Anda di halaman 1dari 8

SPIRIT KEBANGSAAN DAN SOLIDARITAS SOSIAL

DALAM MENGATASI BANJIR: PERSPEKTIF PANCASILA

Disusun oleh:
1. Celine Dion Natalie (1103220127)
2. Nadya Audrey Setiadi (1103223003)
3. Ferensia Fransisca Aghata (1103223036)
4. Chelsea Rahma Oktavia (1103223061)
5. Tesya Arifia (1103223167)
6. Grace Agustina Hutagalung (1103223089)

Mata Kuliah: Pancasila


Dosen Pengampu: Bapak Agung Tesa Gumilar

JURUSAN S1 TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
TELKOM UNIVERSITY
2023
A. Ringkasan Hasil Analisa
Dari hasil analisis yang kita dapatkan adalah daerah Sukabirus masih sering terkena banjir.
Penyebab utamanya sudah pasti karena curah hujan yang sangat tinggi tetapi ada penyebab
lainnya yaitu maraknya sampah di saluran air terutama sungai dan kurangnya daerah resapan
air. Dampak dari banjir yang terjadi cukup parah dan yang paling parah adalah air dapat
mencapai setinggi rumah. Kita bisa membayangkan betapa menderitanya warga yang
rumahnya hanya memiliki satu lantai saja yang otomatis seluruh bagian rumah terrendam dan
mereka harus mengungsi ke rumah yang lebih tinggi, selain itu dampak dari banjir adalah
kerusakan serta kerugian dan terbatasnya aktivitas warga. Untuk peran pemerintah dalam hal
membantu daerah yang terdampak banjir terjadi pada tahun 2020 dan bantuan yang
pemerintah berikan berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, untuk tahun 2021,
2022 dan 2023 kita tidak tahu apa peran pemerintah dalam mengatasi banjir di daerah tersebut.
B. Latar Belakang Masalah
Sampah adalah masalah lingkungan yang serius dan terus meningkat di seluruh dunia.
Banyak orang membuang sampah dan limbah mereka secara sembarangan dan tidak
bertanggung jawab di aliran air atau di tempat yang tidak sesuai, seperti di selokan atau tepi
jalan. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menumpuk di sungai, danau atau kanal
air dan menghambat aliran air menjadi tersumbat, dan akhirnya dapat memicu banjir saat
hujan deras atau musim hujan. Selain itu, sampah yang terbuang di aliran air juga dapat
merusak ekosistem air dan mengganggu keseimbangan ekologis. Sampah seperti plastik dan
bahan kimia dapat merusak kualitas air dan membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
Ada beberapa urgensi mengenai banjir akibat sampah yaitu:
• Dampak Sosial
Banjir akibat sampah dapat menyebabkan dampak sosial yang serius, seperti kehilangan
tempat tinggal, kehilangan sumber penghidupan, dan ketidakstabilan sosial. Hal ini dapat
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas sosial. Selain itu
• Kesehatan dan Keselamatan Manusia
Banjir akibat sampah dapat menyebabkan kerugian finansial dan materi bagi masyarakat,
namun yang lebih penting adalah dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia. Banjir akibat sampah dapat menyebabkan penyakit kulit, infeksi saluran
pernapasan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi dan
mencegah banjir akibat sampah.
• Dampak Ekonomi
Banjir akibat sampah dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi masyarakat
dan negara. Banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan sumber daya
ekonomi lainnya, seperti tanaman, ternak, dan lain-lain. Hal ini dapat mengganggu
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Sesuai dengan SDGs point 15 “Ekosistem Daratan” yang bertujuan untuk memastikan
ketersediaan sumber daya alam yang bekelanjutan dan mencegah kehilangan keanekaragaman
hayati, sehingga generasi saat ini dan masa depan dapat mengambil manfaat dan sumber daya
alam yang ada. Keanekaragaman hayati di seluruh dunia terus mengalami ancaman yang
meningkat, termasuk hilangnya habitat alami, degradasi tanah, polusi, dan perubahan iklim.
Jika keanekaragaman hayati tidak terjaga, akan berdampak negatif pada kesehatan
lingkungan, pertanian dan ekonomi.
Oleh karena itu, urgensi untuk mencapai SDGs point 15 adalah sangat penting.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang bekelanjutan harus menjadi
prioritas bagi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara umum untuk melindungi
keanekaragaman hayati, mencegah perubahan iklim, dan memastikan ketersediaan sumber
daya alam bagi generasi mendatang.
C. Pengambilan Data
Pada tanggal 5 april 2023, kelompok kami melakukan pengambilan data berupa wawancara
ke daerah sukabirus dengan narasumber ahli yaitu Ibu RT 01 Sukabirus dan kita juga
melakukan wawancara ke beberapa warga sekitar yang terkena dampak banjir. Berikut hasil
wawancara yang telah kita lakukan:
a) Wawancara dengan narasumber ahli (Ibu RT 01 Sukabirus)

Wartawan: “Selamat siang bu, sebelumnya mohon maaf disini kami izin untuk
melakukan wawancara kepada Ibu. Apakah ibu memiliki waktu untuk wawancara ini bu?”
Narasumber: “Oh iya boleh nak.”
Wartawan: “Baik bu, terimakasih. Untuk pertanyaan pertama, apa penyebab utama banjir
tersebut?”
Narasumber: “Penyebab utamanya yaitu sungai yang berada disekitar warga yang
meluap akibat curah hujan yang sangat tinggi dan banyaknya sampah yang berserakan
dimana-mana.”
Wartawan: “Kira-kira dampak sosial ekonomi dari banjir tersebut apa ya bu?”
Narasumber: “Susahnya melakukan mobilitas karena tingginya air yang menyebabkan
warga kesulitan untuk beraktivitas sehingga aktivitas warga sehari-hari menjadi terhambat
dan otomatis perekonomian warga juga terganggu karena adanya banjir tersebut.”
Wartawan: “Apa upaya pemerintah untuk penanggulangan banjir tersebut?”
Narasumber: “Bantuan pemerintah hanya berupa sembako untuk kebutuhan sehari- hari
dan itupun terakhir kali didapatkan 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2020.”
Wartawan: “Apa persiapan yang dilakukan sebelum terjadinya banjir? Yang jika dilihat
tidak hanya sekali terjadinya banjir di daerah ini.”
Narasumber: “Belum ada persiapan, karena biasanya banjir datang secara mendadak.”
Wartawan: “Perkiraan ketinggian air yang terjadi pada saat banjir berapa ya?”
Narasumber: “Ketinggiannya bisa masuk kedalam rumah warga. Bahkan bisa mencapai
jendela rumah-rumah warga. Jika diperkirakan mungkin air bisa mencapai 2 meter.”
Wartawan: “Terimakasih banyak atas waktu yang sudah ibu berikan, mohon maaf jika
ada salah kata bu.”
Narasumber: “Sama-sama.”

b) Wawancara dengan narasumber (Warga Sukabirus)

Wartawan: “Selamat siang bu, sebelumnya mohon maaf disini kami izin untuk
melakukan wawancara kepada Ibu. Apakah ibu memiliki waktu untuk wawancara ini bu?”
Narasumber: “Oh iya boleh nak.”
Wartawan: “Baik bu, terimakasih. Untuk pertanyaan pertama, apa penyebab utama banjir
dari yang selama ini ibu alami?”
Narasumber: “Susahnya akses dalam melakukan mobilitas sehari-hari, seperti berangkat
kerja, berangkat ke sekolah, dan lain sebagainya. Bahkan hamper tidak bisa kemana-
mana.”
Wartawan: “Apa persiapan yang dilakukan sebelum terjadinya banjir? Yang jika dilihat
tidak hanya sekali terjadinya banjir di daerah ini.”
Narasumber: “Mungkin kalau dirumah persiapannya berupa meja untuk tempat
penyimpanan barang-barang dan biasanya didepan pintu dipasang karung agar sampah
tidak masuk kedalam rumah.
Wartawan: “Terimakasih banyak atas waktu yang sudah ibu berikan, mohon maaf jika
ada salah kata bu.”
Narasumber: “Sama-sama.”
D. Analisa
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia yang mengandung lima prinsip
dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima
prinsip Pancasila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam bingkai keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari data yang diambil yaitu tentang bencana banjir,
prinsip-prinsip ini sangat relevan, karena bencana banjir dapat mempengaruhi seluruh rakyat
Indonesia tanpa pandang bulu. Pancasila menegaskan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, termasuk dalam hal penanganan bencana banjir. Semua rakyat Indonesia
harus diperlakukan secara adil dan merata dalam hal penyediaan bantuan dan pemulihan pasca
bencana banjir.
Bencana banjir juga menunjukkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam negeri.
Bencana banjir dapat mempengaruhi wilayah yang luas dan melibatkan berbagai pihak,
termasuk pemerintah, masyarakat, organisasi kemanusiaan, dan sektor swasta. Dalam hal ini,
Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan untuk mengatasi bencana banjir
secara efektif dan efisien. Dalam prakteknya, Pancasila juga mendorong terciptanya sinergi
antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi bencana banjir. Prinsip
Pancasila yang menekankan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan juga dapat memperkuat partisipasi masyarakat dalam
penanganan bencana banjir.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
kawasan Sukabirus hampir selalu dilanda banjir. Penyebab banjir yang kita simpulkan dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu curah hujan yang tinggi, banyaknya sampah di badan
air terutama sungai, dan pembangunan desa yang tidak merata serta kurangnya saluran air.
Kita sering melihat saat melewati kawasan Sukabirus hanya jalanan yang terendam banjir,
namun saat memasuki desa tersebut kita melihat betapa parahnya dampak banjir karena airnya
mencapai rumah warga bukan setinggi lutut lagi dan menyebabkan kerusakan serta banyak
kerugian bagi masyarakat setempat. Peran pemerintah dalam hal ini masih belum jelas, namun
berdasarkan hasil wawancara terhadap Ibu RT pernah ada bantuan berupa sembako,
sayangnya bantuan terakhir diberikan pada tahun 2020. Sejauh ini, pemerintah belum
memberikan kejelasan terkait bantuan untuk daerah yang terdampak banjir. Meski banjir
terjadi hampir setiap tahun, siapa yang bisa memberikan bantuan dalam skala besar kalau
bukan pemerintah, siapa lagi.
F. Daftar Pustaka
Bappenas, K. (2015, September 25). Tujuan Ekosistem Daratan. Retrieved from
https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-15/
Carapandang. (2021, January 25). Pengamalan Sila Ke-3 Pancasila Saat Bencana Alam.
Retrieved from https://carapandang.com/read-news/pengamalan-sila-ke3-pancasila-
saat-bencana-alam
Nancy, Y. (2021, February 25). Bencana Akibat Sampah, Banjir hingga Longsor Sampah.
Retrieved from https://tirto.id/bencana-akibat-sampah-banjir-hingga-longsor-sampah-
gaBZ
Ridwan, M. F. (2016, October 31). Akibat Banjir, Sampah menumpuk di Kampung
Bojongsoang. Retrieved from https://news.republika.co.id/berita/ofwb6s384/akibat-
banjir-sampah-menumpuk-di-kampung-bojongsoang

Anda mungkin juga menyukai