Disusun oleh :
Shinta Angelina 03311940000005
Dosen :
Danar Guruh Pratomo, S.T., MT., Ph.D.
Kelas :
Oseanografi Fisik C
Air di laut selalu bergerak dan ada beberapa faktor penyebabnya.Salah satu faktor
penggerak air di lautan ialah matahari.Bentuk bumi yang ellipsoid membuat penerimaan sinar
matahari tidak merata sehingga mengakibatkan perbedaan suhu dan tekanan.Perbedaan suhu
membangkitkan variasi densitas,perbedaan tekanan membangkitkan angin.Adanya densitas
dan angin menyebabkan pergerakan air di laut.
1
Oseanografi Fisik C
A.Definisi
Gempa bumi di laut tidak semuanya menyebabkan tsunami.Ada beberapa kondisi yang
menjadi syarat terjadinya tsunami,diantaranya pergerakan lempeng bumi sehingga saling
bertemu,kemiringan sudut antar lempeng yang bertemu, dan kedalaman gempa yang tidak
lebih dari 80 km.Pergerakan lempeng yang saling bertemu akan membentuk patahan baik
dalam arah vertikal,maupun horizontal.Ketika terjadi patahan,maka volume air yang berada
di atasnya akan ikut bergerak melahirkan tsunami,terutama pada tipe patahan sesar naik
(thrus dip-fault).Tipe patahan yang dapat membangkitkan tsunami ada 3 yakni :
2
Oseanografi Fisik C
Gambar 2.Tipe patahan lempeng strike slip
Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik/turun secara tiba
tiba yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya.Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut,yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan tsunami.Namu tsunami juga dapat disebabkan oleh
aktivitas vulkanik seperti pada peristiwa tsunami akibat letusan Gunung Krakatau tahun
1883. Ketika meletus, gunung mengeluarkan berbagai material bumi.Material-material yang
berada di gunung dapat berhamburan ke arah pantai dan dapat menyebabkan tsunami.
Gelombang tsunami merupakan salah satu contoh gelombang panjang yang dapat
menjalar ke segala arah dari sumber asalnya.Gelombang tersebut menjalar sebagai
gelombang perairan dangkal,karena kebanyakan tsunami bergerak pada kedalaman dimana
nilai kedalaman tersebut kurang dari setengah dari nilai panjang gelombang.Pada saat di laut
terbuka,tsunami mempunyai periode sekitar 15-20 menit.Karakteristik tersebut membuat
gelombang tsunami sulit dibedakan dengan gelombang biasa,bahkan sulit dirasakan oleh
kapal kapal yang sedang berlayar.
3
Oseanografi Fisik C
Gambar 5.Skema proses terjadinya tsunami akibat gempa bumi
4
Oseanografi Fisik C
tsunami berkisar antara 10 m/s.
5
Oseanografi Fisik C
bumi terjadi. Alat ini digunakan untuk memantau gempa bumi tektonik yang merupakan
salah satu penyebab terjadinya tsunami. Data dari seismometer dapat menunjukkan titik
lokasi (episenter), kedalaman, waktu, serta kekuatan gempa sehingga dapat digunakan untuk
memperkirakan risiko terjadinya tsunami. Data dari seismometer tersebut kemudian diolah
oleh perangkat lunak khusus milik BMKG yang dapat memberikan informasi mengenai
gempa bumi tektonik dalam waktu singkat.Yang kedua sistem pemantauan laut (sea
monitoring system) terdiri atas buoy, tide gauge, dan CCTV. Pada prinsipnya, buoy berfungsi
untuk mengamati perubahan muka air laut di laut lepas. Sementara tide gauge berfungsi
untuk mengamati perubahan muka air laut di pantai. Adapun CCTV digunakan untuk mengamati
tsunami di pantai.Ina-TEWS dapat mengolah informasi yang didapat dari sistem pemantauan
darat dan laut tersebut dengan menggunakan perangkat Decision Support System (DSS) untuk
menentukan apakah ada risiko tsunami setelah gempa. Setelah data tersebut diverifikasi,
maka peringatan dini tsunami pun bisa dikeluarkan.
Dengan Ina-TEWS, BMKG mampu menerbitkan berita peringatan dini tsunami dalam
kurun waktu lima menit setelah gempa bumi terjadi yang kemudian diikuti oleh beberapa kali
berita pemutakhiran dan diakhiri berita ancaman tsunami telah berakhir. Berita peringatan
dini berisi tingkat ancaman tsunami untuk wilayah dengan status “Awas”, “Siaga”, hingga
“Waspada”. Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) akan ditempatkan di
titik-titik rawan bencana seperti perairan selatan Jawa & Sumatera, perairan utara Sulawesi &
Papua, Laut Flores dan Laut Banda.
6
Oseanografi Fisik C
Gambar 9.Buoy,alat untuk mengamati muka perubahan air laut.
7
Oseanografi Fisik C
DAFTAR PUSTAKA
8
Oseanografi Fisik C