Kompetensi Dasar
KD 3. 3 menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator:
Menjelaskan berbagai komponen penyusun sistem
peredaran darah dan fungsinya
Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah
pada manusia
Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi
pada sistem peredaran darah manusia
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan komponen penyusun sistem peredaran darah.
2. Siswa mampu memaparkan fungsi komponen penyusun sistem peredaran darah.
3. Siswa mampu menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah.
4. Siswa mampu mendeskripsikan perbedaan mekanisme sistem peredaran darah.
5. Siswa mampu mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran
darah manusia.
6. Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran darah manusia.
7.
A. KOMPONEN PENYUSUN SISTEM PEREDARAN DARAH
Zat protein dalam plasma darah antara lain fibrinogen, albumin dan
globumin. Mereka disebut juga protein darah. Fibrinogen berperan untuk
membekukan darah, albumin untuk menjaga tekanan osmosis darah.
Sedangkan globumin berfungsi untuk pembentukan antibodi.
Plasma darah juga mengandung serum, yaitu plasma darah yang tidak
mengandung febritinogen dan selalu dalam keadaan cair. Serum ini
berfungsi melawan kuman atau bibit penyakit yang masuk ke tubuh.
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah terdiri dari tiga jenis: sel darah merah, sel darah putih, dan
keping darah. Sel darah merah disebut juga eritrosit yang berbentuk
bundar, pipi, dan agak cekung pada kedua permukaannya dan tidak berinti.
Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang berfungsi untuk
mengikat oksigen dari udara pernafasan dan karbon dioksida dari se-sel
tubuh.
Quiz: “apakah kamu tahu bagian tubuh apa yang membentuk sel
darah merah?’
Sel darah putih atau disebut juga lekosit berbentuk tidak tetap dan
berinti. Ada tiga tipe utama sel darah putih yaitu granulosit (70%), monosit
(10%), limposit (20%). Sel darah putih yang jumlahnya berlebihan dalam
darah dapat memangsa sel darah merah. Akibatnya darah kita akan selalu
kekurangan sel darah merah. Ini terjadi jika ada kelainan dalam tubuh kita
disebabkan oleh penyakit leukemia atau kanker darah.
Keping darah juga disebut trombosit berbentuk tidak teratur dan
berukuran lebih kecil daripada sel darah merah. Trombosit berfungsi dalam
prose pembekuan darah pada bagian tubuh yang terluka. Trombosit akan
menghentikan darah yang mengalir pada luka sehingga darah tidak keluar
terus-menerus.
2. Jantung
Jantung adalah organ sistem peredaran darah yang bertugas memompa
darah dan mengalirkan darah dalam pembuluh darah, yang terletak pada
rongga dada di antara kedua paru-paru, di atas diafragma dengan posisi
condong ke kiri. Jantung dilapisi oleh perikardium yang mengandung cairan
perikardia. Perikardium berfungsi untuk melindungi jantung agar tidak terluka
karena bergesekan ketika berdetak.
3. Pembuluh Darah
Pembuluh darah jalur bagi darah mengalir berasal dari jantung menuju ke
jaringan tubuh, dan sebaliknya.