Anda di halaman 1dari 11

SisteM

PEREDARAN
DARAH MANUSIA

Abhelia Permatasari, S.Pd.

SMP Prima Cendekia Islami


‫َو َلَق ْد َخَلْق َنا اِاْلْنَس اَن َو َنْع َلُم َم ا ُتَوْس ِو ُس ِبٖه َنْف ُس ٗه‬
‫َۖو َنْحُن َاْق َرُب ِاَلْي ِه ِم ْن َحْب ِل اْلَو ِرْيِد‬

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan


manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya” (Q.S. Qaaf : 16)

‫َخَلَق اِاْلْنَس اَن ِم ْن َع َلٍۚق‬


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. (Q.S. Al-‘Alaq : 2)
KOMPONEN DARAH
Darah berguna untuk mengangkut bahan atau zat makanan, oksigen,
sisa-sisa metabolisme, dan hormon di dalam tubuh manusia, selain itu
darah juga menjadi penjaga kadar asam-basa cairan tubuh dan
pengontrol suhu tubuh.

Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen penyusun darah yang paling banyak, sebesar
55% bagian darah adalah plasma darah. Plasma darah terdiri dari garam mineral,
protein-protein darah seperti albumin, fibrinogen, dan antibodi, nutrisi, hormon,
gas terlarut, serta zat hasil ekskresi. Walau terlihat banyak penyusunnya tetapi
90% plasma darah adalah air, lho! Plasma darah ini berfungsi untuk mengedarkan
nutrisi, hormon, dan oksigen ke seluruh tubuh.

Sel Darah Merah


Sel darah merah atau eritrosit berbentuk bikonkaf dan tidak memiliki inti sel.
Ukurannya kecil dan fleksibel. Sel darah ini berjumlah sekitar 4-5 juta sel/mm3.
Sel darah merah berfungsi membawa hemoglobin yang telah terikat oksigen dari
paru-paru menuju jaringan lain. Selain itu, sel darah merah yang telah
mengangkut oksigen, harus mengangkut hemoglobin yang telah terikat
karbondioksida kembali ke paru-paru untuk melanjutkan siklus pernapasan
manusia.
Sel Darah Putih
Sel darah putih atau leukosit berbentuk bulat dan tidak beraturan. Bedanya dengan sel
darah merah, kalau sel darah putih itu memiliki inti sel. Ukurannya juga lebih besar dari
sel darah merah. Jumlahnya sekitar 5-10 ribu sel/mm3. Sel darah putih dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.
Sel darah putih berfungsi dalam menjaga kekebalan dan pertahanan tubuh. Leukosit ini
bertugas untuk menetralkan bakteri dan kuman yang masuk melalui aliran darah atau
dari luka yang terbuka. Leukosit bisa melakukan hal tersebut karena mempunyai sifat
amoeboid yang membuatnya dapat bergerak bebas dan sifat fagositosis atau memangsa
bakteri dan sel-sel yang telah mati.

Keping Darah
Keping darah atau yang biasa dikenal dengan nama trombosit adalah komponen terakhir
dalam sel-sel darah. Keping darah memiliki bentuk bulat, memanjang, maupun oval,
wujudnya tidak berwarna, tidak berinti sel, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan
leukosit, dan mudah pecah. Jumlahnya di dalam tubuh sekitar 200-400 ribu sel/mm3.
Tugas trombosit adalah untuk menggumpalkan darah (dalam proses pembekuan darah).
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi darah yang keluar pada saat terjadi luka
pada manusia.
JANTUNG
Jantung manusia terdiri dari 4 ruangan yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel).
Fungsi utama jantung adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan
menampungnya kembali setelah organ paru-paru membersihkan darah tersebut.
Jantung menyediakan dan mengalirkan oksigen darah ke seluruh tubuh, serta
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).

Struktur anatomi jantung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Siklus jantung terdiri dari fase sistol dan fase diastol. Fase sistol dan diastol ini
sebenarnya hanya penamaan dari kerja jantung dalam satu siklus jantung. Fase sistol
dan diastol ini dapat diketahui melalui pengukuran tekanan darah menggunakan alat
Sphygmomanometer atau tensimeter. Fase sistol 30 Modul Pengayaan IPA SD
ditunjukan dengan nilai yang lebih besar pada nilai tekanan darah kita. Misalnya,
tekanan darah kita 120/80 mmHg (termasuk tekanan darah normal) maka angka 120
menunjukkan nilai tekanan sistol dan 80 menunjukkan nilai tekanan diastol. Fase sistol
terjadi saat jantung berkontraksi dengan memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh sebab
itu, nilai tekanan sistol harus lebih besar dibanding diastol karena tekanan ini diperlukan
jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh
PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran yang berfungsi untuk

mengalirkan darah ke berbagai organ. Pembuluh darah manusia terbagi

menjadi pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan kapiler.


PEREDARAN DARAH
Peredaran darah kecil (peredaran darah pulmonalis) adalah sirkulasi peredaran
darah yang mengalir dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung.
Mekanismenya: ventrikel berkontraksi → katup trikuspid tertutup → katup
semilunar arteri paruparu terbuka →
darah kaya CO2 dari ventrikel kanan dibawa
oleh arteri pulmonalis → menuju ke paru-paru kanan dan kiri →
di paru-paru
darah melepaskan CO2 → darah mengambil O2 di paruparu → darah kaya O2
dibawa oleh vena pulmonalis → menuju ke atrium kiri → ventrikel relaksasi →
katup bikuspid terbuka → darah mengalir ke ventrikel kiri.

Peredaran darah besar (peredaran darah sistemik) merupakan peredaran darah


yang mengalirkan darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh
tubuh lalu kembali ke jantung.
Mekanismenya: ventrikel berkontraksi → katup bikuspid tertutup → katup
semilunar aorta terbuka → darah kaya O2 dari ventrikel kiri masuk ke aorta →
darah kaya O2 dibawa oleh arteri diedarkan ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru)
→ darah melepaskan O2 dan mengambil CO2 dari seluruh jaringan tubuh → darah
kaya CO2 dibawa oleh vena kava →menuju ke atrium kanan → ventrikel relaksasi
→ katup trikuspid terbuka → darah mengalir ke ventrikel kanan.
Lebih tepatnya, arah aliran darah pada sistem peredaran darah besar dan kecil
ada pada gambar berikut ini.

Sistem peredaran darah


terbuka : jika dalam
peredarannya, darah tidak
berada di dalam pembuluh.
Sistem peredaran darah
tertutup : jika dalam
peredarannya darah selalu
berada di dalam pembuluh.
GOLONGAN DARAH

Golongan darah dikelompokan


berdasarkan ada atau tidak adanya zat
antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah
tersebut. Dua jenis penggolongan darah
yang paling penting adalah penggolongan
sistem ABO dan sistem Rhesus (faktor Rh)
yang ditemukan oleh Ilmuwan asal Austria,
Karl Landsteiner. Kedua sistem ini dapat
sangat membantu jika Anda ingin
melakukan transfusi darah.

Berdasarkan keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah, golongan darah dibedakan
menjadi 4, yaitu A, b, AB, dan O.

Golongan darah A memiliki antigen atau aglutinogen A, dan antibodi atau aglutinin B
Golongan darah B memiliki antigen atau aglutinogen B, dan antibodi atau aglutinin A
Golongan darah AB memiliki antigen atau aglutinogen A dan juga B, dan tidak memiliki antibodi
atau aglutinin
Golongan darah O tidak memiliki antigen atau aglutinogen apapun

Hasil penggumpalan darah dalam tes golongan darah setelah ditetes anti serum

TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah tidak dapat dilakukan sembarangan. Dalam proses transfusi darah, golongan darah O
disebut sebagai donor universal (dapat mendonor ke semua tipe golongan darah) dan AB merupakan
resipien universal (dapat menerima transfusi dari semua tipe golongan darah).
Untuk lebih lengkapnya mengenai transfusi darah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
KELAINAN PADA
SISTEM PEREDARAN DARAH

Terdapat beberapa kelainan pada sistem peredaran manusia, menyangkut darah, pembuluh darah, dan
jantung. Kelainan-kelainan pada pembuluh darah manusia meliputi:
(1) Anemia adalah suatu keadaan penurunan kapasitas sel darah merah dalam mengikat oksigen
karena rendahnya konsentrasi hemoglobin di dalam darah.

(2) Sickle cell anemia merupakan anemia yang disebabkan oleh terbentuknya hemoglobin yang
abnormal, hal ini menyebabkan eritrosit menjadi berbentuk seperti bulan sabit pada saat kekurangan
oksigen, sehingga eritrosit mudah pecah. Kelainan ini disebabkan oleh terjadinya mutasi pada salah
satu asam amino rantai beta penyusun protein Hb.

(3) Thallasemia merupakan kelainan pada struktur Hb, dalam hal ini, eritrosit tidak mampu
menghasilkan sejumlah rantai alfa dan rantai beta secara normal. Akibatnya produksi eritrosit menjadi
sangat lambat dan eritrosit yang matang menjadi sangat rapuh serta berumur pendek.
Penderita Thallasemia membutuhkan transfusi darah secara rutin dalam setiap waktu.

(4) Leukimia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kenaikan jumlah leukosit dalam darah secara
drastis.

(5) Varises, yaitu terjadinya pelebaran pada pembuluh darah vena di betis, jika terjadi pada anus atau
dubur dinamakan hemoroid atau ambeien atau wasir. Oleh sesuatu hal, varises dapat menyebabkan
pendarahan

(6) Hemofilia adalah kelainan genetis yang diturunkan, ditandai dengan tidak dihasilkannya
faktorfaktor yang diperlukan dalam proses pembekuan darah. Orang yang menderita hemophilia
umumnya laki-laki, dan darahnya sulit membeku jika terjadi luka.

(7) Arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena timbunan zat kapur.

(8) Atherosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena timbunan zat lemak

Anda mungkin juga menyukai