0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
800 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum perkembangan agama Hindu di India dalam tiga fase: (1) Zaman Veda ketika ajaran-ajaran suci pertama ditemukan, (2) Zaman Brahmana ketika upacara korban menjadi pusat perhatian, dan (3) Zaman Upanisad ketika ajaran filsafat dan spiritualitas mulai berkembang.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
ELABORASI FASE FASE PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI INDIA, ANAK AGUNG GEDE YOGA PRAMANA, 202132121540,C9
Dokumen tersebut merangkum perkembangan agama Hindu di India dalam tiga fase: (1) Zaman Veda ketika ajaran-ajaran suci pertama ditemukan, (2) Zaman Brahmana ketika upacara korban menjadi pusat perhatian, dan (3) Zaman Upanisad ketika ajaran filsafat dan spiritualitas mulai berkembang.
Dokumen tersebut merangkum perkembangan agama Hindu di India dalam tiga fase: (1) Zaman Veda ketika ajaran-ajaran suci pertama ditemukan, (2) Zaman Brahmana ketika upacara korban menjadi pusat perhatian, dan (3) Zaman Upanisad ketika ajaran filsafat dan spiritualitas mulai berkembang.
Elaborasi Fase-fase Perkembangan Agama Hindu di India
Perkembangan Agama Hindu di India, dibagi menjadi tiga fase, fase tersebut adalah zaman Veda, zaman Brahmana, dan zaman Upanisad.
1. Perkembangan Hindu di zaman Veda
Zaman veda ini, merupakan zaman dimana ajaran veda atau wahyu diturunkan kepada maha Rsi dari Ida Sang Hyang Widhi. Kata veda berasal dari bahasa sansekerta dari kata vid dengan makna mengetahui. Veda bermakna pengetahuan suci yang berasal dari Sang Hyang Widhi Wasa. Pada zaman ini, dimulai dari kedatangan bangsa Arya kurag lebih sekitar 1500 SM, dengan menempati lembah sungai Sindhu tepatnya di daerah Punyab. Bangsa Arya ini tergolong ras Indo Eropa, yang dikenal sebagai pengemabara cerdas, tangguh dan terampil, karena bangsa arya ini mempunyai pola hidup semi nomaden. Mereka hidup berpindah-pindah sesuai keadaan makanan atau iklim, dengan demikian tentu saja mereka dikenal sebagai pengembara cerdas dan tangguh karena pengakamannya yang hidup semi nomaden, peralatan yang mereka gunakan pun sudah tergolong maju. Pada zaman inilah penulisan wahyu pertama dimulai, wahyu tersebut adalah Reg Veda. Bangsa Arya datang melalui laut hitam untuk menuju selat Bosporus. Di selat tersebut Bangsa Arya kemudian berpisah menjadi dua arah, yaitu membawa ajaran veda kea rah utara menuju India dan juga membawa ajaran awesta ke arah timur. Fase perpindahan ini disebut dengan Fase Indi-Iran. Bangsa Arya mengklasifikasikan masyarakat menurut tugas atau pekerjaannya menjadi tiga golognan, yaitu brahmana, ksatria, dan wesya Pada saat itu, kehidupan beragama berjalan berdasarkan ajaran dalam Veda Samita, dan pembacaan ayat-ayat Vedadilakukan secara oral. Dalam perkembangan Hindu di Zaman Veda, Veda dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: a. Reg Veda Di dalam Reg Veda, berisi himpunan mantra-mantra dalam bentuk pujaan yang ditujukan kepada para dewa. b. Sama Veda Di dalam Sama Veda terdapat syair-syair dalam kitab Reg Veda yang harus di nyanyikan atau dilagukan pada saat melakukan suatu upacara c. Yajur Veda Di dalam Yajur Veda terdapat rafal-rafal dan doa, yang digunakan pada saat uoacara yadnya d. Atharva Veda Di dalam Atharva Veda, berisi mantra-mantra yang bersifat magis, contohnya sihir, tenun, dan lainnyaa. Ilmu ini bertujuan untuk menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir roh-roh jahat.
2. Perkembangan Hindu di Zaman Brahmana
Zaman Brahmana merupakan zaman kedua setelah Zaman Veda. Zaman ini ditandai dengan disusunnya buku-buku Brahmana, yaitu buku-buku yang menguraikan dan menjelaskm tentang saji dan upacaranya, apa artinya sesuatu saji, apa syarat-syaratnya, tenaga gaib apa yang tersimpul dalam upacaranya dan sebagainya. Hal yang paling menonjol pada zaman ini adalah upacaranya khususnya upacara korban suci atau yadnya. Sehingga kaum brahmana memiliki peran utama dalam memimpin upacara tersebut dan dianggap memiliki kedudukan tertinggi dari semua golongan masyarakat. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya kitab Brahmana sebagai bagian dari kitab Weda sruti yang disebut karma kanda. Kitab ini memuat himpunan doa-doa serta penjelasan upacara korban dan kewajiban-kewajiban keagamaan. Kitab Brahmana juga disebut karma kanda yang disusun dalam bentuk prosa. Pada zaman Brahmana kehidupan beragama yang lebih ditonjolkan adalah adalah pelaksanaan korban suci atau yadnya. Dengan demikian segala sesuatunya diatur berdasarkan korban suci pelaksanaan upacara yadnya, akibat dari penonjolan yadnya maka fungsi dari peranan Brahmana semakin penting dan masyarakat bergantung sepenuhnya pada para Brahmana. Pada zaman Brahmana agama hindu berkembang sampai ke India Tengah, yaitu dataran tinggi Dekan dan lembah Yamuna. Ditempat ini pula ditulis peraturan-peraturan mengenai tuntunan tentang kehidupan (tata susila). Peraturan dan tuntunan ini ditulis berdasarkan kitab Weda Sruti sehingga isinya tidak perlu diragukan kebenarannya. 3. Perkembangan Hindu di Zaman Upanisad Zaman upanisad ini sudah berlangsung dari tahun 800 SM. Agama Hindu yang berkembang di dataran tinggi dekan dan lembah sungai Yamuna terus meluas hingga ke sungai gangga. Pemukiman di lembah sungai gangga, dihuni oleh penduduk yang bermata pencarian beraneka ragam, tetapi mayoritas sebagai pedagang. Dengan pola piker kehidupan perekonomian oenduduk di lembah sungai gangga yang seperti ini, menjadikan mereka tidak menginginkan melakukan praktek agama dengan upacara yang berlebihan. Kata upanisad berasal dari bahasa sansekerta. Up yang berarti dekat, Ni, berarti yang bermakna guru atau pemimpin, dan Sad yang bermakna duduk. Jika di gabungkan, makakata upanisad memiliki arti duduk dekat dengan guru untuk mendengarkan ajaran-ajaran suci kerohanian. Upanisad mengajarkan tentang bagaimana cara mengatasi kegelapan jiwa yang akhirnya menemukan kesadaran, letentraman, dan kebahagiaan. Penerapan ajaran tattwa/filsafat agama hindu dimulai sejak zaman Upanisad. Pandangan yang menonjol pada zaman ini yaitu suatu ajaran yang bersifat monistis dan absoluteisme, yang artinya ajara yang mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermacam-macan ini dari satu asal yang disebut “brahman”. Melalui Upanisad yaitu duduk dekat dengan guru untuk menerima wejangan-wejangan suci yang bersifat rahasia. Ajaran-ajaran tersebut diberikan kepada murid-muridnya yang setia dan patuh secara terbatas di hutan. Ajaran Upanisad juga disebut Rhasiopadesa atau Aranyaka yang berarti ajaran rahasia yang ditulis di hutan Tuntunan keagamaan pada jaman Upanisad diarahkan untuk melepaskan diri dari ikatan-ikatan duniawi dan kembali keasal untuk bersatu dengan sang pencipta.