
makan. Di lemari bagian bawah digunaan untuk dindingya dari batu. Sehingga tercipta perpaduan
perpustakaan ke lantai tiga yang ditempati
menyimpan makanan tambahan. yang sempurna antara batu dan kayu merupakan
secara eksklusif oleh Edgar Kaufman, Jr.
bukti keahlian para tukang batu dan tukang kayu
Dilantai 3 ada studio perancangan kecil sebagai bagian dari tempat tinggal pribadi Edgar, Jr. Ini tanda
pengakuan atas minat Edgar dalam desain arsitektur. Edgar mengagumi karya Frank Lloyd W yang benar
benar dapat menciptakan hunian yang nyaman tenang
https://www.arsupala.com
Data Lingkungan
Falling Water mengoptimalkan keasrian dan potensi alam sekitarnya untuk kenyamanan fungsi bangunan, sehingga mendapat penghargaan
sebagai “The Best all-time work American Architecture” oleh American Institute of Architects di tahun 1991
Lingkungan sekitar falling water, hutan dengan pepohan yang tinggi dengan tambahan komposisi seperti aliran sungai, air terjun, deretan dataran
berbatu, jalan setapak dan jembatan adalah sebuah pencerminan sempurna dari keseimbangan arsitektur.
Di bagian Selatan ada beberapa pohon besar yang seolah-olah menjadi pembatas ruang pencahayaan dan pengarah menuju jembatan serta
entrance. Batu besar yang ada di tengah lokasi dimanfaatkan menjadi seperti altar dan menjadi pusat dari pergerakan elemen lainnya.
(https://dspace.uii.ac.id)
https://www.arsupala.com
Penerapan Teori pada Bangunan
Pada Lantai 1 Hanya ada satu ruang namun dapat menampung beragam aktivitas artinya tidak ada
pembatas/dinding yang menghalangi beberapa kegiatan tersbut. Bisa dilihat dari 4 gambar disamping itu adalah
beberapa ruang yang ada, terdiri dari ruang makan, dapur kecil, tempat bersantai, dan perapian
Didalam teori arsitektur organik, bahwa bangunan tidak dibatasi dengan dinding.
Ruang interior tidak di kemas pada sebuah dimensi kotak yang bernama ruang,
melainkan, ruang yang harus mengalir bebas dari interior yang satu menuju interior
yang lain. Satu ruang mampu mewakili yang lain,.
(https://dspace.uii.ac.id)
Penerapan Teori pada
Bangunan
Fallingwater, bisa dilihat dari gambar disamping bahwa batuan besar digunakan sebagai struktur
bangunan ini. Sehingga bangunan seakan-akan tumbuh dari landskap secara alami seperti
layaknya tumbuhan yang tumbuh dari tanah.
DIdalam teori arsitektur organik, Bangunan dan site memiliki hubungan yang sangat istimewa
dalam arsitektur organik. Potensi site harus di tingkatkan oleh bangunan, dan bangunan memperoleh
bentuknya dari alam yang ada di area sekitar site
Fallingwater, yang berada di dalam tengah hutan berada di dataran tinggi Laurel di Pegunungan
Allegheny, dengan kehadiran bangunan ini yang berada ditengah hutan penghuni akan merasakan
keamanan, kenyaman, dan ketenangan karena seolah bangunan inilah tepat berlindung dari
berbagai ancaman
(https://dspace.uii.ac.id)
Penerapan Teori pada
Bangunan
Waktu pembuatan bangunan ini Frank Lloyd Wright banyak menggunakan bahan disekitar tapak,
sepeti batudan kayu sehingga membuat bangunan ini seperti mengikuti unsur unsur alam.
Meskipun ada tambahan bahan cor beton bahan yang modern pada jaman itu..
DIdalam teori arsitektur organik, Alam adalah sekolah arsitek. Kemungkinan kreatif bentuk, warna,
pola, tekstur, proporsi, ritme, dan pertumbuhan semuanya ditunjukkan di alam. Arsitektur Organik tidak
meniru alam tetapi berkaitan dengan bahan alami, tapak, dan orang-orang yang mau menempati
bangunan.
(https://dspace.uii.ac.id)
“THAN
K
YOU”