Selain itu, pada permukaan jantung, terdapat pembuluh darah koroner yang menyediakan darah kaya
oksigen ke seluruh bagian jantung. Pembuluh darah ini terdiri dari dua cabang, yaitu pembuluh darah
koroner kanan dan kiri.
Dalam anatomi jantung juga terdapat empat katup yang berfungsi menjaga darah terus bergerak maju
ke satu arah. Katup kemudian akan menutup dengan cepat agar darah tidak berbalik ke arah yang
berlawanan. Berikut adalah keempat katup jantung:
1. Hidung
Sebagai “gerbang utama” keluar masuknya udara saat bernapas, fungsi hidung sangat penting. Di
lapisan dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus, yang fungsinya adalah menyaring kotoran dari
udara yang kamu hirup.
2. Faring
Faring merupakan nama lain dari tenggorokan bagian atas, berupa tabung yang terletak di belakang
mulut dan rongga hidung, dan menghubungkan keduanya ke trakea (batang tenggorokan). Fungsi faring
dalam sistem pernapasan manusia adalah menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut, ke trakea.
3. Epiglotis
Epiglotis merupakan lipatan tulang rawan yang terletak di belakang lidah, tepatnya di atas laring atau
kotak suara. Seperti katup, epiglotis akan terbuka saat bernapas, untuk memungkinkan udara masuk ke
laring, menuju paru-paru. Lalu, saat makan, epiglotis akan menutup, untuk mencegah makanan dan
minuman masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan tersedak.
4. Laring (Kotak Suara)
Laring atau kotak suara terletak di bawah persimpangan saluran faring yang membelah menjadi trakea
dan kerongkongan. Organ pernapasan ini memiliki dua pita suara yang membuka saat bernapas dan
menutup untuk memproduksi suara.
Saat bernapas, udara mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan, sehingga menghasilkan
getaran. Getaran inilah yang kemudian menghasilkan suara saat berbicara.
5. Trakea (Batang Tenggorokan)
Fungsi trakea dalam sistem pernapasan cukup penting, yaitu mengalirkan udara dari dan menuju paru-
paru. Organ ini berbentuk tabung berongga lebar, yang menghubungkan laring ke bronkus paru-paru.
6. Tabung Bronkial
Organ pernapasan ini berbentuk tabung, dengan silia atau rambut-rambut kecil yang bergerak seperti
gelombang. Gerakan gelombang tersebut akan membawa dahak, lendir, atau cairan ke atas hingga ke
luar tenggorokan.
Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah masuknya debu, kuman, atau zat
asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru.
7. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke
alveoli. Bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses
pernapasan berlangsung.
8. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ yang berjumlah sepasang, dan terletak di dalam tulang rusuk. Fungsi utama
paru-paru dalam sistem pernapasan adalah untuk menampung udara kaya oksigen, dan mengalirkannya
ke pembuluh darah, untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
9. Alveolus
Alveolus adalah kantong-kantong kecil di dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Fungsinya
adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pada alveolus juga ada kapiler
pembuluh darah.
Kemudian, alveolus akan menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah
ke alveolus untuk diembuskan keluar.
10. Diafragma
Merupakan dinding otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Ketika melakukan pernapasan perut,
diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga untuk menarik udara. Organ pernapasan
ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.
9 Disajikan mekanisme pernapasan. Siswa
dapat menentukan jenis mekanisme
pernapasan yang sesuai berdasarkan data
10 Disajikan grafik volume pernapasan.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis
volume udara pernapasan berdasarkan
grafik tersebut
11 Disajikan beberapa pernyataan. Siswa Faktor yang mempengaruhi kapasitas volume paru-paru seseorang
dapat menentukan faktor-faktor yang 1) Usia
mempengaruhi kapasitas paru-paru Seiring dengan pertambahan umur, kapasitas paru juga akan menurun.Kapasitas paru orang berumur
seseorang 30 tahun ke atas rata-rata 3.000 ml sampai 3.500 ml, dan pada orang yang berusia 50 tahunan
kapasitas paru kurang dari 3.000 ml.
2) Jenis Kelamin
Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L.
3) Status Gizi
Seseorang dengan kategori kurus dan tinggi biasanya kapasitas vitalnya lebih dari
orang gemuk pendek.
4) Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang. Kekuatan otot-
otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit.
5) Riwayat Penyakit
Seseorang yang mempunyai riwayat menderita penyakit paru berhubungan secara bermakna dengan
terjadinya gangguan fungsi paru.
6) Riwayat Pekerjaan
Riwayat pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja.
7) Kebiasaan Merokok
Pada jaringan paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat
perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dan segala
macam perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru
menahun.
8) Kebiasaan Olahraga
Kapasitas vital paru dan olah raga mempunyai hubungan yang timbal balik, gangguan kapasitas vital
paru dapat mempengaruhi kemampuan olah raga. Sebaliknya latihan fisik yang teratur atau olaraga
dapat meningkatkan kapasitas vital paru. Kebiasaan olahraga akan meningkatkan kapasitas paru 30-
40%
12,13 Siswa dapat menentukan jenis penyakit 1. Flu
pada sistem pernapasan yang sesuai Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus
berdasarkan deskripsi yang disajikan penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah terkontaminasi,
maupun kontak fisik dengan penderita flu.
Flu dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan secara
rutin, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.
2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya, faringitis yang
disebabkan oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotik.
3. Laringitis
Gangguan respirasi lainnya adalah laringitis, yaitu peradangan yang terjadi pada laring atau pita suara.
Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi.
Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak,
hingga kehilangan suara.
4. Asma
Asma merupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada saluran pernapasan.
Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan. Penyebabnya bisa karena alergi,
paparan asap, polusi, hingga udara dingin.
Gejala khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa sesak, dan
batuk.
5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus mengalami
peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk berdahak. Bronkitis
dapat terjadi akut atau kronis.
Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna kuning
atau hijau, hingga demam.
6. Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong
udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami oleh perokok aktif.
Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat berolahraga
ringan atau menaiki tangga.
7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau
jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala, seperti
batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.
8. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang
tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.
14 Siswa dapat menyebutkan zat yang Dalam sistem ekskresi, paru-paru mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbon dioksida
dieksresikan paru-paru dan air melalui proses pernapasan.
15 Siswa dapat menyebutkan urutan proses Proses pembentukan urin terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan
pembentukan urine kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).