Anda di halaman 1dari 4

Nama : Faisal Bagus Ardani

NIM : 1401422175

Presensi : 23

Rombel : D

Evaluasi Pembelajaran

Resume Kelompok 5

KONSEP DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMENT PENGETAHUAN

A. Pengertian Instrument Penilaian


Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk melakukan penilaian atau
evaluasi, instrumen penilaian dapat berupa tes maupun non tes dan observasinya dapat
dilakukan dengan cara observasi sistematis dan non-sistematis.Untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien instrumen harus baik sebagai alat ukur Berdasarkan lampiran
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian, instrumen penilaian
harus memenuhi persyaratan:
1. Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai
2. Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
3. Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.Dalam pendidikan terdapat bermacammacam instrumen
atau alat evaluasi yang dapat dipergunakan untuk menilai proses dan hasil pendidikan
yang telah dilakukan
B. Konsep Pengembangan Instrument Pengetahuan
Menurut Yusuf (2015:201) dalam mengembangkan dan mempersiapkan butir soal,
terlebuh dahulu perlu disiapkan format yang meliputi unsur-unsur seperti:
1. Aspek yang diukur atau jenjang kemampuan,
2. Mata ujian,
3. Jenis soal,
4. Kunci soal,
5. Ruang lingkup/pokok bahasan,
6. Subpokok bahasan,
7. Penulisan atau penyusunan soal,
8. Penelaah,
9. Daya pembeda,
10. Derajat kesukaran,
11. Rumusan tanggapan, dan
12. Penilaian/keputusan
C. Prosedur Pengembangan Instrument Pengetahuan
Langkah-langkah dalam perencanaan instrumen penilaian meliputi:
(a) Penetapan tujuan penilaian
Penilaian pengetahuan memiliki tujuan untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai
ketuntasan belajar (mastery learning), selain itu juga untuk mengidentifikasi kelemahan
dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic).
(b) Analisis kurikulum
Dalam analisis kurikulum yaitu menentukan kompetensi dan materi yang akan diujikan,
kemudian melakukan analisis CP, TP dan ATP.
(c) Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk
penilaiannya (tes tertulis: bentuk pilihan ganda, uraian; dan tes praktik)
Hal ini meliputi alokasi waktu, materi yang akan diujikan, bentuk soal, dan kepada siapa
soal akan diujikan.
(d) Penyusunan kisi-kisi penilaian
Membuat kisi-kisi soal dari TP yang sudah ada sebelumnya, menentukan indicator soal,
dan level soal (level kognitif atau psikomotorik)
(e) Menulis butir soal dan memvalidasi butir soar secara kualitatif
Menulis soal pada kisi-kisi penilaian.
(f) Merakit soal menjadi perangkat penilaian
Menyusun soal menjadi sebuah perangkat penilaian.
(g) Menyusun pedoman skor
Membuat kunci jawaban dan skoring penilaian.
(h) Melakukan uji coba butir soal
Melakukan uji coba penilaian untuk tujuan analisis.
(i) Analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba
Melakukan analisis butir soal dengan rubrik penilaian dan analisis menggunakan excel
terkair skor, uji valditas, uji reliabilitas dan tingkat kesukaran.
(j) Perbaikan soal berdasarkan hasil analisis
Dalam mengembangkan instrument pengetahuan ini ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan dikuasai oleh guru, diantaranya:
1. Mengenal jenis perilaku yang dapat diukur
2. Penentuan perilaku yang akan diukur
3. Penentuan dan penyebaran soal
4. Penyusunan Kisi-kisi
5. Perumusan Indikator soal
6. Penyusunan butir soal tes tertulis
D. Penyusunan Instrument Tes Pengetahuan
Penyusunan instrument tes menurut Winarno (2014) mempunyai tujuan antara
lain untuk:
1. Menentukan status peserta didik seperti pencapaian dan kemajuan hasil belajar
sehingga menjadi parameter mengembangkan kemampuan ke tingkat yang lebih tinggi
bagi peserta didik.
2. Mengklasifikasikan peserta didik yang sama berdasarkan ciri-ciri tertentu.
3. Menyeleksi peserta yang mempunyai keunggulan atau karena hal lain seperti kuota
yang terbatas.
4. Menelusuri kekuatan dan kelemahan individu sehingga program yang tepat dapat
dikembangkan.
5. Memberi motivasi kepada peserta didik untuk bekerja lebih giat di dalam dan luar
kelas.
6. Mempertahankan individu mupun kelompok dengan program yang terstandar.
7. Menilai efektivitas guru dalam mengajar, dengan sesuai isi kurikulum dan
menggunakan metode mengajar tertentu
8. Memberi kesan dan pengalaman pendidikan bagi guru dan peserta didik melalui
pengambilan dan penyusunan instrumen tes.
9. Mencari data yang diperlukan sebagai pelaksana penilaian di sekolah.
10. Membedakan atau membandingkan program lokal dengan standar tertentu yang
telah diterima.
Macam-macam tes yang biasanya digunakan sebagai alat pengumpulan data
pada ranah pengetahuan yaitu:

1. Tes jawaban pendek

2. Tes esai
3. Tes lisan

4. Tes pilihan ganda

Penyusunan tes pengetahuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Validitas

Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah
mengukur dan apa yang seharusnya diukur. Terdapat dua validitas, yaitu validitas
empiris yaitu perlunya menentukan validitas terhadap suatu tes untuk mengetahui
kualitas tes, dan validitas logis yaitu menentukan berfungsi atau tidaknya suatu soal
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang dalam hal ini adalah kriteria materi,
konstruksi, dan bahasa.

2. Realibilitas

Pengukuran adalah proses memperoleh skor perorangan sehingga aspek yang diukur
benar-benar menggambarkan kemampuan peserta tes. Reliabilitas atau keajegan suatu
skor adalah hal yang sangat penting untuk menentukan apakah tes telah menyajikan
pengukuran yang baik.

3. Objektivitas

Tes yang baik yaitu tes yang terdapat validitas dan reliabilitas. Suatu tes dianggap
obyektif jika tidak tergantung pada individu yang mengukurnya, sehingga jika beberapa
orang melakukan pengukuran, hasil yang mereka peroleh akan relatif serupa.

4. Tingkat kesukaran

Tingkat kesulitan soal ditentukan oleh kedalaman soal, tingkat kompleksitas, atau
faktor-faktor lain yang terkait dengan kemampuan yang diukur oleh soal tersebut.

5. Daya beda

Salah satu tujuan analisis kuantitatif terhadap soal yaitu untuk menilai apakah suatu
soal mampu membedakan antara kelompok peserta tes berdasarkan aspek yang diukur,
sesuai dengan perbedaan yang ada di antara kelompok tersebut. Daya beda adalah
perbedaan dalam tingkat kesulitan soal.

Anda mungkin juga menyukai