OLEH
KELOMPOK 1:
1. EUFRASIA KRISTINA SANCA NAHAK (2007010168)
2. FITRIAN RUSNAH (2007010082)
3. HAMDITYA AULIA SAFRIZA (2007010174)
4. LYANDRA ZADRIANA APLIANA FEOH (2007010092)
5. MELINDA CHRISTINE PUSPITA DEWI (2007010193)
6. MORLA MARELLA RAISSA SAYANG MANAO (2007010194)
7. TIARA MARGARETH NENO (2007010129)
8. WINDA (2007010135)
I. PENDAHULUAN
Informasi mengenai jumlah penduduk untuk wilayah kabupaten/kota pada suatu
waktu tertentu dibutuhkan dalam perencanaan program dan penentuan kebijakan di
wilayah tersebut. Ketersediaan data penduduk dapat dipenuhi dari hasil sensus
penduduk ataupun survei tentang kependudukan namun sayangnya data tersebut tidak
tersedia setiap tahunnya. Perlu dibuat suatu perkiraan mengenai jumlah penduduk
untuk wilayah kabupaten/kota untuk mengisi kekosongan pada tahun-tahun tertentu
atau untuk masa yang akan datang (Subekti and Parwoto, 2015). Ketersediaan data
penduduk selain jumlahnya juga dilengkapi dengan karakteristik jenis kelamin, umur,
maupun karakteristik lainnya. Dengan demikian proyeksi penduduk sangat bermanfaat
untuk perencanaan pembangunan, karena selain dapat dijadikan pijakan dalam
menentukan arah dan dasar pengambilan keputusan rencana di masa yang akan datang,
juga dapat digunakan sebagai evaluasi pencapaian kegiatan pembangunan baik pada
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang (Karyana and Rusliana,
2021).
Proyeksi penduduk (population projections) merupakan suatu ramalan (forecast)
yang didasarkan pada asumsiasumsi rational tertentu yang dibuat untuk kecenderungan
masa yang akan datang dengan menggunakan peralatan statistik atau perhitungan
matematik. Metode-metode proyeksi penduduk antara lain metode matematik, metode
komponen dan metode campuran. Metode matematik biasa digunakan untuk
menghitung proyeksi total penduduk suatu wilayah tertentu tanpa memperhatikan
komponen demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi, namun demikian hasil
yang diperoleh metode matematik khususnya di Indonesia, lebih akurat dibanding
metode komponen. Menurut BPS bila proyeksi penduduk dihitung untuk jangka waktu
2
3
yang pendek atau kurang dari 5 tahun baik dengan metode matematik maupun
komponen akan didapat hasil jumlah penduduk yang hampir tidak ada perbedaan. Hasil
proyeksi metode matematik relatif masih cukup baik jika jangka waktu yang
diproyeksikan pendek. Hal ini disebabkan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi tidak
berubah secara siginifikan (Adiwibowo and Karyana, 2022).
𝑃𝑡
( − 1)
𝑃0
𝑟=
𝑛
𝑟 = 0,017746875
𝑟 = 1,77%
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan rasio atau laju
pertumbuhan penduduk 0,017746875 tau 1,77%. Dengan menggunakan taksiran
model pada persamaan tersebut, maka dapat dibuat proyeksi total penduduk dari
tahun 2025- 2045.
5
7999954.632
7508242.506
7016530.379
8000000 6524818.253
6033106.126
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
2025 2030 2035 2040 2045
Berdasarkan grafik diatas, hasil proyeksi total penduduk Nusa Tenggara Timur
tahun 2025, 2030, 2035, 2040, dan 2045 berturut-turut adalah 6.033.107, 6.524.819,
7.016.531, 7.508.243, dan 7.999.955 orang. Sehingga dapat dikatakan laju
pertumbuhan penduduk dari tahun 2025-2045 diperkirakan mengalami peningkatan.
8602277.855
10000000
7214657.052 7877974.651
8000000 6050871.323 6607190.134
6000000
4000000
2000000
0
2025 2030 2035 2040 2045
6
8635813.855
10000000
7231519.732 7902534.929
6617481.367
8000000 6055581.85
6000000
4000000
2000000
0
2025 2030 2035 2040 2045
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah di jelaskan dengan menggunakan data jumlah
penduduk menurut kelompok umur di Nusa Tenggara Timur berdasarkan hasil sensus
tahun 2020 maka dapat di simpulkan:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Penduduk Nusa Tenggara Timur yaitu
7
0,017746875 atau 1,77%. Sehingga dapat dibuat proyeksi total penduduk dari tahun
2025- 2045.
2. Proyeksi total penduduk Tahun 2025-2045 dengan Metode Aritmatika pada tahun
2025, 2030, 2035, 2040, dan 2045 berturut-turut adalah 6.033.107 orang, 6.524.819
orang, 7.016.531 orang, 7.508.243 orang, dan 7.999.955 orang.
3. Proyeksi total penduduk dengan Metode Geometrik tahun 2025, 2030, 2035, 2040,
dan 2045 berturut-turut yaitu 6.050.872 orang, 6.607.191 orang, 7.214.658 orang,
7.677.975 orang, dan 8.602.278 orang.
4. Proyeksi total penduduk dengan Metode eksponensial pada tahun 2025, 2030, 2035,
2040, dan 2045 berturut-turut adalah 6.055.582 orang, 6.617.482 orang, 7.231.520
orang, 7.902.535 orang, dan 8.635.814 orang.
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN
Rasio TAHUN 2025
TAHUN TAHUN ARITMATIKA GEOMETRIK EKSPONENSIAL
PROVINSI e
2010 2020
9
10