Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM II

HUKUM KIRCHHOFF

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika


Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T.

Asisten Praktikum:
Muhammad Arif Syarifudin
Muhammad Bagus Arifin

Oleh :
Dwitha Fajri Ramadhani 160533611410
S1 PTI OFF B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
September 2016
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang Hukum Kirchhoff
2. Mahasiswa dapat menerapkan Hukum Kirchhoff pada rangkaian resistor seri
3. Mahasiswa dapat menerapkan Hukum Kirchhoff pada rangkaian resistor paralel

1.2 Pendahuluan
Dua hukum dasar rangkaian yang digunakan untuk menganalisis rangkaian-
rangkaian listrik adalah Hukum Kirchhoff I dan Hukum Kirchhoff II. Oleh karena itu,
mahasiswa perlu memahami tentang Hukum Kirchhoff, menerapkan Hukum Kirchhoff
pada rangkaian seri maupun rangkaian paralel.

1.3 Dasar Teori


1.3.1 Hukum Kirchhoff
Gustav Robert Kirchhoff (lahir di Königsberg, Prusia, 12 Maret 1824 –
meninggal di Berlin, Jerman, 17 Oktober 1887 pada umur 63 tahun) dia adalah seorang
fisikawan Jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian
listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda
yang dipanaskan. Dia menciptakan istilah radiasi “benda hitam” pada tahun 1862. Gustav
robert pernah menggambarkan komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar. Kirchhoff
merupakan ilmu fisika yang berfungsi untuk mengukur rangkaian arus dan tegangan
listrik. Bedasarkan hukum kirchhoff dibagi menjadi dua pertama hukum kirchhoff 1 dan
hukum kirchhoff 2.

1.3.2 Hukum Kirchhoff I


Hukum Kirchhoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan
bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini
berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada
suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu.

∑Imasuk = ∑Ikeluar

2
Simulator : Livewire

ITotal – (IR1 + IR2 + IR3 ) = 0


ITotal = IR1 + IR2 + IR3
V sumber
Dimana : IRn = IRn = Arus yang mengalir pada beban R n
Rn
V sumber
Sehingga : IR1 =
R1 IR1 = Arus yang mengalir pada beban R 1

V sumber
IR2 = R2 IR2 = Arus yang mengalir pada beban
V sumber
IR3 = R3 R2

IR3 = Arus yang mengalir pada beban R3


Tegangan yang jatuh pada masing masing beban sama dengan tegangan sumber.

VSumber = VR1 = VR2 = VR3


Misalnya :
Jadi :

∑Imasuk = ∑Ikeluar
I1 + I2 = I3 + I4

1.3.3 Hukum Kirchhoff II


Hukum Kirchhoff II adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu
rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah sumber tegangan dan
tegangan jatuh dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.

∑E + ∑V = 0
Simulator : Livewire

VSumber – (VR1 + VR2 + VR3 ) = 0


VSumber = VR1 + VR2 + VR3
Dimana : VRn = I . Rn VRn = Tegangan jatuh pada beban Rn
Sehingga : VR1 = I . R1 VR1 = Tegangan jatuh pada beban R1
VR2 = I . R2 VR2 = Tegangan jatuh pada beban R2
VR3 = I . R3 VR3 = Tegangan jatuh pada beban R3
Arus yang mengalir pada masing masing beban sama dengan arus pada rangkaian.

I = IR1 = IR2 = IR3


V sumber
Dimana : I =
R total

1.4 Data dan Analisis (Foto)


1.4.1 Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan tentang Hukum Kirchhoff Tegangan dan Hukum Kirchhoff Arus
Hukum Kirchhoff Arus
Penjumlahan secara aljabar dari arus pada setiap persambungan adalah sama dengan
nol.

∑I = 0
I1 – I2 + I 3 + I 4 – I5 = 0
I1 + I 3 + I 4 = I 2 – I5
Hukum Kirchhoff Tegangan
Pada setiap jaringan/rangkaian tertutup, penjumlahan secara aljabar
electromotiveforce (emf/batere) sama dengan penjumlahan secara aljabar pembagi
tegangan yang ada pada jaringan/rangkaian.

∑E = ∑IR
Contoh :

ABEFA : E1 = I1 R1 + (I1 + I2) R3


CBEDC : E2 = I2 R2 + (I1 + I2) R3
ABCDEFA : E1 – E2 = I1 R1 – I2 R2

2. Hitung besar arus yang mengalir pada masing-masing beban rangkaian


dibawah ini

Simulator : Livewire
Diketahui :
R1 = 100 KΩ
R2 = 330 KΩ
R3 = 220 KΩ
R4 = 10 KΩ
R5 = 47 KΩ
VTotal = 15 V

Ditanyakan : Besar arus masing-masing beban


Jawab :
𝐕 15v
IR1 = =

= 0,00015 A
= 0,15 mA
= 150 µA

𝐕 15v
IR2 = =
𝐑𝟐 330000Ω

= 0,0000454 A
= 45,4 µA
Simulator : Livewire
𝐕 15v
IR3 = =
𝐑𝟑 220000Ω

= 0,0000682 A
= 68,2 µA

𝐕 15v
IR4 = =
𝐑𝟒 10000Ω

= 0,0015 A
= 1,5 mA
= 1500 µA

𝐕 15v
IR5 = =
𝐑𝟓 47000Ω

= 0,000319 A
= 0,319 mA
= 319 µA
Praktikum menghitung arus masing-masing beban rangkaian dengan menentukan
sendiri nilai resistornya
a. Alat dan Komponen yang digunakan :
1. Catu Daya : 1 Buah
2. Multimeter Analog : 1 Buah
3. Resistor : 5 Buah
4. Project Board : 1 Buah
5. Kawat Penghubung : Beberapa Utas

b. Langkah Percobaan :
1. Merangkai Resistor pada Project Board seperti gambar berikut :

2. Mengatur Catu daya sebesar 10 V dan dibuktikan


3. Kemudian Kalibrasi

4. Pasang kawat penghubung diujung kaki resistor kanan dan kiri

5. Kemudian menghitung Arus masing-masing Resistor, dengan memutus rangkaian


(Open Circuit) dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah
terputus tersebut.

R1 = Coklat, Hitam, Jingga, Emas


= 10x103 ±5%
= 10000Ω

R2 = Coklat, Hitam, Merah, Emas


= 10x102 ±5%
= 1000Ω
R3 = Coklat, Merah, Merah, Emas
= 12x102 ±5%
= 1200Ω

R4 = Kuning, Ungu, Merah, Emas


= 47x102 ±5%
= 4700Ω

R5 = Kuning, Ungu, Merah, Emas


= 47x102 ±5%
= 4700Ω

IR1 = 1,5 mA
Jarum menunjukkan nilai 15, namun karena yang
dipakai adalah skala 25m jadi skala yang dilihat dari
jangkauan 0-250 dibagi dengan 10 maka hasilnya
adalah 1,5mA

IR2 = 2,5 mA
Jarum menunjukkan nilai 25, namun karena yang
dipakai adalah skala 25m jadi skala yang dilihat dari
jangkauan 0-250 dibagi dengan 10 maka hasilnya
adalah 2,5mA
IR3 = 2 mA
Jarum menunjukkan nilai 20, namun karena yang
dipakai adalah skala 25m jadi skala yang dilihat dari
jangkauan 0-250 dibagi dengan 10 maka hasilnya
adalah 2 mA

IR4 = 4 mA
Jarum menunjukkan nilai 40, namun karena yang
dipakai adalah skala 25m jadi skala yang dilihat dari
jangkauan 0-250 dibagi dengan 10 maka hasilnya
adalah 4 Ma

IR5 = 4 mA
Jarum menunjukkan nilai 40, namun karena yang
dipakai adalah skala 25m jadi skala yang dilihat dari
jangkauan 0-250 dibagi dengan 10 maka hasilnya
adalah 4 mA
A. Percobaan Hukum Kirchhoff pada rangkaian seri
a. Alat dan Komponen yang digunakan :
1. Catu Daya : 1 Buah
2. Multimeter Analog : 1 Buah
3. Resistor : 3 Buah
4. Project Board : 1 Buah
5. Kawat Penghubung : Beberapa Utas

b. Langkah Percobaan :
1. Merangkai Resistor dan menghubungkan kawat penghubung pada Project Board
seperti gambar berikut :

2. Mengatur Catu daya sebesar 10 V dan dibuktikan


3. Kemudian Kalibrasi

4. Kemudian menghitung Resistor Total, Tegangan masing-masing, Tegangan Total,


Arus (Untuk Arus dengan memutus rangkaian (Open Circuit) dan kemudian
menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut.)

Mengukur Besar Resistansi


Teori
R1 = Coklat, Hitam, Jingga, Emas Rtotal = R1 + R2 + R3
= 10x103 ±5% = 10000Ω = 10000+1000+1200
= 12200Ω
R2 = Coklat, Hitam, Merah, Emas
= 10x102 ±5% = 1000Ω

R3 = Coklat, Merah, Merah, Emas


= 12x102 ±5% = 1200Ω
Praktik

Rtotal = 1200Ω
Karena mengukur hambatan dilihat dari 0 kanan.
Sehingga ketika jarum menunjukkan 120 dan skala
yang digunakan x100 maka hambatan tersebut bernilai
120x100 = 1200 Ω
Mengukur Besar Tegangan dengan besar tegangan 10Vdc
Teori
Rtotal = R1 + R2 + R3 VR1 = Itotal . R1
= (10 + 1 + 1,2) KΩ = 0,82mA . 10KΩ
= 12,2 KΩ = 0,00082 A . 10000 Ω
= 8,2 V
Vtotal = 10 V VR2 = Itotal . R2
= 0,82mA . 1KΩ
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
Itotal = = 0,00082 A . 1000 Ω
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
= 0,82 V
10v
= 12200Ω VR3 = Itotal . R3
= 0,00082 A = 0,82mA . 1,2KΩ
= 0,82 mA = 0,00082 A . 1200 Ω
= 0,984 V
Simulasi

Simulator : Liveware
Praktik

VR1 = 8,2V

Karena yang dipakai adalah skala 10V jadi skala yang


dilihat dari jangkauan 0-10V

VR2 = 0,8V

Karena yang dipakai adalah skala 10V jadi skala yang


dilihat dari jangkauan 0-10V

VR3 = 1V

Karena yang dipakai adalah skala 10V jadi skala yang


dilihat dari jangkauan 0-10V
VTotal = 10V

Karena yang dipakai adalah skala 50V jadi skala yang


dilihat dari jangkauan 0-50V

ITotal = 0,8 mA

Jarum menunjukkan nilai 8, namun karena yang


dipakai adalah skala 25m jadi skala yang dilihat dari
jangkauan 0-250 dibagi dengan 10 maka hasilnya
adalah 0,8 mA

Data Praktikum Rangkaian Seri


No. RTotal VR1 VR2 VR3 VS I VS - (VR1 + VR2 + VR3)
1 1200 Ω 8,2 V 0,8 V 1V 10 V 0,8 mA 10 – (8,2+0,8+1) = 0
B. Percobaan Hukum Kirchhoff pada rangkaian paralel
a. Alat dan Komponen yang digunakan :
1. Catu Daya : 1 Buah
2. Multimeter Analog : 1 Buah
3. Resistor : 3 Buah
4. Project Board : 1 Buah
5. Kawat Penghubung : Beberapa Utas

b. Langkah Percobaan :
1. Merangkai Resistor dan menghubungkan kawat penghubung pada Project Board
seperti gambar berikut :

2. Mengatur Catu daya sebesar 10 V dan dibuktikan


3. Kemudian Kalibrasi

4. Kemudian menghitung Resistor Pengganti, Tegangan, Arus masing-masing Resistor,


Arus Total (Untuk Arus dengan memutus rangkaian (Open Circuit) dan kemudian
menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut.)

Mengukur Besar Resistansi


Teori

𝟏 𝟏 𝟏
R1 = Coklat, Hitam, Jingga, Emas Rtotal = + +
𝐑𝟏 𝐑𝟐 𝐑𝟑
= 10x103 ±5% = 10000Ω
1 1 1
= 10000 + 1000 + 1200
12 120 100
R2 = Coklat, Merah, Merah, Emas = 120000 + 120000 + 120000
= 12x102 ±5% = 1200Ω 232 120000
= 120000 = 232

= 517,24Ω
R3 = Coklat, Hitam, Merah, Emas
= 10x102 ±5% = 1000Ω
Praktik

RPengganti = 500Ω
Karena mengukur hambatan dilihat dari 0 kanan,
menunjukkan 5 dan skala yang digunakan x100 maka
hambatan tersebut bernilai 5x100 = 500 Ω
Mengukur Besar Arus dengan besar tegangan 10Vdc
Teori
𝟏 𝟏 𝟏 𝐕 10v
Rpengganti = + + IR1 = =
𝐑𝟏 𝐑𝟐 𝐑𝟑 𝐑𝟏 10000Ω

1 1 1 = 0,001 A
= 10000 + 1000 + 1200
= 1 mA
12 120 100 𝐕 10v
= + 120000
120000 + 120000 IR2 = =
𝐑𝟐 1000Ω
232 120000
= 120000 = 232 = 0,01 A
= 517,24Ω = 10 mA
𝐕 10v
IR3 = =
𝐑𝟑 1200Ω
Vtotal = V1 = V2 = V3 = 10 V
= 0,0083 A
= 8,33 mA
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
Itotal = 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
10v
= 517,24Ω
= 0,01933 A
= 19,33 mA
Simulasi

Simulator : Liveware
Praktik

IR1 = 1 mA
Jarum menunjukkan nilai 1, skala yang dipakai adalah
0,25A, jika dijadikan mA maka dikali 1000 jadi skala
tersebut 250 mA sehingga hasil arusnya 1 mA

IR2 = 10 mA
Jarum menunjukkan nilai 10, skala yang dipakai
adalah 0,25A, jika dijadikan mA maka dikali 1000 jadi
skala tersebut 250 mA sehingga hasil arusnya 10 mA
IR3 = 8,4 mA
Menggunakan multimeter digital, sehingga hasil arus
adalah 8,4 mA

VTotal = 10V

Karena yang dipakai adalah skala 50V jadi skala yang


dilihat dari jangkauan 0-50V.

Data Praktikum Rangkaian Paralel


No. RPengganti IR1 IR2 IR3 ITotal V ITotal - (IR1 + IR2 + IR3)
1 500Ω 1 mA 10 mA 8,4 mA 19,4 mA 10 V 19,4 – (1+10+8,4)
1.5 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuktikan bahwa :
- Hukum tegangan kirchhoff yaitu tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian
tertutup sama dengan penjumlahan tegangan jatuh
- Hukum arus kirchhoff yaitu penjumlahan arus yang masuk satu simpul sama dengan
penjumlahan arus yang meninggalkan simpul tersebut
- Resistor dalam kondisi baik karena dari hasil pengukuran dengan menggunakan
multimeter dan berdasar pembacaan kode warna memiliki selisih yang tidak jauh
(sesuai dengan toleransinya).
- Sebelum melakukan pengukuran tegangan, hambatan, maupun arus dengan
multimeter harus dilakukan kalibrasi (meng-nol kan) karena jika tidak di kalibrasi
maka nilai nya akan berbeda.
- Cara pengukuran Tegangan menggunakan paralel (rangkaian tertutup) sedangkan
mengukur Arus menggunakan serial (rangkaian terbuka) apabila rangkaian tidak
terbuka akan merusak alat ukurnya.
- Hukum kirchhoff pada rangkaian seri diperoleh resistansi totalnya 12000, dan
tegangan masing-masing yang diperoleh 8,2 V, 0,8 V, dan 1 V.
- Hukum kirchhoff pada rangkaian paralel diperoleh resistansi penggantinya 500, dan
arus masng-masing yang diperoleh 1 mA, 10 mA, 8,4 mA.
- Jika dibandingkan antara nilai dari perhitungan teori, simulasi dan pengukuran sudah
mendekati kesamaan.

1.6 Daftar Pustaka


Ariningsih ,2010 Hukum Kirchoff, http://maribelajarfisika.blogspot.co.id/2010/04/hukum-
kirchoff.html

, Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff, http://teknikelektronika.com/pengertian-


bunyi-hukum-kirchhoff-1-2/

Diana, Fiska ,2015 HUKUM I KIRCHHOFF DAN RANGKAIAN PADA RESISTOR ,


http://fiskadiana.blogspot.co.id/2015/05/hukum-i-kirchhoff-dan-rangkaian-pada.html

, 2012 Hukum Kirchhoff, http://elektronika-dasar.web.id/hukum-kirchhoff

Anda mungkin juga menyukai