Anda di halaman 1dari 9

Tugas 2 : Manajemen Operasional

1. Mengapa Manajemen Operasional perlu dipelajari ?


1) Untuk mengetahui cara segmentasi manajemen operasional pada fungsi-fungsi
organisasi. Manajemen operasional adalah salah satu dari tiga fungsi utama
organisasi yang sangat erat hubungannya, dan terkait secara integral dengan semua
fungsi bisnis lainnya. Hal itu dikarenakan semua organisasi (perusahaan)
memasarkan (menjual), menghitung, dan memproduksi (menghasilkan), dan
penting untuk mengetahui bagaimana manajemen operasional berfungsi sehingga
kita dapat mempelajari bagaimana organisasi mengatur diri mereka untuk usaha
produktif.
2) Untuk mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi. Fungsi produksi adalah
bagian dari masyarakat yang menciptakan produk dan layanan yang biasa kita
gunakan.
3) Untuk memudahkan menganalisis dan memperbaiki sistem di perusahaan atau
organisasi, melalui pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan
modern, sebab pada prinsipnya manajemen operasi memberikan cara pandang yang
sistematis dalam melihat proses dalam organisasi. Selain itu, konsep dan peralatan
dalam manajemen operasi dapat dan banyak diterapkan pada fungsi manajemen
yang lain.
4) Untuk memahami apa yang dilakukan manajer operasi. Terlepas dari tugas atau
pekerjaan kita di sebuah organisasi, kita dapat berkinerja lebih baik jika memahami
apa yang dilakukan manajer operasi.
5) Karena manajemen operasi menyediakan peluang yang besar bagi organisasi untuk
meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan layanannya kepada konsumen atau
pelanggan. Oleh sebab itu banyak organisasi yang menggunakan persentase
pendapatan yang cukup besar dalam fungsi manajemen operasi, sehingga
merupakan bagian yang mahal dari suatu organisasi.

2. Kemukakan secara rinci lingkup Manajemen Operasional !


Menurut Assauri (2008:27), terdapat enam ruang lingkup manajemen produksi dan
operasi, yaitu:
1) Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (product).
Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang
luas, dimulai dari penganalisaan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya
kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka
panjang, serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan
kegiatan produksi dan pengoprasiannya.
2) Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
Setelah produk didesain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan
usaha untuk menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan
dipergunakan serta peralatannya. Kegiatan harus dimulai dari penyelesaian dan
pemeliharaan akan jenis proses yang akan dipergunakan, yang tidak terlepas
dengan produk yang akan dihasilkan.
3) Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produk.
Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran
mendapatkan sumber-sumber bahan masukan ( input), serta ditentukan pula oleh
kelancaran dan biaya penyampaian atau supply produk yang dihasilkan berupa
barang jadi dan jasa ke pasar. Oleh karena itu, untuk menjamin kelancaran maka
sangat penting peranan dari pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit
produksinya.
4) Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
Kelancaran dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh salah satu
faktor yang terpenting di dalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata
letak (layout) dan arus kerja atau proses, rancangan tata letak harus
mempertimbankan berbagai faktor antara lain adalah kelancaran arus kerja,
optimalisasi dari waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan yang
terjadi karena pergerakan proses akan meminimalisasi biaya yang timbul dari
pergerakan dalam proses atau material handling.
5) Rancangan tugas perusahaan.
Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang integral dari rancangan sistem.
Dalam melaksanakan fungsi produksi dan operasi, maka organisasi kerja disusun,
karena organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat
atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan
perusahaan atau unit produksi organisasi tersebut.
6) Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
Rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan strategi
produksi operasi yang disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan
operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan dari produksi dan
operasi, serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar atau kunci untuk lima bidang yaitu
proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas.
3. Dalam Manajemen Operasional, minimal ada empat macam fungsi produksi yang
utama, uraikan ke empat fungsi produksi dimaksud !
1) Proses Produksi atau Operasi
Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi
keluaran yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada
pelanggan untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang
diharapkan. Proses produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam satu sistem,
sehingga pengolahan atau pentrasformasian dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang dimiliki.
2) Jasa-jasa Penunjang Pelayanan Produksi
Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi meliputi pengetahuan dan teknologi yang
dibutuhkan untuk digunakan dan diorganisir serta dikomunikasikan agar proses
produksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasa-jasa pelayanan ini
dibutuhkan agar proses produksi dan teknologi dapat dilakukan untuk pengolahan
bahan baku menjadi produk akhir berupa barang jadi atau jasa yang disampaikan
kepada pemakai atau konsumen.
3) Perencanaan
Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
operasi yang akan dilaksanakan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
Perencanaan berfungsi agar kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan
dapat terarah bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi
dapat terlaksana secara efisien. Perencanaan yang dilakukan dalam hubungannya
dengan fungsi operasi adalah meliputi; (a) Perencanaan proses produksi (b)
Perencanaan persediaan dan pengadaan (c) Perencanaan mutu (d) Perencanaan
penggunaan kapasitas peralatan (e) Perencanaan pemanfaatan sumber daya
manusia.
4) Pengendalian dan Pengawasan
Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan maka penyimpangan tersebut
dapat dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Kegiatan
pengendalian yang dilakukan pada fungsi opersi antara lain; (a) pengendalian
operasi (b) pengendalian dan pengawasan persediaan (c) pengendalian dan
pengawasan mutu dan (d) pengendalian dan pengawasan biaya.
4. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik. Berikan contoh !
1) Lingkungan masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah untuk menerima segala konsekwensi positif
maupun negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu
syarat untuk dapat atau tidaknya suatu perusahaan didirikan di daerah itu. Misalnya
sebuah pabrik akan dibangun di sekitar kawasan pemukiman penduduk, maka
kemungkinan besar akan mendapatkan resistensi dari masyarakat karena ada
kekhawatiran terganggunya kenyamanan dan kualitas hidup akibat polusi yang
diakibatkan pabrik tersebut.
2) Sumberdaya alam
Biaya produksi sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya biaya bahan baku dan
bahan-bahan lainnya yang diperlukan dalam proses produksi. Harga bahan baku
dan bahan-bahan pembantu dipengaruhi pula oleh biaya yang harus ditanggung
dalam penyediaan bahan dan pendistribusiannya pada para pemakai atau pabrik.
Apabila suatu pabrik terletak jauh dari sumberdaya alam, maka akan semakin tinggi
biaya pengangkutan bahan dan distrubisi bahan tersebut. Oleh karena itu pabrik
semen, tambang nikel, emas, baja dan perusahaan tambang-tambang lainnya
didirikan dimana lokasi bahan tersebut berada. Misalnya pabrik Semen Tonasa yang
didirikan di daerah pegunungan kapur Bungoro Kabupaten Pangkep. Batu kapur di
daerah tersebut mengandung bahan pozzolan, tras, dan fly ash yang baik sebagai
bahan baku utama pembuatan semen portland.
3) Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan tenaga kerja terlatih yang
cukup banyak merupakan faktor yang sangat penting dalam memilih suatu lokasi
pabrik. Oleh karena itu dalam penentuan lokasi pabrik harus dipertimbangkan
besarnya tenaga kerja terdidik yang cakap dan terlatih serta kemungkinan
tersedianya tenaga kerja tersebut dilokasi perusahaan. Misalnya di kota besar atau
di kota-kota industri lebih mudah untuk memperoleh tenaga kerja terdidik meskipun
biayanya cukup mahal. Di samping itu tenaga tidak terdidik akan banyak terdapat di
luar kota yang harganya relatif murah. Selain itu daerah perkotaan biasanya akan
memiliki tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi karena darah kota memiliki
kesempatan kerja yang lebih besar. Oleh karena itu harus dipertimbangkan dengan
matang kemungkinan untuk menarik dan melatih kembali tenaga kerja terdidik yang
dibutuhkan. Apalagi di Indonesia umumnya lulusan perguruan tinggi belum siap
pakai akan tetapi baru siap training.
4) Dekat dengan pasar
Seperti halnya bahan baku , biaya distribusi perlu ditambahkan pada harga barang
jadi. Apakah produk itu perupakan barang yang harus dijual kepada konsumen yang
cukup luas atau hanya akan dijual kepada sebagian kecil masyarakat ataupun
barang tersebut sebagai bahan mentah pabrik lain. Akan mempengaruhi penentuan
lokasi pebrik. Biaya distribusi barang dari pabrik ke konsumen perlu diperhitungkan
dengan baik sebelum memutuskan lokasi perusahaan. Kita dapat melihat banyak
perusahaan yang mendekati pasar. Hal tersebut juga disebabkan karena jika lokasi
perusahaan dekat dengan pasar, maka perusahaan dapat dengan cepat mengetahui
perubahan kebuthan dan keinginan konsumen. Jadi kita dapat melihat perusahaan-
perusahaan jasa dan perusahaan yang biaya transpor bahan bakunya relatif
seimbang dengan biaya transpor barang jadi, umumnya berada di tengah-tengah
kota (di kota besar).
5) Tersedianya sarana transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi yang baik (darat, laut dan udara) baik bahan
maupun hasil produksi yang dimiliki oleh suatu daerah, akan dapat mengatasi
kelemahan-kelemahan dararah tersebut karena faktor pasar dan bahan baku. Perlu
diperhatikan bahwa fasilitas transportasi harus dilihat dari kebutuhan perusahaan.
Misalnya jika perusahaan membutuhkan transportasi laut yang banyak, maka
tentunya yang menjadi pertimbangan utama adalah tersedianya pelubahan dan
kapal pengangkut yang memadai didaerah itu, Dan jika perusahaan lebih
membutuhkan transportasi udara dibanding laut, maka tentunya yang menjadi
pertimbangan utama adalah tersedianya bandar udara uang representatif untuk
mengangkut bahan maupun hasil produksi.
6) Tersedianya sarana komunikasi
Dalam era informasi dewasa ini, tersedianya fasilitas komunikasi menjadi factor
utama yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemilihan lokasi perusahaan. Hal
ini menjadi sangat penting karena dalam era informasi, dewasa ini pada pakar
mengatakan bawa siapa yang menguasi informasi maka dialah yang mengusai
dunia.
7) Tersedianya fasilitas pembangit tenaga
Hampir semua perusahaan membutuhkan pembangkit tenaga. Oleh karena itu
ketersediaan pembengkit tenaga yang memadai bagi perusahaan harus dijadikan
pertimbangan dalam memutuskan lokasi perusahaan.
8) Lokasi/lahan untuk perluasan
Lahan di daerah perkotaan tentu saja sulit diperoleh dan harganya jauh lebih mahal
dibanding dengan lahan di pedesaan apalagi di pegunungan. Oleh karena itu tidak
sedikit pabrik yang didirikan di luar kota dengan pertimbangan tingginya harga
tanah di kota serta kemungkinan untuk melakukan perlusan di masa yang akan
datang.

5. Carrying cost 60% dari nilai persediaan, procurement cost Rp 20/unit setiap kali pesan,
jumlah matarial yang dibutuhkan selama setahun 1800 unit dengan harga Rp 1,5/unit.
Hitung pesanan paling ekonomis, dan berapa kali harus diorder. Ikutkan tabel
perhitungannya !
Jawaban:
Diketahui: R = 1800 unit
S = Rp 20
P = Rp 1,5
I = 60%
Maka:
2×R×S 2 × 1800 × 20 7200
EOQ =
√ P×I
=
√ 1,5 × 0,6
=
√0,9
= √80000 = 282,84 (dibulatkan 283)

Pesanan ekonomis 1800/283 = 6,36 kali (12/6,36 = 1,89 bulan sekali pesan)
Freq Pemesanan 1x 2x 3x 4x 6x 6,36x 10x 12x
Bulan sekali pesan 12 6 4 3 2 1,89 1.2 1
Jml unit tiap kali
pesan 1800 900 600 450 300 283 180 150
Nilai inventory (Rp) 424,5
2700 1350 900 675 450 0 270 225
Nilai inventori rata- 212,2
rata (Rp) 1350 675 450 337.5 225 5 135 112.5
Biaya penyimpanan 127,3
(Rp) 810 405 270 202.5 135 5 81 67.5
Biaya pemesanan (Rp) 20 40 60 80 120 127,2 200 240
Jumlah biaya (Rp) 254,5
830 445 330 282.5 255 5 281 307.5

6. Buat analisis dengan menggunakan metode dalam menentukan lokasi ( plant location) !
a. Analisis Pemeringkatan Faktor
Tahapan dalam analisis pemeringkatan faktor yaitu:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait.
Misalkan terdapat tiga lokasi yang sedang dipertimbangkan untuk membangun
suatu pabrik yaitu Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Untuk lokasi dimana
sebaiknya pabrik tersebut akan didirikan, maka akan dianalisis lima faktor utama
yaitu; pasar, biaya tenaga kerja, tersedianya pembangkit tenaga, bahan baku
dan pajak.
2. Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk melihat berapa penting faktor
tersebut dalam pencapaian tujuan perusahaan. Misalnya perusahaan
memutuskan untuk memberi bobot sebagai berikut: Potensi pasar 40%, biaya
tenaga kerja 20%, pembangkit tenaga 10%, tersedianya bahan baku 20% dan
pajak 10%.
3. Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya 1 sampai 10 atau 1
sampai 100). M kemudian menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor,
dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan.
4. Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor dan menentukan jumlah
total untuk setiap lokasi.
Skor Skor Tertimbang (bobot x skor)
Faktor
Bobot Sb
terkait Jkt Mks Jkt Sby Mks
y
Pasar Potensial 0,4 85 70 60 (0,4)(85)=34 (0,4)(70)=28 (0,4)(60)=24
Biaya Tenaga 0,2
60 75 80 (0,2)(60)=12 (0,2)(75)=15 (0,2)(80)=16
Kerja
Pembangkit 0,1 (0,1)
40 50 55 (0,1)(40)=4,0 (0,1)(55)=5,5
Tenaga (50)=5,0
Tersedianya 0,2
50 60 75 (0,2)(50)=10 (0,2)(60)=12 (0,2)(75)=15
Bahan Baku
0,1 (0,1)
Pajak 45 55 60 (0,1)(45)=4,5 (0,1)(60)=6
(55)=5,5
Total 1,0 64,5 65,5 66,5

5. Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimum dengan


mempertimbang-kan hasil dari pendekatan kuantitatif.
6. Tabel menunjukkan bahwa nilai tertimbang total tertinggi adalah Kota Makassar
(66,5) sebagai kota pilihan alternatif pertama.

7. PT “X” memproduksi mainan anak-anak dengan biaya tetap pertahun sebesar Rp 300
juta, biaya variabel Rp 5 per unit, harga jual produk tersebut adalah Rp 10. Kapasitas
produksi 100 juta unit per tahun. Hitung berapa unit yang harus diproduksi sehingga
perusahaan tidak untung dan tidak rugi, dan hitung pula ketika diinginkan keuntungan
20% dari biaya tetap.
Jawaban:
Diketahui: FC = Rp 300,000,000 (fix cost/biaya tetap)
VC = RP 5 (variabel cost/biaya variabel)
P = Rp 10 (price/harga jual)
Keadaan tidak untung namun juga tidak rugi disebut Break Even Point (BEP), dicapai
saat terjadi keseimbangan antara penerimaan (dari penjualan) dan total biaya (biaya
tetap ditambah total biaya variabel), yang diformulasikan sebagai berikut:
Q x P = FC + (Q x VC), dimana Q adalah jumlah produksi (unit)
Untuk menghitung berapa unit yang harus diproduksi agar dicapai keadaan Break Even
Point, maka persamaan di atas menjadi:
(Q x P) - (Q x VC) = FC
Q(P - VC) = FC
Q = FC / (P - VC)
Maka:
Q = 300,000,000/(10 - 5) = 60.000.000 unit
Misalkan diinginkan keuntungan (laba) 20% dari biaya tetap, maka banyaknya mainan
yang harus diproduksi adalah:
Q = (FC + laba) / (P - VC)
= 300,000,000 + (0,2 x 300,000,000) / (10 - 5)
= 360,000,000 / 5
= 72.000.000 unit

8. Berikut ini adalah data perencanaan produksi PT “X”


Tahun Produksi (Y)
2003 205.000
2004 215.000
2006 212.000
2007 220.000
2008 230.000
2009 240.000
2011 250.000
2012 260.000
2013 278.000
2014 281.000
2015 295.000
2016 300.000
2017 310.000

Lakukan proyeksi jumlah produksi tahun 2018 !


Jawaban:
Proyeksi menggunakan metode time series
Tahun X Y X.Y X2
2003 -6 205 -1230 36
2004 -5 215 -1075 25
2006 -4 212 -848 16
2007 -3 220 -660 9
2008 -2 230 -460 4
2009 -1 240 -240 1
2011 0 250 0 0
2012 1 260 260 1
2013 2 278 556 4
2014 3 281 843 9
2015 4 295 1180 16
2016 5 300 1500 25
2017 6 310 1860 36
 0 3296 1686 182

Persamaan umum analisis time series :


Yt = b0 + b1X
Dimana:

b0 =
∑Y =
3296
= 253,358
n 13

b1 =
∑ XY =
1686
= 9,264
∑ X2 182
Maka diperoleh persamaan:
Yt = 253,358 + 9,264 X

Proyeksi jumlah produksi pada tahun 2018 (X=7) adalah:


Yt = 253,358 + 9,264 (7) = 318,385 (dibulatkan 319)
Jadi produksi pada tahun 2018 diproyeksikan sebesar 319.000 unit.

Anda mungkin juga menyukai