SEMESTER
(RPS)
A. DESKRIPSI MATAKULIAH
Mata Kuliah Logika dan Penalaran Ilmiah bertujuan agar mahasiswa
mampu memformulasikan ide, Pemikiran atau Gagasan dan solusi dalam
menjawab permasalahan sesuai dengan bidangnya masing-masing secara
efektif dan efisien, berlandasankan pikiran logis, sistematis dan ilmiah. Pada
akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan terampil dalam menyelesaikan
kasus-kasus yang relevan dengan bidang keahlian dan menyusun proyek
Penelitian Berskala Kecil.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL) YANG DIBEBANKAN
DALAM MATAKULIAH
Ranah Capaian Pembelajaran Lulusan
Sikap 1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama,
dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal
orang lain (S5);
2. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan (S6);
3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8);
4. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri (S9);
Keterampilan umum 1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya (KU1);
2. Menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
(KU2);
3. Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks
penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan
hasil analisis informasi dan data (KU5);
Pengetahuan 1. Menganalisis prinsip dasar logika dan penalaran ilmiah
dalam penyelesaian masalah sesuai bidang keahlian
masing-masing (P1).
E. MEDIA PEMBELAJARAN
F. TUGAS (TAGIHAN)
Ada 4 (empat) tugas utama yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama
perkuliahan (1 semester), yaitu:
1. Kuis
2. Tugas kelompok
3. Diskusi dan analisis kasus
4. Mini riset
G. PENILAIAN
1. Komponen dan bobot penilaian dalam persentase:
a. Sikap 10 %
b. Keterampilan Khusus 30 %
c. Keterampilan Umum 40 %
d. Pengetahuan 20 %
2. Strategi penilaian:
a. Tes
• Kuis
a. Non-tes
• Penilaian produk
o Makalah dan video kelompok presentasi
o Infografis
• Penilaian kinerja
o Presentasi dan partisipasi
o Analisis studi kasus
o Proyek akhir
• Penilaian sikap (penilaian sikap dan perilaku selama mengikuti kuliah,
ketaatan terhadap aturan)
Esdal, Lars. Defining & Measuring Student-Centered Outcomes. Education Evolving, 2018, pp. 19.
Keterangan:
○ Tidak digunakan dalam penilaian
◑ Kadang digunakan dalam dalam kasus penilaian tertentu
● Sering digunakan untuk menilai keterampilan yang dimaksud
3. Instrumen
Naskah kasus 1 dan 2
Sumber pengajaran : PPT, Video, dan buku ajar
Skala penilaian/rubrik untuk menilai makalah, dan komunikasi (penyampaian
materi presentasi dan jawaban saat sesi diskusi)
Pengamatan perilaku selama mengikuti perkuliahan
4. Kriteria penilaian/kelulusan
Mahasiswa dikategorikan lulus mata kuliah Telaah Kurikulum Logika dan
Penalaran Ilmiah apabila memiliki nilai akhir minimal C berdasarkan rentang
penilaian berikut ini:
H. KEBIJAKAN PERKULIAHAN
a. Kehadiran : • Hadir dalam perkuliahan tatap muka minimal 75% dari
jumlah pertemuan
• Batas ketidak-hadiran tanpa alasan maksimal adalah 3x.
Apabila mahasiswa tidak dapat memberikan keterangan
ketidak hadirannya sebanyak 3x maka mahasiswa akan
dianggap tidak lulus (diberikan nilai E)
b Keterlambatan : • Toleransi keterlambatan adalah adalah 15 menit. Jika
. mahasiswa melewati batas waktu toleransi maka;
mahasiswa dipersilahkan untuk tetap mengikuti
perkuliahan namun absensi nya tidak diperhitungkan
c. Tidak : Tidak ada kuis, UTS dan UAS susulan
mengikuti
ujian/tidak
menyerahkan
tugas
d Kecurangan : • Tindakan plagiarisme dan kecurangan dalam ujian akan
. akademik diberikan nilai E pada ujian tersebut baik bagi pelaku
maupun yang diplagiat
I. SUMBER (REFERENSI)
Referensi Utama
1. Ballenger, B. (2007). The curious researcher: A guide to writing research
papers (5th ed.). New York: Pearson Longman.
2. Harris, M. (2006). The Prentice Hall reference guide (6th ed.). New York:
Pearson Longman.
3. Hidayat, A.R. (2018) . Filsafar Berpikir : Teknik – Teknik Berpikir Logis).
Pamekasan: Duta Media Publishing
4. Lester, J. D. & Lester Jr., J. D. (2002). Writing research papers: A
complete guide (10th ed.). New York: Longman
5. Mosley, A. (2019). An Introduction to Logic: From Everyday Life to Formal
Systems. Massachusetts: Smith College.
1. Referensi Pendukung
Jurnal
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
CPL-1 (SIKAP) 5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain (S5);
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
Capaian Pembelajaran (S6);
7. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8);
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (S9)
CPL-2 (KU) 4. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan bidang keahliannya (KU1);
5. Menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur (KU2);
Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya
berdasarkan hasil analisis informasi dan data (KU5)
CPL-3 (KK) 4. Mengaplikasikan keterampilan analisis untuk memformulasikan ide, Pemikiran atau Gagasan dan
solusi ilmiah (KK1)
5. Mengkaji permasalahan berdasarkan keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan
mengkomunikasikan solusi dari kasus sesuai bidang keahlian (KK2)
1. Membuat desain dengan memanfaatkan IPTEK dengan berkolaborasi dalam bentuk mini proyek
dengan Research Based Instructional (KK3).
CPL-4 1. Menganalisis prinsip dasar logika dan penalaran ilmiah dalam penyelesaian masalah sesuai bidang
(PENGETAHUAN) keahlian masing-masing (P1).
Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)
CPMK-1 Mampu menganalisis masalah secara ilmiah dengan logis, kritis, sistematis dengan penggunaan data, dan
observasi (Berpikir Kritis)
Mampu mengomunikasikan informasi ilmiah dari peristiwa terkini dengan luaran berupa produk
(Kemampuan Meneliti)
Sub-Capaian Pembelajaran Matakuliah (Sub-CPMK)
Sub-CPMK-1.1 Mampu membedakan fakta, dan opini dari teks lisan dan tulisan
Sub-CPMK-1.2 Mampu mengindentifikasi kesamaan dan perbedaan infomasi dalam satu teks dan antar teks
Sub-CPMK-1.3 Mampu menguraikan suatu subjek ke dalam unsur -unsur pembentuk atau pencirinya (dekonstruksi) dan
menyusun hubungan antar unsur-unsur tersebut untuk mendefinisikan subjek yang dimaksud
(rekonstruksi)
Sub-CPMK-1.4 Mampu menggunakan penalaran induktif untuk membuat klasifikasi subjek berdasarkan karakteristiknya.
Sub-CPMK-1.5 Mampu menyusun argumen atau pandangan berdasarkan informasi yang logis
Sub-CPMK-1.6 Mampu mengidentifikasi asumsi yang melatar belakangi suatu argument dan menilai sumber bukti asumsi
tersebut terkait kualitas dan reliabilitasnya
Sub-CPMK-1.7 Mampu mengidentifikasi kesalahan logika dalam informasi dari suatu teks
Sub-CPMK-2.1 Mampu membedakan masalah penelitian dan bukan masalah penelitian
Sub-CPMK-2.2 Mampu merumuskan penelitian yang sesuai dengan perkembangan dibidangnya (state of the art) dan
kebaruan (novelty)
Sub-CPMK-2.3 Mampu menunjukkan keterkaitan topik yang diteliti dengan penelitian sebelumnya
Sub-CPMK-2.4 Mampu menunjukkan keterkaitan antar judul, pertanyaan, tujuan, kajian Pustaka, dan metodologi
penelitian, hasil dan simpula (chain of reasoning)
Sub-CPMK-2.5 Mampu menilai ketereplikaan (Replicability) dan keterampatan (generalizabity) hasil penelitian
Sub-CPMK-2.6 Mampu mendesiminasikan hasil penelitian melalui seminar atau penggunggahan ke media social
Korelasi CPMK dan Sub-CPMK
Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub- Sub-
CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK CPMK
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6
CPMK-1
CPMK-2
RINCIAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN
Bentuk/ Moda
Penilaian
Materi Perkuliahan/ Medel Pembelajaran Alokasi
Pekan Sub-CPMK Indikator Referensi
Pokok Bahasan Pembe- Waktu Kriteria
lajaran
Luring Daring Strategi dan Rubrik
1 Mampu membedakan fakta, Mahasiswa mampu - Konsep Logika Eksposit 100 Observasi Lembar
dan opini dari teks lisan dan memahami konsep - Konsep Penalaran ori 50 50 Observasi
tulisan logika dan penalaran Ilmiah menit menit
ilmiah serta fakta, - Fakta dan opini dan
opini, dan teks teks
2 Mampu mengindentifikasi Mahasiswa mampu Kesamaan dan perbedaan Koopera 100 Observasi Lembar
kesamaan dan perbedaan mengindentifikasi informasi dalam satu teks tif 50 50 Observasi
infomasi dalam satu teks dan kesamaan dan dan antar teks. (sudut menit menit
antar teks perbedaan infomasi pandang dan dasar suatu
dalam satu teks dan informasi. Sudut pandang:
antar teks detachment or bird’s eye
view or aerial view` point)
3 Mampu menguraikan suatu Mahasiswa mampu Dekonstruksi dan Koopera 100 Penugasa Lembar
subjek ke dalam unsur -unsur menguraikan subjek rekonstruksi Subjek tif 50 50 n CBL 1 Observasi,
pembentuk atau pencirinya dan menyusun unsur- (Benda, Peristiwa dan menit menit rubrik
(dekonstruksi) dan menyusun unsur untuk Konsep, dll) penilain CBL
hubungan antar unsur-unsur mendefinisikan subjek. 1
tersebut untuk mendefinisikan
subjek yang dimaksud
(rekonstruksi)
4 Mampu menggunakan Mahasiswa mampu Pengklasifikasian dan Koopeta 100 Penugasa Lembar 1,2,3,4
penalaran induktif untuk pengklasifikasian dan pengkategorian if 50 50 n Observasi,
membuat klasifikasi subjek pengkategorisasian mrnggunakan Penalaran menit menit rubrik
berdasarkan karakteristiknya. Induktif penilain CBL
1
Bentuk/ Moda
Penilaian
Materi Perkuliahan/ Medel Pembelajaran Alokasi
Pekan Sub-CPMK Indikator Referensi
Pokok Bahasan Pembe- Waktu Kriteria
Luring Daring Strategi
lajaran dan Rubrik
5 Mampu menyusun argumen Mahasiswa mampu Penyusunan Argumen Koopera 100 Penugasa Lembar 5,6,7,8
atau pandangan berdasarkan berargumentasi dengan yang Logis tif 50 50 n Observasi,
informasi yang logis logis dan kritis menit menit rubrik
penilain CBL
6 Mampu mengidentifikasi Mahasiswa mampu Pengevaluasian asumsi Koopera 100 Penugasa Lembar 1,2,3,4
asumsi yang melatar mengkonstruksikan suatu argument dan tif 50 50 n CBL 2 Observasi,
belakangi suatu argument dan konsep logika yang sumber buktinya menit menit rubrik
menilai sumber bukti asumsi sahih dan mampu penilain CBL
tersebut terkait kualitas dan mengkomunikasikan
reliabilitasnya logika konsep dengan
baik dan benar
7-8 UTS Kasus 3 Mampu mengidentifikasi 100 Kinerja Lembar 5,6,7,8
kesalahan logika dalam 50 50 Observasi,
informasi dari suatu teks menit menit rubrik
penilain CBL
TUGAS KASUS 1
(Materi 1-3)
Pengantar
Pada tugas ini, mahasiswa diminta untuk menelaah kasus tentang isu Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia yang
ditampilkan dalam bentuk sebuah artikel yang telah dipublikasikan pada salah satu media massa daring. Mahasiswa dapat menganalisis
artikel yang diberikan dengan menggunakan kemampuan yang telah dicapai dari pertemuan 1-3. Mahasiswa diminta untuk menganalisis
pernyataan dan bagian dalam artikel sesuai dengan poin yang diminta. Mahasiswa dapat menggunakan berbagai sumber dalam menganalisis
artikel tersebut.
Bahan Analisis
Artikel dapat diakses melalui link berikut: https://www.dw.com/id/ekonomi-indonesia-berkembangtapi-kesenjangan-makin-besar/a-
40968626
Ekonomi Indonesia Berkembang,Tapi Kesenjangan Makin Besar
Secara makro, perekonomian Indonesia sedang berkembang menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Namun di beberapa sektor
penting, kesenjangan makin menganga.
Selama 10 tahun terakhir, perekonomian Indonesia tumbuh dua kali lipat dan kini mencapai volume 932 miliar dolar AS. Namun
dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, Indonesia masih tertinggal jauh dalam pembangunan infrastruktur. Sementara 28
juta penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Jika dicermati secara lebih mendalam, perekonomian Indonesia belum benar-benar bangkit secara merata: pertumbuhan kredit tetap
kecil. Gambaran ini jadi lebih kompleks jika ditinjau perbedaan besar dalam angka pertumbuhan di berbagain kawasan, dengan variasi
tingkat pertumbuhan antara negatif sampai lebih dari 7 persen.
"Ini adalah kawasan ekonomi yang cukup besar dengan banyak potensi, tapi yang penting adalah bagaimana mencapai pertumbuhan
berkelanjutan pada tingkat yang relatif tinggi. Ini lebih penting daripada indikator-indikator ekonomi makro, " kata Euben Paracuelles,
pakar ekonomi di Nomura Holdings Inc. Singapura.
Pertumbuhan berkelanjutan
Mempertahankan tingkat pertumbuhan memang sangat penting untuk dapat menarik minat investor asing. 20 tahun setelah krisis
keuangan Asia yang juga mengguncang Indonesia, cadangan devisa kini mencapai rekor tertinggi dengan 129 miliar dolar AS. Arus
masuk di pasar obligasi juga mendekati angka rekor.
S&P Global Ratings pada Mei lalu bergabung dengan dua perusahaan pemeringkat utama lainnya dalam memberikan status
"investment grade" untuk Indonesia, sebuah imbalan positif pada politik anggaran yang lebih hati-hati. Mata uang Rupiah tahun ini
berhasil dipertahankan stabil, bahkan menguat 2,3 persen terhadap dolar AS dibanding pada 2016.
Trend ini "menandakan bagaimana Indonesia sekarang naik menjadi kelompok negara berpenghasilan menengah," kata Perry Warjiyo,
wakil gubernur di Bank Indonesia. "Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, perkembangan itu juga menandakan dasar-dasar
ekonomi yang cukup kuat dan tangguh," tandasnya.
Gap Infrastruktur
Program pembangunan pemerintahan Jokowi saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur: jalan, jalur kereta api dan pelabuhan
laut serta udara. Targetnya adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada 2018, sasaran tertinggi dalam lima tahun.
Tapi defisit infrastruktur masih sangat besar. Bank Dunia memperkirakan ada defisit infrastruktur senilair 1,5 triliun US Dolar Berarti,
Indonesia dalam beberapa tahun ke depan tetap perlu pinjaman dari luar negeri senilai 500 miliar US Dolar setiap tahun.
Karena minimnya investasi sebelum era Jokowi, tingkat pertumbuhan belanja pemerintah per kapita di Indonesia jauh lebih rendah
dibanding Vietnam, China, India dan Malaysia, kata Bank Dunia. Investasi publik tumbuh hanya setengah dari laju ekonomi dari
tahun 2005 sampai 2015. Kualitas infrastruktur juga jauh tertinggal dari wilayah dan pasar negara berkembang lainnya.
Tekanan Anggaran
Penerimaan pajak Indonesia sebagai pangsa PDB juga tetap menjadi salah satu yang paling rendah di kawasan Asia Tenggara.
Menurut perkiraan OECD angkanya hanya 12 persen pada tahun 2015. Lalu turun lagi menjadi hanya 10,3 persen, hal yang membuat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bulan Juli mengeluarkan pernyataan bahwa pendapatan dari pajak begitu "rendah dan tidak
dapat diterima."
Menkeu Sri Mulyani ingin mendongkrak pendapatan pajak hingga mencapai rasio 16 persen sampai 2019, sebuah target yang dinilai
ambisius. Melalui program amnesti pajak yang berakhir tahun ini, pemerintah berhasil meraup senilai lebih dari 11 miliar US Dolar
dari pembayaran denda amnesti pajak.
Dalam upaya mengurangi kemiskinan, ada beberapa kemajuian, namun masih terdapat sekitar 28 juta penduduk miskin. Tingkat
kemiskinan resmi adalah 10,6 persen pada bulan Maret, atau hanya 0,2 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Bank Dunia mengatakan, sejumlah besar penduduk tetap rentan terhadap guncangan ekonomi. Lebih 60 juta orang berisiko jatuh
kembali ke dalam kemiskinan. Sementara upah bulanan rata-rata naik 24 persen sampai Februari tahun ini, dengan kecenderungan
timpang, karena kelompok pendapatan yang lebih tinggi mengalami pertumbuhan lebih cepat daripada kelompok berpenghasilan
rendah.
Topik Analisis
Pada tugas ini, mahasiswa diminta untuk menganalisis artikel dengan acuan berikut.
1. Tunjukkan dan argumentasikan pernyataan di dalam artikel tersebut yang berbentuk fakta dan opini!
2. Tunjukkan dan paparkan alasan yang menunjukkan pernyataan informasi yang konsisten, inkonsisten dan kontradiksi dalam artikel
tersebut!
3. Uraikanlah unsur-unsur yang terdapat di dalam artikel di atas!
TUGAS KASUS 2
(Materi 4-6)
Bagian 1:
SDGs merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia. Terdapat sejumlah target yang sangat terdampak pandemi
Covid-19, seperti pilar pembangunan sosial dan ekonomi. Kemajuan tujuan pembangunan berkelanjutan alias sustainable development goals
(SDGs) terusik pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo mengatakan, dunia tengah mengalami kesulitan mengejar target tersebut di 2030.
“Berbagai kemajuan yang selama ini kita capai telah tergerus, akibat pandemi,” kata Jokowi dalam pidatonya di Forum Tingkat Tinggi Dewan
Ekonomi Sosial PBB, yang diunggah di laman Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7).
Namun, Indonesia tetap berkomitmen terhadap pencapaian target-target SDGs pada 2030 mendatang. “Komitmen Indonesia terhadap SDGs
tidak surut,” katanya.
Bagian 2
Dampak Pandemi pada Target Capaian SDGs Indonesia
Dalam pidatonya, Jokowi menyebut adanya permasalahan target capaian SDGs di dunia saat ini. “Sebanyak 255 juta orang di dunia
kehilangan pekerjaan, 110 juta orang jatuh miskin dan 83 juta hingga 132 juta orang terancam kelaparan dan malnutrisi,” katanya. Melansir
laman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, terdapat sejumlah target SDGs yang sangat terdampak pandemi Covid-
19. Terutama yang menyangkut pilar pembangunan sosial dan pembangunan ekonomi. Tahun kemarin, Deputi Bidang Kemaritiman dan
SDA Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan, kelompok rentan dan miskin di Indonesia mengalami penurunan
pendapatan selama pandemi. Hal ini berkaitan dengan tujuan SDGs poin pertama. “Pada tujuan kedua juga terdampak. Logistik pangan
terganggu akibat pembatasan sosial serta akses terhadap pangan menurun akibat PHK,” kata Arifin pada Mei 2020. Kemudian, pada tujuan
ketiga, sektor kesehatan juga memerlukan pembenahan. Baik dari segi akses, pelayanan, dan alat kesehatan. “Ke depan, kami mempersiapkan
dengan reformasi kesehatan nasional. Jadi, kami dapat mengantisipasi kalau ada pandemi lagi,” ujar Arifin.
Arifin juga mengatakan,
tujuan keempat turut
menghadapi tantangan.
Pandemi Covid-19
menyebabkan pola belajar
mengajar di sekolah berubah.
Guna mencapai pendidikan
berkualitas, kesiapan guru
serta infrastruktur belajar
mengajar secara daring perlu
dioptimalkan. Tak hanya itu,
menyangkut tujuan kelima,
layanan kesehatan dan
produksi di Indonesia
terganggu. Belum lagi, beban
kerja perempuan di rumah
tangga menjadi meningkat.
Lebih jauh, penurunan
pertumbuhan ekonomi ini
juga berdampak pada
ketenagakerjaan pada tujuan
ke 10 SDGs.
Bagian 3
Bagian 4
Realisasi SDGs Indonesia
Sejauh Ini Melansir laporan Gatra pada Mei 2020, peringkat SDGs Indonesia naik satu tingkat pada tahun lalu. Dari 166 negara, Indonesia
berada di urutan 101 dari sebelumnya ada di urutan 102. Posisinya di atas Myanmar dan Kamboja. Skor indeks Indonesia mengalami
kemajuan dari tahun sebelumnya. Pada 2019, skor indeks Indonesia hanya 64,2. Sedangkan, pada 2020 naik menjadi 65,3. Sejauh ini,
pemerintah disebut telah melakukan ragam upaya, melalui serangkaian kebijakan. Pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah peraturan,
yang fokus pada pengawasan dan pencapaian SDGs. Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bappenas, Amalia Adininggar
Widyasanti sempat mengatakan, Bappenas telah memastikan tujuan SDGs akan tercapai melalui beberapa agenda pembangunan. Amelia
juga mengungkapkan, empat target SDGs telah diutamakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Tak hanya berfokus pada lingkup nasional pemerintah juga memerhatikan pembangunan dalam skala daerah dan lokal.
6. Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian Tugas Analisis Kasus 1, 2 dan UTS
Skor dan Kriteria
No Aspek
3 2 1
1 Kesesuaian sistematika laporan (Sampul, Kata Laporan lengkap dan Laporan lengkap namun tidak Laporan tidak lengkap
Pengantar, Daftar isi, Pemaparan Kasus, Hasil terorganisasi dengan baik terorganisasi dengan baik dan tidak terorganisasi
Analisis dan Pembahasan, Kesimpulan dan dengan baik
atau saran, Daftar Pustaka)
2 Tata tulis (Penggunaan huruf capital, huruf Tata tulis benar dan Salah satunya, tata tulis tidak Tata tulis tidak benar atau
miring, tanda baca) dan Bahasa menggunakan bahasa yang benar atau bahasa tidak benar bahasa tidak benar dan
benar dan baku dan tidak baku. tidak baku.
3 Pendahuluan: Uraian pengenalan kasus Uraian pengenalan kasus kurang Uraian pengenalan kasus
Pemaparan awal dan pengenalan kasus sesuai dengan kasus yang sesuai dengan kasus yang berbeda dengan kasus
diberikan diberikan yang diberikan
4 Analisis: Ketepatan analisis Hasil analisis sesuai dan Hasil analisis kurang sesuai dan Hasil analisis tidak sesuai
tepat menjawab instruksi tidak tepat menjawab instruksi dan tidak tepat menjawab
yang diberikan yang diberikan instruksi yang diberikan
5 Analisis: Kekritisan analisis Hasil analisis didasari oleh Hasil analisis hanya didasari Hasil analisis didasari
argument dari berbagai sudut argument dari satu sudut argument dari sudut
pandang yang tepat (valid) pandang yang tepat (valid) dan pandang yang tidak tepat
dan dapat dipercaya dapat dipercaya (reliabel) (valid) dan dapat
(reliabel) diperacya (reliabel) atau
tidak didasari argument
sama sekali
6 Analisis: Kekayaan analisis Hasil analisis didukung oleh Hasil analisis didukung oleh Hasil analisis didukung
beragam argument yang beragam argument yang kurang oleh sedikit argument
saling mendukung dan tepat mendukung dan kurang tepat yang tidak mendukung
dan tidak tepat atau tidak
didukung oleh argument
sama sekali
7 Analisis: Kejelasan analisis Hasil analisis berhasil Hasil analisis berhasil menjawab Hasil analisis tidak
menjawab instruksi yang instruksi yang ditugaskan namun berhasil menjawab
ditugaskan dan penjelasan penjelasan analisisnya agak sulit instruksi yang ditugaskan
analisisnya bisa dipahami dipahami dan analisisnya tidak bisa
dengan mudah dipahami
8 Referensi Referensi yang digunakan Referensi yang digunakan Referensi yang digunakan
berusia 3 tahun terakhir berusia 5 tahun terakhir berusia lebih dari 5 tahun
9 Ketepatan Waktu Tugas dikumpulkan tepat Tugas dikumpulkan lewat 1 hari Tugas dikumpulkan
waktu atau sebelum batas setelah batas waktu setelah lewat 2 hari atau
waktu lebih
Rubrik Penilaian Mini Riset
Skor dan Kriteria
No Aspek
3 2 1
1 Kesesuaian sistematika laporan (Sampul, Laporan lengkap dan Laporan lengkap namun tidak Laporan tidak lengkap
Daftar Isi, Latar Belakang, Tinjauan teoritis, terorganisasi dengan baik terorganisasi dengan baik dan tidak terorganisasi
Metode, Hasil Analisis dan Pembahasan, dengan baik
Kesimpulan dan atau saran, Daftar Pustaka)
2 Tata tulis (Penggunaan huruf capital, huruf Tata tulis benar dan Salah satunya, tata tulis tidak Tata tulis tidak benar atau
miring, tanda baca) dan Bahasa menggunakan bahasa yang benar atau bahasa tidak benar bahasa tidak benar dan
benar dan baku dan tidak baku. tidak baku.
3 Pendahuluan: Ide penelitian didasari Ide penelitian disertai bukti Ide penelitian tidak
Latar belakang ide penelitian argument yang logis dan pendukung namun argument didasari argument yang
tidak logis dan tidak runut atau logis dan tidak runut,
runut, disertai bukti ide penelitian didukung serta tidak diikuti bukti
pendukung argument yang logis tanpa pendukung
disertai bukti pendukung
4 Tinjauan teoritis: Ide yang diteliti relevan Ide yang diteliti tidak relevan Ide yang diteliti tidak
Kesesuaian objek kajian dengan penelitian dengan penelitian dengan penelitian sebelumnya relevan dengan penelitian
sebelumnya dan kebutuhan masa depan sebelumnya dan sesuai atau tidak sesuai dengan sebelumnya dan tidak
dengan kebutuhan di masa kebutuhan di masa depan sesuai dengan kebutuhan
depan di masa depan
5 Metode yang dipilih: Ide penelitiannya adalah Ide penelitiannya adalah Ide penelitiannya bukan
Ketereplikaaan dan keterampatan hasil replikasi dari ide penelitian replikasi dari ide penelitian replikasi dari ide
penelitian terdahulu yang berkaitan terdahulu tetapi tidak berkaitan penelitian terdahulu serta
dengan temuan sebelumnya dengan temuan sebelumnya tidak memiliki keterkaitan
dengan temuan terdahulu
6 Analisis: Kekayaan analisis Hasil analisis didukung oleh Hasil analisis didukung oleh Hasil analisis didukung
beragam argument yang beragam argument yang kurang oleh sedikit argument
saling mendukung dan tepat mendukung dan kurang tepat yang tidak mendukung
dan tidak tepat atau tidak
didukung oleh argument
sama sekali
7 Analisis: Kejelasan analisis Hasil analisis berhasil Hasil analisis berhasil menjawab Hasil analisis tidak
menjawab instruksi yang instruksi yang ditugaskan namun berhasil menjawab
ditugaskan dan penjelasan penjelasan analisisnya agak sulit instruksi yang ditugaskan
analisisnya bisa dipahami dipahami dan analisisnya tidak bisa
dengan mudah dipahami
8 Referensi Referensi yang digunakan Referensi yang digunakan Referensi yang digunakan
berusia 3 tahun terakhir berusia 5 tahun terakhir berusia lebih dari 5 tahun
9 Ketepatan Waktu Tugas dikumpulkan tepat Tugas dikumpulkan lewat 1 hari Tugas dikumpulkan
waktu atau sebelum batas setelah batas waktu setelah lewat 2 hari atau
waktu lebih
No Aspek
3 2 1
1 Komunikasi Komunikasi lancar dan baik Komunikasi ada namun agak Tidak ada komunikasi
tersendat sama sekali
5 Penampilan Penampilan baik, Penampilan kurang baik dan Penampilan kurang baik,
meyakinkan dan mampu kurang meyakinkan atau kurang meyakinkan dan mampu
menyampaikan informasi mampu menyampaikan menyampaikan informasi
dengan jelas informasi dengan jelas dengan jelas
6 Kemampuan menjawab pertanyaan Memberikan respon atau Memberi jawaban yang tepat Tidak mampu memberi
jawaban dengan benar dan tetapi tidak lengkap jawaban atau respon
lengkap jawaban yang diberikan
tidak tepat
7 Isi paparan Materi yang dipaparkan Materi yang dipaparkan kurang Materi yang dipaparkan
benar, lengkap, sesuai tepat, kurang lengkap, namun kurang tepat, tidak
menjawab instruksi yang masih mendekati berhail lengkap, serta tidak sesuai
diminta menjawab instruksi yang menjawab instruksi yang
diminta diminta