Banjir yang terjadi selama ini dapat disebabkan oleh ulah manusia ataupun
kehendak alam. Banjir yang disebabkan oleh ulah manusia ialah kebiasan
membuang sampah disungai ataupun aliran aliran air lainnya yang
menyebabkan penyumpatan sehingga membuat banjir. Sedangkan banjir yang
disebabkan oleh alam dikarenakan curah hujan yang tinggi membuat
penampung air tidak dapat membendungnya lagi.
Penyebab dari banjir yang perlu menjadi penanganan pemerintah ialah ulah ulah
tangan manusia seperti kebiasaan membuang sampah, penggundulan hutan
sebagai lahan baru dan sebagainya. Jika hal ini terus dibiarkan maka banjir akan
mengakibatkan korban jiwa, timbulnya berbagai jenis penyakit dan rusaknya
sarana maupun prasarana umum. Banjir harus diatasi agar setiap tahun bencana
ini dapat berkurang dan tidak semakin parah.
Ketika banjir sudah mereda, orang orang kembali ke kehidupannya yang normal
bahkan seolah olah lupa akan bencana tadi. Seharusnya kita menyadari
penyebab dari bencana banjir tersebut.
“Mari Lakukan Penanggulangan Banjir Bersama Sama. Hijaukan Bumi ini dan
Hilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan”
Kemajuan Teknologi Dan Kemunduran Moral
Predikat penyebaran informasi ter-up to date saat ini diduduki oleh media sosial.
Hal-hal sekecil apapun bisa dengan mudah menjadi viral hanya dengan
memencet tombol like dan share. Dalam hitungan detik, ribuan konten dalam
bentuk teks, gambar digital, file audio, hingga berbagai bentuk konten media
lainnya dari segala penjuru dunia dapat tersebar dengan begitu mudahnya ke
segala kalangan.
Bagaikan pedang bermata dua, sifat dasar dari media sosial yang amat sangat
terbuka tersebut dapat menjadi berbahaya apabila dalam penggunaannya kita
tidak berhati-hati. Peristiwa semacam ini lebih sering terjadi kepada kalangan
yang lebih muda. Mengapa demikian? Jawabannya tidak lain karena usia muda
berarti pikiran yang lebih labil dan cenderung mempertahankan pendapat yang
mereka anggap benar, tanpa argumen yang rasional, meskipun nyatanya
pendapat itu salah. Mereka cenderung untuk mengikuti apapun yang teman
sebayanya lakukan agar dianggap eksis dan tidak cupu.