SISTEM KARDIOVASKULAR
1. Komponen Darah
• Eritrosit
Eritrosit berbentuk seperti lempengan bikonkaf (cekung ganda)
dengan diameter kurang lebih 8 mikrometer, tidak memiliki inti
sel, sitoplasma eritrosit mrngandung protein yang disebut
hemoglobin
• Leukosit
Leukosit memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung
hemoglobin. Berdasarkan granula (butiran – butiran) dalam
sitoplasmanya, leukosit terbagi 2 jenis, yaitu
1. Vena kafa
Merupakan vena yang paling besar dan terletak di dekat
jantung. Vena kafa dibagi menjadi dua, yaitu vena kafa
superior yang membawa darah ke jantung dari bagian tubuh
atas dan vena kafa inferior yang membawa darh ke jantng dari
bagian tubuh bawah.
2. Vena pulmonalis
Merupakan pembuluh vena yang berfungsi untuk membawa
darah segar yang telah terikat oksigen ke dalam jantung.
3. Vena cutanea
Vena ini berada di bawah kulit, yang biasanya ditusuk saat
seseorang diambil darah untuk melakkan cek gula darah,
kolessterol, dll.
4. Deep vein
Vena ini terletak berdekatan dengan arteri
5. Venula
Merupakan vna dengan ukuran kecil dan brtanggung jawab
terhadaap distribusi darahh ke kapiler
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh darah kapiler yaitu pembuluh darah yang sangat halus
yang berhubungan langsung dengan organ tubuh (ismail, 2009)
Darah yang dipompa dari jantung akan masuk dengan cepat
kepembuluh nadi, tetapi setelah sampai ke pembuluh kapiler, darah
akan mengalir dengan pelan. Kecepatan darah akan mengalir dengan
lambat di dalam pembuluh kapiler ini sangatlah penting karena
pembuluh kapiler sangat tipis dan sensitive (gul, 2007). Aliran darah
dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses
pertukaran menjadi lebih efektif.
h. Embolisme pulmonal
Kondisi dimana terjadi gumpalan darah yang terbentuk
berpindah dari vena ke paru-paru
i. Arteri perifer
Penakit ini mempengaruhi suplai darah ke lengan da kaki.Hal
ini terjadi ketika arteri di kaki mempeersempit, karena
penumpukan plak di arteri.
j. Karatoid arteri
Disebut juga stenosis arteeri, terjadi karena adanya
penempitan dua arteri utama yang membawa dara ke otak
k. Buerger disease
Terjadi karena peradangan di pembuluh darah arteri yang
diikuti dengan pengeran dinding pembuluh arteri kecil
menengah di tangan atau kaki, sehingga pembuluh areri itu
tersumbat
l. Deep vein trombhosis
Timbul karena adanya pembekuan darah di pembuluh vena
besar di wilayah pinggul atau kaki
Tabel Nama Istilah
4) Penyakit jantung
Takikardia
Kard/o ; Tachy ; Ia ; kondisi Kondisi
jantung cepat Tekanan
jantung
menigkat
Brakikardia
Kard/o ; Brady ; Ia ; kondisi Kondisi
jantung lambat Tekanan
jantung
menurun
Nekrosis
Necr/o ; Necr/o ; sis ; kondisi Kondisi
kematian kematian Kematian sel
Hipertensif Tensi ; Hyper ;
tekana peningkatan
darah
- Peningkatan
tekanan
darah
Kongenital
Kongenytal ; Kelainan/cacat
bawaan
(genetic)
Hypoplasty Plasty ; Hypo ; Plasty ; operasi Kurangnya
operasi penurunan produksi sel
jumlah darah
4. Sistem Konduksi Jantung
A. Pengertian Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung merupakan suatu sistem yang
mengkoordinasikan siklus di dalam jantung dengan mengkoordinasikan
kontraksi dari keempat ruangan yang ada dijantung. Sistem konduksi
jantung bukan merupakan sistem tunggal tapi merupakan sistem sirkuit
yang cukup kompleks yang terdiri dari sel yang identik (Handayani,
2013).
B. Komponen-Komponen Konduksi Jantung
Pada manusia, komponen yang berfungsi pada sistem konduksi
jantung dapat dibagi menjadi sistem yang berfungsi untuk menghasilkan
impuls dan sistem yang berfungsi untuk menjalarkan impuls. Hal ini terdiri
dari nodussinoatrial (nodus SA), nodusatrioventrikuler (nodus AV), dan
jaringan konduksi cepat (sistem His-Purkinje).
3. Bundle of His terbgi menjadi cabang kanan dan cabang kiri yang
mengirim serabut purkinje dibagian subendokardium dari
ventrikel. Posisi serabut purkinje menyebabkan kontraksi
ventrikel yang hampir sinkron (Faiz,2003).
SA Nodes merupakan pusat pacu jantung yang memulai dan mengatur
impuks utuk berkontraksi dengan frekuensi 60-100 kali/menit. Sinyal
kontraksi dari SA Nodes ini akan menyebabkan kontraksi pada kedua
atrium yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Selanjutnya impuls akan
menyebar menuju AV NodesImpuls pada jantung yang dihasilkan dari SA
Nodes, dapat direkam dengan menggunakan alat elektrikardiogram (EKG)
(Fikriana,2018).
1. Arhythmia ventrikel
Sumbatan coroner akut, jaringan parut yang terjadi setelah infark
miokard, gagal jantung Karena etiologi lain, dan gangguan
metabolic, seperti hipo dan hyperkalemia, hipoksemia, obat-
obatan termasuk anti depresan trisiklik, antihistamin non sedative,
anti psikotik utama, antibiotic makrolida, dan lain-lain.
2. Bradiaritmia
Penyakit jaringan konduksi, seperti blok jantung komplit, selama
infark miokard, setelah aritma ventrikel yang lama atau henti
pernafasan.
3. Shock cardiogenic
Sering disebabkan oleh infark miokard yang luas atau gagal
jantung lanjut. Jika terjadi kegagalan sirkulasi dan terlihat
kompleks QRST pada monitor EKG.
4. Hipovolemia
Seperti pendarahan gastrointestinal atau retroperitoneal yang
berat, misalnya ruktur aneurisma aorta abdomenalis.
5. Tamponade pericard
Infark miokard (yang menunjukkan reptur jantung) setelah bedah
jantung.
6. Infark myocard
Terjadi karena ada gumpalan darah yang menyumbat pembuluh
coroner. Gumpalan darah itu terbentuk karena adanya plak pada
dinding dalam coroner tiba-tiba retak atau pecah. (Davey,2003)
7. Dispnea
Gejala ini muncul disebabkan oleh gangguan pada jantung,
gangguan pada pernafasan, gangguan neuromuscular, gangguan
metabolic, ataupun akibat dari toksin atau ansietas.
8. Palpitasi
Merupakan kesadaran tidak terduga akan detak jantung yang
terasa didalam dada. Hal ini dapat terasa cepat, kuat atau ireguler
dan dideskripsikan dipukul-pukul, berdetak keras, melompat-
lompat, bergetar, berlomba, atau meloncat-loncat
9. Sinkop
Hilangnya kesadaran akibat hipoperfusi serebral, pusing, sinkop
atau perasaan akan pingsan (prasinkop) dapat di sebabkan oleh
kelainan kardiovaskuler dengan penyebab utama yaitu hipotensi,
aritmia, dan obstruksi mekanik curah jantung.
10. Edema
Merupakan penumpukan cairan dalam ruang interstitial. Biasanya
akibat dari gagal jantung, penggunaan obat-obatan vasodilator,
penyakit vena kronik, dan limfedema.
11. Bradicardia
Kondisi dimana denyut jantung sesorang berada dibawah 60
denyut per menit. Jantung sehat biasanya berdetak 60-100 kali per
menit (Fikriana,2018).
Tabel Nama Istilah