Anda di halaman 1dari 5

PROYEKSI PENDUDUK NASIONAL INDONESIA 2015-2045

Tentang Proyeksi Penduduk 2015-2045


Proyeksi Penduduk 2015-2045 merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan setelah survei
penduduk antar sensus (SUPAS) dan dilaksanakan atas dasar kerja sama antara Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS), United Nations Population Fund (UNFPA) serta
melalui pembahasan yang melibatkan instansi terkait seperti Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN), Kementerian Kesehatan, dan para pakar demografi.
Perhitungan secara teknis dilaksanakan oleh BPS.
Penyusunan Proyeksi Penduduk Nasional 2015-2045
Proyeksi penduduk 2015-2045 memakai dua scenario asumsi yakni scenario A dan B.
Skenario A dilakukan atas dasar asumsi yang berhubungan dengan kebijakan. Kemudian
pada skenario B merupakan pembanding asumsi sesuai berdasarkan trennya.

Skenario A

Parameter dari Asumsi


survei/sensus Estimasi
Penduduk

Skenario B

Gambar 1. Alur Penentuan Proyeksi Penduduk

Indonesia menerapkan 2 tahapan penyusunan proyeksi penduduk, tahap pertama dilakukan


proyeksi penduduk secara Nasional. Selanjutnya, proyeksi dihirung per provinsi sehingga
hasil sigma proyeksi penduduk per provinsi secara keseluruhan akan sama dengan proyeksi
penduduk di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penduduk Indonesia digunakan sebagai
patokan dalam tahapan literasi.
Parameter Proyeksi Penduduk 2015-2045
Beberapa parameter yang digunakan secara umum terdiri dari:
1. Tingkat fertilitas
2. Tingkat mortalitas
3. Migrasi internasional
4. Migrasi risen antar provinsi
Secara umum keempat parameter diatas tidak dapat diprediksi, sehingga digunakanlah
skenario yang menggambarkan kemungkinan perubahan yang akan terjadi pada setiap
asumsi. Penggunaan scenario ditujukan untuk melihat alur perbedaan dan memberikan
gambaran kepada ahli untuk pendataan di masa yang akan datang.
Data-Data Proyeksi Penduduk Nasional 2015-2045
1. Proyeksi Penduduk Indonesia (Penduduk Dasar)
Skenario yang digunakan
a. Skenario A
1) TFR mulai stagnan 2010-2045 sebesar 2,1
2) IMR mengikuti SDGs pada tahun 2030
3) Migrasi internasional net sebesar -0,5
b. Skenario B
1) TFR mengikuti pola SP dan SUPAS
2) IMR mengikuti pola SP dan SUPAS
3) Migrasi internasional net sebesar -0,5

Tabel 1. Proyeksi Penduduk Indonesia Berdasarkan Asumsi yang digunakan

2. Proyeksi Fertilitas
a. Total Fertility Rate
Tren dan asumsi scenario
Berdasarkan hasil sensus dan supas maka asumsi scenario yang timbul tergantung
pada tren fertilitas di masa lalu. Skenario A mengasumsikan bahwa TFR di Indonesia
akan mencapai 2,1 kelahiran per wanita pada tahun 2020 dan kemudian TFR stagnan
sampai dengan tahun 2045. Sedangkan pada scenario B, TFR di Indonesia tetap akan
mencapai 2,1 kelahiran per wanita di 2020 namun mengalami penurunan pada tahun
berikutnya sesuai dengan tren di masa lalu.
Gambar 2. Tren dan Asumsi TFR Tahun 20215-2045
b. Age Specified Fertility Rate
Proyeksi ASFR dari kedua scenario menunjukkan perbedaan pola pada setiap
kelompok umur wanita. Pada scenario A, dikarenakan TFR stagnan sebesar 2,1 mulai
tahun 2020 sehingga ASFR setiap kelompok umur wanita pun juga stagnan mulai dari
tahun 2020 hingga tahun 2-45. Sedangkan pada scenario B, tingkat fertilitas setiap
kelompok umur wanita usia subur umumnya menurun dari tahun 2015 sampai dengan
2045, namun pada kelompok umur 40-44 dan 45-49 tingkat fertilitas mulai meningkat
pada tahun 2020. Untuk kedua scenario tersebut, tingkat tertinggi fertilitas terdapat
pada kelompok umur 25-29.
Tabel 2. Proyeksi Tingkat Fertilitas Menurut Kelompok Umur Tahun 2015-2045
3. Proyeksi Mortalitas
a. Life expected at Birth
Berdasarkan hasil data SP dan SUPAS sebelumnya, terbentuk asumsi mortalitas pada
scenario A mengasumsikan umur harapan hidup saat lahir Indonesia akan mencapai
75,47, dimana 73,69 untuk laki-laki dan 77,30 untuk perempuan pada tahun 2045.
Sedangkan scenario B mengasumsikan bahwa umur harapan hidup saat lahir
Indonesia akan mencapai 73,82, dimana 71,98 untuk laki-laki dan 75,72 untuk
perempuan/

Gambar 3. Asumsi Umur Harapan Hidup saat lahir di Indonesia 2015-2045


berdasarkan scenario A dan B

b. Tingkat Kematian Menurut Umur

Gambar 4. Proyeksi Kematian Laki-Laki menurut Umur Tahun 2015-2045

Gambar 5. Proyeksi Kematian Perempuan menurut Umur Tahun 2015-2045

4. Proyeksi Migrasi
Migrasi merupakan komponen lain yang menyusun proyeksi penduduk Indonesia. Kedua
jenis migrasi digunakan dalam meghitung proyeksi penduduk Indoensia yaitu migrasi
internasional dan migrasi risen antar provinsi. Kedua jenis migrasi akan mempengaruhi
besaran jumlah penduduk Indonesia 2015-2045
a. Migrasi Internasional

b. Migrasi risen antar provinsi


Age specific Net Migration Rate (ASNMR) laki-laki dan perempuan menurut provinsi
tahun 2015 menunuukkan beberapa provinsi memiliki migrasi bernilai positif untuk
semua kelompok umur sehingga pada provinsi tersebut lebih banyak penduduk yang
menetap dibandingkan penduduk yang keluar. Sedangkan provinsi yang memiliki
nilai negatif menunjukkan nilai pindah atau migrasi lebih tinggi dibandingkan yang
menetap

REFERENSI:
Bappenas, 2021. Proyeksi Penduduk 2015-2045 SUPAS 2015, Publikasi Kementerian
PPN/Bappenas (edisi revisi). Jakarta: BPS Publication.

Anda mungkin juga menyukai