Anda di halaman 1dari 59

DARAH

Jumlah darah yang kita miliki adalah Sekitar 8% dari berat tubuh kita
Fungsi darah
1. Sebagai alat pengangkut
2. Sebagai alat pertahanan tubuh dari penyakit
3. Sebagai pengatur suhu tubuh
4. Berperan dalam proses pembekuan darah (hemostasis)
Komponen darah
1. Sel darah merah 45% (eritrosit)
- Berumur 120 hari (jika sudah berumur 120 hari akan di hancurkan oleh hati)
- Bentuknya bulat pipih, cekung bagian tengah (berbentuk cekung karena tidak ada inti sel)
- Tidak memiliki inti sel
- Memiliki zat warna darah (hemoglobin) (Hb > mengangkut oksigen)
- Jumlah normal 4-5 juta/mm3 sel darah
Kurang normal > anemia
Pembentukan Eritrosit (erythropoeisis)
- Ada 3 hal utama dalam pembentukan eritrosit
a. Basophilic erythroblast
b. Polychromatie erythroblast
c. Orthochromatic erythroblast
2. Sel darah putih 0.1% (likosit)
- Berumur 12 hari
- 2 kelompok:
a. granulosit (memiliki protein granula):
 Eosinophil
 Basophill
 neutrophill)
b. agranulasit (tidak memiliki protein granula)
 monocyete
 T lymphocyte
 B lymphocyte
 natural killer cell
- Normal 4.500 – 10.000/mm3
- Jika lebih bisa menandakan terkena leukimia (kanker darah)
- Jika kurang adalah tanda tanda terkena AIDS
- Tempat pembuatan sel darah putih yaitu limfah
c. Plasma 55% (nutrisi dan protein terdapat di plasma)
Kandungan plasma:
- 90% air untuk membantu mengatur suhu tubuh
- 10% lainnya mengandung glukosa, asam amino, protein, mineral, vitamin, hormon, globulin,
dan fibrinogen.
d. Trombosit 0.17% (keping darah)
- Berumur 5-9 hari
- Berukuran kecil dan memiliki bentuk yang tidak teratur
- Tidak memiliki inti
- Berperan dalam proses pembekuan darah
Kadar trombosit normal 150.000 – 400.000
Sel sel darah: 45%
Mekanisme pembekuan darah
Saat sel endotel terluka akan mengeluarkan jenis jenis protein (faktor pembeku darah) yang menjadi
sinyal untuk bagian platelet untuk membentuk suatu sumpalan.
1. Trombosit pecah kemudain menghasilkan trombokinasi
2. Trombokinase mengaktifkan protombin
3. Protombin kemudian berubah menjadi trombin
4. Kemudian trombin mengaktifkan fibrinogen (berupa liquid berbentuk cairan) menjadi fibrin
(bentuknya semi solid)
koagulasi adalah proses perubahan fibrinogen ke fibrin
Endomelial cell pemukaan sel yang bersentuhan secara langsung bersentuhan dengan bagian darah
Faktor pembekuan darah
1. Trombokinase
2. Vit k
3. Ion ca2+
GOLONGAN DARAH
Dokter asal australia, karl landsteineer membuat sistem penggolongan darah berdasarkan perbedaan
protein aglutinoge (antigen) dan aglutinin (antibodi). Karl menemukan protein aglutinogen di permukaan
membran eritrosit
Sistem perbedaan darah:
1. Golongan darah a yang memiliki aglutinogen a di eritrosit dan di plasma memiliki aglutini b
2. Golongan darah b memiliki aglutinogen b di eritrosit dan di plasma memiliki aglutini a
3. Golongan darah ab memiliki aglutinogen ab di eritrosit dan di plasma tidak memiliki aglutini
4. Golongan darah o tidak memiliki aglutinogen dan di plasma memiliki aglutini ab
Catt:
- Jika dalam satu golongan darah memiliki aglutinogen dan aglutini yang sama maka akan
terjadi pengumpalan darah. Contohnya jika aglutinogennya a dan aglutininya a maka terjadi
pengumpalan darah.
- Gologan darah o adalah golongan darah yang tidak memiliki aglutinogen sehingga bisa
mentransfer darah ke jenis darah mana saja
- Untuk golongan darah AB tidak bisa mendonorkan darah ke golongan darah A atau B
- Jika tranfusi darah yang di transfer hanya bagian red bloodnya saja
- Untuk golongan darah A atau B bisa mendonorkan darah ke AB
Metode Resus:
1. Rh positif jika di temukan aglutinogen D dan tidak ada aglutinin D
2. Rh negatif jika tidak di temukan aglutinogen D dan di temukan aglutinin D
Inkompatibilitas:
1. Jika pada ibu hamil memiliki Rh+ dan anaknya memiliki Rh- akan menjadi berbahaya sebab
antibody akan menyerang anak yang sedang di kandung.
2. Kehamilan tersebut akan lebih berbahaya jika ada di kehamilan kedua karena antibody ibu hamil
sudah terbentuk.
Alat peredaran darah
1. Pembuluh darah
Jenis pembuluh darah:
- Arteri (pembuluh nadi): bentuk dinding arteri yaitu tebal, kuat dan elastis. Fungsi membawa
darah keluar jantung
- Vena (pembuluh balik): bentuk dindingnya tipis, tidak elastis, diameter lebih lebar. Terletak
di permukaan tubuh bewarna kebiruan. Membawa darah kembali ke jantung
- Kapiler: dindingnya terbentukk dari selapis sel, langsung berhubungan dengan jaringan tubuh
menghubungkan arteriola an benua. Fungsinya sebagai jembatan untuk pembuluh lain.
2. Jantung
Terbagi menjadi 4 bagian yaitu serambi(atrium) kanan dan kiri, kemudian bilik(ventrical) kanan
dan kiri. Jantung tertutup oleh lapisan lemak yang sangat banyak.
Anatomi jantung:
1. Fibrous pericardium: lapisan luar yang menyelimuti jantung
2. Parietal pericardium bagian tengah menuju ke belakangg
3. Pericardial cavity yaitu lubang lubang yang berada di danging jantung yang berisi cairan
4. Epicardium yaitu bagian depan
5. Myocardium, bagian tengah jantung terdiri dari otot jantung
6. Endocardium, bagian paling dalam yang lansung berhubungan dengan darah\
7. Septum, bagian yang membatasi sisi kiri dan kanan jantung
Katup jantung:
- Valvula semilunaris, katup yang terdapat di pembulu nadi
- Valvula bikuspidalis, katup yang membatasi serambi dan bilik kiri
- Valvula tricuspidalis, katup yang membatasi serambi dan bilik kanan
Peredaran darah:
 Peredaran kecil: jatung – oaru paru – jantung (tahap 1 – 4)
 Peredarah darah besar: jantung ke seluruh tubuh
 Darah biru: darah yang miskin oksigen tapi kaya dengan C02
 Darah merah: darah yang kaya oksigen
Bayi yang lahirnya lebih cepat disebut aktenus
- Sistol terjadi saat kontraksi dan jantung mengempis
- Diastol ketika jantung bereklasasi dan mengalami pembesaran
Tekanan darah normal yaitu sekitar 120/80
- 120 menunjukkan keadaan sistol (keadaan jantung berkontraksi)
- 80 menunjukkan keadaan diastol
- Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu tensimeter
Cara mengukur tekanan darah:
1. Alat tensi dililitkan ke bagian lengan
2. Dokter memberikan tekanan sehingga alat menekan bagian arteri.
3. Ketika arteri tertekan aliran darah akan terhenti
4. Kemudian setelah terhimpit, akan di longgarkan kembali. Saat di longgarkan darah akan
mengeluarkan suara.
5. Saat suara darah telah berhenti maka itu adalah tekanan darah seseorang
Tekanan darah pada penderita hipertensi adalah 130-140/50
Tekanan darah pada penderita hipotensi 90-100/60
Hipotensi: aliran darah membawa eritrosi yang membawa oksigen dan jika tekanan darah rendah maka
aliran darah rendah sehingga mempengaruhi distribusi oksigen dan jika distribusi oksigen terlambat maka
bisa menyebabkan pusing, lemas, dan pingsan
Penyakit pada circulatory sistem
1. Anemia: penyakit kekurangan darah merah (eritrosit)
- Karena tubuh tidak mampu memproduksi kadar darah yang dapat menyebabkan
pendistribuan oksigen akan terganggu.
- Jenis anemia:
 Sickle cell anemia: penyakit kelainan genetik yang menyebabkan bentuk eritrosit
seprti sabit sehingga tidak mempunyai protein heme. Sickle cell dapat menyebabkan
anemia karena hemenya struktur berbeda dari orang yang sehat sehingga kurang
mampu mengangkut oksigen. Sickle cell juga akan menghambat peredaran darah.
A. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Darah adalah carian kental karena mengangkut oksigen dan zat zat lain (lemak, nat, k, ca 2+)
- Hipertensi terjadi karena kelebihan zat zat seperti lemak,nat,k,ca2+)
- Kaitan hipertensi dengan stroke:
 Di dalam darah terdapat lemak (jenuh dan tidak jenuh)
 Jika banyak di konsumsi akan menghasilkan plaque yg berlebih di dalam darah yang
dapat menyebabkan penghambatan di jalur pembuluh darah
 Kemudian akan terus terbawa ke jalur pembuluh darah di otak dan kemudian akan
terjadi pemblokan.
 Jika semakin lama maka pembuluh darah akan pecah dan darah menyebar di jaringan
otak yang menyebabkan stroke.
- Kaitan hipertensi dan jantung koronel:
 Jantung membutuhkan ATP untuk terus berdetak
 Jika darah terjadi penyumbatan yang menyebabkan oksigen tidak dapat di
distribusikan
 Sehingga jantung tidak dapat oksigen dan tidak bisa memproduksi ATP sehingga
terjadi serangan jantung
2. Haemophilia: terjadi karena adanya kelainan genetik yaitu tidak bisa melakukan cotting
(penutupan luka).
- sel endotelnya tidak bisa memproduksi sinyal protein, platele plugs sehingga menyebabkan
luka sulit tertutup dan sulit untuk di selamatkan. Biasanya yang selamat kebanyakan laki laki
sebab wanita banyak mengeluarkan darah seperti saat mens dan setelah menikah.
3. Akteriostik: penyakit pada peredaran darah yaitu arteri akan menjadi kaku.
- Di dalam dinding arteri berisi jaringan serat elastis tetapi juga kuat
- Bagian dinding endotel terjadi penunpukan oleh plaq yang menyebabkan serat elastis mati
karena tidak terdistribusikan nutrisi dengan baik yang menyebabkan dinding arteri tidak
mendapatkan nutrisi yang menyebabkan kematian sehingga terjadi kekakuan.
- Arterioklosis dapat menyebabkan stroke
4. Ambeien
- Di bagian rectum terdapat pembuluh darah
- Orang yang mengalami ambeien adalah orang yang mengalami pembengkakan pembuluh
darah di bagian rectum
- Jika terjadi pembengkakan yang besar maka akan di lakukan pengangkatan dengan alat
ligator.

RESPIRATORY SYSTEM
Perbedaan respirasi dan bernafas:
- Respirasi adalah menggunakan ogsigen untuk menjadi energi, kemudian pertukaran sel
dengan lingkungannya.
 Respirasi selular: pemanfaatan gas pernafasan O2, menggunakan reaksi enzimatik
(enzim sitokrom – NADH dehidrogenase) untuk menghasilkan ATP (energi).
- Bernafas adalah proses penghirupan udara dan mengeluarkan co2
Organ respirasi:
- Hidung (nasal)
 Hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan (pertama kali)
 Bagian yang ada di dalam hidung
 Rambut hidung
 Kelenjar mucus: berfungsi untuk menghasilkan lendir
 Rambut rambut hidung dan mucus adalah menjadi sistem pertahanan tubuh alami.
 Udara yang masuk akanmengalami: penyarigan dan penghangatan
- Faring
 Faring merupakan persimpangan antara saluran makanan (esofagus) dan saluran respirasi
(trakhea)
 Bagian faring:
 Nasofaring; daerah faring yang membuka ke arah rongga hidung, terdapat saluran
eustakhius dan kelenjar kelenjar adenoit
 Orofaring; membuka ke arah rongga mulut (oral: mulut), terletak di bagian belakang
mulut/ kedua tonsil ada di dinding lateral daerah faring.
 Laringofaring; membuka ke arah laring, terdapat katup epiglogis yang jika dalam
keadaan biasa akan mengangkat keatas sehingga menyebabkan saluran tersebut
teruka.
 Esofagus adalah saluran manakan
 Pada faring juda terdapat organ seksual sekunder pada pria atau lebih dikenal sebagai
jakun (kelenjar tiroid yang menonjol di leher pria)
- Laring
 Terletak di bawah faring, dan merupakan pagkal ternggorokan
 Tersusun oleh tulang rawan
 Fungsi: menyalurkan udara dari faring ke trakea
 Terdapat glotis (bagian atas laring), glotis akan menutup oleh jaringan penutup bernama
epiglotis saat ada makanan yag lewat.
 Dibagian laring terdapat kotak suara.
- Trakea
 Berbentuk seperti pipa angin
 Disusun menjadi 3 lapisan utama:
 Lapisan luar: terdiri atas jaringan ikat
 Lapisan tengah : terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan
 Lapisan terdalam: terdiri atas jaringan epitel bersilia (silia: bulu bulu tipis) yang
menghasilkan banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap benda-benda asing
yang akan masuk ke paru paru bersama udara pernapasan.
- Bronchus
 Bronchus merupakan cabang batang tenggorokan, jumlahnya sepasang, menuju ke paru
paru kanan dan kiri.
 Dinding bronkus terdiri dari 3 lapisan:
 Jaringan ikat
 Otot polos
 Jaringan epitel
 Seperti trakea, perbedaannya yaitu dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin tulang
rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkar sempurna. Setelah melalui trakea, saluran
bercabang dua. Kedua cabang tersebut dinamakan bronkus
 Bronkus bercabang cabang lagi yang lebih kecil disebut bronkiolus
- Bronkiolus
 Bronkiolus adalah percabangan kecil kecil dari bronkus
 Alveoli/alveolus digunakan untuk pertukaran gas karena ia terhubung dengan pembuluh
darah
 Sel sel epitel bersilia pada bronkiolus berubah menjadi sisik epitel (ukurannya lebih kecil
dan lebih padat)
 Di bronkiolus tidak terdapat cincin tulang rawan.
- Diafragma
- Paru paru
 Paru paru terdiri sepasang kanan dan kiri pada tubuh manusia. Paru paru kana ada 3
gelambir dan paru paru kiri ada 2 gelambir.
 Paru paru dibungkus oleh selaput pembungkus paru paru yang dikenal dengan pleura
 Cairan helra berfungsi sebagai bantalan untuk menahan tegangan bagi paru paru ketika
mengembang dan mengempis
 Paru paru basah terjadi karena kelebihan cairan pleural fluid
Mekanisme Pernapasan Manusia
Pernapasan manusia:
1. Insiprasi: pengambilan udara
2. Ekspirasi: pengeluaran udara
Pernapasan berdasarkan cara melakukannya/organ yang berperan
1. Pernapasan dada: otot antar tulang rusuk
Ketika udara masuk
- Udara masuk
- Tulang rusuk terangkat karena kontraksi otot antar tulang rusuk
- Volume rongga dada membesar
Otot intercostal jika udara masuk akan kontraksi
Ketika udara keluar
- Udara keluar
- Tulang rusuk berelaksasi, volume rongga dada mengecil
2. Pernapasan perut: diafragma
Ketika udara masuk
- Udara masuk
- Otot diagragma kontraksi, diafragma mendatar, volume rongga dada membesar
Ketika udara keluar
- Udara keluar
- Otot diafragma relaksasi, otot perut kontraksi, diafragma melengkung ke rongga dada.
Volume rongga dada mengecil
Volume udara paru paru
- Volume tidal: volume udara pernapasan biasa/sehari hari sebanyak 500cc
- Volume cadangan inspirasi: volume udara ketika menarik napas sekuat kuatnya sebanyak
1500cc
- Volume cadangan ekspirasi: volume ketika Mengeluarkan nafas sekuat kuatnya sebanyak
1500cc
- Volume sisa: volume udara yang tidak bisa di keluarkan dan harus ada di dalam paru paru
sebanyak 1000cc
- Total kapasitas vital adalah 3500cc mencangkup volume tidal, volume cadangan inspirasi,
dan volume cadanga ekspirasi
Kelainan atau Gangguan Pada Sistem Pernapasan
1. Asfiksi: gangguan dalam pengangkutan O2 ke jaringan atau gangguan penggunaan O2 oleh
jaringan. Orang yang mengalami asfiksi adalah orang yang tidak bisa/gagal mengangkut oksigen
dengan benar seperti ketika berenang atau kadang dialami oleh bayi dimana ada penyumbatan di
bagian pernapasan sehingga menyebabkan kegagalan pengangkutan oksigen
2. Difteri: penyakit saluran pernafasan bagian atas karena infeksi bakteri corynebacterium
diphtheriae, cara mengecek terkena difteri adalah bisa dilihat dari mulut, orang yang terkena
difteri akan terlihat selaput putih yang menyelimuti faringnya.
3. Pneumoniae: radang dinding alveolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri diplococcus
pneumonia, pneumonia juga bisa di sebabkan oleh jamur. Efek Ketika terjadi peradangan dinding
alveolus akan susah di tembuh oleh oksigen dan dinding alveolus menjadi lebih tebal
4. Bronkitis: radang pada bronkus yang di sebabkan oleh alergi, patogen, dll. Ketika mengalami
peradangan akan bronkus akan terjadi pembengkakan dan jalurnya akan semakin kecil.
5. Faringitis: radang pada faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu.
6. Pleurits: radang pada selaput pembungkus paru paru [Pleura)
7. Asma: muncul akibat pemicu sehingga membuat cincin otot (kartigo) pada bronkiolus
berkontraksi dan menyempit.. hal ini menyebabkan meningkatnya cairan mukosa di dalam
saluran napas. Peningkatan cairan mukosa ini menyebabkan menyempitnya dan menyumbat
saluran dalam bronkiolus. Proses ini membuat seseorang untuk melakukan exhale dan inhale
sehingga membuat hiperinflamasi karena di akibatkan penurunan jumah kadar oksigen yang di
suplai ke jaringan dan organ. Asma akut dapat menyebabkan kematian.
Simptombs:
- Diawali dengan batuk
- Kemudian membuat kita merasakan dada terasa sempit
- Frekuensi bernapas makin cepat dan memendek
Faktor penyebab terkena asma:
- Genetik dan lingkungan (polusi udara)
Pengobatan dengan menggunakan inhaler: inhaler terbuat dari obat obatan esteroit yang dapat
bisa langsung masuk ke pernapasan
1. Inhaler beta agonis: pereda dengan merelaksasi otot yang menyempit
2. Inha;er kortikosteroid: obat pencegah dengan menurunkan sensivitas peradangan saluran
napas dalam jangka waktu yang lama
8. TBC (tuberculosis): di sebabkan oleh bakteri monobacterium tuberculosis, orang yang terkena
TBC haru meminum obat minama 1 bulan. Cara mengetahui terkena TBC adalah menggunakan
tes dahak dan cara kedua dengan menggunakan poto ronsen, jika di paru parunya terdapat bercak
bercak putih.
9. Penyakit paru obstruktif menahum (PPOM, chronic obstructive pulmonary disease, CUPD):
sekelompok penyakit paru yang ditandai oleh peningkatan resistensi saluran pernapasan akibat
penyempitan lumen saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit ini adalah penyakit paru yang
meninggalkan bercak. Penyakit ini biasanya di sebabkan karena rokok.
10. Sinus: penyakit yang di sebabkan oleh kelenjar sinus yang terjadi pembengkakan sehingga terlalu
banyak memproduksi lendir. Penyebabnya bisa bermacam macam seperti alergi, asap rokok, dll.
Jenis jenis sinus:
- Sinustis akut (peradangan terjadi sampai 4 minggu)
- Sinusistis sub akut (peradangan 4 – 12 minggu)
- Sinusitis kronik (peradangan melebihi 12 minggu
Simptoms:
- rasa nyeri pada daera sinus
- sakit kepala
- area sinus yang mengalami peradangan akan membengkak
- batuk
- demam
Diagnosa bisa dilakukan dari simptoms yang timbul, seperti:
- Hasil mucus hidung
- Nyeri pada daerah sinus
- Hidung tersumbat
- Menurunnya kemampuan membau
- Batuk, sakit kepala dan demam
Perbedaan antara ventilator dan ecmo
- Ventilator: mensumplay oksigen yang di masukkan sampai kedalam trakea
- Ecmo: memompa darah yang memuat O2 menuju paru paru buatan untuk menukar oksigen
dengan C02 dan kemudian di suplai ke dalam tubuh.
Kaitan sistem pernapasan dengan covid 19:
covid menyerang sistem pernapasan karena tersebar melewati droplet, virus yang masuk ke dalam saluran
pernapasan dan masuk ke dalam sel menggunakan reseptor ACE-2 (Angiotence) (terdapat banyak di
sistem pernapasan dan pencernaan).
Tahap infeksi virus covid:
- Setelah masuk kedalam sel
- Kemudian
- Setelah masuk virus mengeluarkan RNA genome yang kemudian masuk kedalam DNA dari
sel inang.
- Ketika sudah masuk ke DNA akan melalui proses Transkripsi (DNA – mRNA) kemudian
proses Translasi (mRNA – Protein) sehingga akan menghasilkan protein virus baru.
Isi dalam protein virus yaitu
1. Nucleccapsid
2. Spike
3. Membrane
4. Envelope
- Ketika protein virus baru keluar akan menghasilkan virus dan menginfeksi sel lainnya.
Peran Imun sistem terhadap imfeksi virus covid
- Inflamasi/peradangan memberikan stimuus kepada imun sistem untuk melakukan
penyerangan terhadap virus.
- Virus akan melakukan penyerangan dalam bentuk menginfeksi balik sistem imun tubuh
(mengambil alih kerja sistem imun lain)
- Tubuh memberikan signal dalam bentuk senyawa kimia (sitokin)
- Sitokin mengontrol kerja sistem imun terhadap infeksi virus sampai fase penyembuhan.
- Sistem imun terinfeksi membuat peningkatan jumlah sistem imun sehingga menyebabkan
kerusakan sel lebih besar.
- Neutrofil (memakan sisa sisa virus) dan sel T sitotoksik (menghasilkan sitokin dan
menyerang virus yang masuk) melakukan penyetangan respon balik negative terhadap sel
yang sudah terinfeksi dan sel sehat.
Infeksi covid menimbulkan penumonia:
- Kerusakan sel yang luas pada jaringan epitel membuat pleura (jaringan pelingdung) rusak
- Alveolus tidak terlindungi oleh pleura sehingga bisa menimbulkan infeksi bakteri
streptococcus pneumonia.
- Dalam fase pemulihan, jumlah virus sars cov 2 dalam tubuh berkurang. Tetapi jumlah sistem
imun mengalami defisit/penurunan yang drastis.
- Hal inilah yang membuat tubuh rentan terinfeksi oleh baococcus pneumonia karena jumlah
imun sistem yang menurun
- Hal inilah yang bisa menyebabkan kematian setelah positif virus sar cov 2

SEMESTER 2
TULANG DAN OTOT

Rangka
- Sistem yang terdiri dari beberapa alat gerak sehingga alat gerak tersebut dapat
berkoordinasi untuk menghasilkan gerak
- Rangka juga bisa di sebut dengan sistem endoskeleton
- Fungsi Rangka:
 Penyokong berat badan
 Formasi bentuk tubuh
 Formasi sendi sendi
 Pelekat otot otot
 Bekerja sebagai pengungkit
 Hemopoesis: pembentukan darah
 Fungsi imunologis
 Penyimpan kalsium
 Melindungi bagian tubuh yang penting
 Tempat pembuatan sel darah merah dan putih
 Alat gerak pasif
- Susunan Tulang
Dibagi menjadi 2 macam
 Rangka aksial: memberi poros tubuh, pelindung
Tiga bagian utama: kepala, vertebral, tulang rusuk (torax)
Kepala: terdiri dari cranium dan tulang wajah
a. Cranium terdiri dari 8 bunes: frontal, pariental, sphenoid,
temporal, ethmoid, occipital

b. Tulang wajah

Vertebral: 7 ruas tulang leher [cervical], 12 ruas tulang punggung [thoracic], 5


ruas tulang pinggang [lumbar], tulang kelangkang [sacrum], tulang ekor
[coccyx]
Tulang rusuk: 7 pasang tulang rusuk sejati [true ribs], 3 pasang tulang rusuk
palsu [false ribs], 2 pasang tulang rusuk melayang [floating ribs], 1 tulang
strenum (terbagi menjadi 3 bagian manubrium, body, xiphoid process

Ps: yg warna biru terdiri dari tulang rawan


 Rangka apendikuler: memberi pergerakan pada tubuh, terdiri dari 126 tulang
Selain kepala, vertebre, dan tulang rusuk termasuk ke dalam rangka
apendikuler seperti alat gerak bagian atas, alat gerak bagian bawah, dll
Dibagi menjadi 2 bagian:
a. Pectoral girdle dan upper extremites
b. Pelvic girdle dan lower extremites
Hubungan antar tulang harus memiliki peran artikulasi karena artikulasi itu sendiri adalah tempat
bertemunya dua tulang atau bisa juga disebut dengan sendi/persendian yang memiliki fungsi untuk
memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tubuh yang menjadi poros anggota gerak. Hal ini lah yang
menyebabkan kita bisa melakukan banyak gerakan dalam kehidupan sehari hari seperti duduk, berlari,
berjalan dan lain lain.
Sumber: https://www.merdeka.com/jatim/jenis-sendi-manusia-menurut-letak-dan-fungsinya-yang-perlu-
diketahui-kln.html
Pembentukan Tulang (osifikasi)
1. Osifikasi intramembran: pembentukan tulang di dalam janin saat menjadi embrio, terjadi saat
pembentukan organ di minggu 8 kehamilan. Osifikasi intramembran membentuk tulah menjadi
tulang keras terjadi pada jenis tulang pipih, clavicle, mandible.
- Sel mesenkim: adalah salah satu jenis sel stemsel/embrional yang bisa berubah menjadi sel
spesifik.
- Proses
 mesenkim akan mendekat satu dengan yang lain dan membelah menjadi
plasten/bersatu.
 Sel mesenkim akan berdifenriasi/berubah menjadi osteoblas (sel tulang muda yang
dapat membelah, dapat mengeluarkan cairan yang akan menjadi matriks.
 Akan kedatangan kalsium dan juga fosfat maka matriks akan mengalami proses
pengapuran atau kalsifikasi. Akibat bertemunya matriks dengan kalsium dan fosfat
yaitu matriks akan menjadi keras.
 Sel osteoblas yang terperangkap di matriks yang keras akan berubah menjadi
osteosin/sel tulang. Sekitaran osteosin akan terbentuk rongga yang bernama lakuna
 Struktur akan berkembang menjadi ossification center yang akan berkembang
menjadi spicula
 kemudian bergabung dengan spicula lain dan mengelilingin pembuluh darah yang
lama kelamaan akan berbentuk seperti spongy bone/trabecula.
 Setelah terbentuk tulang spons kemudian bagian luar akan mengalami penumpukan
matriks yang akan terbentuk tulang kompank
2. Osifikasi endokondrium: pembentukan tulang di sisa sisa bagian tulang yang bukan tulang pipih.
Proses pembentukan tulang ini terjadi dari saat kecil hingga dewasa. pergantian tulang rawan
menjadi tulang keras.

Osifikasi endokondrium akan dimulai dari tengah


- Osifikasi endokondrium melibatkan dua tahapan yaitu primer dan sekunder
 Osifikasi primer: dimulai dari bagian tengah/diafisis

 Osifikasi sekunder: dimulai dari bagian atas/epifisis

- Yang menyebabkan badan bisa bertambah tinggi adalah apiphyseal plate yang belum berubah
menjadi tulang keras.
- Proses pertumbuhan tulang pada wanita biasanya berhenti pada usia 17-18 tahun sedangkan
pada pria pada usia 21 tahun
- Kalsium digunakan untuk mengeraskan tulang
OTOT

- Otot terbentuk dari sel yang kemudian terbentuk menjadi myofibril


- Myofibril adalah yang menyusun otot
- Dibagian myofibril terdapat bagian bagian yang disebut sarcomere
- Di dalam sartomere terdapat unit terkecil bernama myosin (filamen tebal), actin (filamen
tipis)
 Myosin bertumpu pada pusat sarkomer yang disebut M line
 Actin terdiri dari protein actin yang bertumpu pada Z line yang berada dibagian luar
permukaan sarkomer
-

Otot skelet
- Adalah sekompulan (satu bundel) dari serabut otot.
- Serabut otot terdiri dari banyaknya sel panjang berbentuk silindris dengan beberapa inti sel
Otot akan berkontraksi dan berrelaksasi ketika menerima rangsangan/sinyal dari sistem syaraf
Ruang antara penerima rangsang dan ujung sarag (junction) adalah tempat rangsangan/implus berpindah
Junction adalah tempat dimana terminal axon dan serabut otot berhubungan
Otot berkontraksi saat ketika kedua filamen saling bergeseran
Actin bertumpu pada z line, sarkomer akan memendek dari kedua sisi ketika actin saling bergeseran
dengan filamen myosin
Yang sebenarnya terjadi dalam pergeseran tersebut adalah filamen myosin menarik paksa actin sesuai
dengan panjangnya, paksaan ini dapat disebut dengan istilah mekanisme pergeseran
Sebuah kontraksi dimulai ketika ATP dihidrolisasi menjadi ADP dan posfat anorganic akan menyebabkan
kepala myosin bergerak dan menempel untuk mengikat actin di titik tempel menghasilkan “jembatan sila
silang”
Proses bergeraknya actin oleh myosin disebut “power-stroke” dan actin bergerak menuju m line akan
terjadi pemendekan sarkomer
ADP dan posfat anorganic dihasilkan dari proses “power-stoke”
Kontraksi otot dikendalikan oleh aktivitas kalsium
Actin berhubungan erat demgan pengaturan protein yang biasa disebut dengan tropoin dan tropomyosin
Penempelan miosin ke aktin (bagian biding side) yaitu di bantu dengan atp
Adenosi tri phospete (ATP)
Peristiwa penempelan miosin dengan actin disebut cross bridge
Cara pelepasan myosin dengan actin yaitu dengan melepas ADP dan pospat
Troponin dan tropomiosin akan tergeser jika ada calsium (ca2+)
Pelepasan kalsium:
1. Neuron membawa ach (acetylcholine), implus datang kemudian berupa ach, kemudian ach akan
menempel pada reseptor
2. Ketika sudah menempel ach akan menghasilkan energi potensian aksi dan akan di teruskan ke t
tubule.
Sarcoplasmic reticumlum (sr) adalah tempat penyimpanan calsium
3. Ketika potensial aksi melewati t tubule akan mentrigger kalsium untuk keluar dari sr
4. Setelah kalsium keluar, kalsium akan menuju ke troponin dan propomiosin
5. Setelah itu kalsium akan kembali ke sr dengan bantuan pump
GANGGUAN DAN KELAINAN TULANG

1. Patah tulang (fraktura)


a. Simple: tidak melukai otot sekitar
b. Compound: membuat tulang keluar dari jalur yang menyebabkan luka/\melukai otot daerah
otot
c. Greenstick: tulangnya masih nyatu tapi hanya retak
d. Comminuted: patah tulang yang menyebabkan tulang menjadi beberapa bagian (patah tulang
yang paling parah dan harus di operasi untuk mengeluarkan serpihan tulang)
e. Impacted: menyebabkan tulang menjadi tumpang tindih
Tindakan pertama untuk orang patah tulang
1. Dioprasi
2. Memasang pan
3. Gips
4. Mengangkatnya dengan benda yang permukaannya datang
2. Rickets (pelunakan tulang)
Terjadi karena anak anak kekurangan vitamin d, magnesium, fosfor, dan kalsium pada saat
pertumbuhan sehingga membuat pelunakan tulang
3. Osteoporosis
Tulang rapuh, karena berkurangnya hormon testoreron atau esterogen (untuk sistem reproduksi).
Dapat juga disebabkan karena penurunan masa tulang karena kekurangan kasium
- Esterogen digunakan untuk mengatur kerja osteoklas
4. Kelainan tulang belakang
a. Normal
b. Kyphosis
c. Lordosis
d. Skoliosi
5. Cacer
- Osteosarcoma
- Chondrosarcoma
- Ewing sarcoma family of tumors (ESFT)
- Fibrosarcoma
- Chordoma
GANGGUAN DAN KELAINAN OTOT
1. Tetanus: penyakit kejang otot karena otot berkontraksi terus menerus hingga tak dapat
berkontraksi
2. Otot terkilir: robeknya otot bagian tendon karena teregang melebihi batas normal
3. Hipertofi: gangguan akibat atot berkembang besar yang disebabkan aktivitas otot yang kuat dan
nutrisi yang banyak
4. Kram otot: biasanya terjadi dikarenakan belum melakukan pemanasan yang benar sehingga aliran
darah kurang lancar
SISTEM EKSKRESI
Empat alat ekskresi pada manusia/ anatomi organ ekskresi
1. Ginjal/kidney
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di depan sebelah kiri dan kanan tulang belakang
bagian pinggang

Anatomi ginjal (renal)


- Kapsul renalis: bagian yang menyelimuti di bagian luar
- Corteks: kulit ginjal
- Medula renalis: Bagian yang berbentuk sseperti segitiga
- Pelvis renalis: bagian paling bawah, terhubung dengan vena dan arteri
- Nefron: Unit terkecil di dalam giljal, terdapat banyak di bagian corteks, menyaring
darah

Bagian bagian nefron


 Glomerulus: terbuat dari kapiler darah
 Kapsul bowmen: bagian yang membungkus flomerulus
 TKP: saluran yang terhubung dengan kapsul bowmen
 Loop of henle/lengkung henle: Saluran yang turun kebawah dan naik keatas
 TKDistal: Saluran lanjutan setelah lengkung henle

2. Hati
3. Kulit
4. Paru paru

Sistem pengeluaran zat zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh,
seperti:
1. Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernapas: lungs
2. Berkeringat: skin
3. Buang air kecil (urine): ginjal/ren
4. Zat berbahaya dalam tubuh: hepar

Fungsi ginjal:
1. Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
2. Membuang zat zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat)
3. Membuang zat zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar gula)
4. Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler
5. Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
Proses penyaringan darah:
- Darah akan masuk ke bagian glomelurus dan akan terjadi pembuatan urine yang pertama
(filtrasi)
- 4/5 darah yang sudah mengalami filtrasi akan dialirkan ke bagian arteriola violle
- 1/5 darahnya akan dialirin ke bowmans capsule
- Hasil dari filtrasi tadi akan menghasilkan urine primer (H20, Salt, HCO3-, H+, urea, Glukosa,
some drugs)
- Setelah itu lanjut ke tubulus proksimal (proses reabsorpsi)
Reabsorpsi adalah menyerap kembali zat zat yang masih di perlukan oleh tubuh seperti HCO1-,
NaCI, H20, nutrients, K+, Dll.
- Kemudian di lengkung henle akan terjadi reabsorsi hanya untuk zat H20 (bagian menurun)
dan NaCI (bagian naik). Di lengkung henle terdapat akuaporin untuk membantu H2O keluar
dari lengkung henle menuju kapiler.
- Kemudian terjadi proses sekresi di bagian tubulus distal dan akan terjadi urine sebenarnya
Ketika orang mengompol yang bermasalah adalah sfringternya (dibagian urinary bladder) mempunyai
masalah sehingga sfingter tidak dqapat menerima sinyal untuk menahan sementara.
Kelainan dan Penyakit:
1. Kencing batu
Tanda: sulit buang urine
Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal
Pengobatan: pembedahan, obat obatan dan penembakan dengan sinar laser
Ciri ciri: di dalam urine terdapat darah
2. Hematuria (keadaan urine mengandung darah)
Tanda: urine mengandung darah
Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih
3. Nefrolitiasis (batu ginjal)
Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih
Penyebab: konsentrasi unsur unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan
penyumbatan saluran ureter
Akibat: sulit mengeluarkan urine, unrine bercampur darah
4. Gagal ginjal
Tanda: meningkatkan kadar urea dalam darah
Penyebab: nefritis (radang ginjal)
Akibat: zat zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah
Pengobatan: cuci darah (hemodidisis) secara rutin atau cangkok ginjal
5. Diabetes insipidus
Tanda: meningkatnya jumlah urine yang dikeluarkan (20-30 kali lipat)
Penyebab: kekurangannya hormon antidiuretika (ADH)
Akibat: sering buang urine
Pengobatan: pemberian ADH sintetik
ADH dihasilkan dari poesterior
ADH berfungsi untuk mengaktifkan akuaporin sehingga jika ADH tidak ada makan akuaporin
tidak aktif dan H2O tidak bisa keluar dan terkumpul
6. Diabetes melitus
Tanda: kadar glukosa darah melebihi normal
Penyebab: kekurangan hormon insulin
Akibat: luka sulit sembuh
Pengobatan: pada anak anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin,
olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah.
Kadar gula didalam hati normalnya 100
Kolestrol: 200,

Struktur bola mata


- Lenda: cakram protein yang transparan, bikonveks, dan elastis untuk memfokuskan objek
- Retina: di dalam retina terdapat fotoreseptor yang berguna untuk mengirimkan pesan
Terdiri dari 3 lapisan neuron:
1. Lapisan sel ganglion
2. Lapisan sel bipolar
3. Lapisan sel batang dan sel kerucut
Sel batang: 125 juta mengandung pikmen rhodopsin tidak sensitif terhadap warna,
bekerja pada intensitas cahaya rendah (malam hari)
Sel kerucut: 6 juta, mengandung iodopsin, sensitif terhadap warna, bekerja pada
intensitas cahaya tinggi (siang hari)
Fovea sentralis adalah tempat terbanyak terdapatnya sel kerucut.
Pikmen Rhodopsin dan Iodopsin tersusun dari protein utama retinal dan opsin
dalam keadaan gelap retinal akan terikat dengan opsin
ketika terang bentuk retinal akan mengurai yang menyebabkan hubungannya akan terputus dengan
opsin, mengakibatkan ketika berada di tempat terang ke gelap membutuhkan waktu sekitar 20 menit
sedangkan adaptasi dari gelap ke terang hanya menbutuhkan waktu 5 menit.
Proses Melihat
RAPD adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter untuk mengecek kesadaran pasien dengan
menyenter mata dengan senter

Hidung (Nasal)
- Memiliki kemoreseptor karena kemoreseptor/olfaktori dapat menerima rangsangan berupa
bau/zat kimia yang berbentuk gas
- Gas harus terurai dengan air agar dapat tercium oleh hidung karena lapisan hidung terdiri dari
lapisan mukus, sehingga jika berbentuk gas dapat menembus lapisan mukus
- Hipotalamus berdekatan dengan sistem limbik
- Proses penciuman: Gas masuk ke hidung, ke selaput mukosa, lanjut ke reseptor olfaktori,
diterusan ke hipotalamus (sistem limbik), ke sel mitra, dan ke korteks serebrum (olfaktori),
sehingga muncul sensasi membau.
Gangguan dan penyakit Indra penciuman
1. Sinusitis: radang tulang tulang tengkorak disekitar hidung berongga dan berisi udara, rasa sakit
pada sinus disebabkan oleh peradangan pada tulang di sekitar hidung.
2. Polip: di kaitkan dengan kanker hidung, pembengkakan jaringan yang terjadi dalam hidung dan
mengeluarkan banyak cairan/lendir, banyak penyebab.
Indra Pengecap
- Memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap (taste buds)
- Kuncup pengecap terdiri dari sel sel penunjang dan sel sensor (sel pengecap)
- Kuncup pengecap terasosiasi dengan papila (permukaan kasar

Telinga
Eustrachian adalah bagian telinga yang terhubung denga laring
Struktur telinga
1. telinga luar: pinna, auditory canal
2. telinga tengah: eardrum sampai bagian cochlea
3. telinga dalam: cochlea, vestibule, semicircular canal (sc)
terbagi menjadi 3 bagian, bagian atas berisi cairan perilimfa, bagian tengah endolimfa, dan bagian
bawah berisi perilimfa.
Bagian labirin yang berisi cairan perilimfa di sebut sebagai labirin osea/labirin tulang
Dibagian tengah terdapat reseptor utama pendengaran/organ of corti
Labirin osea terdiri dari 3 bagian:
- Vestibula: mengandung reseptor keseimbangan
- Kanal semus

Proses bunyi sampai ke telinga akan di tangkap oleh


Daun telinga – audiotory canal – ear drum – mengerakkan 3 tulang pendengaran – kemudian di teruskan
getaran ke telinga dalam – menuju labirin osea dengan mengerakkan cairan perilimfa dan kemudian
menggerakkan reseptor utama pendengaran dan kemudia di respon oleh membran tektorial – kemudian
membuat sel rambut melengkung bergerak dan menghasilkan implus – sel sarah auditori – kemudia
menuju otak
Labirin membranosa: tuba berongga berisi cairan endolimfa. Terletak di bagian vestibula
Terdapat di 3 bagian: koklea, utrikulus (terdapat pusat keseimbangan tubuh), salkulus (terdapat pusat
keseimbangan tubuh)
Tubuh berperan dalam keseimbangan statis dan dinamis:
1. Keseimbangan statis adalah ketika tubuh dalam keadaan diam
Reseptor yang berperan adalah makula yang terletak pada dinding utrikulus dan sakulus. Makula
terdiri atas sel penunjang dan. Kumpulan sel tersebut menonjol, membentuk massa gelatin yang
mengandung otolit (endapan kalsium)
2. Keseimbangan dinamis: gerakan
Reseptor yang berperan adalah ampula yang terletak pada duktus semisirkular. Ampula berisi
kritas.krista terdiri atas sel penunjang

KULIT
SISTEM ENDOKRIN
Hormon adalah merupakan zat senyawa organik kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
yang biasanya berfungsi untuk membawa pesan.
Kelenjear endokrin disebut kelenjar buntu (tidak memiliki saluran khusus (gada saluran) dan
masuk ke peredaran).
Miotranslieter bukan hormon karena tidak dihasilkan oleh kelenjar.
Sistem endokrin adalah sistem kerja tubuh yang mengatur anatomi dan fisiologi kelenjar dan
hormone.
Glohormon adalah hormon yang mengatur pertumbuhan manusia.

Lokomosi adalah mengatur gerakan yang melibatkan sistem rangka.


Hormon berfungsi untuk merangsang dan mengjomunikasikan pesan regulasi ke seluruh tubuh
Disekresikan dalam cairan ekstraseluler (darah dan limfe)
Intercelular communication:
- Endocrine sighaling (a)
- Paracrine dan autocrine signaling (B&C)
- Synaptic signaling
- Neuroendoccrine signaling5
Polipeptida : insulin, glukagon, parathormon,oksitosin, vasopresin
Amin: epinefrin dan tiroksin
Steroid (berbentuk molekul): kortisol, androgen,esterogrhy, sdreno corticoics
Revisi no 4, Hasil dari ikatan reseptor akan mentriger ekspresi gen terjadi
FSH singkatan dari folicle stimulating hormone
TSH singkatan dari tiroid stimulating hormone

Macam macam kelenjar hormon


1. Kelenjar hipofisis/pituitari
- Merupakan master of glands karena sekresinya dapat mengatur kelenjar lain
- Sinyal sinyal dari hipotalamus bergerak menuju kelenjar pituitari
- Terletak di area hipotalamus dan terdiri dari 2 lobus:
1.lobus anterior (depan) + hipofisis intermedia
2.lobus belakang (posterior)
2. Kelenjar adrenal
3. Kelenjar tiroid
4. Kelenjar paratiroid
5. Kelenjar pankreas (kelenjar terbesar di dalam tubuh)
6. Kelenjar pineal
7. Kelenjar kelamin/gonad

GnRH = hipotalamus akan di sekresikan petama kali di GnRH


Kemudian GnRH akan lanjut ke pituitary (hipofisis) dan pituitari akan mensekresikan LH dan FSH
Gonad akan berada di testis
Dalam testis akan ada 3 jenis sel
1. Leydig cells
2. Sertoli cells
3. Basalgerminal cell
LH akan menuju leydig cell dan menghasilkan testosterone yang digunakan untuk mematangkan sperma,
juga akan menghasilkan testosterone lain yang digunakan untuk inhibin yaitu untuk sebagai sinyal untuk
hipotalamus berhenti menghasilkan hormon testosterone
FSH akan menuju sertoli cell dan menghasilkan nutrisi bagi perkembangan sperma (spermatogenesis)
Testosteron memiliki fungsi:
1. Pada saat janin, untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan genitalia luar, serta menstimulus
penurunan testis ke dalam skrotum
2. Pada saat unsia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan dan
pemeliharaan ciri ciri seks sekunder.

Oksitosin
1. Oksitosin atau sering disebut dengan hormon cinta karena berkaitan dengan perasaan cinta, kasih
sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia
2. Fungsi oksitosin:
1. Mempersiapkan kelahiran bayi
2. Melancarkan asi
3. Meredakan stress pada ibu baru
4. Menumbuhkan perasaan tertarik pada orang lain
3. Hormon ini di sekresikan oleh hipotalamus yang ada diotak dan akan dikeluarkan melalui
kelenjar pituitari yang terletak di bawahny

SISTEM REPRODUKSI PRIA


5 bagian utama
1. Skrotum
- Bagian luar berupa kantung
- Tersusun dari beberapa lapisan yaitu superficial fascia dan kulit
- Bagian fascia mengandung otot yang di sebut otot darcos, berfungsi untuk membuat kerutan
ketika udara dingin atau rangsangan seksual
- Skrotum juga mengandung otot kremaster berfungsi untuk mengatur suhu tubuh untuk turun
bebrapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh. Sperma merupakan sel dan tersusun dari protein
dan protein sangat sensitive sehingga perlu otot kremaster agar menurunkan suhu
2. Testis
- Bagian terluas testis disebut tunica albuginea
- bagian secat antara lobule di sebut septum
- bagian yang berbentuk kelopak/keriput disebut lobule, lobule dalam testis ada sekitar 250
- saluran meliuk liuk disebut tubulus seminiferous, merupakan tempat sperma terbentuk.
- Gambar tubukus seminiferous

- Basalgerminal cell akan berubah menjadi sperma

3. Saluran reproduksi
- Saat sperma telah terbentuk, akan bergerak menuju ke saluran epididimis (saluran kecil dan
beliku liku, panjang saluran epididimis mencapai 4-6 meter)
- Fungsi saluran epididimis adalah tempat penyimpanan sperma

- Respos saluran epididimis saat ereksi yaitu otot polos akan bereaksi dan mendorong sperma
- Dari saluran epididimis akan menuju saluran ejakulasi sepanjang 2 cm berfungsi untuk
mengeluarkan sperma menuju ureter
4. Kelenjar aksesoris
- Vesikula seminalis adalah kelenjar yang terhubung dengan bagian vas deferance, berfungsi
untuk menghasilkan cairan kental bersifat basa yang kaya akan fruktosa
- Dekat saluran ejakulasi terdapat kelenjar prostat, berfungsi untuk menghasilkan cairan basa
yang menyerupai susu yang digunakan untuk bercampur bersama sperma untuk memudahkan
sperma berenang
- Dekat bagian penis dengan ukuran lebih kecil di sebut kelenjar cowper/bulbouretral,
berfungsi untuk menghasilkan cairin, yaitu cairan yang keluar sebelum ejakulasi, berbentuk
transparan dan tidak berwarna, cairan tersebut membantu melukrikasi (melumasi) uretra agar
dapat dilalui sperma, dan membantu menyingkirkan sisa urin serta benda asing lainnya.

5. Penis
- Penis memiliki jaringan erektil, jaringan erektil memiliki 3 bagian utama: yang pertama dua
korpus spongiosum (berisi pembuluh darah), dibawahnya disebut urethra within corpus
spongiosum.
- Bagian ujung penis dinamakan glans, tertutup oleh kulit luar penis

- Ketika rangsangan seksual di berikan maka otak akan merespon dengan banyaknya darah
mengisi pembuluh darah sehingga bagian korpus kavernosa membesar

Ejakulasi
- Ejakulasi adalah pengeluaran semen dari uretra
- Penentuan jenis kelamin adalah dibagian sperma karena memiliki dua jenis x dan y

Akrosom digunakan untuk menembus dinding ovum

SISTEM REPRODUKSI WANITA


Bagian reproduksi wanita:
1. Ovarium (indung telur)
Memiliki sepasang, berbentuk oval sepanjang 3-4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di
daerah pinggang. Ovarium berfungsi sebagai tempat oogenesis (proses pembentukan ovum yang
berawal dari geminal sel kemudian mengalami pembelahan secara meiosis sehingga dapat
menghasilkan ovum (haploid)). Ovarium secara bergantian akan menghasilkan ovum (sel telur).
Umumnya setiap ovarium akan menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovarium juga menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron. Developin follicles akan menjadi ovum
2. Tuba fallopi/oviduk
- Berbentuk seperti tabung dan memiliki panjang 10 cm serta diameter 0,7 cm.
- Tuba fallopi terbagi menjadi 3 bagian: infundibulum (mempunyai bagian yang bernama
fimbriae yang berfungsi untuk menangkap ovum yang di lepaskan ovarium), ampulla (terjadi
proses fertelisasi), isthmus
- Pergerakan ovum di bantuk oleh sel bersilia
3. Uterus (rahim)
- Merupakan rongga pertemuan tuba fallopi kanan dan kiri.
- Tempat yang sangat mematikan karena ketika ingin berbentuk janin dan harus menempel
pada dinding uterus
- Bagian luar primetrium, bagian tengah myometrium, bagian paling dalam adalah bagian
endometrium ( terdiri dari dua lapisan stratum basalis dan stratum functionalis
- Panjang uterus 7 cm, lebar 5 cm, dan diameter 2,3 cm. Uterus terletak diantara rektum dan
kandung kemih
4. Vagina
- Vagina merupakan tabung fibromaskular yang panjangnya sekitar 8-10 cm.
- Dinding vagina berlipat lipat, elastis, dan dilapisi oleh epitel pipih berlapis banyak yang
memiliki reseptor untuk estrogen.
- Vagina berfungsi sebagai kopulasi serta jalannya aliran mentruasi dan jalan lahir bayi.
- Sebelum pubertas dan setelah menopause, konsentrasi estrogen rendah sehingga lapisan
vagina tipis dan pH menjadi basa. Pada masa reproduksi konsentrasi estrogen meningkat
sehingga lapisan vagina tebal
5. Vulva (pundendum)
- Vulva adalah intilah kolektif untuk genital eksternal perempuan.
- Vulva terbagi menjadi 2 bagian:
1. Mons pubis, merupakan bantalan lemak berkulit. Mons pubis ditutupi oleh rambut setelah
masa pubertas.
2. Klitoris, homolog dengan penis pria, tetapi memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan
tidak memiliki lubang uretra. Klitoris sangat peka terhadap rangsangan seksual
- Selaput luar adalah seluaput majora dan selaput dalam adalah selaput minora

Rangsangan seksual mengakibatkan aliran darah meningkat pada mukosa pada bagian vagina, buah dada
(tertama area puting), dan klitoris (ereksi, walau tidak seekstrim pada pria). Juga terjadi sekresi cairan
bagina oleh kelenjar bartoli dan sertoli, berfungsi sebagai pelumas saat koitus (hubungan seksual)
Diatur oleh saraf parasimpatik saja. Saat rangsangan seksual memuncak mengakibatkan orgasme pada
wanita tidak ada periode laten.
Hymen bisa rusak bukan hanya karna berhubungan seksual tetapi juga bisa karena wanita melakukan
olahraga yang dapat membuat selaput darah robek seperti split, taekwondo, bersepeda, dll.

Kelenjar Mamae
- Kelenjar mamae terdapat pada pria maupun wanita.pada wanita dapat menghasilkan ASI
Oogenesis
Dalam ovarium wanita terdapat jutaan sesel follicle, follicle memiliki fungsi setiap bulannya akan
berkembang menjadi sel yang membesar dan akan melepaskan sel telur (ovum)
Orang bisa menopause karena sel folliclenya habis atau semakin sedikit yang menyebabkan ovum tidak
bisa di lepaskan
Siklus Menstruasi
Umumnya terjadi setelah 28 hari
Hari 1-5: sel sel follicle akan berkembang
Hari 6-14
Corpus luteum adalah granulosa sell yang sudah melepaskan egg sell yang dapat menghasilkan estrogen
dan progesteron
Jika orang hamil corpus luteum tidak akan hancur karna digunakan untuk memproduksi estrogen dan
progesteron
Saat menstruasi yang keluar adalah Lapisan endometrium
estrogen dan progesteron digunakan untuk menebalkan dinding rahim
Pembuahan (Fertilisasi)
Fertilisasi baiknya terjadi pada hari 15-28
Fertilisasi terjadi saat ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi unmum terjadi pada oosit sekunder
memasuki oviduk.
Ovum memiliki struktur
1. Sel sel yang menyelimuti di sebut sel corona radiata (lapisan pertama)
2. Lapisan kedua yaitu di sebut zona pellucida (bagian yang memisahkan oosit sekunder dengan
yang lainnya)
3. Lapisat ketiga yaitu oosit
Untuk dapat terjadinya fertilisasi, sperma harus menembus struktur dari ovum
Sperma dapat menembus struktur ovum karena sperma maupun ovum mengeluarkan anzim atau zat
tertentu, enzim yang berada pada sperma:
1. Enzim hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata
2. Akrosin, protase yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida
3. Antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit
sekunder
Enzim yang dikeluarkan pada ovum:
1. Fertilizin (tersusun dari glikoprotein), yang berfungsi untuk mengaktifkan sperma agar bergerak
lebih cepat, menarik sperma secara kemotaksis positif, mengumpulkan sperma di sekeliling oosit
sekunder
Jika satu sperma sudah menembus oosit sekunder maka dibagian oosit sekunder akan mengeluarkan
senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain.
Sperma membawa 23n dari ayah dan oosit sekunder membawa 23n dari ibu dan akan terjadi peleburan
dan menjadi 23 pasang kromosom atau 2n (diploid) sehingga menjadi zigot (diploid)
22 pasang mengkode bentuk tubuh dan 1 pasang untuk mengkode jenis kelamin

Proses Kehamilan

Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester


Kelahiran (Parturisi)
- Kehamilan terjadi karena adanya kontraksi
- Kontraksi muncul karena di triger oleh suatu hormon
- Hormon yang berperan pada proses kelahiran yaitu
1. estradiol (sama dengan estrogen) dari ovum, semakin besar kehamilan maka akan
semakin banyak di produksi. Jika produksinya sudah banyak maka Estradiol akan ke
uterus dan menginduksi (mengaktifkan) reseptor oksitosin pada uterus
2. oksitosin, di dapat dari hipofisis, pituitari posterior dan janin, ketika oksitosin di
keluarkan akan berikatan dengan reseptor dan akan merangsang kontraksi dari uterus,
selain itu oksitosin juga akan merangsang plasenta untuk membuat hormon prostaglandin
3. hormon prostaglandin akan merangsang uterus untuk lebih banyak kontraksi
semakin banyak kontraksi maka akan memberikan sinyal positif kepada otak untu terus menghasilkan
oksitosin
Proses kelahiran
1. pelebaran serviks (proses terpanjang, karena bisa sampai dengan 8-10 jam), pembukaan dan
penipisan serviks, diakhiri dengan dilatasi sempurna (pembesaran atau pelebaran muara dan
saluran serviks).
2. Ekspulsi, pengeluaran bayi, pengeluaran bayi, kontraksi yang kuat dan terus terusan mendorong
fetus keluar dan uterus melewati vagina
3. Pengeluaran plasenta
Bayi prematur terjadi karena kondisi bayi seperti tali pusar melilit badan bayi, pendarahan terjadi di
dalam rahim ibu, kondisi bayi tidak berkembang. Bayi yang disebut prematur adalah pada usia < 36
minggu.
Air ketuban pecah dapat di sebabkan oleh kontraksi
Proses bayi
dapat oksigen dan makan adalah dari tali pusar bayi

LAKTASI
Penurunan mendadak dari estrogen dan progesteron akibat keluarnya plasenta saat kelahiran akan
memicu laktasi.
Oksitosin yang berlebihan akan dialirkan ke payudara ibu dan akan merangsang otot oto polos di
payudara dan Oksitosin akan merangsang pengeluaran susu. Stres psikologis ibu dapat menghambat
pengeluaran susu. Sebaliknya sikap positif ibu yang sedang menyusui akan mendukung keberhasilan
proses menyusui.
SISTEM IMUN
Lapisan 1: kulit
Lapisan 2: lukosit/sel darah putih (diproduksi di sel tulang dan disebar melalui pembuluh limfah)
Berdasarkan cara kerja dibedakan menjadi dua:
1. Phagocyte: sel sel yang bekerja buat kekebalan yang tidak spesifik/menghalau segala
benda asing yang masuk
2. Lymphocyte: sel sel yang bekerja buat kekebalan yang spesifik seperti memproduksi
antibodi
Sel makrofag berfungsi untuk memakan semua benda asing/patogen yang masuk kedalam tubuh
dan ketika sel makrofag memakan patogen, sisa yang dikeluarkan oleh sel makrofag adalah sel
sel informasi.
Jika patogen masuk terlalu banyak, sel makrofag tidak akan sanggup memakan semuanya
sehingga dibantu oleh sel lymphocytes
sel lymphocytes dibagi menjadi dua:
1. Lymphocytes T: membantu sel makrofag untuk melawan patogen yang masuk
2. Lymphocytes B: membuat senjata atau antibodi bedasarkan informasi yang didapatkan
dari sel makrofag untuk melawan patogen yang masuk
Ketika sistem imun bekerja, tubuh kita akan bereaksi seperti suhu tubuh naik atau bentol yang
muncul, dan lain lain. disebakan karena tubuh menyadari benda asing yang masuk dan harus
dihancurkan dan tubuh merespon dengan menaikkan suhu tubuh. Jika tubuh digigit sesuatu yaitu
karena mengalami peradangan.
Patogen: Bakteri, virus, jamur, benda asing, dll.
Respons imun:
Tahap:
- Deteksi dan mengenali benda asing
- Komunikasi dengan sel lain untuk berespons
- Rekruitmen bantuan dan koordinasi respons
- Destruksi atau supresi penginvasi
Lapisan sistem imun
1. Pertahanan lapisan pertama: kulit, membran lukosa
2. Sistem kekebalan nonspesifik: phagocyte
Mendeteksi adanya benda asing dan melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkan
yang termasuk dalam sistem ini:
- Pertahanan fisik, kimia, dan mekanis terhadap agen infeksi.
- Fagositosis
- Inflamasi
- Zat antimikroba, nonspesifik yang diproduksi oleh tubuh
3. Sistem kekebalan spesifikL lymphocyte

Spesifik: antigen dan antibody


Dua jenis zat yang dikeluarkan oleh tubuh adalah zat interferon dan protein komplemen, interferon bisa
dikeluarkan ketika ada sel yang terinfeksi

protein antivirus akan aktif jika ada virus yang menyerang atau terdeteksi mendeteksi
antivirus protein harus non aktif karena akan sangat berbahaya buat tubuh sehingga hanya aktif jika ada
virus yang terdeteksi.
Interferon di produksioleh tubuh saat terserang oleh patogen.
Protein komplemen adalah beberapa jenis protein plasma yangtidak aktif akan tetapi dapat diaktifkan oleh
berbagai bahan antigen.
Tujuan aktivasi komplemen ini adalah untuk menghancurkan mikrooganisme, namun terkadang dapat
merusak jaringan tubuh sendiri

Pertahanan spesifik
Kekebalan humoral adalah kekebalan terjadi dibagian vaskular, sel sel yang bekerja di kekebalan humoral
adalah sel limfosit B yang akan memproduksi antibodi
Kekebalan seluler, bekerja di bagian jaringan, sel sel yang bekerja di kekebalan selular adalah sel limfosit
T yang teraktivasi.

Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas dalam menghasilkan antibodi
Antigen (antibody generator, merupakan sejenis molekus yang dapat merangsang sistem tubuh kita untuk
menghasilkan antibodi)

Molekul hapten dalam tubuh dalam keadaan nonaktif, melekul hapten


Antibodi banyak jenisnya karena harus terikat pada antigen yang spesifik tidak bisa berubah ubah.

Antibodi adalah protein yang terlarut di dalam plasma


IgE akan dikeluarkan ketika ada rangsangan alergi
Sel mast terdapat di darah kita, sel mast akan mengeluaran histamin yang berfungsi untuk permialitas
Antibodi tidak bisa menghancurkan virus hanya mengikat dan virus akan di hancurkan oleh mikrofag
DEVENISI SEL B DAN FUNGSI
JENIS SEL T DAN SEL B
MHC PADA SEL IMUN
MHC mempresentasikan antigen ke sel limfosit T
MHC adalah protein kelas satu yang ada hampir diseluruh sel tubuh
MHC kelas satu yang mendapatkan informasi adalah Sel T cytotoxic
MHC kelas dua yang mendapatkan informasi adalah sel T penolong/helper
Sel sel yang berperan dalam responimunitas
- Sel B (linfosit B): limfosit B dimatangkan di bone marrow atau sum sum tulang
- Sel T (Limfosit T): linfosit T dimatangkan di kelenjar Thymus atau di dekat leher
- Makrofag
- Sel pembunuh alami (NK = Natural Killer)
Setiap sel bersumber dari stem cell
Sel B akan aktif jika bertemu dengan antigen kemudian akan proliferation dan berubah menjadi plasma
sel dan akan di buat semakin banyak sehingga tiap sel plasma akan memproduksi antibodi

Helper T cell berperan sebagai pengosip, setelah mendapatkan informasi dari MHC2 maka sel T helper
akan ,mengeluarkan cytokines yang memuat informasi dan mengirimkan ke sel lain.
Mekanisme
Dalam pembuluh darah ada banyak sel salah satunya sel makrofaga selain itu ada patogen yang
masuk/bakteri.
Bakteri mau menginfeksi tubuh namun sebelum menginfeksi akan diketahui oleh sel makrofag dan akan
di fagositosis.
Makrofag akan merusak patogen dan makrofag akan memiliki fragmen antigen. Kemudian fragmen
antigen akan mengaktifkan MCL II di makrofag. Makrofag akan mepresentasikan dan bertemu dengan sel
T Helper. Reseptor sel T memiliki protein CD4
Kemudian protein CD4 akan mengaktifkan sel limfosit B agar mengikat antigen tersebut dan membuat
antibodi.
EKSTRASELULER
• Antigen menyerang dan menginvasi tubuh
• Sel T helper kemudian mngirimkan molekul MHC kelas II untuk mengenal antigen dan mengikat
peptidanya
• Molekul MHC kelas II membawa peptida antigen, jika berbahaya maka langsung berlanjut ke proses
berikutnya, jika tidak maka berhenti sampai sini saja prosesnya
• Sel T helper yang mengenali antigen langsunh mengaktivasi makrofag untuk menghancurkan antigen
tersebut
• Antigen hancur dan dicerna oleh lisosom pada sel
INTRASELULER
• Antigen menyerang tubuh dan emnginvasi rubuh
• Sel T sitotoksik mengirim molekul MHC kelas I
•* Sama seperti proses di ekstraseluler, hanya saja ini dilakukan oleh MHC kelas I
• Sel T helper, peptida virus, dan MHC kelas I mengaktivasi sel T sitotoksik menjadi sel killer dan
langsung menyerang antigen
• Yang tidak berubah akan menjadi sel T memori

Respon imunitas seluler merupakan respon imun yang mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel yang
terinfeksi di dalam tubuh disebut kekebalan yang diperantarai sel. Sel T
Respon imunitas humoral merupakan respon imun yang dimediasi oleh makromolekul yang ditemukan
dalam cairan tubuh ekstraseluler disebut kekebalan humoral. Sel B

Sel terinfeksi
Kemudian mcl kelas satu akan mempresentasikan ke Sitotoksik t cell

Anda mungkin juga menyukai