“ Profesionalisme Guru”
Disusun Oleh :
KELAS E – 2017
KELOMPOK BARBIE
Lintang Fajar Utami 201710230311304
FAKULTAS PSIKOLOGI
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 3
BAB II................................................................................................................................. 4
2.1 Landasan Teori ................................................................................................. 4
2.1.1 Profesional guru ............................................................................................... 5
2.1.2 Ciri-ciri guru professional ............................................................................... 6
2.1.3 Pemahaman guru ............................................................................................ 8
2.1.4 Kompetensi guru .............................................................................................. 9
2.2. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 9
BAB III ............................................................................................................................. 11
3.1 Hasil Observasi................................................................................................ 11
3.2 Hasil Wawancara ............................................................................................ 11
BAB IV ............................................................................................................................. 13
BAB V .............................................................................................................................. 17
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 17
5.2 Saran ...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18
LAMPIRAN...................................................................................................................... 19
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T. atas berkat rahmat dan
hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan turun lapang dengan
Tema “Profesionalisme Guru” ini.
Tak lupa saya juga berterima kasih kepada pihak - pihak yang telah terlibat
dalam pembuatan laporan ini. Terutama kepada ibu Sadia Mewar, M.Siselaku
dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan
kepercayaan dan dukungan serta motivasi kepada kami untuk menyelesaikan
laporan ini dengan tepat waktu. Semoga apa yang tertulis dalam laporan ini,
mampu dijadikan pembelajaran yang berbuah ilmu, serta menambah luas
wawasan pembaca.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui aspek-aspek untuk menjadi guru yang professional
2. Mengetahui bagaimana pendidik dapat dikatakan Professional’s teacher
3. Mengetahui motivasi guru sebagai seorang pendidik
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
didiknya. kemampuan profesional sebagai guru mencakup penguasaan sosok utuh
kompetensi guru dan kemampuan melaksanakan tugas yang mengutamakan
kemaslahatan dan kepuasaan peserta didik. Dengan demikian, tolak ukur utama
keberhasilan bagi seorang guru profesional adalah kualitas proses dan hasil belajar
para siswa yang menjadi tanggung jawabnya.
5
2.1.2 Ciri-ciri guru professional
Seorang guru dapat dikatakan guru yang profesional apabila guru
mempunyai kompetensi dalam mengajar, guru mau menggali terus menerus
ilmu dan menyalurkan ilmu yang ia dapat kepada siswa dengan cara
penyampaian yang tepat kepada siswa, guru dapat mendekatkan diri kepada
siswa agar guru dengan siswa mempunyai komunikasi yang baik, guru harus
mempunyai lingkungan sosial yang baik pula, dan guru juga harus mempunyai
ketrampilan yang baik dalam pengajaran. Bisa dilihat ciri-ciri profesional guru
menurut Suyanto sebagai berikut.Menurut Suyanto (2013:26) ciri-ciri guru
professional yaitu:
a. Ahli di bidang teori dan praktik keguruan. Guru professional adalah
guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam
mengajarkannya. Dengan kata lain, guru professional adalah guru
yang mampu membelajarkan siswanya tentang pengetahuan yang
dikuasainya dengan baik.
b. Senang memasuki organisasi profesi keguruan. Suatu pekerjaan
dikatakan sebagai jabatan profesi salah satu syaratnya adalah
pekerjaan itu memiliki organisasi profesi dan anggota-anggotanya
senang memasuki organisasi profesi tersebut. Guru sebagai jabatan
professional seharusnya terus meningkatkan peran organisasi
profesinya. Fungsi organisasi profesi selain untuk melindungi
kepentingan anggotanya juga sebagaidinamisator dan motivator
anggotanya juga sebagai dinamisator dan motivator anggota untuk
mencapai karier yang lebih baik.
c. Memiliki latar belakang kependidikan keguruan yang memandai.
Keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan
diperoleh setelah menetukan pendidikan keguruan tertentu, dan
kemampuan tersebut tidak dimiliki masyarakat pada umumnya yang
tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran
yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain:
1. Sebagai pekerja professional dengan fungsi mengajar,
membimbing, dan melatih
6
2. Sebagai pekerja kemanusiaan dengan fungsi merealisasikan
seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki
3. Sebagai petugas kemasyarakatan dengan fungsi mengajar dan
mendidik masyarakat untu menjadi warga Negara yang baik.
Peran guru seperti diatas menuntut pribadi yang harus memiliki kemampuan
manajerial dan teknis, prosedur kerja sebagai ahli, serta keiklasan bekerja yang
dilandaskan pada panggilan hati untuk melayani orang lain.
7
menjalin komunikasi terhadap sesama guru dengan begitu dapat tukar fikiran cara
mendidik anak dengan baik agar mencapai karier yang lebih baik, mempunyai
latar belakang yang baik terhadap kependidikan keguruan yang guru memiliki
peran sebagai pekerja yang profesional, sebagai pekerja kemanusiaan, sebagai
petugas kemasyarakatan, dan peran guru ini sangat berpengaruh penting terhadap
pengajaran sebab guru harus memiliki kemampuan manajerial dan teknis,
prosedur kerja sebagai ahli serta keiklasan hati untuk melayani orang lain, guru
harus memiliki kode etik yaitu norma-norma tertentu sebagai pegangan atau
pedoman yang diakui serta dihargai oleh masyarakat, guru mempunyai otonomi
dan rasa tanggung jawab, guru memiliki rasa pengabdian kepada masyarakat dan
guru harus bekerja dengan hati nurani agar apa yang ia berikan dapat
tersampaikan dengan baik yaitu mencerdaskan anak didik.
2.1.3 Pemahaman guru
Pemahaman merupakan proses pengetahuan seseorang dalam mencari
makna atau memahami suatu hal yang belum diketahui oleh dirinya yang
berkaitan dengan segala sesuatu yang ada, oleh karena itu pencapaian tingkat
pemahaman seseorang akan berbeda pula sesuai dengan tingkat pengetahuan
seseorang.
Menurut Daryanto (2008:106) “Pemahaman (comprehension) adalah
kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar.
Guru dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkannya dengan hal-hal lain”.
Begitupun menurut Djamarah (2000:36) menjelaskan bahwa “Pengertian
guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah arsitektur yang dapat
membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk
membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang
berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia
susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun
bangsa dan negara.” Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa pemahaman guru adalah kemampuan dalam menyampaikan suatu materi
atau bahan, kemampuan mendidik siswa, kemampuan untuk membentuk dan
8
membangun kepribadian siswa menjadi seorang yang berguna bagi agama nusa,
dan bangsa.
2.1.4 Kompetensi guru
Guru mempunyai tugas memberikan ilmu, secara umum ada tiga tugas guru
sebagai profesi yakni mendidik, mengajar, dan melatih. Untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab tersebut maka, seorang guru dituntut memiliki beberapa
kemampuan dan kompetensi tertentu sebagai bagian dari profesioanalisme guru.
Menurut McLeod dalam Suyanto (2013: 1)“mendefinisikan kompetensi
sebagai perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi tujuan yang dipersyaratkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan.Kompetensi guru sendiri merupakan kemampuan
seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggug jawab dan layak
dimata pemangku kepentingan”.
Selain itu menurut Kunandar (2009:55) “kompetensi guru adalah
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat
mewujudkan kinerjanya secara tepat efektif”. Sedangkan menurut Mulyasa dalam
Musfah (2011:27) “kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi sosial, dan spiritual yang mencangkup penguasaan
materi pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalitas”.
Berdasarkan yang telah dikemukakan diatas guru harus mempunyai
kompetensi yaitu perilakuyang rasional agar mencangkup tujuan yang diharapkan
sesuai yang diharapkan. Kompetensi juga memiliki untuk mempertanggung
jawabkan kepentingannya sebagai seorang guru agar dapat mewujudkan
kinerjanya secara tepat efektif.
9
mendapatkan data-data yang valid dan akurat sesuai dengan aspek-aspek yang
diamati.
Yang kedua adalah wawancara langsung, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan data lain yang akurat dalam sebuah penelitian dengan melakukan
tanya jawab terhadap subjek atau pihak terkait. Wawancara disusun sedemikian
rupa, sesuai dengan aspek yang ingin Kami temukan dan dilakukan sesuai dengan
susunan yang telah Kami buat.
10
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
11
biasanya memberikan reward berupa piala dan/atau piagam penghargaan dengan
dana operasional yang ada. Karena minimnya biaya yang dimiliki lembaga,
lembaga tersebut belum bisa memberikan dana pembinaan terhadap peserta didik
yang telah berprestasi.
Pemberian hukuman terhadap murid yang berbuat kesalahan tidak
disarankan untuk dilakukan di lembaga tersebut, karena menurut beliauhukuman
bukan suatu ide yang bagus untuk member efek jera pada anak masa usia TK,
karena hakikatnya masa TK menurut beliau adalah masa belajar sosial.
Adapun system penilaian di lembaga tersebuat adalah sebagai berikut;
perkembangan motorik kasar dan motorik halus, penanaman nilai religius seperti
menghafal doa-doa dan mengikuti sholat dhuha berjamaah, belajar sosial melalui
cara atau bentuk permainan dengan teman sebaya dan bersosialisasi dengan
lingkungan, dan penanaman nilai moral yang berlaku di masyarakat.
12
BAB IV
ANALISIS DAN DISKUSI
Secara umum profesionalisme guru dapat dilihat dari tiga unsur, yaitu
professional knowledge, menguasai proses pendidikan dan bertanggung jawab
terhadap implikasi ilmu yang diberikan kepada peserta didiknya. Seorang guru
dapat dikatakan profrsional apabila telah memiliki Good Knowledge, Good
Motivation dan mampu menjadi Good Conditioner, Good Model serta menjadi
pelaksana proses pembelajaran yang mampu menyesuaikan dan/atau menjalankan
kurikulum yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, telah diketahui bahwa guru
di lembaga tersebut mampu memberikan pengajaran dan menguasai pembelajaran
serta menjawab dan menyelesaikan masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan
yang ada di dalam proses belajar mengajar bersama peserta didik. Hal tersebut
menunjukan bahwa guru di lembaga tersebut memiliki kemampuan atau keahlian
dalam bidang yang dia tekuni. Namun lain halnya dalam hasil wawancara
mengenai kemampuan guru, dalam poin tentang syarat menjadi guru yang tertera
adalah masih muda, mau beramal dan ikhlas. Hal tersebut tidak menjelaskan
bahwasannya seorang guru harus memiliki pendidikan profesi, sebagaimana
tertera dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 tentang Guru dan
Dosen karena syarat yang disampaikan oleh salah satu guru di lembaga tersebut
13
lebih merujuk kea rah motivasi seorang guru dalam mengajar. Dapat diasumsikan
bahwa tenaga kerja pengajar/pendidik di TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal belum
memenuhi standar profesionalisme guru meskipun para pengajar di lembaga
tersebut telah memiliki kemampuan dan keahlian dalam menjalankan proses
belajar mengajar.
14
karena ingin memajukan pendidikan di daerah pedalaman dan sebagai uji
tantangan dalam mengajar.
Dalam observasi yang kami lakukan, telah diketahui bahwa guru mengajar
sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Demikian pula dalam hasil wawancara.
Tema pembelajaran dan pengajaran yang diberikan kepada murid adalah yang
sesuai dengan ketetapan dari dinas pendidikan, termasuk dalam aspek
penilaiannya. Aspek penilaian terhadap proses pembelajaran itu sendiri meliputi
perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada murid, dan penanaman nilai
religious, penanaman kehidupan sosial dan moral. Hal tersebut telah dilakukan
sesuai dengan kurikulum yang digunakan, meskipun dalam hasil wawancara itu
sendiri tidak dijelaskan sistem penilaian itu sendiri seperti apa.
Dari pengondisian yang dilakukan oleh guru tersebut dapat kita ketahui
bahwa guru di lembaga tersebut mencoba seprofesional mungkin dengan
15
melakukan hal-hal yang mengandung nilai positif daripada memberikan sebuah
hukuman. Penolakan pemberian hukuman diharapkan tidak memberikan dampak
berkepanjangan bagi murid agar murid tidak menanamkan rasa tidak suka
terhadap guru.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan suatu profesi, yang
berarti bukan jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Seorang guru
harus profesional agar dapat mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu
pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia
termasuk gaya belajar. Guru juga merupakan contoh atau suri teladan bagi peserta
didik. Dan keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai seorang pengajar sangat tergantung pada diri pribadi masing-
masing guru dalam lingkungan tempat ia bertugas.
5.2 Saran
Penjabaran makalah tentang Profesionalisme Guru ini, diharapkan kita dapat
menjadi seorang guru yang professional dan menjadi contoh atau suri teladan
yang baik bagi peserta didik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Dikti. (2004). Peningkatan kualitas pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Colin Marsh. 2008. Becoming a Teacher: Knowledge, Skills, and Issues, 4th
Edition, Pearson Education Australia.
(https://media.neliti.com/media/publications/74435-ID-pengaruh-profesionalitas-
guru-terhadap-k.pdf )
18
LAMPIRAN
19
Lampiran 1
A. PROFIL SEKOLAH
1. Nama sekolah : TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 04
2. Nomor statistik : 00405052610998
3. Alamat : Dusun Perinci, Gading Kulon, Dau
4. Provinsi : Jawa Timur
5. Kecamatan : Dau
6. Kelurahan : Gading Kulon
7. Kabupaten/kota : Malang
8. Daerah : Perdesaan
9. Status sekolah : Swasta
10. Tahun berdiri : 2004
11. Karyawan
a. Kepala sekolah : Nurhayati, S.Pd.i
b. Karyawan : 1. Widayu, S.Pd.i
2. Fadilahtul Ilmi, S.Pd.i
12. Visi
Membentuk anak menjadi insan yang mempunyai kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual
13. Misi
Mendidik merupakan ibadah dalam rangka mewujudkan anak yang
cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Allah.
20
Lampiran 2
21
5. Apa yang Anda lakukan
ketika ada siswa yang
melakukan kesalahan ?
22
Tema : Profesionalisme Guru
23
Lampiran 3
Dokumentasi kegiatan
24