Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI HUKUM


“Adat, Budaya Dan Hukum”
Dosen Pengampu : Dr. Saprudin, S.Ag.,M.Si

Di Susun Oleh :
Nuril Hojang (220204026)
Fifi Ajiziyah (220204028)

PROGRAM STUDI ILMU FALAK

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb……………………………………

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Adat, Budaya, dan
Hukum”. Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Bapak dosen selaku dosen pengampu
mata kuliah SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI HUKUM, ini diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan bagi pembaca.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Saprudin, S.Ag.,M.Si.
yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu kami untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada saya selaku penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak ada gading
yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Mataram, 02 April 2024

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI
COVER DEPAN…………………………..……………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………...………………………………………………………………..iii
BAB I. PENDAHALUAN……..…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…….……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………...……………………………………………………..1

BAB II. PEMBAHASAN………………………..……………………………………………….2


A. Pengertian Adat, Budaya, dan Hukum…………………………………………………2
B. Hubungan antara Adat dengan Budaya………………………………………………..4
C. Hubungan antara Hukum dengan Adat………………………………………………..5

BAB III. PENUTUP……………..……………………………………………………………….6


A. Kesimpulan………………….……………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….7

iii
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
Hukum adat merupakan salah satu bentuk hukum yang masih eksis/ada dalam
kehidupan masyarakat hukum adat di Indonesia. Perlu kita ketahui pula bahwa Hukum
Adat merupakan salah satu bentuk hukum yang berlaku dalam kehidupan dan budaya
hukum masyarakat Indonesia yang masih berlaku sampai dengan saat ini. Eksistensi
hukum adat dapat kita lihat hingga saat ini melalui adanya peradilan-peradilan adat serta
perangkat-perangkat hukum adat yang masih dipertahankan oleh masyarakat hukum adat
di Indonesia untuk menyelesaikan berbagai sengketa dan delik yang tidak dapat ditangani
oleh lembaga kepolisian, pengadilan, serta lembaga pemasyarakatan. Hukum adat tetap
dipertahankan hingga saat ini oleh masyarakat hukum adat sebab mereka percaya bahwa
putusan yang dikeluarkan melalui peradilan adat terhadap suatu delik yang diadili
melaluinya dapat memberikan kepuasan akan rasa keadilan, serta kembalinya
keseimbangan dalam kehidupan masyarakat adat atas kegoncangan spiritual yang terjadi
atas berlakunya delik adat tersebut.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, Bahasa,
pakaian, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah kami paparkan di atas, maka dapat di Tarik rumusan
masalah nya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Adat, Budaya, dan Hukum?
2. Apa saja Hubungan Adat dengan Budaya?
3. Apa saja Hubungan antara Hukum dengan Adat?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adat, Budaya Dan Hukum


a. Adat
Adat dipahami sebagai tradisi lokal (local castom) yang mengatur interaksi
masyarakat. Adat adalah kebiasaan atau tradisi masyarakat yang telah dilakukan
berulang kali secara turun-temurun. Kata “adat” lazim dipakai tanpa membedakan
mana yang mempunyai sanksi seperti “Hukum Adat” dan mana yang tidak
mempunyai sanksi disebut adat saja.1 Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri
dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang
lazim dilakukan disuatu daerah.
Adat atau tradisi biasanya diartikan sebagai suatu ketentuan yang berlaku
dalam masyarakat tertentu, dan menjelaskan satu keseluruhan cara hidup dalam
bermasyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisi mempunyai dua arti:
Pertama, adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan masyarakat. Kedua,
penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang
paling baik dan benar. Dengan demikian, tradisi merupakan istilah generik untuk
menunjuk segala sesuatu yang hadir menyertai kekinian.

b. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, Bahasa, pakaian, dan lain-
lain.

1
Ensiklopedia Isalam, jilid 1. (Cet.3, Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoven, 1999) hal.21

2
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.

c. Hukum
Hukum adalah suatu tatanan perbuatan manusia. “Tatanan” adalah suatu
sistem aturan. Hukum bukanlah, seperti yang terkadang dikatakan sebuah
peraturan. Hukum adalah seperangkat peraturan yang mengandung semacam
kesatuan yang kita pahami melalui sebuah system.2
Pernyataan bahwa hukum merupakan sebuah tatanan perbuatan manusia
tidak berarti bahwa tatanan hukum hanya berkenaan dengan perbuatan manusia;
bahwa tidak ada hal lain kecuali perbuatan manusia yang masuk ke dalam isi dari
peraturan-peraturan hukum.3
Pernyataan “Tatanan sosial tertentu yang memiliki karakter hukum
merupakan suatu tatanan Hukum,” tidak mengandung pertimbangan moral bahwa
tatanan sosial ini baik atau adil. Ada tatanan hukum yang dari sudut pandang
tertentu, tidak adil. Hukum dan Keadilan adalah dua konsep yang berbeda. Upaya
untuk membebaskan konsep hukum dari ide keadilan bukanlah persoalan mudah,
sebab kedua konsep tersebut selalu dicampuradukan di dalam pemikiran politik
yang tidak ilmiah dan juga didalam pembicaraan umum, dan karena
pencampuradukan kedua konsep ini berkaitan dengan kecenderungan ideologis
untuk membuat hukum positif tampak adil. Hukum yang dibedakan dari keadilan
adalah hukum positif.4

2
Hans Kelsen, Teori Umum tentang Hukum dan Negara, Nusamedia-Nuansa, 2006, Bandung, Hlm. 3
3
Ibid
4
Ibid, Hal.6

3
B. Hubungan Antara Adat Dengan Kebudayaan
Adat dan Budaya merupakan dua konsep yang saling terkait dan mempengaruhi
satu sama lain. Adat merupakan bagian integral dari budaya suatu masyarakat,
sementara budaya membentuk adat melalui nilai-nilai, tradisi, dan norma-norma yang
dianut oleh masyarakat.
a. Adat sebagai Bagian dari Adat
Adat merupakan salah-satu komponen penting dari budaya suatu
masyarakat. Adat mencerminkan nilai-nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat
secara kolektif, dan menjadi cara untuk menjaga dan meneruskan identitas budaya
dari satu generasi ke generasi berikutnya.

b. Pengaruh Budaya terhadap Pembentukan Adat


Budaya memainkan .peran penting dalam pembentukan adat. Nilai-nilai
budaya yang dianut oleh masyarakat akan membentuk norma-norma dan tradisi
yang dianggap sebagai bagian dari adat. Sebagai contoh, dalam kehidupan agraris,
adat sering kali mencerminkan nilai-nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia
dengan alam dan tanah.

c. Perubahan Adat dalam konteks perubahan Budaya


Adat tidak selalu bersifat statis, tetapi dapat berubah seiring dengan
perubahan budaya yang terjadi dalam masyakat. Perubahan nilai-nilai budaya dapat
memicu perubahan dalam adat, baik melalui penyusaian tradisi yang sudah ada
maupun pembentukan adat baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

➢ Contoh Hubungan adat dengan Budaya dalam konteks Masyarakat :


1. Upacara Adat ; upacara adat merupakan contoh konkret dari hubungan
antara adat dengan budaya. Upacara-upacara adat sering kali
mencerminkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat,
dan menjadi wujud dari warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan.
2. Bahasa dan Tradisi Lisan; Bahasa dan Tradisi Lisan juga merupakan
bagian penting dari adat dan budaya suatu masyarakat. Cerita-cerita rakyat,

4
peribahasa, dan lagu-lagu daerah adalah contoh dari bagaimana budaya
dipertahankan dan disampaikan melalui tradisi lisan yang menjadi bagian
dari adat.5

C. Hubungan Antara Adat Dengan Hukum


Adat dan Hukum merupakan dua sistem pengaturan yang saling terkait dalam
membentuk tatanan social suatu masyarakat. Memahami hubungan antara adat dan
hukum penting untuk memastikan keberlanjutan budaya dan keadilan dalam sistem
hukum yang berlaku.
a. Adat sebagai Sumber Hukum
Adat sering kali menjadi sumber hukum dalam masyarakat yang masih
menganut system hukum adat. Norma-norma adat dapat diakui dan diberlakukan
oleh system hukum formal, baik secara langsung maupun melalui mekanisme
hukum yang diakui.
b. Pengaruh Hukum terhadap Adat
Di sisi lain, hukum juga dapat mempengaruhi adat dalam masyarakat.
Kebijakan-kebijakan hukum yang diberlakukan oleh pemerintah dapat
mempengaruhi praktik-praktik adat.
c. Penyusaian Hukum dengan Konteks Budaya
Mengimplementasikan hukum dalam masyarakat yang masih menjunjung
tinggi adat, pemerintah dan system peradilan harus mempertimbangkan konteks
budaya yang ada. Penyusaian hukum dengan nilai-nilai budaya dapat memastikan
penerimaan dan keberhasilan implementasi hukum tersebut.
d. Perlindungan terhadap Hak-hak Adat
Penting bagi sistem hukum untuk melindungi hak-hak adat dalam
masyarakt. Perlindungan terhadap hak-hak adat dapat membantu menjaga
keberlanjutan budaya dan identitas suatu daerah.6

5
Hadikusuma, SH., Prof. H. Hilman, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia (Edisi Revisi), Bandung : CV. Mandar
Maju, 2014. Hal, 50
6
Soekanto, Soerjono, Ilmu Hukum Adat Indonesia, Jakarta : Rajawali Press, 2003.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adat atau tradisi biasanya diartikan sebagai suatu ketentuan yang berlaku dalam
masyarakat tertentu, dan menjelaskan satu keseluruhan cara hidup dalam bermasyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisi mempunyai dua arti: Pertama, adat
kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan masyarakat. Kedua, penilaian atau
anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.
Dengan demikian, tradisi merupakan istilah generik untuk menunjuk segala sesuatu yang
hadir menyertai kekinian.
Adat dan Budaya merupakan dua konsep yang saling terkait dan mempengaruhi
satu sama lain. Adat merupakan bagian integral dari budaya suatu masyarakat, sementara
budaya membentuk adat melalui nilai-nilai, tradisi, dan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat.
Adat dan Hukum merupakan dua sistem pengaturan yang saling terkait dalam
membentuk tatanan social suatu masyarakat. Memahami hubungan antara adat dan hukum
penting untuk memastikan keberlanjutan budaya dan keadilan dalam sistem hukum yang
berlaku.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedia Isalam, jilid 1. (Cet.3, Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoven, 1999)
Hans Kelsen, Teori Umum tentang Hukum dan Negara, Nusamedia-Nuansa, 2006,
Bandung.
Hadikusuma, SH., Prof. H. Hilman, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia (Edisi
Revisi), Bandung : CV. Mandar Maju, 2014.
Soekanto, Soerjono, Ilmu Hukum Adat Indonesia, Jakarta : Rajawali Press, 2003

Anda mungkin juga menyukai