Anda di halaman 1dari 13

Pemberdayaan Komunitas

Dani Ramdani, S. Sos


Pengertian Komunitas
Komunitas ialah suatu unit atau
kesatuan sosial yang terorganisasikan
dalam kelompok-kelompok dengan
kepentingan bersama (communities of
common interest), baik yang bersifat
fungsional maupun yang mempunyai
teriotrial. Istilah community dapat
diterjemahkan sebagai “masyarakat
setempat”.
Pengertian Pemberdayaan Komunitas

Secara konseptual, pemberdayaan


masyarakat atau komunitas adalah
upaya untuk meningkatkan harkat
dan martabat lapisan masyarakat
yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu untuk melepaskan diri dari
perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Dengan kata lain
memberdayakan adalah
memampukan dan memandirikan
masyarakat.
Prinsip-Prinsip Dasar Pemberdayaan Komunitas
 Pemberdayaan komunitas memerlukan break-even dalam setiap kegiatan yang dikelolanya,
meskipun berbeda dengan organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas
keuntungan yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan
pembangunan lainnya.
 Pemberdayaankomunitas selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan
maupun pelaksanaan yang dilakukan
 Dalam pelaksanaan program pemberdayaan komunitas, kegiatan pelatihan merupakan unsur
yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik
 Dalamimplementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya,
khususnya dalam hal pembiayaan
 Kegiatanpemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara
kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat
mikro
Ruang Lingkup
Pemberdayaan
Komunitas
Mencakup berbagai
program pemberdayaan.
 Pemberdayaan
ekonomi
 Pemberdayaan politik
 Pemberdayaan sosial
budaya
 Pemberdayaan
lingkungan
Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas
Didasari pemahaman munculnya
ketidakberdayaan akibat masyarakat
tidak memiliki kekuatan (powerless).
Jim Ife (1977:60-62) mengidentifikasi
beberapa jenis kekuatan yang dimiliki
masyarakat dan dapat digunakan untuk
memberdayakan mereka; kekuatan atas
pilihan pribadi, kekuatan dalam
menentukan kebutuhan sendiri,
kekuatan dalam kebebasan berekspresi,
kekuatan kelembagaan, kekuatan
sumber daya ekonomi, kekuatan dalam
kebebasan reproduksi.
Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas di luar faktor
ketiadaan daya (powerless) adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan
struktural, ketimpangan kelompok, ketimpangan personal.
Upaya pemberdayaan masyarakat
lemah dapat dilakukan dengan tiga
strategi, pertama, pemberdayaan
perencanaan dan kebijakan yang
dilaksanakan dengan membangun
atau mengubah struktur dan
lembaga. Kedua, pemberdayaan
melalui aksi-aksi sosial dan politik.
Ketiga, pemberdayaan melalui
pendidikan dan penumbuhan
kesadaran
Manfaat Pemberdayaan Komunitas
Manfaat besar dari pemberdayaan
komunitas adalah memungkinkan
perkembangan dan penggunaan
bakat/atau kemampuan terpendam
dalam, setiap individu. Melalui
pemberdayaan komunitas diharapkan
hambatan-hambatan tradisional
dalam masyarakat dapat dihilangkan,
garis demarkasi disingkirkan, dan
deskripsi pekerjaan yang
menghalangi dapat dikesampingkan.
Strategi Pemberdayaan Komunitas
 Strategi Pemberdayaan
 Strategi Pendekatan dalam
Komunitas Melalui Nilai-Nilai
Pemberdayaan Komunitas
Kearifan Lokal
Menurut Eliot (dalam I.N. Kearifan lokal berasal dari dua suku
Sumaryadi, 2005:150) ada tiga kata yaitu kearifan (wisdom) dan
strategi pendekatan yang dipakai lokal (local). Secara terminologi,
dalam proses pemberdayaan kearifan lokal (local wisdom) dapat
komunitas atau masyarakat, antara dimaknai sebagai pandangan hidup
lain, pendekatan kesejahteraan (the dan pengetahuan lokal yang tercipta
walfare approach), pendekatan dari hasil adaptasi suatu komunitas
pembangunan (the development yang berasal dari pengalaman hidup
approach), pendekatan yang dikomunikasikan dari generasi
pemberdayaan (the empowerment ke generasi.
approach)
Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Model pemberdayaan masyarakat
berbasis kearifan lokal mengandung
arti peletakan nilai-nilai setempat
(lokal) sebagai input
penanggulangan masalah sosial
seperti kemiskinan. Nilai-nilai
setempat (lokal) tersebut merupakan
nilai-nilai sosial yang menjadi
cerminan dari masyarakat yang
bersangkutan. Nilai-nilai tersebut
meliputi kegotongroyongan,
kekerabatan, musyawarah untuk
mufakat, dan toleransi (tepa selira).
Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan
masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain:

 Mampu memahami diri dan potensinya


dan mampu merencanakan
(mengantisipasi kondisi perubahan ke
depan)
 Mampu mengarahkan dirinya sendiri
 Memiliki kekuatan untuk berunding
 Memiliki bargaining power yang
memadai dalam melakukan kerja sama
yang saling menguntungkan
 Bertanggung jawab atas tindakannya
Pemberdayaan
Komunitas untuk
Mengatasi Ketimpangan
Sosial
 Mengatasi ketimpangan
sosial berdasarkan kearifan
lokal
 Mengatasi ketimpangan
sosial berdasarkan
kelestarian lingkungan
 Mengatasi ketimpangan
sosial berdasarkan
pembangunan berkelanjutan
Sumber Pustaka
Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta

Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber

Anda mungkin juga menyukai