Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
      Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki luas daerah terluas di dunia.
Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan
bentuk letaknya bumi. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas
daratan 1.922.570 km² dan luas perairan 3.257.483 km². Hal tersebut, membuat Indonesia
memiliki kekayaan alam dan iklim yang memadai dan dapat dijadikan untuk berbagai
keperluan, baik untuk individu maupun kelompok. Tidak hanya itu, di sisi lain secara
geografis, posisi Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa Negara. Oleh karena itu,
untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan alamnya yang berlimpah, namun, kita juga harus
bertanggung jawab dengan cara menjaga ekosistemnya agar tidak rusak setelah kita ambil
dan pakai berkali-berkali. Indonesia juga dapat membangun energy alternative, salah satunya
adalah membangun turbin angin yang dapat dibangun di tepi pantai atau laut yang luas dan
berpotensi mendapat arus angin yang tinggi, karena turbin angin membutuhkan energy angin
yang cukup tinggi agar dapat membangkitkan listrik dan untuk irigasi. Oleh karena itu,
Indonesia perlu menetapkan batas wilayah agar kekayaan alam dan perairan Indonesia tak
diakui atau direbut oleh bangsa lain.   
      Oleh karena itu, kita harus mengetahui dan mempelajari kondisi geografis Indonesia agar
mengetahui batas-batas daerah kekuasaan Republik Indonesia.

B. Perumusan Masalah
      1.            Bagaimana cara mengetahui luas dan batas territorial Indonesia?
      2.            Bagaimana keadaan potensi fisik dan social wilayah Indonesia?
      3.            Apa saja bahan pangan nabati dan hewani di wilayah indonesia?
      4.            Apakah keadaan iklim di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri?
      5.            Apa saja sumber tenaga alternative yang cocok dibangun di wilayah Indonesia?

C. Tujuan
Dapat memberikan pengalaman kepada penulis dan pembaca untuk menerapkan dan
memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam
pembelajaran pada kegiatan nyata dan diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi
yang membutuhkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Geografis Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi,
baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai
hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Satu ciri utama kajian geografi adalah
mengkaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi. Aktivitas
penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi
fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas
tanah serta kondisi peraian. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya
tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk
mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-
beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut
tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
      1.            Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
      2.            Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
      3.            Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah
tersebut.
B. Luas Dan Batas Teritorial Indonesia
Luas Wilayah Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh
lautan yang luas. Terdiri dari sekitar 13.667 pulau, dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan
luas perairan lautnya mencapai 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan ZEE). Panjang garis
pantainya mencapai 81.497 km2; merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Jika ditambah
dengan ZEE, maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas
keseluruhan.

Batas Teritorial Indonesia


a)      Wilayah Laut Teritorial.
Wilayah laut teritorial Indonesia ditetapkan sejauh 12 mil diukur dari garis pantai terluar.
Apabila laut yang lebarnya kurang dari 24 mil dikuasai oleh dua negara maka penentuan
2
wilayah laut teritorial tiap-tiap negara dilakukan dengan cara menarik garis yang sama
jauhnya dari garis pantai terluar.
b)      Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif yaitu perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200
mil ke arah laut lepas. Apabila Zona Ekonomi Eksklusif suatu negara berhimpitan dengan
Zona Ekonomi Eksklusif negara lain maka penetapan melalui perundingan dua negara. Di
dalam zona ini, bangsa Indonesia mempunyai hak untuk memanfaatkan dan mengolah segala
sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
c)      Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah garis batas yang merupakan kelanjutan dari benua yang diukur
dari garis dasar laut ke arah laut lepas hingga kedalaman 200 meter di bawah permukaan air
laut. Sumber daya alam yang terkandung di dalam Landas Kontinen Indonesia merupakan
kekayaan Indonesia. Pemerintah Indonesia berhak untuk memanfaatkan sumber daya alam
tersebut.
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri
Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada
dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

C. Potensi Fisik Dan Sosial Indonesia


Potensi Fisik Indonesia
1)      Letak Astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis
bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT.
Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat
membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia
dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan
penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah
hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada
lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah
Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini
sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam
segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
3
         Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
         Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada
11°.15’LS.
         Wilayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada
95°.45’BT
         Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.
         Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB)
GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur
(WIT) GMT +9.
2)      Letak Geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak
suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga
letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis
yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu
Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat
dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.
3)      Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang
ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu
dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat
dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian
pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh
karena itu, di Indonesia:
         Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
         Sering terjadi gempa bumi.
         Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara
dan bauksit.
4)      Letak Geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis

4
Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang
bermacam-macam, misalnya:
         Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
         Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
         Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya
berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
         Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan,
jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
5)      Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni
apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi
oleh laut, dan sebagainya. Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab
wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur
Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan
Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya,
adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah
Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan,
dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.

D. Potensi Sosial Budaya Indonesia


Potensi Sosial Budaya
Potensi sosial budaya merupakan potensi yang terdapat di kehidupan masyarakat. Berbagai
jenis kesenian daerah dan adat istiadat merupakan  contoh potensi sosial budaya.
a. Kesenian daerah
Bentuk-bentuk kesenian yang dapat menjadi potensi suatu daerah antara lain:
1)      Seni tari tradisional
Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khas dan unik. Contohnya Tari Piring
dari Sumatera Barat, Tari Kecak dari Bali dan Tari Nelayan dari Maluku.
2)      Seni pertunjukan
Seni pertunjukan disebut juga dengan seni pentas. Drama, wayang serta teater merupakan
contoh seni pertunjukan. Contoh seni pertunjukan di Indonesia adalah Wayang Golek (Jawa
Barat), Lenong (Betawi), dan Ogoh-ogoh (Bali).

5
3)      Seni musik tradisional
Seni musik tradisional meliputi lagu dan alat musik tradisional. Contoh lagu daerah antara
lain Lagu Apuse (Papua), Ampar-ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Kicir-kicir (Jakarta)
dan Soleram (Riau).
4)      Seni rupa
Seni rupa terdiri dari berbagai bentuk, yaitu seni pahat, seni patung dan seni ukir. Daerah di
Indonesia yang terkenal dengan seni pahat dan patung antara lain adalah daerah Bali.
Sedangkan seni ukir yang terkenal adalah Jepara.
          b. Tradisi atau adat istiadat
Tradisi atau adat istiadat merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh
suatu masyarakat. Contoh tradisi yang dapat menjadi potensi daerah antara lain tradisi gotong
royong dan upacara adat.

E. Potensi Geografis Indonesia Untuk Ketahanan Pangan


Ketahanan Pangan terjadi apabila semua orang secara terus menerus baik secara fisik,
sosial, dan ekonomimempunyai akses untuk pangan yang memadai/cukup, bergizi, dan aman
yang memenuhi kebutuhan pangan mereka dan pilihan makanan untuk hidup aktif dan sehat.
Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani, Pemerintah Indonesia menunjukkan
tekadnya dengan menuangkan ketahanan pangan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1996
yang mengartikan ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata dan terjangkau.Dengan demikian, penduduk negara Indonesia selayaknya dapat
mengandalkan ketahanan pangannya bukan pada satu komoditas unggulan saja yaitu beras,
tetapi pada berbagai komoditas unggulan lainnya, bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok
yaitu:
 Bahan Pangan Nabati
Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa
akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan
keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Seperti
jagung, umbi-umbian dll.
Bahan Pangan Hewani
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan
yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang
berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula. Memperoleh
6
bahan pangan hewani dapat diperoleh dari hasil peternakan (sapi, ayam, kambing, bebek dll.)
dan bisa juga diperoleh dari perikanan (ikan, cumi-cumi, gurita dll).

F. Potensi geografis indonesia untuk penyediaan bahan industri


Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi,
dilalui system jalur pegunungan muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya
akan barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
o   Hasil pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia dapat ditanami
berbagai macam tanaman. Oleh karena itu, tak heran jika tanah di Indonesia dijadikan
penanaman untuk bahan baku industry seperti: kedelai, kacang tanah dsb.
o   Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-perkebunan yang
dijadikan bahan baku industry, antara lain: tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh,
cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
o   Hasil hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu : hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau dan
savanna. Tak heran, jika Indonesia juga memanfaatkan hasil hutan sebagai bahan baku
industry, seperti: kayu, rotan, damar dsb.
o   Barang tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga memanfaatkan
barang tambang untuk bahan baku industry, seperti: minyak bumi, batu bara, timah putih,
bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih besi, emas, fosfat, belerang,
batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes, tanah
liat, tanah tras dsb.
G. Potensi Indonesia Untuk Pengembangan Energi Alternatif
Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki potensi energi terbarukan yang
sangat melimpah. Namun, pada kenyataannya potensi sumber energi terbarukan tersebut
masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena saat ini  Indonesia
masih bergantung pada sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan masalah besar.
Sumber energi fosil yang ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat menyebabkan
polusi udara, air dan tanah, serta menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap
pemanasan global. Menurut Greenpeace, Indonesia baru memanfaatkan energi terbarukan
7
hanya sekitar lima persen dari total listrik yang digunakan di Indonesia. Padahal energi
terbarukan di Indonesia layak untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan energi dan
dapat mengatasi masalah krisis energi serta mengurangi masalah pencemaran lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menunjukkan
bahwa kebijakan pemerintah juga masih kurang mendukung terhadap pemanfatan energi
alternatif atau terbarukan untuk tahun 2025 yang hanya sekitar 15%. Hal ini dapat di lihat
dalam Bab II Pasal 2 Peraturan Pemerintah bahwa target konsumsi energi yang digunakan di
Indonesia pada tahun 2025 antara lain:
          Minyak bumi kurang dari 20%
         Gas bumi lebih dari 30%
         Batubara lebih dari 33%
         Biofuel lebih sari 5%
         Panas bumi lebih dari 5%
Energi baru dan terbarukan lainnya, khususnya Biomassa, Nuklir, Tenaga Air Skala Kecil,
Tenaga Surya dan Tenaga Angin lebih dari 5%. Bahan bakar lain yang berasal dari pencairan
batubara lebih dari 2%. Sumber-sumber energi terbarukan di Indonesia yang layak
dikembangkan, antara lain :
      Biomassa
Biomassa yaitu bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa
produk ataupun buangan. Contoh biomassa antara lain: tanaman, rumput, pohon, limbah
pertanian, ubi, limbah hutan, tinja dan kotoran hewan. Kelebihan sumber energi biomassa
yaitu sumber energi yang dapat diperbaharui sehingga dapat menyediakan sumber energi
secara berkesinambungan.
      Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan yang berupa bahan bakar
baik padat, cair dan gas yang dihasilkan dari bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman
yang memiliki kandungan gula tinggi (tebu dan sorgum) dan tanaman yang memiliki
kandungan minyak nabati tinggi (jarak, ganggang dan kelapa sawit). Kendala utama dari
pemakaian energi bio ini yaitu ongkos produksi yang relatif mahal.
      Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi dianggap cukup
ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih

8
terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng
tektonik saja.
      Tenaga Air
Air adalah sumber daya terbarukan yang terus diisi oleh siklus global penguapan dan curah
hujan. Energi air yang mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik.Energi air
merupakan salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini
diperoleh dengan cara memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air.
      Tenaga Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin. Energi
angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar, kincir angin dan menggiling
gandum. Energi angin ditangkap oleh turbin angin, kemudian digunakan untuk menghasilkan
listrik. Pemanfaatan dari energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti
pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
      Tenaga Nuklir
Proses reaksi nuklir yang terkendali dapat menjadi sumber energi alternatif yang berpotensi
sangat besar, namun pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir ini sering sekali di protes oleh
masyarakat. Proses reaksi nuklir ini dikenal sebagai reaksi fisi yang menghasilkan panas yang
dapat digunakan untuk menguapkan air untuk menggerakkan generator untuk menghasilkan
listrik.
      Tenaga Surya
Matahari adalah sumber energi yang paling kuat. Energi surya dapat digunakan untuk
pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan, pembangkit listrik, pemanas air, dan
berbagai proses industri lainnya. Energi matahari merupakan energi terbarukan yang berasal
dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari.
      Gelombang Laut
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan gelombang laut
menuju daratan dan sebaliknya.Energi dari gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi laut memerlukan teknologi yang mahal
dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Indonesia berpotensi tinggi dalam
memanfaatkan energi gelombang laut ini, namun sayangnya sumber energi alternatif ini di
Indonesia masih dalam taraf pengembangan.
      Pasang Surut Air Laut
Energi pasang surut adalah energi terbarukan yang dihasilkan oleh pergerakan air laut akibat
perbedaan pasang surut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut,yaiut
9
perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang surut dan arus pasang surut terutama pada selat-
selat yang kecil. Di Indonesia sumber energi alternatif ini belum termanfaatkan, padahal
Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut.
      Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi. Pemanfaatan
hidrogen masih terkendala pada teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini
masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di Bumi. Air adalah dua-
pertiga hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lain.
Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan
kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan
listrik.
      Energi Panas Laut
Panas sinar matahari yang diserap oleh permukaan laut menyebabkan temperatur di
permukaan laut lebih hangat. Temperatur akan turun cukup drastis saat dibawah permukaan
laut, perbedaaan temperatur ini dapat dimanfaatkan pembangkit listrik. Pemanfaatan sumber
energi ini disebut dengan konversi energi panas laut atau Ocean Themal Energy Conversion
(OTEC). Kelebihan OTEC yaitu tidak menghasilkan gas rumah kaca, tidak membutuhkan
bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, menghasilkan air pendingin,
produksi air minum, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Kelemahan
OTEC seperti belum adanya analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan, efisiensi
total masih rendah dan biaya pembangunan yang sangat mahal.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi Potensi Geografis Indonesia, kita dapat menyadari bahwa
SDA di Indonesia sangatlah beragam dan sangat berlimpah. Dalam pembahasan awal, yaitu
luas dan batas territorial Indonesia dapat kita pelajari batas-batas dan luasnya territorial
Indonesia dengan bertujuan untuk memahami dan mengetahui agar dapat melindungi negara
Indonesia dari pengakuan wilayah Indonesia oleh bangsa lain. Lalu pembahasan kedua
sampai ketiga, dari potensi dan fisik di Indonesia yang sangat beragam, menjadikan Indonesia
negara yang berbubadaya dan dapat diketahui negara Indonesia kaya akan bahan pangan baik
dari peternakan dan perikanan. Perkebunan, pertanian dan hasil hutan di Indonesia dapat
dijadikan bahan baku industry karena tanah dan iklim di Indonesia sangat mendukung
pertumbuhan flora sehingga dapat diperbanyak jumlahnya untuk bahan baku industry.
Di Indonesia juga menggunakan energy alternatif untuk keperluan membangkitkan listrik dan
untuk irigasi, karna iklim yang tropis ini dapat mendukung beberapa energy alternatif untuk
dibangun di wilayah Indonesia ini.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://ddediary.wordpress.com/2013/09/25/luas-laut-indonesia/
https://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/
http://www.drzpost.com/reading-889-Pengertian-Letak-Geologis,-Geomorfologis-dan-
Geografis.html
http://brainly.co.id/tugas/503941
http://www.academia.edu/8205453/pengertian_Bahan_Pangan_Hewani_dan_Nabati_dan_pe
ngolahannya_Secara_garis_besar
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20141008060359AA1nWkN

12

Anda mungkin juga menyukai