Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

( PKL )
DI DINAS PERUMAHAN DAN
KAWASAN PEMUKIMAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun Oleh :
Nama : ZIDAN RAKHA A.
Kelas : XI DPIB 3
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
( PKL )
DI DINAS PERUMAHAN DAN
KAWASAN PEMUKIMAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun Oleh :
Nama : ZIDAN RAKHA A.
Kelas : XI DPIB 3
i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PKL

JUDUL : KEGIATAN PRAKTIK KERJA DI PT. DINAS PERUMAHAN


DAN KAWASAN PEMUKIMAN

PENYUSUN : Zidan Rakha Athalladea

KELAS : XI DPIB 3

NIS : 17759 / 0326.004

Menyetujui Pembimbing Industri Menyetujui Pembimbing Sekolah

( ULUL AZMI SE. ) ( ANTON WIBOWO S.Pd )

ii
LEMBAR PENEGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan Di DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN


diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan dan syarat
kelulusan sekolah, dan di setujui pada :

Hari : Kamis
Tanggal : 17 Agustus 2019

Di setujui oleh :

Kepala SMKN 3 Boyolangu Ketua POKJA PKL

( Drs. ROFIQ SUYUDI, M.Pd ) ( JAROT BOWO SAPUTRO )


Pembina Tk. 1
NIP. 19640307 198703 1 012

iii
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan taufik-
Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat laporan dan penyusun juga sadar
masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
ini.
     Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.
     Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, diantaranya:
1. Bapak Drs.ROFIQ SUYUDI, M.Pd. selaku Kepala SMKN 3 Boyolangu.
2. Bapak Sugihartono, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan.
3. Bapak Drs. Heni Ratmoko, M.M., Selaku Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat.
4. Bapak Jarot Bowo Saputro, ST. Selaku Ketua Pokja PKL.
5. Bapak Ulul Azmi, SE, Selaku Pembimbing pihak industri.
6. Bapak Anton Wibowo, S.Pd., Selaku Pembinbing dari pihak sekolah.
7. Rekan se-angkatan.
     Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMKN 3 Boyolangu. Sekali lagi penyusun
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Tulungagung, ………………………
Penyusun

ZIDAN RAKHA ATHALLADEA

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PKL...............................................................................ii


LEMBAR PENEGESAHAN.........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan PKL.......................................................................................................1
1.4 Manfaat PKL..........................................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM “ TEMPAT PKL “........................................................................3
2.1 Sejarah Tempat PKL..............................................................................................................3
2.2 Struktur Organisasi................................................................................................................8
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )..........................................9
3.1 Waktu dan Tempat PKL........................................................................................................9
3.2 Materi Kegiatan PKL.............................................................................................................9
3.3 FOTO KEGIATAN..............................................................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................22
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................22
4.2 Saran....................................................................................................................................22
BAB V PENUTUP........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................vi

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah
dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan
dunia kerja secara terarah untuk membentuk keahlian dan  mental siswa agar pada saat lulus
dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan selama 6 bulan. Untuk program
keahlian teknik elektronika industri  khususnya, pihak sekolah telah bekerjasama dengan
perusahaan  DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN sebagai salah satu
tempat dilaksankannya Praktik Kerja Lapangan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka
peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan
yang relevan antara dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, sekaligus
sebagai syarat untuk mengikuti UN (Ujian Nasional).
Kegiatan penyelenggaraan PKL ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos kerja
siswa yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan
kerajinan dalam bekerja.

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Maksud dan Tujuan PKL


Tujuan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian
pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha ayng professional dalam
lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMKN 3 Boyolangu ).
4. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.

1
1.4 Manfaat PKL

 Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian professional,diantaranya


mempunyai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja sesuai dengan tuntutan
kerja.
 Memperkuat hubungan sekolah dengan dunia atau dunia usaha.
 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
 Siswa memperoleh pelajaran-pelajaran baru di luar ruang kelas berkaitan dengan bidang
usaha tempat merekamelakukan Praktik Kerja Lapangan.
 Siswa menjadi lebih siap saat nanti sudah berkerja setelah lulusan untuk menghadapi
masalah-masalah dantantangan dalam dunia kerja.

2
BAB II.
GAMBARAN UMUM “ TEMPAT PKL “

2.1 Sejarah Tempat PKL

Didalam Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan dalam Pasal 28 H Ayat 1 bahwa


setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Sedangkan didalam Pasal 33 Ayat
3 bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Hal tersebut
ditindaklanjuti dan diatur tata kelola pelaksanaannya melalui Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulungagung,
merupakan implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 10 Tahun
2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tulungagung
dan Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 61 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Tulungagung. Didalam Peraturan Bupati tersebut,
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terbagi didalam 1 sekretariat, 3 bidang,
dan 4 unit pelaksana teknis (upt). Yaitu 3 bidang tersebut adalah a) Bidang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, b) Bidang Pertanahan, dan c) Bidang Irigasi dan Sumber
Daya Air. Sedangkan 4 UPT adalah a) UPT Pengelolaan SDA Bandung dengan wilayah
kerja Kecamatan Bandung, Besuki, Tanggunggunung dan Pucanglaban, b) UPT
Pengelolaan SDA Gondang dengan wilayah kerja Kecamatan Gondang, Pagerwojo,
Pakel, Campurdarat dan Boyolangu, c) UPT Pengelolaan SDA Kauman dengan wilayah
kerja Kecamatan kuman, Tulungagung, Kalidawir, Sumbergempol, Ngunut dan
Rejotangan, dan d) UPT Pengelolaan SDA Karangrejo dengan wilayah kerja
Kecamatan Karangrejo, Sendang, Kedungwaru dan Ngantru.
Potensi yang terkelola pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ini
terbagi dalam 3 bagian yaitu 1) Potensi Pengelolaan Perumahan dan Kawasan

3
Permukiman,  2) Potensi Pengelolaan Aset Daerah dan 3) Potensi Pengelolaan Irigasi
dan Sumber Daya Air.
1)    Potensi Pengelolaan Perumahan dan Kawasan Permukiman, a) masih terdapat
kurang lebih 10.000 rumah tidak layak huni yang tersebar di 19 kecamatan, b)
terdapat kurang lebih 55.000 KK yang belum memiliki rumah (backlog kabupaten),
c) terdapat 239,49 Ha kawasan kategori kumuh (SK Bupati No.
188.46/765/013/2019), dan d) terdapat 51 perumahan dari 126 perumahan yang
pengelolaan prasarana umum telah diserahkan ke kabupaten.
2)    Potensi Pengelolaan Aset Daerah sebanyak 1.558 bidang tanah, terbagi di 30 OPD,
38 UPT, 19 kecamatan dan 14 kelurahan.
3)    Potensi Pengelolaan Irigasi dan Sumber Daya Air, a) potensi irigasi terbagi dalam 3
kewenangan pengelolaan yaitu kewenangan pusat seluas 10.580 ha (Daerah Irigasi
Lodagung), kewenangan propinsi seluas 4.268 ha (Daerah Irigasi Paingan, Gelang,
Tawing dan Sumber Gayam) dan kewenangan kebupaten seluas 10.022 ha terbagi
di 168 Daerah Irigasi dengan panjang total saluran irigasi 560.092 meter. b) potensi
sumber daya air selain irigasi adalah terdapat 1 bendungan (Bendungan Wonorejo);
21 embung, 278 sumber air alami dan 196 Bendung/Dam. c) selain hal tersebut
juga terdapat 21 saluran pembuang dengan panjang 18.812 meter serta terdapat
23 sungai dengan panjang total 419.850 meter yang pengelolaanya masuk
kewenangan pusat/BBWS Brantas (Balai Besar Wilayah Sungai Brantas).
Pengelolaan potensi tersebut terus dioptimalkan dalam mendukung dan
melaksanakan visi dan misi Kabupaten Tulungagung, yaitu dengan Visi : “Terwujudnya
Masyarakat Tulungagung yang Sejahtera, Mandiri, Berdaya Saing dan Beraklhak
Mulia”; dengan melaksanakan misi diantaranya : 1) meningkatkan kualitas kesehatan
masyakat yang berkelanjutan; 2) meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur; 3)
meningkatkan sumber daya manusia yang berdaya saing; 4)mewujudkan good and
clean government guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui
penerapan e-Government; 5) meningkatkan penguatan ekonomi kerakyatan berbasis
UMKM dan kearifan local; 6) meningkatkan pembangunan kepariwisataan dans eni
budaya yang berkelanjutan.

4
Implementasi pengelolaan potensi perumahan dan kawasan permukiman
diantaranya adalah ;
1.    Teratasinya hampir 5.000 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sampai saat ini dan
akan terus dilaksanakan hingga terselesaikannya seluruh RTLH bekerjasama
dengan Baznas, Lembaga Perbankan dan perusahaan lainnya yang ada, juga
dengan melaksanakan program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
2.    Terbangunnya Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) tahap
pertama  dengan kapasitas 70 ruang hunian dan tahap dua dengan 42 ruang
hunian sebagai upaya fasilitasi Masyarakat Berpenghasilan  Rendah (MBR) untuk
hidup di Rumah Layak Huni serta dalam rangka upaya pengurangan backlog
3.    Teratasinya luasan kawasan kumuh 150,05 Hektar di tahun 2019 melalui
Pelaksanaan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh)
4.    Terlayaninya Akses Air Minum yang aman dan Sanitasi layak secara berkelanjutan,
menurunnya BAB sembarangan, dan meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
melalui pelaksanaan program PAMSIMAS (Pembangunan Air Minum Berbasis
Masyarakat).
5.    Terbangunnya kawasan ekonomi perdesaan baru melalui Pelaksanaan Program
PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah)
6.    Terselesaikannya penanganan aset perumahan dari pengembang dalam rangka
kolaborasi dan motivasi para pengembang perumahan untuk ikut serta dalam
upaya pengurangan backlog di kabupaten Tulungagung.
Implementasi tersebut merupakan pertanggungjawaban dalam melaksanakan visi dan
misi Kabupaten Tulungagung juga dalam mendukung Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di
Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Sedangkan dalam pengelolaan potensi irigasi dan sumber daya air, telah
dilakukan diantaranya : pemberdayaan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air),
Pelaksanaan Operasi dan Pemelihaaraan Jaringan Irigasi dengan AKNOP (angka
kebutuhan nyata operasi dan pemelihaaraan) yang disesuaikan dengan luasan layanan
jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, peningkatan dan normalisasi saluran
pembuang, pemeliharaan sumber air, serta koordinasi dengan Dinas PU Sumber Daya

5
Air Propinsi dan BBWS Brantas secara rutin dan berkala. Hal tersebut untuk mencukupi
kebutuhan air pertanian, serta pelestarian lingkungan hidup dan menjaga budaya
bangsa.
Dukungan, pertisipasi dan kerjasama semua pihak terkait (stakeholders) yaitu
pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah desa,
masyarakat dan swasta, sangatlah diharapkan untuk bersama-sama bertangung jawab
terhadap amanat UUD 945, khususnya pasal 28H ayat 1 dan pasal 33 ayat 3. Semoga
dengan kebersamaan, gotong royong, kerja bakti, kerja keras dan melestarikan budaya
bangsa akan tercapai Tulungagung yang Ayem Tentrem Mulyo Lan Tinoto.
 
Berikut ini adalah beberapa kegiatan siswa selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan:

1. Survey Pemetaan

Dalam mempelajari ilmu Geodesi, diperlukan juga pemahaman mengenai ilmu ukur tanah. Ilmu
Geodesi sendiri memiliki 2 pengertian yaitu pengertian secara ilmiah dan pengertian secara
praktis. Pengertian secara praktis ini sering digunakan dalam istilah pemetaan, yaitu pembuatan
bayangan berupa peta yang berasal dari sebagian kecil atau sebagian besar permukaan bumi.

Sedangkan istilah survey adalah kegiatan pengumpulan data dalam hal ini memiliki hubungan
dengan permukaan bumi melalui media peta atau digital. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
survey pemetaan atau geomatik merupakan sebuah ilmu untuk menentukan posisi relatif dari
sebuah titik di bawah atau di atas permukaan bumi. Secara umum survey geomatik dapat
diartikan dengan sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan
mengumpulkan informasi mengenai fisik lingkungan dan bumi, pengolahan informasi serta
menyebarluaskan hasil dari bentuk olahan (produk) untuk dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan.

6
2. Menyusun Data Validasi

Data validation pada Excel adalah fitur untuk melakukan validasi data yaitu memastikan data
yang dimasukkan pada suatu sel atau range telah memenuhi kriteria tertentu. Data validation
secara umum berguna untuk mengurangi tingkat kesalahan input data dalam jumlah besar. Untuk
mempermudah membuat data validation pada Excel perlu diketahui terlebih dahulu
mengenai "Data Validation Window".

7
8
BAB III.
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )

3.1 Waktu dan Tempat PKL

5 OKTOBER s.d 24 DESEMBER 2020 di DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN


PEMUKIMAN

3.2 Materi Kegiatan PKL

1. SURVEY PEMETAAN
Teknik Pengukuran Survey Pemetaan
Dalam melakukan pengukuran dalam hal survey pemetaan atau geomatik, terbagi
menjadi 3 bagian dasar yaitu pengukuran kerangka dasar vertikal (KDV), pengukuran
kerangka dasar horisontal (KDH) dan pengukuran titik – titik detail. Berikut penjelasan
mengenai masing – masing pengukuran:
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
Pengukuran ini adalah teknik dan cara pengukuran kumpulan dari titik – titik yang
telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya. Posisi vertikal ini berupa ketinggian
terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu dan biasanya menggunakan ketinggian
permukaan air laut rata – rata (mean sea level – MSL). Metode pengukuran kerangka
dasar vertikal ini dibagi menjadi 3 perhitungan:

 Metode Sipat Dasar: Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan
menggunakan rambu ukur. Pengukuran ini masih dinilai cara yang paling teliti
untuk mengukur beda tinggi.
 Metode Pengukuran Barometris: Cara  pengukuran berprinsip pada pengukuran
beda tekanan atmosfer. Dan alat ukur utama yang digunakan yaitu Barometer.
 Metode Pengukuran Trigonometris: Metode pengukuran ini adalah perolehan
beda tinggi melalui jarak langsung pada teropong terhadap beda tinggi dengan
memperhitungkan tinggi alat, sudut vertikal (zanith atau inklinasi) dan tinggi garis
bidik yang diwakili oleh benang tengah rambu ukur.

9
10
A. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal
Pengukuran ini untuk mengetahui hubungan mendatar dari titik – titik yang diukur di atas
permukaan bumi. Sehingga membutuhkan data sudut mendatar yang diukur oleh skala
lingkaran yang mendatar.

 Metode Pengukuran Poligon: Digunakan jika titik – titik yang akan diketahui
koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak atau poligon.
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan koordinat planimetris (X,Y).
 Metode Pengukuran Triangulasi: Apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran
lebar dan panjang yang sama sehingga dapat dibuat jaring segitiga dan yang
dihitung adalah sudut dalam tiap – tiap segitiga.
 Metode Penukuran Trialaterasi: Jika daerah yang diukur memiliki ukuran lebih
besar daripada ukuran lainnya, dibuatlah rangkaian segitiga sehingga sudut yang
dihitung adalah semua sisi segitiga.
 Metode Pengukuran Pengikatan Ke Muka: Pengukuran data yang berasal dari dua
titik di lapangan tempat berdiri alat untuk mendapatkan suatu titik lain di
lapangan tempat berdiri target (benang, rambu ukur) sehingga dapat diketahui dari
titik tersebut. Garis antara dua titik tersebut dinamakan garis absis dan sudut
dalam yang bentuk oleh absis terhadap terget di titik B disebut sudut beta.
 Metode Pengukuran Collins Dan Cassini: Metode pengukuran dalam kerangka
dasar horizontal yang bertujuan untuk menentukan koordinat titik – titik dengan
cara mengikat ke belakang titik tertentu dan mengukur sudut – sudut yang ada di
titik yang telah ditentukan koordinatnya.

B. Pengukuran Titik – Titik Detail


Prinsip pengukuran ini yaitu menentukan titik koordinat dan tinggi titik – titik detail dari
titik – titik ikat. Metode yang digunakan yaitu metode offset dan metode tachymetri.
Metode offset yaitu pengukuran titik menggunakan alat sederhana berupa pita ukur dan
jalon. Sedangkan metode tachymetri menggunakan alat – alat optis, elektronis dan digital.

11
C. Alat – Alat Survey Pemetaan
Dalam melakukan survey pemetaan sangat diperlukan ketelitian yang tinggi serta
penggunaan alat ukur merupakan hal yang dibutuhkan, sebab pekerjaan utama dari survey
pemetaan yaitu mengukur jarak dan sudut. Alat – alat yang dibutuhkan ada berbagai macam
dengan fungsi yang berbeda. Untuk lebih jelas mengenai alat apa saja yang dibutuhkan saat
melakukan survey tanah, berikut ini nama alat dan juga penjelasannya.

 Alat Ukur
Meteran
Nama lain dari alat ini yaitu pita ukur biasanya terbuat dari plastik yang lentur,
berbentuk pita dengan panjang tertentu serta memiliki garis dan angka. Meteran sendiri
berfungsi untuk mengukur jarak dan panjang. Untuk pengukuran satuan biasanya
menggunakan Satuan Internasional (SI) berupa centimeter (cm), meter (m), dan milimeter
(mm).

Penggaris atau Mistar


Alat ukur yang mungkin sering dijumpai yaitu penggaris dan biasanya
menggunakan bahan plastik maupun besi alumunium serta memiliki skala terkecil yaitu 1
milimeter (mm). Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yaitu 0,5 mm, biasanya
penggaris yang digunakan memiliki panjang 50 cm – 100 cm tergantung kebutuhan.
Namun, untuk kehidupan sehari – hari, mistar atau penggaris yang digunakan
menggunakan skala 50 cm kerena ukurannya yang kecil dan mudah dibawa.

12
Rambu Ukur

Rambu ukur juga digunakan untuk mempermudah pengukuran beda tinggi antara
garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu ukur merupakan alat ukur yang terbuat dari
bahan kayu ataupun campuran alumunium dan terdapat skala angka untuk mempermudah
pembacaan. Rambu ukur ini mirip penggaris yang memiliki panjang 3 meter sampai 5
meter dengan satuan cm, terdapat balok berwarna – warni (merah, putih, hitam) yang
masing – masing  balok menyatakan 1 cm, untuk setiap 5 balok berbentuk huruf E yang
artinya 5 cm jika terdapat 2 huruf E artinya 1 dm (10 cm).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan rambu ukur ini:

1. Skala rambu dalam cm/mm atau interval jarak pada garis dalam rambu
tersebut harus memiliki satuan cm atau mm.
2. Pada bagian sambungan, usahakan skala harus benar.
3. Saat digunakan jangan sampai rambu ukur miring atau condong ke depan
atau belakang, karena bisa mempengaruhi hasil dari pembacaan pengukuran.

 Alat Ukur Sudut


Kompas
Alat ukur satu ini mungkin bukan nama benda yang asing untuk didengar.
Memiliki komponen utama berupa jarum yang terbuat dari besi berani atau magnet yang

13
selalu menunjukan arah utara dan selatan. Kompas yang bagus dilengkapi dengan nivo
yaitu cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan juga terdapat alat pembidik atau visir.
Seperti yang telah diketahui, kompas mempunyai fungsi sebagai penunjuk arah
mata angin yaitu utara dan selatan (berdasarkan medan magnet utara dan selatan bumi).
Dalam melakukan survey pemetaan, kegunaan kompas yaitu untuk menentukan arah dari
satu titik ke titik lain yang dapat ditunjukan berdasarkan besaran sudut azimut (besarnya
suatu sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam),
membuat sudut siku – siku dan menghitung sudut horisontal.
Theodolite
Alat ukur ini dibuat untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut
horisontal (sudut mendatar) dan sudut tegak (sudut vertikal). Sudut tersebut berfungsi
untuk menentukan jarak mendatar dan jarak tegak antara dua titik lapangan. Untuk
mengukur sudut – sudut tersebut digunakan theodolite atau theodolit sebagai alat ukur
tanah, sudut yang dibaca bisa memiliki satuan detik atau sekon.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih untuk melakukan pengukuran
survei pemetaan. Pada dasarnya theodolite adalah teleskop yang diposisikan pada suatu
dasar berbentuk piringan yang dapat berputar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
dapat membaca sudut horisontal. Berdasarkan konstruksi dan cara pengukurannya,
theodolite terbagi menjadi 3 macam:

 Theodolite Reiterasi: plat horisontal (lingkaran skala) menjadi satu dengan plat
lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.
 Theodolite Repetisi: plat lingkaran skala diposisikan sedemikian rupa hingga plat
dapat berputar sendiri pada tabung poros yang merupakan sumbu putar.
 Theodolite Elektro Optis: cara kerjanya hampir sama dengan theodolite optis, hanya
saja menggunakan sistem sensor yang berfungsi sebagai elektro optis model. Hasil
perhitungan akan muncul secara otomatis pada layar dalam bentuk desimal.
Global Positioning System (GPS)
Alat yang berfungsi untuk menentukan koordinat letak yang ada di permukaan
bumi menggunakan satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang nantinya akan

14
dikirim dalam bentuk gelombang mikro ke bumi.GPS sendiri berfungsi untuk mengetahui
titik koordinat, kecepatan, waktu saat survey dan arah.
Demikian penjelasan mengenai Survey Pemetaan. Semoga informasi di atas bisa
bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda dalam mempelajari pemetaan.

2. MENYUSUN DATA VALIDASI

 Mengenal Data Validation Window


Tombol "Data Validation" terdapat pada ribbon "Data" Microsoft Excel, yang
digunakan untuk membuka jendela Data Validation atau "Validation Window".

Terdapat 7 opsi batasan yang dapat anda gunakan untuk membuat data validation,
yaitu: Decimal, Whole number, List, Date, Time, Text length, dan Custom.

Batasan Data Validation pada Excel


Pada jendela "Data Validation" terdapat 3 tab dengan fungsinya, yaitu:

15
1. Settings
Settings adalah tab yang berisi opsi pembatasan kriteria yang akan anda gunakan.

o Allow adalah kolom untuk memilih jenis kriteria data yang diperbolehkan


pada sel atau range yang divalidasi. Yaitu
 Whole number, data angka bilangan bulat
 Decimal, data angka bilangan desimal.
 List, list teks atau angka tertentu.
 Date, berdasarkan rentang tanggal.
 Time, berdasarkan rentang jam tertentu.
 Text length, panjang digit atau karakter data.
 Custom, formula khusus dari sel atau definisi langsung.
o Ignore blank adalah cek box yang berfungsi untuk mengabaikan data sel
yang kosong.
o Apply these changes to all other cells with the same settings, adalah cek
box yang berfungsi untuk menimpa seluruh pengaturan validasi data pada
range yang dipilih. Opsi akan aktif jika range yang dipilih sudah
mempunyai validasi data sebelumnya.

16
o Data adalah kolom yang berfungsi untuk menentukan rentang data yang
digunakan untuk validasi. Terdapat beberapa opsi, sebagai berikut
 between berarti di antara rentang data
 not between berarti bukan pada rentang angka yang dimasukkan
 equal to berarti sama dengan
 not equal to berarti tidak sama dengan
 greater than berarti lebih dari
 less than berarti kurang dari
 greater than or equal berarti lebih dari atau sama dengan
 less than or equal berarti kurang dari atau sama dengan

2. Input Message
Input Message adalah tab yang digunakan untuk menampilkan teks ketika anda akan
memasukkan data pada sel yang telah divalidasi.

o Show input message when cells is selected, adalah cek box untuk
menampilkan/tidak pesan saat sel dipilih untuk memasukkan data.
o Title adalah judul pesan saat memasukkan data.

17
o Input message adalah isi pesan yang disampaikan saat akan memasukkan
data.

3. Error Alert
Error Alert adalah tab yang digunakan untuk melakukan pengaturan terkait
peringatan yang akan ditampilkan setelah data yang dimasukkan tidak
memenuhi Validation Criteria.

o Show error alert after invalid data is entered, adalah cek box yang
berfungsi untuk menampilkan atau tidak, pesan kesalahan setelah data yang
dimasukkan tidak memenuhi kriteria validasi data.
o Style adalah lambang yang ditampilkan bersama pesan kesalahan.
o Title adalah judul dari pesan kesalahan.

18
o Error message adalah isi dari pesan kesalahan.

 Cara Membuat Data Validation dengan Kriteria Numerik


Yang termasuk kriteria numerik adalah Decimal, Whole number, Date, Time,
dan Text length.
Contoh:
Misalnya dalam tabel daftar nilai berikut, nilai yang bisa dimasukkan adalah kisaran 76-
97.

1. Pilih range data, baris atau kolom yang akan divalidasi.


2. Klik Data Validation pada ribbon Data,
o Tambah kriteria pada tab Settings. Sehingga dapat diketahui jenis kriteria
data berupa Whole number dengan kriteria data between 76-97.
o Tambah pesan input pada tab Input Message.
o Tambah pesan error pada tab Error Alert.
3. Klik OK.
4. Input data.

19
 Cara Membuat Data Validation dengan Kriteria Teks
Validasi data dengan kriteria teks, menggunakan pilihan List pada
kolom Allow di tab Settings jendela Data Validation pada Microsoft Excel. Kriteria yang
dimasukkan, juga akan ditampilkan dalam drop down list saat memasukkan data.
Contoh:
Pada tabel jadwal di bawah akan dibuat data validasi dengan isi data sel adalah
daftar hari kerja yaitu senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat.

1. Pilih range data, baris atau kolom yang akan divalidasi.


2. Klik Data Validation pada ribbon Data,
o Tambah kriteria pada tab Settings. Sehingga dapat diketahui jenis kriteria
data berupa List dengan source yang dapat diinput secara manual (setiap
list dipisahkan dengan tanda koma) atau melakukan referensi sel, pada
range yang memuat list data yang akan digunakan sebagai kriteria. 
Tambah pesan input pada tab Input Message.
o Tambah pesan error pada tab Error Alert.
3. Klik OK.

20
4. Input data.

21
22
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang
kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika
PKL, teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan (Praktik). Pada
intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah.
PKL bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah
berkecimpung dalam dunia kerja. PKL dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja
menengah yang ahli dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional
atau bahkan internasional.

4.2 Saran

Untuk adik kelas yang nantinya akan melaksanakan kegiatan PKL, mungkin sedikit saran berikut
ini bisa bermanfaat:

1. Jaga nama baik diri sendiri dan sekolah.


2. Utamakan keselamatan kerja.
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
4. Tetap semangat dan jangan putus asa.

23
BAB V.
PENUTUP

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan PKL ini sampai selesai. Karena tanpa nikmat-
Nya, mungkin kami belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini sampai akhir.
Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan
membantu mensukseskan pelaksanaan PKL ini, karena tanpa dukungan dan bantuan dari mereka
mungkin pula kami belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan PKL ini.

24
DAFTAR PUSTAKA

SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung. Buku panduan pelaksanaan Praktik kerja Lapangan
( PKL ). Modul Desain Permodelan dan Informasi Bangunan sebagai pendukung yang kuat
untuk melaksanakan PKL.

https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/survey-pemetaan

https://www.advernesia.com/blog/microsoft-excel/pengertian-dan-membuat-data-validation-pada-
excel/

LAMPIRAN  

A. Daftar Riwayat Hidup Penulis ......................................................................           vii

B. Dokumentasi Selama Prakerin ....................................................................            viii

vi
vii

Anda mungkin juga menyukai