Anda di halaman 1dari 7

ACARA 3

LEVEL OF MORTALITY (LOM)

I. Latar Belakang
Terdapat tiga hal yang berpengaruh dalam demografi yaitu fertilitas, mortalitas,
dan migrasi (Hidayat, 2016). Informasi kematian dapat dibentuk menjadi life table
(tabel kematian) yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan
penduduk. Informasi tersebut dapat bermanfaat menjadi dasar dalam perencanaan dan
evaluasi pembangunan di bidang kesehatan, ekonomi, penetapan pensiun, jasa
keuangan, dan lainnya (BPS, 2010). Selain itu permasalahan seperti pertumbuhan
penduduk yang tinggi, IMR dan CMR yang tinggi, fertilitas dan KB, kesehatan
reproduksi dan ibu hamil, akses pendidikan yang terbatas, permasalahan lansia serta
permasalahan imigrasi dan urbanisasi menjadi salah satu kajian tentang mortalitas yang
sangat menarik untuk dibahas karena selalu menjadi salah satu target dalam
pembangunan manusia satu negara.
Life table merupakan skema untuk manampilkan fakta-fakta probabilitas
kematian dan bertahan hidup pada interval waktu tertentu berdasarkan kelompok usia
sehingga kesimpulan probabilitas kematian dan bertahan hidup dapat dengan mudah
ditarik. Data mortalitas disajikan dalam bentuk life table (Purwiyanti, dkk., 2017). Life
table disusun berdasarkan angka kematian spesifik menurut umur dan jenis kelamin
yang direpresentasikan oleh berbagai fungsi dasar life table kemudian dimanfaatkan
untuk mengkaji pola dan level kematian penduduk.
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini, yaitu :
1. Menentukan parameter fertilitas dan mortalitas perhitungan Infant Mortality Rate
(IMR) dan angka harapan hidup
2. Mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah yang dipilih.
III. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
1. Rata-rata anak lahir hidup (ALH) per kelompok umur lima tahunan Provinsi Bali
tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010
2. Rata-rata anak yang bertahan hidup (AMH) per kelompok umur Provinsi Bali
tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010
3. Model Life Table
4. Manual IV
IV. Diagram Alir
Langkah kerja dari praktikum ini, meliputi :

Data Rata-rata anak lahir hidup


(ALH) per kelompok umur lima
tahunan Provinsi Bali tahun 1980,
1990, 2000, dan 2010 dan Data Rata-
rata anak yang bertahan hidup
(AMH) per kelompok umur Provinsi
Bali tahun 1980, 1990, 2000, dan
2010

Input data ALH dan AMH


menurut provinsi Bali tahun
1980,1990, 2000, dan 2010 pada
kolom 2 dan 3

Perhitungan ki atau faktor


pengali dengan metode Brass
kemudian ki pada setiap
kelompok umur tinggal
menarik angka-angka hasil
p2/p3 dan dimasukkan pada
tabel ki. Apabila ki tidak ada
dalam tabel maka dihitung
dengan interpolasi

Perhitungan proporsi anak


meninggal (Dx)
Perhitungan probabilitas anak
meninggal (qx)

Perhitungan lx

Perhitungan LOM atau both


sexes dengan cara interpolasi
dari hasil lx menurut tabel Both
Sexes

Tabel Level of Contoh Perhitungan Level


Mortality Provinsi of Mortality Provinsi Bali
Bali tahun 1980, 1990, tahun 1980, 1990, 2000,
2000, dan 2010 dan 2010

Keterangan :
: Input
: Proses
: Output
V. Hasil Praktikum
1. Tabel Level of Mortality Provinsi Bali tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010
(Terlampir).
2. Contoh Perhitungan Level of Mortality Provinsi Bali tahun 1980, 1990, 2000, dan
2010. (Terlampir)
VI. Pembahasan
Life table merupakan salah satu bentuk dari kombinasi populasi angka
kematian diumur yang berbeda ke dalam suatu model statistic (Siegel dan David, 2004).
Life table berfungsi dalam menentukan level of mortality suatu penduduk dalam suatu
wilayah. Level of mortality merupakan derajat kematian atau kesehatan suatu penduduk
dimana dengan menentukan level of mortality dapat menentukan parameter mortalitas
lainnya yaitu angka kematian bayi, angka kematian anak, dan angka harapan hidup.
Berdasarkan tabel level of mortality Provinsi Bali tahun 1980, 1990, 2000, dan
2010 didapatkan bahwa rata-rata anak lahir hidup (ALH) Provinsi Bali mengalami
kenaikan per tahun pada umur-umur tertentu. Rata-rata anak lahir hidup (ALH) yang
mengalami kenaikan yaitu rata-rata pada umur 15-19 namun tidak secara signifikan
dan umu 20-34 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan pada
pernikahan usia dini di umur 15-19 tahun. Namun selain adanya pernikahan dini, ALH
provinsi semakin baik karena mengalami fluktuatif yaitu mengalami penurunan secara
signifikan dan kenaikan yang tidak terlalu tinggi sehingga pada usia normal pernikahan
yaitu berumur duapuluh tahun keatas rata-rata anak lahir hidup (ALH) memiliki angka
dua per perempuan usia subur. Dimana angka tersebut sama halnya dengan TFR. Nilai
rata-rata anak masih hidup (AMH) mengalami penurunan dari ALH. Hal tersebut
dikarenakan bahwa terdapat angka kematian anak pada usia tertentu atau disebabkan
oleh adanya migrasi keluar sehingga pada saat pencacahan penduduk, penduduk yang
dicacah mengalami penurunan.
Data-data rata-rata anak harapan hidup dan rata-rata masih hidup yang diolah
dalam notasi statistik akan menghasilkan angka harapan hidup dan angka kematian bayi
suatu wilayah. Berdasarkan tabel level of mortality Provinsi Bali tahun 1980, 1990,
2000, dan 2010 didapatkan bahwa angka harapan hidup Provinsi Bali mengalami
fluktuatif. Turun pada tahun 1990 dan 2010. Pada tahun 2010 angka harapan hidup
penduduk Provinsi Bali hanya 43,98 tahun untuk perempuan dan 41,11 untuk laki-laki
menurut perhitungan dengan metode brass. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk yang baik pada saat
tertentu saja serta menggambarkan derajat kesehatan penduduk Bali yang beragam ada
yang rendah da nada yang tinggi. AHH juga menjadi salah satu indikator yang
digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana didapatkan
bahwa IPM provinsi Bali cenderung tinggi pada saat tahun tertentu saja. Angka
Harapan Hidup (AHH) berfungsi untuk mendukung dan memantau keberhasilan
pembangunan nasional secara umum dan pembangunan kesehatan secara khusus
(Alfana, 2015).
Angka Harapan Hidup berhubungan erat dengan angka kematian bayi. Secara
teoritis, menurunnya angka kematian bayi akan menyebabkan meningkatnya angka
harapan hidup. Berdasarkan perhitungan IMR Provinsi Bali Tahun 1980, 1990, 2000,
dan 2010 didapatkan bahwa IMR Provinsi Bali naik secara signifikan pada tahun 1990
dan 2010 sedangkan tahun yang lainnya mengalami penurunan yaitu contohnya pada
IMR perempuan tahun 1980 yaitu 105,1325 mengalami kenaikan tahun 1990 yaitu
185,81. Kemudian turun menjadi 112,67 tahun 2000 dan mengalami kenaikan pada
tahun 2010 menjadi 155,66.
Berdasarkan perhitungan angka harapan hidup Provinsi Bali tahun 1980, 1990,
2000, dan 2010 bahwa angka harapan hidup yang dihasilkan terjadi perbedaan antara
laki-laki dan perempuan. Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-
laki. Hal tersebut dapat dikarenakan laki-laki diasumsikan sebagai tulang punggung dan
cenderung memiliki pekerjaan berat maka kemungkinan kematian terjadi lebih tinggi
daripada perempuan. Hal tersebut juga berlaku pada laki-laki dimana laki-laki
cenderung memiliki angka kematian tinggi dan angka harapan hidup yang rendah.
Dengan adanya Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi merupakan indikator
yang mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat serta mengukur keberhasilan
pencapaian target yang telah ditetapkan sehingga pemerintah dapat menetapkan
kebijaksanaan di bidang kesehatan di masa mendatang (BPS, 2010).
VII. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini, yaitu:
1. Nilai parameter fertilitas dan mortalitas perhitungan Infant Mortality Rate (IMR)
dan angka harapan hidup Provinsi Bali tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010
didapatkan dengan life table dengan menentukan ALH dan AMH kemudian melalui
level of mortality didapatkan angka harapan hidup dan Infant Mortality Rate (IMR).
2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Bali tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010
berdasarkan niai AHH dan IMR yang mengalami fluktuatif berdasarkan metode
brass yaitu terdapat kesehatan yang cukup memadai dan kinerja pemerintah yang
cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alfana, dkk. 2015. Mortalitas di Indonesia (Sejarah Masa Lalu dan Proyeksi ke Depan).
Seminar Nasional dan PIT IGI XVIII

BPS. 2011. Bali dalam Angka Tahun 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistika

BPS. 2010. Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan
Pusat Statistika

Hidayat, Rahmat. 2016. Penggunaan Metode Kaplan-Meier Dan Life Table Analisis Survival
Untuk Data Tersensor. Jurnal Dinamika. Vol. 07 No.1

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Purwiyanti, dkk. 2017. Pendugaan Life Table Penduduk Wanita Indonesia dan
Pengambangannya Menjadi Life Table Kontinu. Jurnal Matematika dan Aplikasi ITS.
Vol. 16 No. 1

Siegel, S. Jacob dan David A. Swanson. 2004. The Methods and Materials Demography.
California: Elsevier Academic Press

Anda mungkin juga menyukai