Anda di halaman 1dari 11

KISI-KISI UTS IPA

No. Indikator soal Materi


1 Diberikan ciri-ciri komponen darah, siswa 1) Plasma darah
dapat menentukan jenis sel darah Plasma darah adalah komponen penyusun darah yang paling banyak, sebesar 55% bagian
berdasarkan ciri-ciri yang disajikan darah adalah plasma darah. Plasma darah terdiri dari garam mineral, protein-protein darah
seperti albumin, fibrinogen, dan antibodi, nutrisi, hormon, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi.
Walau terlihat banyak penyusunnya tetapi 90% plasma darah adalah air. Plasma darah ini
berfungsi untuk mengedarkan nutrisi, hormon, dan oksigen ke seluruh tubuh.

2) Sel darah merah (eritrosit)


Sel darah merah atau eritrosit berbentuk bikonkaf dan tidak memiliki inti sel. Ukurannya kecil
dan fleksibel. Sel darah ini berjumlah sekitar 4-5 juta sel/mm3. Sel darah merah berfungsi
membawa hemoglobin yang telah terikat oksigen dari paru-paru menuju jaringan lain. Selain
itu, sel darah merah yang telah mengangkut oksigen, harus mengangkut hemoglobin yang
telah terikat karbondioksida kembali ke paru-paru untuk melanjutkan siklus pernapasan
manusia.

3) Sel darah putih (leukosit)


Sel darah putih atau leukosit berbentuk bulat dan tidak beraturan. Bedanya dengan sel darah
merah, kalau sel darah putih itu memiliki inti sel. Ukurannya juga lebih besar dari sel darah
merah. Jumlahnya sekitar 5-10 ribu sel/mm3. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu granulosit dan agranulosit. Sel darah putih berfungsi dalam menjaga kekebalan dan
pertahanan tubuh. Leukosit ini bertugas untuk menetralkan bakteri dan kuman yang masuk
melalui aliran darah atau dari luka yang terbuka. Leukosit bisa melakukan hal tersebut karena
mempunyai sifat amoeboid yang membuatnya dapat bergerak bebas dan sifat fagositosis atau
memangsa bakteri dan sel-sel yang telah mati.

4) Keping darah (trombosit)


Keping darah atau yang biasa dikenal dengan nama trombosit adalah komponen terakhir
dalam sel-sel darah. Keping darah memiliki bentuk bulat, memanjang, maupun oval,
wujudnya tidak berwarna, tidak berinti sel, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit,
dan mudah pecah. Jumlahnya di dalam tubuh sekitar 200-400 ribu sel/mm3. Tugas trombosit
adalah untuk menggumpalkan darah. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi darah yang
keluar pada saat terjadi luka pada manusia.
2 Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri
pembuluh darah

3 Disajikan sebuah gambar. Siswa dapat


menentukan nama dan fungsi bagian
jantung yang benar berdasarkan gambar
tersebut

Fungsi Bagian Jantung


Dua ruang atas jantung disebut dengan atrium (serambi jantung). Serambi kiri menerima darah yang
kaya oksigen dari paru-paru, sedangkan serambi kanan menerima darah dengan kandungan oksigen
rendah dari seluruh tubuh.
Sementara itu, dua ruang di bagian bawah jantung disebut dengan ventrikel (bilik jantung). Bilik kiri
menerima darah dari serambi kiri dan akan memompa darah ke pembuluh darah utama tubuh (aorta),
sedangkan bilik kanan menerima darah dari serambi kanan dan memompa darah ke paru-paru.
Jantung juga memiliki pembuluh darah besar yang memiliki peranan masing-masing, di antaranya:

 Vena cava, untuk mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung


 Arteri pulmonalis, untuk membawa darah dengan kandungan oksigen yang rendah ke dalam
paru-paru
 Vena pulmonalis, untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru ke jantung
 Aorta, untuk mengedarkan darah yang kaya akan oksigen keseluruh tubuh

Selain itu, pada permukaan jantung, terdapat pembuluh darah koroner yang menyediakan darah kaya
oksigen ke seluruh bagian jantung. Pembuluh darah ini terdiri dari dua cabang, yaitu pembuluh darah
koroner kanan dan kiri.

Dalam anatomi jantung juga terdapat empat katup yang berfungsi menjaga darah terus bergerak maju
ke satu arah. Katup kemudian akan menutup dengan cepat agar darah tidak berbalik ke arah yang
berlawanan. Berikut adalah keempat katup jantung:

 Katup pulmonal, terletak di antara bilik kanan dan arteri pulmonalis


 Katup trikuspid, terletak di antara serambi kanan dan bilik kanan
 Katup bikuspid, di terletak antara serambi kiri dan bilik kiri
 Katup aorta, di terletak antara bilik kiri dan aorta

4 Disajikan sebuah gambar. Siswa dapat


menyebutkan urutan peredaran darah
kecil berdasarkan gambar tersebut
5 Disajikan sebuah diagram pembekuan
darah. Siswa dapat melengkapi diagram
tersebut dengan benar

6,7 Siswa mampu mengidentifikasi jenis 1) Anemia


gangguan/penyakit pada sistem peredaran Ada beberapa penyakit dan kelainan yang terjadi pada darah. Penyakit yang pertama pasti sudah cukup
darah manusia berdasarkan ciri-ciri yang familiar dan sudah sering kamu dengar, nih. Namanya anemia. Anemia merupakan penyakit yang
diberikan terjadi akibat kekurangan hemoglobin di dalam darah. Kurangnya hemoglobin dapat terjadi karena
penderita anemia juga menderita kekurangan eritrosit dan kekurangan volume darah itu sendiri.
Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan ion K, zat besi, dan kekurangan vitamin B12.
2) Leukimia
Selanjutnya, yaitu penyakit bernama Leukimia. Leukimia juga dikenal dengan sebutan kanker darah.
Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih yang jumlahnya abnormal. Sel darah
putih tersebut akan memakan eritrosit dan menyebabkan menurunnya jumlah eritrosit.
3) Hipertensi
Hipertensi ini disebut juga dengan penyakit tekanan darah tinggi. Seseorang disebut menderita
hipertensi jika tekanan sistol dan diastolnya lebih dari 140/90 mmHg. Jika terlalu tinggi, dapat
menyebabkan pembuluh darah pecah.
4) Hipotensi
Ada lagi nggak ya penyakit yang menyerang darah? Masih ada lagi, nih! Kalau sebelumnya kamu sudah
mengenal tentang hipertensi, sekarang ada yang namanya tekanan darah
rendah atau hipotensi. Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darahmu kurang dari 90/60 mmHg.
5) Hemofilia
Masih ada lagi nih, tau penyakit hemofilia, nggak? Hemofilia adalah kelainan pada darah yang
disebabkan karena faktor genetika. Hemofilia menyebabkan darah sulit membeku. Wah, jadi kalau luka
darahnya mengucur terus, ya? Yap, kurang lebih begitu, ya.
6) Thalassemia
Penyakit terakhir yang menyerang darah adalah Thalassemia. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan
pada hemoglobin, sehingga menyebabkan bentuk sel darah merah tidak berbentuk cakram
bikonkaf seperti sel darah merah normal, akibatnya kemampuan sel darah merah mengangkut oksigen
akan berkurang.
8 Disajikan beberapa ciri organ pernapasan.
Siswa dapat menentukan fungsi organ
yang dimaksud

1. Hidung
Sebagai “gerbang utama” keluar masuknya udara saat bernapas, fungsi hidung sangat penting. Di
lapisan dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus, yang fungsinya adalah menyaring kotoran dari
udara yang kamu hirup.
2. Faring
Faring merupakan nama lain dari tenggorokan bagian atas, berupa tabung yang terletak di belakang
mulut dan rongga hidung, dan menghubungkan keduanya ke trakea (batang tenggorokan). Fungsi faring
dalam sistem pernapasan manusia adalah menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut, ke trakea.
3. Epiglotis
Epiglotis merupakan lipatan tulang rawan yang terletak di belakang lidah, tepatnya di atas laring atau
kotak suara. Seperti katup, epiglotis akan terbuka saat bernapas, untuk memungkinkan udara masuk ke
laring, menuju paru-paru. Lalu, saat makan, epiglotis akan menutup, untuk mencegah makanan dan
minuman masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan tersedak.
4. Laring (Kotak Suara)
Laring atau kotak suara terletak di bawah persimpangan saluran faring yang membelah menjadi trakea
dan kerongkongan. Organ pernapasan ini memiliki dua pita suara yang membuka saat bernapas dan
menutup untuk memproduksi suara.
Saat bernapas, udara mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan, sehingga menghasilkan
getaran. Getaran inilah yang kemudian menghasilkan suara saat berbicara.
5. Trakea (Batang Tenggorokan)
Fungsi trakea dalam sistem pernapasan cukup penting, yaitu mengalirkan udara dari dan menuju paru-
paru. Organ ini berbentuk tabung berongga lebar, yang menghubungkan laring ke bronkus paru-paru.
6. Tabung Bronkial
Organ pernapasan ini berbentuk tabung, dengan silia atau rambut-rambut kecil yang bergerak seperti
gelombang. Gerakan gelombang tersebut akan membawa dahak, lendir, atau cairan ke atas hingga ke
luar tenggorokan.
Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah masuknya debu, kuman, atau zat
asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru.
7. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke
alveoli. Bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses
pernapasan berlangsung.
8. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ yang berjumlah sepasang, dan terletak di dalam tulang rusuk. Fungsi utama
paru-paru dalam sistem pernapasan adalah untuk menampung udara kaya oksigen, dan mengalirkannya
ke pembuluh darah, untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
9. Alveolus
Alveolus adalah kantong-kantong kecil di dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Fungsinya
adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pada alveolus juga ada kapiler
pembuluh darah.
Kemudian, alveolus akan menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah
ke alveolus untuk diembuskan keluar.
10. Diafragma
Merupakan dinding otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Ketika melakukan pernapasan perut,
diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga untuk menarik udara. Organ pernapasan
ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.
9 Disajikan mekanisme pernapasan. Siswa
dapat menentukan jenis mekanisme
pernapasan yang sesuai berdasarkan data
10 Disajikan grafik volume pernapasan.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis
volume udara pernapasan berdasarkan
grafik tersebut

11 Disajikan beberapa pernyataan. Siswa Faktor yang mempengaruhi kapasitas volume paru-paru seseorang
dapat menentukan faktor-faktor yang 1) Usia
mempengaruhi kapasitas paru-paru Seiring dengan pertambahan umur, kapasitas paru juga akan menurun.Kapasitas paru orang berumur
seseorang 30 tahun ke atas rata-rata 3.000 ml sampai 3.500 ml, dan pada orang yang berusia 50 tahunan
kapasitas paru kurang dari 3.000 ml.
2) Jenis Kelamin
Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L.
3) Status Gizi
Seseorang dengan kategori kurus dan tinggi biasanya kapasitas vitalnya lebih dari
orang gemuk pendek.
4) Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang. Kekuatan otot-
otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit.
5) Riwayat Penyakit
Seseorang yang mempunyai riwayat menderita penyakit paru berhubungan secara bermakna dengan
terjadinya gangguan fungsi paru.
6) Riwayat Pekerjaan
Riwayat pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja.
7) Kebiasaan Merokok
Pada jaringan paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat
perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dan segala
macam perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru
menahun.
8) Kebiasaan Olahraga
Kapasitas vital paru dan olah raga mempunyai hubungan yang timbal balik, gangguan kapasitas vital
paru dapat mempengaruhi kemampuan olah raga. Sebaliknya latihan fisik yang teratur atau olaraga
dapat meningkatkan kapasitas vital paru. Kebiasaan olahraga akan meningkatkan kapasitas paru 30-
40%
12,13 Siswa dapat menentukan jenis penyakit 1. Flu
pada sistem pernapasan yang sesuai Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus
berdasarkan deskripsi yang disajikan penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah terkontaminasi,
maupun kontak fisik dengan penderita flu.
Flu dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan secara
rutin, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.
2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya, faringitis yang
disebabkan oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotik.
3. Laringitis
Gangguan respirasi lainnya adalah laringitis, yaitu peradangan yang terjadi pada laring atau pita suara.
Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi.
Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak,
hingga kehilangan suara.
4. Asma
Asma merupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada saluran pernapasan.
Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan. Penyebabnya bisa karena alergi,
paparan asap, polusi, hingga udara dingin.
Gejala khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa sesak, dan
batuk.
5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus mengalami
peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk berdahak. Bronkitis
dapat terjadi akut atau kronis.
Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna kuning
atau hijau, hingga demam.
6. Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong
udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami oleh perokok aktif.
Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat berolahraga
ringan atau menaiki tangga.
7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau
jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala, seperti
batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.
8. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang
tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.
14 Siswa dapat menyebutkan zat yang Dalam sistem ekskresi, paru-paru mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbon dioksida
dieksresikan paru-paru dan air melalui proses pernapasan.
15 Siswa dapat menyebutkan urutan proses Proses pembentukan urin terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan
pembentukan urine kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).

1) Proses Filtrasi (Penyaringan)


Tahapan filtrasi terjadi di bagian glomerulus. Darah dari aorta masuk ke ginjal melalui arteri ginjal,
kemudian menuju ke badan Malpighi. Selanjutnya, proses pembentukan urine diawali dengan filtrasi
atau penyaringan darah yang masuk ke ginjal. Proses yang terjadi adalah penyaringan zat – zat sisa
metabolisme yang harus dibuang tubuh seperti urea, Cl, dan H2O (air).

2) Proses Reabsorpsi (Penyaringan)


Reabsorpsi merupakan proses diserapnya kembali zat zat yang masih bermanfaat untuk tubuh. Proses
reabsorbsi terjadi di tubulus proksimal. Zat – zat dari hasil filtrasi yang masih berguna untuk tubuh
seperti glukosa, asam amino, dan garam akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan lengkung henle.

3) Proses Augmentasi (Pengeluaran Zat)


Urine sekunder dari hasil proses reabsorbsi akan menuju tubulus distal, di sini terjadi proses
augmentasi. Pada tubulus distal, zat sisa yang dikeluarkan berupa kreatinin, H+, K+, dan NH3. Tujuan
dari pengeluaran H+ adalah untuk menjaga pH dalam darah. Proses ini mengandung sedikit air dan
menghasilkan urine sesungguhnya. Komposisi penyusun urine sesungguhnya adalah urea, amoniak,
sisa – sisa metabolisme protein, dan zat racun di dalam darah seperti sisa sisa obat – obatan hormon,
garam mineral, dan sebagainya. Urine yang sesungguhnya kemudian menuju tubulus kolektivus dan
akan bermuara ke rongga ginjal. Selanjutnya, urin sesungguhnya akan keluar dari tubuh melalui
sistem ekskresi.

16 Disajikan sebuah gambar. Siswa dapat


menyebutkan proses pembentukan urine
pada angka yang ditunjukkan gambar

17,18,19 Siswa dapat menentukan jenis penyakit 1. Infeksi saluran kemih


pada sistem ekskresi yang sesuai Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit pada sistem ekskresi akibat bakteri yang masuk ke
berdasarkan deskripsi yang disajikan saluran uretra, kandung kemih, atau bahkan ginjal. Infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada
wanita, meski pria juga bisa mengalaminya, serta bisa diatasi dengan antibiotik.
2. Batu ginjal
Batu ginjal adalah gumpalan keras yang terbuat dari kalsium oksalat dan bisa ditemui di sepanjang
saluran kemih.Penderita batu ginjal akan merasakan sakit di area punggung atau pinggang, bahkan
melihat bercak darah pada urine.Batu ginjal bisa diatasi dengan minum obat atau terapi invasif
minimal, misalnya dengan gelombang kejut. Tujuan perawatan ini biasanya untuk meluruhkan batu
ginjal sehingga dapat keluar lewat saluran kemih.
3. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD termasuk penyakit pada sistem ekskresi karena terkait dengan masalah lambung. GERD
dtandai dengan asam lambung yang kembali naik ke esofagus (kerongkongan) sehingga menyebabkan
rasa terbakar di dada.GERD bisa sampai mengakibatkan heartburn, napas bau, erosi gigi, mual,
hingga sulit menelan dan bernapas.
4. Wasir
Wasir atau hemoroid adalah semacam daging tumbuh pada anus yang berisi pembuluh darah.Daging
ini bisa terasa gatal dan nyeri serta disebabkan oleh berbagai hal, seperti diare, konstipasi kronis,
terlalu mengejan saat buang air besar, hingga Anda yang kurang mengonsumsi serat.
5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
PPOK termasuk sebagai penyakit pada sistem ekskresi karena paru-paru tidak lagi mampu membuang
karbondioksida secara normal. Hal ini mengakibatkan Anda seperti kesulitan bernapas.Salah satu
bentuk PPOK disebut bronkitis kronis yang ditandai dengan batuk tak kunjung sembuh.
6. Kanker paru-paru
Penyakit ini bisa tumbuh di bagian manapun pada paru-paru sehingga memengaruhi kerja organ
pernapasan tersebut, termasuk dalam membuang karbondioksida ke luar tubuh. Penanganan kanker
paru-paru akan sangat tergantung tipe, lokasi, dan penyebarannya.
7. Penyakit Kuning
Penyakit kuning merupakan penyakit yang disebabkan oleh saluran empedu yang tersumbat sehingga
mengakibatkan cairan empedu tidak bisa dialirkan ke usus dua belas jari.
8. Diabetes Melitus
Diabetes melitus bisa dialami seseorang karena pankreas tidak menghasilkan insulin atau
menghasilkan sedikit insulin. Insulin merupakan hormon yang berperan mengendalikan kadar gula
(glukosa) dalam darah.
9) Albuminuria
Albuminuria merupakan gangguan ginjal di mana terdapat kadar albumin yang tinggi dalam urin.
10) Nefritis
Nefritis merupakan gangguan pada bagian glomerulus di ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi
bakteri Streptococcus nefritis.
20 Disajikan beberapa cara menjaga Cara Menjaga Kesehatan Hati/Emepedu
kesehatan organ ekskresi. Siswa dapat 1. Vaksinasi sejak dini
menerapkan cara menjaga kesehatan 2. Minum air yang banyak
hati/empedu 3. Makan makanan bergizi
4. Hindari alcohol
5. Hati-hati dalam mengonsumsi obat
6. Hindari zat beracun

Anda mungkin juga menyukai