Rencana A: Strategi pemburuan yang merekrut dan mem-PHK karyawan sebagaimana diperlukan untuk memenuhi prediksi
KUARTAL PREDIKSI (KOTAK) BIAYA PRODU KSI ($) BIAYA TAMBAHAN DALAM MENAIKKAN PRODUKSI (BIAYA PEREKRUTAN KARYAWAN ($) BIAYA TAMBAHAN DLM MENURUNKAN PRODUKSI (BIAYA PHK) ($) TOTAL ($)
Sebelumnya 1 2 3 4 jumlah
1 2 3 4
Jadi biaya untuk rencana B adalah : Biaya produksi dengan waktu regular = $30 x 7200 = $216000 Biaya penyimpanan persediaan = $40 x 1800 = $ 72000 Jumlah $288000 C. Rencana C : strategi bertingkat yang menghasilkan 1.200 kotak per kuartal dan memenuhi permintaan yang diprediksi dengan persediaan dan subkontrak.
KUARTAL PREDI KSI PRODUKSI SENDIRI PADA TINGKAT 1200 PER KUARTAL UNIT PRODUKSI YANG DISUBKONTRAKKAN DI PERUSAHAAN LAIN PERSEDIA AN KUARTAL PERSEDIA AN AKHIR
1 2 3 4 Total
Jadi biaya untuk rencana C adalah sebagai berikut : Biaya produksi pada waktu regular = 4800 x $30 = $144000 Subkontrak = 900 x $60 = $ 54000 Biaya penyimpanan persediaan = 400 x $40 = $ 16000 Jumlah $214000
D. Strategi yang menghasilkan biaya yang rendah yaitu strategi C dengan biaya sebesar $214000 E. Rencana yang akan saya terapkan adalah rencana B, karena rencana B perusahaan memproduksi sendiri tanpa mensubkontrakkan Pekerjaan tersebut, karna kalau memakai subkontrak belum tentu perusahaan tersebut bisa memproduksi barang sesuai dengan kualitas produk yang kita miliki, dan perusahaan yang mengolah produk kita tersebut bisa meniru produk yang sesuai dengan produk kita.
C 40 72 325 jmlh 72 131 Utilisasi = 72/131 = 54,96 Jumlah job rata-rata dalam sistem 131/72 = 1,82 pekerjaan. Keterlambatan rata-rata 22/5 = 4,4 hari
22 22
Hasil dari keempat Aturan diatas dapat dirangkum dalam table berikut: Aturan Urutan Aliran utilisasi Jumlah Keterlambatan pekerjaan waktu pekerjaan rata-rata rata-rata FCFS A,B,C,D,E 237 30,38% 3,29 13,4 EDD B,A,D,E,C 173 41,62% 2,40 4,4 SPT E,D,A,B,C 131 54,96% 1,82 4,4 LPT C,B,A,D,E 301 23,92% 4,18 21,6 Keputusan yang terbaik adalah SPT karena dilihat dari aliran waktu, jumlah Pekerjaan ratarata yang paling minimalisasi waktu tersebut, dan dilihat dari utilisasinya SPT yang paling tinggi, serta keterlambatan bisa diminimalisasi juga.
8 20 210 Utilisasi = 20/47 = 42,55 Jumlah job rata-rata dalam sistem 47/20 = 2,35 pekerjaan. Keterlambatan rata-rata 29/4 = 7,25 hari
15
Utilisasi = 20/59 = 33,90 Jumlah job rata-rata dalam sistem 59/20 = 2,95 pekerjaan. Keterlambatan rata-rata 40/4 = 10 hari
JOB A
B C D
C A B
Rasio Kritis JOB WAKTU PROSES ALIRAN BATAS (JANGKA WAKTU) WAKTU WAKTU D 8 8 210 C 3 11 208 A 6 17 212 B 3 20 209 jmlh 20 56 Utilisasi = 20/56 = 35,71 Jumlah job rata-rata dalam sistem 56/20 = 2,8 pekerjaan. Keterlambatan rata-rata 37/4 = 9,25 hari Hasil dari kelima aturan tersebut dirangkum dalam table berikut : Aturan Urutan Aliran utilisasi Jumlah pekerjaan waktu pekerjaan rata-rata FCFS A,B,C,D 47 42,55% 2,35 SPT B,C,A,D 41 48,78% 2,05 LPT D,A,B,C 59 33,90% 2,95 EDD C,B,D,A 43 46,51% 2,15 Rasio D,C,A,B 56 35,71% 2,8 Kritis
KETERLAMBATAN 3 8 10 16 37
Dari kelima Aturan diatas dapat disimpulkan bahwa Aturan yang terbaik yaitu pada Aturan SPT dimana dapat meminimalisasi aliran waktu, utilisasi yang paling tinggi, dapat meminimalisasi jumlah Pekerjaan rata-rata dan memiliki keterlambatan yang paling kecil. Yang memiliki keterlambatan yang paling kecil adalah Aturan SPT yaitu dengan keterlambatan rata-rata 5,57 Jawaban Soal 15.13 (Nomor 5)
Utilisasi = 145/380 = 37,66 Jumlah job rata-rata dalam sistem 385/145 = 2,65 hari Keterlambatan rata-rata 53/5 = 10,6 hari
A. Hasil dari kegiatan Aturan ini dirangkum dalam table berikut. ATURAN URUTAN ALIRAN UTILISASI JUMLAH KETERLAMBATAN JOB WAKTU PEKERJAAN RATA-RATA RATA-RATA EDD SPT CPT 385 375 495 37,66% 38,67% 29,39% 2,67 2,59 3,41 10,6 12,8 44,6
E. Aturan yang paling efektif digunakan adalah SPT karena unggul dalam 3 hal yaitu mengenai Utilitas, aliran job, & jumlah job rata-rata.