A. TUJUAN
Mampu melakukan teknik-teknik Spatial Adjusment.
B. PEMBAHASAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan
komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi
geografis yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini (Prahasta, 2002). Sistem ini
berguna dalam membantu pengambilan kebijakan, khususnya berkaitan dengan aspek
keruangan (spasial) (Wibowo., dkk, 2015). Salah satu aplikasi untuk penyimpanan, pengolahan,
dan memvisualisasi data spasial adalah ArcGIS. Salah satu fasilitas dari GIS yaitu dapat melakukan
Spatial Adjusment.
Spatial Adjusment merupakan proses perbaikan data spasial agar sesuai/mendekati
karakteristik data yang benar sesuai dengan kaidah GIS data dan logika kebenaran data dan
informasi (Barkey., dkk, 2009). Spatial Adjustment digunakan untuk mengkoreksi posisi dari data
spasial yakni data vektor melalui Spatial Adjustment. Spatial Adjusment juga merupakan metode
penyesuaian geometeri data spasial mendasarkan pada titik ikat (Ground Control Point). Metode
ini dipakai karena terdapat perolehan data spasial yang diketahui tidak atau kurang benar.
Perolehan data yang kurang benar tersebut dapat dikarenakan sumber data dasar yang kurang
valid atau data dasar yang digunakan tidak valid atau data citra yang dipakai tidak dilakukan
koreksi (Riadi dan Adi, 2008)
Spatial Adjusment memiliki tiga metode yaitu Edge Snap, Rubbersheet, dan transform.
Metode tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu memperbaiki lokasi dari data spasial yang
kurang akurat berdasarkan data lain yang secara spasial memiliki akurasi yang baik . Transformasi
merupakan salah satu tools dalam spatial adjustment yang berfungsi untuk mentransform
(merubah nilai koordinat) dari suatu feature sehingga akan menghasilkan feature yang baru
dengan koordinat yang berbeda dengan koordinat aslinya, sedangkan bentuk dari feature itu
sendiri akan dipertahankan sesuai aslinya. Transformasi memiliki acuan shp yang sudah benar
dan baik. Shp yang diperlukan tersebut berupa shp Provinsi Yogyakarta. Transformasi
memerlukan paling tidak empat titik awal dan empat titik target. Semakin banyak jumlah titik
akan semakin baik hasil yang dicapai. Salah satu tipe metode transform yaitu affine yang dapat
mengubah skala, memutar, dan memiringkan data atau sama persis dengan kondisi aslinya.
C. KESIMPULAN
Spatial Adjusment yaitu proses perbaikan data spasial agar sesuai/mendekati
karakteristik data yang benar sesuai dengan kaidah GIS data dan logika kebenaran data dan
informasi. Spatial Adjusment memiliki tiga metode yaitu Edge Snap, Rubbersheet, dan
transform. Metode tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu memperbaiki lokasi dari data
spasial yang kurang akurat berdasarkan data lain yang secara spasial memiliki akurasi yang
baik.
D. DAFTAR PUSTAKA
Barkey, Roland A., dkk. 2009. Buku Ajar Sistem Informasi Geografis. Makassar: Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar Informasi Geografis.
Bandung: Informatika Bandung
Riadi, Bambang dan Adi Rusmanto. 2009. Sinkronisasi Data Tematik Ke Dalam Satu Sistem
Pemetaan Dasar Tematik. Jurnal Globe. Vol. 11 No.1
Wibowo, Mukti Koko., dkk. 2015. Sistem Informasi Geografis (Sig) Menentukan Lokasi
Pertambangan Batu Bara Di Provinsi Bengkulu Berbasis Website. Jurnal Media
Informasi. Vol. 11 No. 1