Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH HUKUM ADAT

Mata Kuliah: HUKUM ADAT


Dosen Pengajar: Yudha Alfiani, S.H., M.Kn.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Rida Aditiya Warman 2021110806
Siti Nurmini 2021110836
Norsannia Sasabella 2021110835

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
1444H/20222
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita semua dari alam yang gelap gulita menuju alam
yang terang benderang, yang bercahayakan Iman, Islam dan Ihsan.
Terima kasih pula kepada dosen, Bapak Yudha Alfiani, S.H., M.Kn yang
telah memberikan tugas kepada kami untuk memenuhi mata kuliah HUKUM
ADAT. Kami telah berupaya dengan daya dan kemampuan yang penulis miliki
guna menyelesaikan makalah ini. Namun kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya dan masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.
Oleh karena itu, kami harapkan akan adanya kritik dan saran yang membangun
guna untuk menulis Makalah-makalah selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membawa manfaat bagi para
pembaca dan khususnya penulis pribadi. Semoga usaha kami ini diridhoi oleh
Allah SWT.

Kandangan, 23 Maret 2023

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Sejarah Singkat Hukum Adat ............................................................... 3
B. Bukti Adanya Hukum Adat di Indonesia ............................................. 3
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hukum Adat di Indonesia ............ 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah hukum adat di Indonesia berawal sejak masa prasejarah,
ketika masyarakat Indonesia hidup dalam komunitas kecil yang diatur oleh
aturan-aturan adat yang diwariskan secara turun-temurun. Aturan-aturan
adat tersebut terkait dengan norma-norma keagamaan, adat-istiadat, etika,
dan keteraturan sosial.
Hukum adat di Indonesia adalah suatu kompleks norma-norma yang
bersumber pada perasaan keadilan rakyat yang selalu berkembang serta
meliputi peraturan-peraturan tingkah laku manusia dalam kehidupan
sehari-hari dalam masyarakat, sebagian besar tidak tertulis, senantiasa
ditaati dan dihormati oleh rakyat, karena mempunyai akibat hukum
(sanksi). Hukum adat pada umumnya belum atau tidak tertulis.

Tetapi tidak semua adat adalah hukum. Menurut Ter Haar untuk
melihat apakah sesuatu adat istiadat itu sudah merupakan hukum adat,
maka kita wajib melihat sikap penguasa masyarakat hukum yang
bersangkutan terhadap si pelanggar peraturan adat-istiadat yang
bersangkutan. Hukum adat adalah suatu hukum yang hidup karena ia
menjelmakan perasaan hukum rakyat yang nyata, Karena hukum adat
menjelmakan perasaan hukum rakyat yang nyata, untuk itu hukum adat
terus-menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu
sendiri sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Peraturan hukum adat yang terus berkembang inilah membuat hukum


adat selalu mengakami perunahan. Tiap peraturan hukum adat adalah
timbul. berkembang dan selanjutnya lenyap dengan lahirnya peraturan
baru, sedang peraturan baru itu berkembang juga, akan tetapi kemudian
akan lenyap dengan perubahan perasaan keadilan yang hidup dalam hati
nurani rakyat yang menimbulkan perubahan peraturan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Sejarah Singkat Hukum Adat?
2. Apa Bukti Adanya Hukum Adat di Indonesia?
3. Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hukum Adat di Indonesia?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Sejarah Singkat Hukum Adat.
2. Untuk Mengetahui Bukti Adanya Hukum Adat di Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hukum Adat di
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Hukum Adat


Istilah adat berasal dari Bahasa Arab, yang diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia bermakna “kebiasaan”. Adat atau kebiasaan adalah tingkah laku
seseorang yang terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh
masyarakat luar dalam waktu yang lama.
Adat istiadat menunjukkan bentuk, sikap, tindakan (perubahan) manusia pada
masyarakat hukum adat untuk mempertahankan adat istiadat yang berlaku di
lingkungan wilayahnya. Adat istiadat terkadang dipertahankan karena kesadaran
masyarakatnya, tetapi tidak jarang pula adat istiadat dipertahankan dengan sanksi
atau akibat hukum sehingga menjadi hukum adat. 1
Hukum Adat adalah hukum asli yang tidak tertulis, yang berdasarkan
kebudayaan dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang memberikan pedoman
kepada sebagian besar orang-orang Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dalam
hubungan antara yang satu dengan yang lain, baik dikota maupun di desa.2
Peraturan adat istiadat kita ini, pada hakikatnya sudah terdapat pada zaman
kuno, zaman pra-Hindu. Adat istiadat yang hidup dalam masyarakat Pra Hindu
tersebut menurut para ahli hukum adat adalah merupakan adat-adat Melayu
Polinesia. Kemudian datang kultur Hindu dan kultur Islam yang masing-masing
mempengaruhi kultur asli tersebut yang sejak lama menguasai tata kehidupan
masyarakat Indonesia sebagai suatu hukum adat, sehingga hukum adat yang kini
hidup pada rakyat itu adalah hasil akulturasi antara peraturan-peraturan adat-
istiadat zaman pra-Hindu dengan peraturan-peraturan hidup yang dibawa oleh
kultur Hindu dan kultur Islam.3

1
Yulia, Hukum Adat, (Lhokseumawe: Unimal Press, 2016) hal.1-2
2
Lestari Yuni Ahdiana, Hukum Adat,(Yogyakarta: Univesitas Muhammadiyah,2017)
hal.5
3
Erwin Owan Hermansyah Soetoto, Zulkifli Ismail, Melanie Pita Lestari, Hukum Adat,
(Malang: Madza Media, 2021) hal.13

3
B. Bukti Adanya Hukum Adat di Indnesia
Berikut ini adalah beberapa bukti adanya hukum adat di Indonesia:

1. Adat istiadat dan kepercayaan


Hukum adat di Indonesia bersumber dari adat istiadat dan
kepercayaan masyarakat yang telah berkembang sejak zaman dahulu. Hal
ini terbukti dari berbagai tradisi, ritual, dan upacara adat yang masih
dilakukan oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
2. Keberadaan lembaga adat
Masyarakat adat di Indonesia memiliki lembaga-lembaga adat yang
berfungsi sebagai penyimpan dan penjaga hukum adat. Lembaga adat
tersebut antara lain, Lembaga Adat Masyarakat (LAM), Dewan Adat,
dan Majelis Adat.
3. Penerapan hukum adat dalam pengambilan keputusan
Masyarakat adat di Indonesia masih menerapkan hukum adat
dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah di antara
anggota masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya mekanisme musyawarah
untuk mencapai mufakat dan menyelesaikan masalah yang berdasarkan
pada hukum adat.
4. Pengakuan negara
Hukum adat di Indonesia diakui oleh negara sebagai salah satu
sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Hal ini tercermin dalam
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang
mengakui hukum adat sebagai bagian dari keanekaragaman budaya
nasional yang harus dihormati dan dilindungi.
5. Putusan pengadilan
Beberapa putusan pengadilan di Indonesia mengakui keberadaan
dan keabsahan hukum adat. Misalnya, putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 35/PUU-XI/2013 tentang Pengujian Undang-Undang Desa yang
mengakui keberadaan dan pentingnya hukum adat dalam kehidupan
masyarakat desa di Indonesia.

4
C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Hukum Adat di Indonesia

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum adat, di


samping kemajuan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, kondisi alam
juga faktor-faktor yang bersifat tradisional adalah sebagai berikut:4
1. Magis Dan Animisme
Alam pikiran magis dan animisme pada dasarnya dialami oleh
setiap bangsa di dunia. Di Indonesia faktor magis dan animisme cukup
besar pengaruhnya. Hal ini dapat dilihat dalam upacara-upacara adat
yang bersumber pada kekuasaan- kekuasaan serta kekuatan-kekuatan
gaib.
a. Kepercayaan kepada makhluk-makhluk halus, roh-roh dan Hantu-
hantu yang menempati seluruh alam semesta dan Juga gejala-gejala
alam, semua benda yang ada di alam Bernyawa;
b. Kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan sakti dan adanya roh-roh
yang baik dan yang jahat;
c. Adanya orang-orang tertentu yang dapat berhubungan dengan
dunia gaib dan/atau sakti;
d. Takut adanya hukuman/pembalasan oleh kekuatan- kekuatan gaib.
Hal ini dapat dilihat adanya kebiasaan mengadakan siaran-siaran,
sesajen di tempat-tempat yang dianggap keramat.

Animisme yaitu percaya bahwa segala sesuatu dalam alam semesta


ini bernyawa. Animisme ada dua macam, yaitu:
a. Fetisisme
Fetisisme yaitu jiwa-jiwa yang ada pada alam semesta,
yang mempunyai kemampuan jauh lebih besar daripada
kemampuan manusia, seperti halilintar, topan, matahari, samudra,
tanah, pohon besar, gua dan lain-lain.

4
Ibid.,hal.19

5
b. Spiritisme
Spiritisme yaitu memuja roh-roh leluhur dan roh-roh
lainnya yang baik dan yang jahat.
2. Faktor Agama
Masuknya agama-agama di Indonesia cukup banyak memberikan
pengaruh terhadap perkembangan hukum adat misalnya:5
a. Agama Hindu
Pada abad ke 8 masuk orang India ke Indonesia dengan
membawa agamanya. Pengaruhnya dapat dilihat di Bali. Hukum-
hukum Hindu berpengaruh pada bidang pemerintahan Raja dan
pembagian kasta-kasta.6
b. Agama Islam
Pada abad ke 14 dan awal abad 15, agama Islam dibawa oleh
pedagang-pedagang dari Malaka, Iran. Pengaruh agama Islam
terlihat dalam hukum perkawinan, yaitu dalam cara melangsungkan
dan memutuskan perkawinan dan juga dalam bidang wakaf.
Pengaruh hukum perkawinan Islam di dalam hukum adat di beberapa
daerah di Indonesia tidak sama kuatnya, misalnya daerah Jawa dan
Madura, juga Aceh di mana pengaruh agama Islam sangat kuat
namun beberapa daerah tertentu walaupun sudah diadakan menurut
hukum perkawinan Islam, namun tetap dilakukan upacara-upacara
perkawinan menurut hukum adat, misal di Lampung, Tapanuli.
c. Agama Kristen
Agama Kristen dibawa oleh pedagang-pedagang Barat. Aturan-
aturan hukum Kristen di Indonesia cukup memberikan pengaruh
pada hukum keluarga, hukum perkawinan. Agama Kristen juga telah
memberikan pengaruh besar dalam bidang sosial khususnya dalam
bidang pendidikan dan kesehatan dengan didirikannya beberapa
5
Erwin Owan Hermansyah Soetoto, Zulkifli Ismail, Melanie Pita Lestari, Hukum Adat,
(Malang: Madza Media, 2021) hal20
6
Ibid., hal.21

6
lembaga pendidikan dan rumah-rumah sakit.
3. Faktor Kekuasaan yang Lebih Tinggi
Kekuasaan-kekuasaan yang lebih tinggi yang dimaksud adalah
kekuasaan-kekuasaan raja-raja, kepala kuria, nagari dan lain-lain.
Tidak semua raja yang pernah bertakhta di negeri ini baik, ada juga
raja yang bertindak sewenang-wenang bahkan tidak jarang terjadi
keluarga dan lingkungan kerajaan ikut serta dalam menentukan
kebijakan kerajaan misalnya pergantian7 kepala-kepala adat banyak
diganti oleh orang-orang yang dekat dengan kerajaan tanpa
menghiraukan adat istiadat bahkan menginjak-injak hukum adat yang
ada dan berlaku di dalam masyarakat tersebut.
4. Adanya Kekuasaan Asing
Kekuasaan asing yang dimaksud yaitu kekuasaan penjajahan
Belanda, di mana orang-orang Belanda dengan alam pikiran baratnya
yang individualisme. Hal ini jelas bertentangan dengan alam pikiran
adat yang bersifat kebersamaan.8

7
Erwin Owan Hermansyah Soetoto, Zulkifli Ismail, Melanie Pita Lestari, Hukum Adat,
(Malang: Madza Media, 2021) hal.21
8
Ibid., hal.22

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adat istiadat yang hidup dalam masyarakat Pra Hindu tersebut
menurut para ahli hukum Adat merupakan adat-adat Melayu polinesia.
Datang kultur Hindu, Kultur Islam, dan Kultur Kristen yang masing-
masing mempengaruhi kultur aslli tersebut yang sejak lama menguasai
tata kehidupan masyarakat Indonesia sebagai suatu Hukum Adat,
sehingga Hukum Adat yang sudah hidup pada rakyat itu adalah hasil
akulturasi antara peraturan-peraturan Adat Istiadat Zaman Pra Hindu
dengan peraturan-peraturan hidup yang dibawa oleh Kultur Hindu, Kultur
Islam, dan Kultur Kristen.
Berdasarkan bukti-bukti yang telah disebutkan, dapat disimpulkan
bahwa hukum adat memang telah ada di Indonesia sejak zaman dahulu
dan masih terus hidup hingga saat ini. Hukum adat bersumber dari adat
istiadat dan kepercayaan masyarakat yang berkembang dari generasi ke
generasi, dan diwujudkan dalam berbagai tradisi, upacara adat, dan
lembaga-lembaga adat yang ada di Indonesia. Meskipun tidak diatur
dalam undang-undang nasional, hukum adat diakui oleh negara sebagai
bagian dari keanekaragaman budaya nasional yang harus dihormati dan
dilindungi. Masyarakat adat masih menerapkan hukum adat dalam
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah di antara anggota
masyarakat, dan ada beberapa putusan pengadilan yang mengakui
keberadaan dan pentingnya hukum adat di Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Hukum Adat
Indonesia, disamping kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi alam juga faktor-faktor yang bersifat tradisional ialah sebagai
berikut: Magis dan Animisme, Faktor Agama, Faktor Kekuasaan yang
Lebih Tinggi dan Adanya kekuasaan Asing.

8
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para
pembaca disarankan untuk membaca tentang merancang dan mengelola
saluran pemasaran teritegrasi pada referensi–referensi lainnya, agar
pengetahuan pembaca semakin banyak sehingga memperluas khazanah
keilmuan kita.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Abdul. 2003. Sejarah Hukum Adat Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Lestari Yuni Ahdiana. Hukum Adat. 2017. Yogyakarta: Univesitas


Muhammadiyah.

Soetoto Erwin Owan Hermansyah. Zulkifli Ismail. Melanie Pita Lestari. 2017.
Malang: Madza Media.

Yulia. 2016. Hukum Adat. Lhokseumawe: Unimal Press.

10

Anda mungkin juga menyukai