3. Mendata contoh kelainan dan penyakit sistem peredaran darah pada manusia.
PETA KONSEP
Sistem Peredaran
Darah Manusia
A. Darah
Darah adalah suatu jaringan ikat yang terdiri dari bagian cair dan beberapa
komponen padat. Bagian cair dari darah adalah plasma darah, sedangkan komponen
lainnya adalah sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
1. Plasma darah
Sebagian besar dari plasma darah adalah air yang mengandung sari-sari
makanan, mineral, hormon, protein, antibodi, protrombin, fibrinogen, dan zat sisa
seperti karbon dioksida dan urea. Protrombin dan fibrinogen berfungsi untuk proses
pembekuan darah. Cairan yang tidak mengandung fibrinogen disebut serum.
2. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah berfungsi mengikat oksigen karena mengandung hemoglobin
yang memberikan warna merah pada darah. Bentuknya bulat pipih, kedua
permukaannya cekung, dan tidak memiliki inti. Sel darah merah dibentuk di dalam
sumsum merah tulang pada tulang pipih dan tulang pendek. Sel darah merah
bertahan hidup sampai 120 hari. Sel darah yang sudah tua/rusak akan dirombak oleh
hati dan limfa menjadi zat warna empedu (bilirubin).
3. Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Sel darah putih
bentuknya berubah-ubah (tidak tetap), tidak berwarna, dan memiliki inti. Sel darah
putih mempunyai sifat istimewa sebagai berikut.
a. Fagositosis, yaitu mampu menangkap dan membunuh kuman penyakit
yang masuk ke dalam tubuh.
b. Diapedesis, yaitu mampu menembus dinding kapiler darah.
Sel darah putih dibentuk di dalam sumsum merah tulang dan kelenjar limfa. Sel
darah putih dapat bertahan hidup selama 12–13 hari.
4. Keping darah (trombosit)
Keping darah berfungsi untuk proses pembekuan darah. Keping darah ukurannya
kecil, bentuknya tidak beraturan, dan tidak memiliki inti. Keping darah dibentuk di
dalam sumsum merah tulang.
Golongan darah manusia dikelompokkan menjadi A, B, AB, dan O. Orang pertama yang
menggolongkan darah menurut sistem ABO adalah Karllandsteiner (1868–1947).
Pengolongan ini didasarkan pada kandungan aglutinogen dan aglutinin dalam
darah.Aglutinogen adalah sejenis protein dalam sel darah merah yang dapat
digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah sejenis protein dalam plasma darah yang
dapat menggumpalkan darah.
1. Golongan darah A mengandung aglutinogen A dan
aglutinin b.
2. Golongan darah B mengandung aglutinogen B dan
aglutinin a.
3. Golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan
B tetapi tidak mengandung aglutinin.
4. Golongan darah O tidak mengandung aglutinogen,
tetapi memiliki aglutinin a dan b.
Tabel penggolongan darah
Orang yang banyak kehilangan darah karena kecelakaan atau operasi, memerlukan
tambahan darah dengan cara transfusi darah. Orang yang memberikan darahnya
disebut donor, sedangkan yang menerima transfusi darah disebut resipien. Darah
donor harus sama dengan resipien karena bila tidak sama akan terjadi penolakan
berupa penggumpalan darah. Lihat skema di samping!
1. Golongan darah O sebagai donor universal, karena dapat memberikan darahnya
ke semua golongan darah.
2. Golongan darah AB dikatakan sebagai resipien universal karena dapat menerima
darah dari semua golongan darah.
2. Pembuluh darah
Berdasarkan ukuran dan fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi tiga sebagi berikut.
a. Pembuluh darah nadi (arteri)
Pembuluh nadi terbesar disebut aorta.
b. Pembuluh balik (vena)
1) Pembuluh balik besar atas (vena cava superior) berfungsi mengembalikan darah
dari kepala dan tangan ke jantung.
2) Pembuluh balik besar bawah (vena cava inferior) berfungsi mengembalikan darah
dari tubuh dan kaki ke jantung.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh yang paling halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh.
Perbedaan Pembuluh Nadi dan Pembuluh Balik