Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes merupakan alat yang
direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau pengetahuan. Sehingga, dalam
melakukan tes dibutuhkan perencanaan tes, pengembangan tes, prosedur penulisan ataupun
penyusunan butir-butir soal.

Untuk merencanakan, mengembangkan maupun menuliskan butir-butir tes tersebut


diperlukan adanya langkah-langkah ataupun prosedur yang diikuti secara sistematis sehingga
dapat diperoleh tes yang lebih efektif. Dalam merencanakan tes, hal yang lebih dahulu dilakukan
ialah menentukan dan merumuskan tujuan tes. Kemudian, dalam pengembangan tes melibatkan
kegiatan identifikasi hasil belajar, deskripsi materi, pengembangan spesifikasi, penulisan butir
dan kunci jawaban, pengumpulan data uji coba, pengujian kualitas butir dan perangkat, serta
komplikasi.

B. Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mengetahui tentang perencanaan tes, pengembangan tes, penulisan soal dan
penyusunan non-tes.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Tes

Tes merupakan alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau
pengetahuan. Dalam merencanakan tes diperlukan adanya langkah-langkah yang harus diikuti
secara sistematis sehingga dapat diperoleh tes yang lebih efektif. Adapun perencanaan tes yang
dilakukan ialah sebagai berikut:
• Menentukan atau merumuskan tujuan tes.
• Mengidentifikasi hasil-hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur dengan tes itu.
• Menentukan atau menandai hasil-hasil belajar yang spesifik
• Merinci mata pelajaran atau bahan pelajaran yang akan diukur dengan tes itu.
• Menyiapkan tabel spesifikasi (semacam blueprint).
• Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes.[2]
B. Pengembangan Tes

Prosedur pengembangan tes melibatkan kegiatan identifikasi hasil belajar, deskripsi materi,
pengembangan spesifikasi, penulisan butir dan kunci jawaban, pengumpulan data uji coba,
pengujian kualitas butir dan perangkat, serta komplikasi. Secara lebih lengkap prosedur tersebut
akan diuraikan sebagai berikut:

1) Identifikasi hasil belajar


2) Deskripsi materi
3) Pengembangan spesifikasi
4) Menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban
5) Mengumpulkan data uji coba hasil belajar
6) Uji kualitas tes
7) Kompilasi tes

C. Penulisan Soal

Menurut Sumadi Surybrata, secara umum kemampuan khusus yang harus dimiliki bagi penulis soal
adalah:
• Penguasaan pengetahuan yang diteskan
• Kesadaran akan tata nilai yang mendasari pendidikan
• Pemahaman akan karakteristik individu yang dites
• Kemampuan membahas gagasan
• Penguasaan akan teknik penulisan soal, dan
• Kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis soal

Dalam penulisan butir-butir soal, baik dalam bentuk tes objektif maupun tes essai (uraian), terdapat
syarat-syarat penyusunannya. Syarat penyusunan tes objektif terdiri dua bagian yaitu:
1. Syarat-syarat umum
2. Syarat-syarat khusus

D. Penyusunan Non-Tes

Evaluasi non-tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes. Teknik penilaian ini
umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap
sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan,
baik secara individu maupun secara kelompok.

Penilaian non-test adalahh penilaian pengamatan perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan apa
yang telah diperbuat atau yang telah dikerjakan oleh peserta didik dibandingkan dengan apa yang
dikethui atau dipahaminya.

Berikut ini jenis-jenis instrumen non-tes :


1. Observasi
2. Wawancara
3. Angket
4. Skala sikap
5. Studi kasus
6. Sosiometri

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes merupakan alat yang
direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau pengetahuan.
Adapun perencanaan tes yang dilakukan ialah menentukan atau merumuskan tujuan tes,
mengidentifikasi hasil-hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur dengan tes itu,
menentukan atau menandai hasil-hasil belajar yang spesifi, merinci mata pelajaran atau bahan
pelajaran yang akan diukur dengan tes itu, menyiapkan tabel spesifikasi (semacam blueprint),
menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes.
Prosedur pengembangan tes meliputi identifikasi hasil belajar, deskripsi materi,
pengembangan spesifikasi, menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban, mengumpulkan data
uji coba hasil belajar, uji kualitas tes dan kompilasi tes
Menurut Sumadi Surybrata, secara umum kemampuan khusus yang harus dimiliki bagi
penulis soal adalah Penguasaan pengetahuan yang diteskan, kesadaran akan tata nilai yang
mendasari pendidikan, pemahaman akan karakteristik individu yang dites, kemampuan
membahas gagasan, penguasaan akan teknik penulisan soal, dan kesadaran akan kekuatan dan
kelemahan dalam menulis soal.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Wildansyah. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Medan: FIP Unimed

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rasyid, Harun. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima

http://kumpulan-makalah-7.blogspot.com/2014/04/prosedur-perencanaan-tes.html\

http://fuzinoviyanti.wordpress.com/2014/04/29/teknik-penyusunan-instrumen-penilaian-non-tes/

[1] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal:118

Anda mungkin juga menyukai