Anda di halaman 1dari 2

Dharma Wacana Tri Guna

Beli buah dibungkus mika


Buah dimakan satu-satu
Sebagai salam pembuka
Saya haturkan Om swastiastu

Bapak/ibu Umat Sedarma dimanapun anda berada, Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha wara nugraha Beliau, kita masih diberikan
kesehatan dan tanpa kekurangan suatu apapun dan dapat menghadiri acara hari ini Dharma thula
yang diselenggarakan oleh PHDI kota Medan

. Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya membawakan dharma wacana dengan tema
Tri Guna. Bapak/ibu Umat Sedharma dalam ajaran agama hindu di kenal tiga sifat dasar
manusia yang disebut dengan Tri Guna, yang terdiri dari Satwam, Rajas dan Tamas. Kenapa
disebut sifat dasar. Karena dalam bagawad gita bab IV sloka 5

sattvam rajas tama iti


gunah prakriti-sambhavah
nibadhnanti maha-baho
dehe dehinam avyayam

terjemahan bebasnya seperti ini

sattva, raja dan tama itu adalah guna yang lahir dari Prakriti. Mereka ini mengikat erat di dalam
raga, Oh Arjuna, Yang Tak Terbinasakan yang bersemayam di dalam raga. Jadi ketika manusia
lahir sudah memiliki ketiga sifat ini dan akan selalu ada. Ketiga guna atau kualitas alami ini yang
lahir dari Prakriti dan merupakan sifat-sifat dominan dari Sang Prakriti itu sendiri, selalu hadir
dalam diri kita. Setiap tindakan kita sebenarnya didasarkan pada ketiga sifat Prakriti ini, dan
ketiga sifat ini sedemikian dominannya di dalam raga kita sehingga diibaratkan mengikat Sang
Atman (Yang Tak Terbinasakan) yang bersemayam di dalam diri kita. 

 Satwam
berarti sifat bijaksana atau mulia dalam Bagawad gita disebutkan sattwam memancarkan
kebaikan dan kebahagiaan. Ketika orang memiliki sifat Satwam akan selalu memupuk
sradha dan baktinya.
Sifat Satwam juga membuat seseorang ingin selalu menyucikan semua tindakannya. Dan
sifat satwam juga melahirkan rasa cinta kasih.
 Rajas berarti sifat yang penuh semangat, emosi dan berapi-api. Menurut Bagawad gita
Rajas ini bersumber dari nafsu atau kecenderungan atau ketertarikan terhadap sesuatu,
cotohnya cita-cita, Hobi dll. ketika keinginan ini terganggu maka akan melahirkan sifat
yang lain seperti marah, emosi tidak sabaran, mabuk dan lain-lain. Tapi tidak semua hal
yang berbau Rajas itu buruk.
 Dan Tamas berarti sifat cenderung diam, pasif. Sifat Tamas ini melahirkan kemalasan,
dan kebodohan contoh sifat Tamas ini yaitu suka malas-malsasn, cuek, masa bodoh dan
lain-lain
Bapak/ibu umat sedhara kita sebagai manusia hendaknya berusaha agar ketiga sifat ini seimbang.
Hendaknya kita memiliki sifat Satwam yang bisa menjadi penombang kedua sifat yang lain atau.
Sifat Rajas kita juga berdasarkan satwam, dan sifat Tamas kita juga bersatwam. Ketika Sifat
bertumpu pada satwam maka akan melahirkan kebahagiaan misalnya Rajas bersatwam, ketika
kita memiliki keinginan dan berusaha memperoleh keinginan kita itu namun tetap berbuat sesuai
dharma, maka keinginan itu akan berbuah bahagia.

Demikian Dharma Wacana saya kali ini. Jika ada tutur dan kata-kata saya yang salah saya
mohon maaf dan kepada Sang Hyang Widhi saya mohon ampun.

Makan Bubur dicampur Santan


Duduk santai ditaman melati
Sampai jumpa dilain kesempatan
Saya ucapkan Prama santi
“OM Santi Santi Santi om”

Anda mungkin juga menyukai