DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya lah laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini kami tujukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Agroklimatologi. Serta tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah tersebut.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelembapan udara adalah kadar uap air yang ada di udara. Dimana
kelembapan udara merupakan bagain dari komponen iklim yang memiliki
pengaruh terhadap lingkungan. Kelembapan udara disuatu tempat dapat
berpengaruh pada semua aktivitas yang kita lakukan, terkhusus pada pertanian.
Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio
antara tekanan uap air aktual pada suhu udara tertentu dengan tekanan uap air
jenuh pada suhu udara tersebut. Pengertian lain dari RH adalah perbandingan
antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu
dengan jumlah uap air maksimal yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada
tekanan dan suhu udara yang sama.
Kelembaban udara selalu memiliki korelasi ataupun hubungan dengan
suhu udara. Kedua komponen iklim ini memiliki pengaruh pada konidisi
lingkungan suatu tempat.
Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Suhu udara
adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau
derajat panas disebut termometer. Biasanya pengukur dinyatakan dalam skala
Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu
yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan
hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat, suhu ditentukan
oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu, suhu
ditentukan oleh sudut inklinasi surya.
Oleh karena itu, dengan mengetahui kelembaban dan juga suhu udara pada
suatu wilayah, maka kita dapat menentukan langkah antisipatif untuk budidaya
tanaman. Sebab, jika kita mengetahui kelembaban suatu tempat, maka kita dapat
menentukan tanaman apa yang tepat untuk dibudidayakan pada nilai kelembaban
yang kita ketahui.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mengenai kalambaban udara adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa/ Praktikan bisa menentukan kelemababan udara dan suhu
udara disuatu wilayah
2. Mahasiswa/ Praktikan dapat mengetahui penggunaan alat untuk mengukur
kelembaban dan suhu udara.
3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan juga alat yang digunakan untuk
mengukur kelembaban dan suhu udara.
BAB II
METODOLOGI
A. Waktu
Pelaksanaan praktikum Agroklimatologi mengenai kelembapan
dilaksanakan di kebun percobaan Pegok di daerah Kota Denpasar.
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari pengukuran kelembapan menggunakan
thermometer bola basah bola kering adalah sebagai berikut:
1. Menyiiapkan alat thermometer bola basah bola kering
2. Mengatur posisi alat tersebut dengan memberikan pelindung atau
semacam naungan
3. Mengamati pada termometer bola basah untuk mengetahui suhu
maksimum
4. Mengamati pada thermometer bola kering untuk mengetahui sushu
minimim
5. Kemudian mencatat besaran atau nilai suhu pada tabel hasil pengamatan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
A. KESIMPULAN
Http://work-faperta-agt-12.blogspot.com/2013/10/makalah-kelembaban.html
Http://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-
klimatologi/pengukuran-suhu-dan-kelembaban-udara-di-berbagai-vegetasi/
Http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.com/2011/06/kelembaban.html
Http://rizkawahyuni.wordpress.com/2012/04/29/laporan-agroklimatologi-5/
(diakses tanggal 8 januari 2014 pukul 14.18 WITA)