Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA


Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dalam Mata
Kuliah “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”

Dosen Pembimbing :
Dr. Harbeng Masni, S.Pd, M,Pd

Di susun Oleh kelompok 8 :


Sisra Wenti (2000888203018)

UNIVERSITAS BATANG HARI JAMBI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami dan kita semua sehingga kita dapat
berkumpul dalam ruangan ini dengan mata kuliah “perkembangan peserta didik”
dan makalah kami yang berjudul “PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL,
DAN BAHASA” yang telah kami susun semaksimal mungkin agar pembaca dapat
pelajaran dan informasi tentang pengertian dan yang telah kami susun berdasarkan
pengamatan dari sumber agar dapat mempermudah pembaca untuk mamahami isi
makalah ini.

Dalam menyeselaikan makalah ini tentu kami banyak dapat bantuan dari
dari berbagai sumber seperti buku dan link yang tersedia. Dan semoga makalah
yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan
bermanfaat bagi kami sendiri maupun pembaca, untuk kedeoan nya dapat
memperbaiki maupun menambah isi makalah menjadi lebih baik. Karena kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kerkurangan baik segi susunan
kalimat, tata bahasa maupun pengetahuan kami dalam makalah ini.

Jambi, November 2021


Penyusun

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
Latar belakang.............................................................................................4
Rumusan masalah........................................................................................5
Tujuan..........................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................7
Perkembangan intelek.................................................................................7
Bakat khusus..............................................................................................10
Perkembangan sosial..................................................................................13
Perkembangan bahasa................................................................................15
BAB III.................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
Kesimpulan................................................................................................18
Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu merupakan sistem yang hidup dan terbuka. Hal ini
berarti bahwa individu mengalami kemajuan, perubahan, bersifat dinamis, dan
tidak statis. Dengan demikian, setiap individu mengalami proses yang disebut
perkembangan. Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sistematis, progressif dan
berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah).
Setiap individu yang normal dan berusia panjang akan mengalami fase-
fase perkembangan. Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan
rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-
pola tingkah laku tertentu. Fase perkembangan tersebut berlangsung secara
bertahap atau tidak melompat-lompat. Urutan perkembangan tersebut adalah
sebagai berikut, Bayi – Balita – Anak – Remaja – Dewasa – Tua.
Pada dasarnya setiap individu mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan non fisik yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi,
bahasa. Moral, dan agama. Perkembangan aspek-aspek tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain dan seluruh perkembangan tersebut bersifat
dinamis. Menurut Santrok semua aspek dalam perkembangan dipengaruhi oleh
faktor-faktor genetik.

4
B. Rumusan Masalah
1. Makna intelek, hubungan intelek dan tingkah laku, karaktekteristik
perkembangan intelek remaja dan faktor yang mempengaruhinya, perbedaan
individu dalam kemampuan dan perkembangan intelek, serta usaha- usaha
yang membantu perkembangan dalam proses pembelajaran.
2. Memahami makna dan jenis bakat khusus, kaitanya dengan bakat dan
prestasi, faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus,
perkembangan individu dalam bakat khusus, serta upaya pengembangannya
dalam penyelenggaran pendidikan
3. Memahami makna dan karakteristik perkembangan sosial remaja, faktor-
faktor yang mempengaruhi dan pengaruhnya terhadap tingkah laku,
perbedaan individual dalam hubungan sosial serta upaya pengembangan
hubungan sosial remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
4. Memahami makna dan karakteristik perkembangan bahasa remaja, faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, pengaruhnya terhadap
kemampuan berfikir, perbedaan individual dalam perkembangan bahasa, serta
upaya pengembangan bahasa remaja dan implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan.

C. Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu memahami:
1. Makna intelek, hubungan intelek dan tingkah laku, karaktekteristik
perkembangan intelek remaja dan faktor yang mempengaruhinya, perbedaan
individu dalam kemampuan dan perkembangan intelek, serta usaha- usaha
yang membantu perkembangan dalam proses pembelajaran
2. Memahami makna dan jenis bakat khusus, kaitanya dengan bakat dan
prestasi, faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus,
perkembangan individu dalam bakat khusus, serta upaya pengembangannya
dalam penyelenggaran pendidikan

5
3. Memahami makna dan karakteristik perkembangan sosial remaja, faktor-
faktor yang mempengaruhi dan pengaruhnya terhadap tingkah laku,
perbedaan individual dalam hubungan sosial serta upaya pengembangan
hubungan sosial remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan
pendidikan
4. Memahami makna dan karakteristik perkembangan bahasa remaja, faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, pengaruhnya terhadap
kemampuan berfikir, perbedaan individual dalam perkembangan bahasa,
serta upaya pengembangan bahasa remaja dan implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Intelek
1. Pengertian Intelek dan Intelegensi
Intelek berarti kekuatan mental yang menyebabkan manusia dapat
berpikir dan beraktifitas yang berkenaan dengan proses berpikir atau
kecakapan yang tinggi untuk berpikir. Sedangkan Intelegensi merupakan suatu
kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan
lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.
Intelegensi mengandung unsur-unsur yang sama dengan intelek, yaitu
menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Salah
satu tes intelegensi yang terkenal adalah tes yang dikembangkan oleh Alferd
Binet (1857-1911) yang disebut Intellegence Quatient (IQ), artinya
perbandingan kecerdasan.

2. Hubungan Intelek dengan Tingkah Laku


Kemampuan berpikir abstrak menunjukkan perhatian seseorang
terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak konkrit. Kemampuan abstraksi
akan berperan dalam perkembangan kepribadian remaja. Karena bagi remaja,
corak perilaku pribadinya di hari depan dan sekarang akan berbeda.
Pikiran manusia sering dipengaruhi oleh ide-ide dan teori-teori yang
membuat sikapnya kritis terhadap situasi dan otoritas orang tua.Selain itu
pengaruh egosentris masih terlihat pada pikirannya.Cita-cita dan idealismenya
terlalu menitikberatkan pada pikirannya sendiri tanpa memperhitungkan
kesulitan atau akibat lebih jauh yang mungkin timbul dalam menyelesaikan
suatu persoalan.
Melalui pengalaman dan penghayatan kenyataan dalam menghadapi
pendapat orang lain, egosentrisme makin lama makin berkurang dan akhirnya

7
menjadi semakin kecli, sehingga remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan
mengikut sertakan pendapat dan pandangan orang lain.
3. Karakteristik perkembangan intelek remaja
Pada usia remaja ini anak sudah dapat berfikir operasional formal atau
setidak-tidaknya memiliki sifat-sifat penting, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat deduktif hipotesis
Dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan
mengawalinya dengan pemikiran teoritik. Setelah itu baru menganalisis
masalah dan mengajukan cara-cara penyelesaian hipotesis yang mungkin.Pada
dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara berfikir induktif
disamping deduktif. Oleh sebab itu dari sifat analisis yang ia lakukan, ia dapat
membuat strategi penyelesaian. Analisis teoritik ini dapat dilakukan secara
verbal atau mengajukan pendapat-pendapat dan prediksi tertentu disebut
proporsi-proporsi.
b. Berpikir operasional juga berpikir kombinasoris
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan
dengan cara melakukan analisis. Misalnya anak diberi lima buah gelas berisi
cairan tertentu. Anak yang berpikir operasional formal, akan memikirkan
apakah kombinasi cairan ini membuat cairan tadi berubah warna atau tidak.
Seorang remaja dengan kemampuan berpikir normal tetapi hidup
dalam lingkungan atau kebudayaan yang tidak dapat merangsang cara
berpikirnya (tidak ada kesempatan untuk menambah pengetahuan, pergi ke
sekolah tetapi tidak adanya fasilitas yang dibutuhkan), maka perkembangan
intelek remaja itu sampai dewasa pun tidak akan sampai pada taraf berpikir
abstrak.
c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek
Menurut Andi Mappiare (1982:80), hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan intelegensi adalah sebagai berikut.
 Bertambahnya informasi yang disimpan
 Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan
 Adanya kebebasan berpikir

8
Ketiga kondisi tersebut sesuai dengan dasar-dasar teori Piaget
mengenai perkembangan intelegensi, yaitu sebagai berikut:
 Fungsi intelegensi termasuk proses adaptasi yang bersifat biologis
 Bertambah usia akan menyebabkan berkembangnya struktur intelegensi
baru.
Keberhasilan dalam menyesuaikan diri seseorang tergantung dari
kemampuannya untuk berpikir dan belajar. Sejauhmana seseorang dapat
belajar dari pengalaman-pengalamannya akan menentukan penyesuaian
dirinya dan mencerminkan kecerdasannya. Akan tetapi, diperlukan waktu
lama untuk dapat menyimpulkan kecerdasan seseorang berdasarkan
pengamatan perilakunya, tetapi cara demikian belum tentu tepat.

4. Perbedaan Individu dalam Kemampuan dan Perkembangan Intelek


Seperti diketahui, manusia itu bebeda satu sama lain dalam bebagai hal,
juga tentang intelegensinya, Intelegensi itu sendiri oleh David Wechler (1958)
didefinisikan sebagai “ keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan.

5. Usaha- Usaha dalam Membantu Mengembangkan Intelek Remaja dalam


Proses Pembelajaran
Menurut Paget sebagian besar anak usia remaja mampu memahami
konsep- konsep abstrak dalam batas- batas tertentu. Menurut Bruner, siswa
pada usia ini belajar menggunakan bentuk – buntuk dengan cara yang makin
canggih. Guru dapat membantu mereka melakukan hal ini dengan selalu
menggunakan pendekatan keterampilan proses (discovery approach) dan
dengan member penekanan pada penguasaan konsep- konsep dan abstraksi-
abstrak.

9
B. Bakat Khusus
1. Pengertian Bakat
Guilford (Sumadi S., 1991:169) mengemukakan bahwa bakat itu
mencakup tiga dimensi psikologis yaitu:
a. Dimensi perceptual
b. Meliputi kemampuan persepsi, yang mencakup: kepekaan pengindraan;
perhatian; orientasi terhadap waktu; luasnya daerah persepsi; kecepatan
persepsi; dan sebagainya.
c. Dimensi psikomotor
Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu: kekuatan, impuls,
kecepatan gerak, ketelitian, koordinasi, dan keleluasaan (fleksibility)
d. Dimensi intelektual
Meliputi 5 faktor, yaitu:
1) Faktor ingatan, yang mencakup substansi, relasi, dan system.
2) Faktor ingatan, mengenai pengenalan terhadap keseluruhan informasi;
golongan, hubungan-hubungan, bentuk atau struktur dan kesimpulan.
3) Faktor evaluative, meliputi: identitas, relasi-relasi, sistem, dan problem
yang dihadapi.
4) Faktor berpikir konvergensi, meliputi: nama-nama, hubungan-
hubungan, sistem-sistem, transformasi, dan implikasi-implikasi yang
unik.
5) Faktor berpikir divergen, meliputi: menghasilkan unit-unit; pengalihan
kelas-kelas secara spontan, kelancaran dalam menghasilkan hubungan-
hubungan; dan menghasilkan sistem.
Jadi, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan yang relative bersifat umum (misalnya
bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademik khusus).Bakat
khusus disebut juga talent (talenta).

10
2. Jenis-Jenis Bakat Khusus
Klasifikasi bakat khusus biasanya dilakukan berdasarkan bidang apa
bakat tersebut berfungsi, seperti: bakat matematika, olah raga, seni, musik,
bahasa, teknik, dan sebagainya. Pada jenis-jenis bakat khusus faktor
pengalaman atau lingkungan sangat mempengaruhi pengembangan bakat
khusus.

3. Hubungan antara bakat dan prestasi


Dengan adanya bakat, seseorang dapat mencapai prestasi dalam bidang
tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengalaman, pengetahuan dan dorongan
atau kesempatan untuk pengembangannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat.


 Anak itu sendiri
 Lingkungan anak
 Pendidikan anak berbakat Indonesia.
4. Karakteristik anak berbakat
Untuk mengenali karakteristik anak-anak berbakat dapat dilihat
beberapa segi diantaranya sebagai berikut
a. Potensi
Anak-anak berbakat berkembang lebih cepat atau bahkan sangat
cepat dibandingkan dengan yang normal.Hal ini disebabkan anak berbakat
memiliki superioritas intelektual, mampu dengan cepat melakukan
analisis, dan dalam irama perkembangan kemajuan yang mantap.Bahkan
dalam berpikir, mereka sering meloncat dari urutan berpikir yang
normal.Selain potensi intelegensi, anak-anak berbakat memiliki
keunggulan pada aspek psikologis yang lain, yaitu emosi.

b. Cara menghadapi masalah


Cara menghadapi masalah disini adalah keterlibatan seluruh aspek
psikoligis dan biologis setiap anak berbakat pada saat mereka berhadapan

11
dengan masalah tersebut. Mereka akan memilih metode, pendekatan, dan
alat yang strategis sehingga diperoleh pemecahan masalah yang efisien
dan efektif.

5. Karaktieristik yang dimiliki anak berbakat diantaranya:


 Mereka mampu melihat hubungan permasalahan itu secara
komprehensif dan mengaplikasikan konsep-konsep dia dalam situasi
yang konkrit.
 Mereka akan terpusat pada pencapaian tujuan yang ditetapkan.
 Mereka suka bekerja secara independen dan membutuhkan kebebasan
dalam bergerak dan bertindak.
 Mereka mempunyai cara-cara baru dalam mengerjakan sesuatu dan
mempunyai intens dalam berkreasi.

6. PrestasiPrestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis,


akademik dan social.Selain memiliki keunggulan tersebut anak berbakat
memiliki karakteristik negatif.

7. Upaya Pengembangan Bakat khusus Remaja dan Implikasi- Implikasi


dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang
apa yang ingin ia lakukan dan apa yang ia mampu lakukan. Makin banyak
mendengar tentang macam- macam kemungkinan, baik dalam bidang
pendidikan maupun dalam pekerjaan, dapat membuatnya ragu- ragu
mengenai apa yang sebetulnya paling cocok baginya. Dengan pengenalan
bakat yang dimilikinya dan upaya pengembangannya dapat membantu
untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk
dapat mencapai tujuan- tujuanya.

12
C. Perkembangan Sosial
1. Pengertian Pengembangan Hubungan Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan
manusia lainnya dalam masyarakat. Proses sosialisasi dan interaksi sosial
dimulai sejak lahir dan berlangsung terus hingga dewasa atau tua.
Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas hingga
tingkat yang luas dan kompleks. Semakin dewasa dan bertambah umur,
tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi sangat luas dan
kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja
memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi
untuk berpartisipasi dan berkontribusi memajukan kehidupan masyarakat.

2. Karakteristik Perkembangan sosial remaja


Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan, remaja mulai
memperhatikan berbagai nilai dan memahami norma pergaulan dalam
kelompok remaja, anak-anak, dewasa, orang tua yang berbeda dengan
norma yang berlaku dikeluarganya. Kehidupan sosial pada jenjang usia
remaja ditandai oleh menonjolnya fungsi intelektual dan emosional.
Erik Erickson menyatakan perkembangan pada usia remaja adalah
masa menemukan jati diri dan memilih kawan akrab. Sering anak
menemukan jati dirinya sesuai dengan situasi kehidupan yang mereka
alami.Penemuan jati diri seseorang didorong oleh pengaruh
sosiokultural.Sedangkan Signmund Freud memandang bahwa kehidupan
social remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan
seksualnya.Pergaulan remaja banyak didominasi dalam bentuk kelompok
yang penetapan pilihannya didasari oleh berbagai pertimbangan seperti
moral, ekonomi, minat, dan kesamaan bakat serta kemampuan.Disini
masalah yang umum dihadapi adalah factor penyesuaian diri dari remaja.
Nilai positif pergaulan secara kelompok dalam perkembangan
social remaja adalah tiap-tiap remaja belajar berorganisasi, memilih
pemimpin, mematuhi peraturan kelompok, menumbuhkan rasa solidaritas

13
serta semangat persatuan dan keutuhan. Nilai negative pergaulan secara
kelompok dalam perkembangan social remaja adalah dalam hal-hal
tertentu ada tindakan yang kurang mengindahkan nilai dan norma social
serta tidak memperdulikan obyektifitas kebenaran.
Dalam hal hubungan social remaja yang lebih khusus, mengarah
pada pemilihan pacar dan pasangan hidup dengan mempertimbangkan
factor agama dan suku bangsa. Pertimbangan ini bukan saja menjadi
kepentingan masing-masing individu tetapi juga menyakngkut
kepentingan keluarga dan kelompok masyarakat yang lebih besar,
sehingga dapat menjadi masalah yang rumit jika tidak diimbangi dengan
tindakan intelektual yang tepat dan pengendalian emosional.
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja
 keluarga: Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk
perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga
merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak.
 Kematangan: Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis.
Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, member dan
menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan emosional,
disamping tu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
 Status sosial ekonomi: Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh
kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan
masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak
yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang
utuh dalam keluarga anak itu, “ia anak siapa”. Secara tidak langsung
dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya akan
memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
 Pendidikan: Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang
terarah. Hakekat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang
normatif, akan memberi warna kehidupan sosial anak di dalam
masyarakat dan luas harus diartikan bahwa perkembangan anak

14
dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan.
Penanaman norma perilaku yang bernar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan
(sekolah).
 Kapasitas mental (emosi dan intelijensi) : Kemampuan berpikir banyak
mempengaruhi banyak hal

D. Perkembangan Bahasa
1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang
digunakan oleh seseorang dalampergaulannya atau hubungannya dengan
orang lain. Bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu, penggunaan
bahasa menjadi efektif sejak orang individu memerlukan berkomunikasi
dengan olrang lain.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang
berarti faktor intelek/ kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan berbahasa. Bayi, tingkat intelektualnya belum berkembang
dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang
serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang
kompleks. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukanoleh anak
berusia 6-7 tahun, di saat anak mulai bersekolah. Jadi, perkembangan
bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi,
baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan
tanda- tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini
diartikan sebagai upaya seorang untuk dapat memahami dan dipahami
orang lain.

15
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh sebab itu,
perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor- faktor itu
adalah:
a. Umur anak
Manusia bertambah umur semakin matang pertumbuhan fisiknya,
bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhanya.

b. Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil
yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di
lingkungan perkotaan akan berbeda dengan lingkungan pedesaan.
Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan, dan
daerah- daerah terpencil dan di kelompok sosial yang lain.
c. Kecerdesan Anak
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan
mengenal tanda- tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik.
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu
menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak- anak
dan angota keluarganya.
e. Kondisi Fisik
Kondisi fisik di sini dimaksudkan kondisi kesehatan anak.
Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuanya untuk
berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap atau organ suara tidak
sempurna akan mengganggu perkembangan berkomunikasi dan tentu
saja akan mengganggu perkembanganya dalam berbahasa.

3. Pengaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berpikir


Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh
satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap

16
kemampuan berbahasa dan sebaliknya, kemampuan berbahasa
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang yang rendah
kemampuan berpikirnya akan mengalami kesulitan dalam menyusun
kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya
berkomunikasi. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir
menjadi tidak tepat benar, ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini
diakibatkan kekurangmampuann dalam bahasa.

4. Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembanga Bahasa


Menurut Chomsky (Woolflok, dkk, 1984:70) anak dilahirkan ke
dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam
bidang yang lain, faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup
menonjol, dalam mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut.
Mereka belajar makna kata dan bahsa sesuai dengan apa yang mereka
dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari- hari.
Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh yang berbeda- beda.
Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkunga, karena
kekayaan lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan
peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan
demikian, remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan
berbeda – beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan
berpikir. Inteligensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir
dan bertindak. Kemampuan berpikir atau inteligensi dapat diukur dengan tes
inteligensi. Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih. Perkembangan social adalah
berkembangan tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia.
Hubungan sosial remaja terutama yang berkaitan dengan proses
penyesuaian diri berpengaruh terhadap tingkah laku, sehingga dikenal beberapa
pola tingkah laku, seperti remaja keras, remaja yang mengisolasi diri, remaja yang
bersifat egois. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh dalam factor, diantara lain
adalah usia anak, kondisi keluarga, kecerdasan, status social keluarga dan kondisi
fisik anak terutama dari kesehatannya.

B. SARAN
Di dalam masyarakat masih ada anak-anak dan para remaja yang kurang
berpikir, maka orang tua dan para guru harus membimbing anak-anak supaya
berpikir intelek dan dapat di ukur dengan cara tes inteligensi. Supaya para remaja
di Indonesia bisa berpikir lebih tinggi dan cepat dalam bertindak, terutama dakam
menghadapi masalah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, Dr. H dan Dra. Ny. B. Agung Hartono, 1995. Perkembangan


Peserta Didik. Rineka Cipta: Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai