Pengertian Komunitas Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama (communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teriotrial. Istilah community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”. Pengertian Pemberdayaan Komunitas
Secara konseptual, pemberdayaan
masyarakat atau komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Prinsip-Prinsip Dasar Pemberdayaan Komunitas Pemberdayaan komunitas memerlukan break-even dalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun berbeda dengan organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas keuntungan yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan lainnya. Pemberdayaankomunitas selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan Dalam pelaksanaan program pemberdayaan komunitas, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik Dalamimplementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan Kegiatanpemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro Ruang Lingkup Pemberdayaan Komunitas Mencakup berbagai program pemberdayaan. Pemberdayaan ekonomi Pemberdayaan politik Pemberdayaan sosial budaya Pemberdayaan lingkungan Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas Didasari pemahaman munculnya ketidakberdayaan akibat masyarakat tidak memiliki kekuatan (powerless). Jim Ife (1977:60-62) mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan dapat digunakan untuk memberdayakan mereka; kekuatan atas pilihan pribadi, kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri, kekuatan dalam kebebasan berekspresi, kekuatan kelembagaan, kekuatan sumber daya ekonomi, kekuatan dalam kebebasan reproduksi. Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas di luar faktor ketiadaan daya (powerless) adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan struktural, ketimpangan kelompok, ketimpangan personal. Upaya pemberdayaan masyarakat lemah dapat dilakukan dengan tiga strategi, pertama, pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan lembaga. Kedua, pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik. Ketiga, pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran Manfaat Pemberdayaan Komunitas Manfaat besar dari pemberdayaan komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan penggunaan bakat/atau kemampuan terpendam dalam, setiap individu. Melalui pemberdayaan komunitas diharapkan hambatan-hambatan tradisional dalam masyarakat dapat dihilangkan, garis demarkasi disingkirkan, dan deskripsi pekerjaan yang menghalangi dapat dikesampingkan. Strategi Pemberdayaan Komunitas Strategi Pemberdayaan Strategi Pendekatan dalam Komunitas Melalui Nilai-Nilai Pemberdayaan Komunitas Kearifan Lokal Menurut Eliot (dalam I.N. Kearifan lokal berasal dari dua suku Sumaryadi, 2005:150) ada tiga kata yaitu kearifan (wisdom) dan strategi pendekatan yang dipakai lokal (local). Secara terminologi, dalam proses pemberdayaan kearifan lokal (local wisdom) dapat komunitas atau masyarakat, antara dimaknai sebagai pandangan hidup lain, pendekatan kesejahteraan (the dan pengetahuan lokal yang tercipta walfare approach), pendekatan dari hasil adaptasi suatu komunitas pembangunan (the development yang berasal dari pengalaman hidup approach), pendekatan yang dikomunikasikan dari generasi pemberdayaan (the empowerment ke generasi. approach) Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilai-nilai setempat (lokal) tersebut merupakan nilai-nilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi (tepa selira). Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain:
Mampu memahami diri dan potensinya
dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan) Mampu mengarahkan dirinya sendiri Memiliki kekuatan untuk berunding Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerja sama yang saling menguntungkan Bertanggung jawab atas tindakannya Pemberdayaan Komunitas untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kelestarian lingkungan Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan pembangunan berkelanjutan Sumber Pustaka Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta