Disusun Oleh :
Kelompok 8
Anggota kelompok :
a. Memberikan angka yang tepat sebagai gambaran terhadap hasil belajar yang telah
dicapai peserta;
b. Laporan kemajuan peserta didik,
c. Menempatkan murid dalam situasi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimilikinya,
d. Mengetahui latar belakang (psikologis, fisik, dan lingkungan) peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam
pemecahan kesulitan belajar yang dihadapinya, dan
e. Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
pembelajaran serta perbaikan bagi murid.
Terdapat empat tingkatan dalam tes kemampuan menyimak yaitu tingkat ingatan, tingkat
pemahaman, tingkat penerapan, dan tingkat analisis. Tes keterampilan menyimak adalah tes
bahasa yang sasaran pokoknya adalah tingkat penguasaan keterampilan memahami wacana
yang didengar.
Jika yang disimak berita, berarti penilaiannya ditekankan kepada segi bahasa dan segi
isinya. Segi bahasa mencakup aspek pelafalan, tekanan/intonasi, pilihan kata, struktur kalimat
atau kata, ragam bahasa, dan kekomunikatifnya. Segi isi berita mencakup kejelasan isi,
kelengkapan isi, kebenaran isi, pentingnya atau urgensinya isi, dan yang paling penting
pemahaman isi berita tersebut.
Evaluasi pembelajaran menyimak adalah proses penilaian untuk mengukur sejauh mana
siswa telah memahami dan mampu mengaplikasikan keterampilan menyimak dalam
mendengarkan dan memahami informasi yang disampaikan melalui berbagai sumber, seperti
pidato, percakapan, atau rekaman audio.
Jenis-Jenis Jenis Evaluasi Menyimak
1. Evaluasi formatif: Evaluasi formatif dilakukan selama proses belajar dan mengajar
berlangsung.
2. Evaluasi sumatif: Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk
mengevaluasi hasil belajar siswa secara keseluruhan.
3. Evaluasi diri: Evaluasi diri dilakukan oleh siswa secara mandiri dengan tujuan untuk
mengevaluasi kemampuan menyimaknya sendiri.
4. Evaluasi sejawat: Evaluasi sejawat dilakukan oleh sesama siswa atau peserta didik
dalam kelompok belajar dengan tujuan untuk memberikan umpan balik dan membantu
siswa dalam mengembangkan kemampuan menyimaknya.
5. Evaluasi oleh guru: Evaluasi oleh guru dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk
mengevaluasi kemampuan menyimak siswa secara individu atau kelompok.
Tahapan Evaluasi Menyimak
Tahapan evaluasi menyimak dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut:
1. Persiapan: Persiapan dilakukan untuk menentukan tujuan evaluasi, metode evaluasi,
serta instrumen evaluasi yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan: Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen evaluasi
yang telah disiapkan.
3. Pengolahan data: Setelah pelaksanaan evaluasi, data yang diperoleh perlu diolah
dengan menggunakan teknik pengolahan data yang sesuai.
4. Analisis data: Analisis data dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan menyimak
siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Umpan balik: Umpan balik dapat dilakukan secara individual maupun kelompok
dengan tujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan
menyimaknya.
6. Tindak lanjut: Tindak lanjut dilakukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan menyimaknya. Tindak lanjut dapat berupa pembelajaran tambahan,
pengayaan materi, atau penyediaan sumber belajar yang lebih variatif dan mendalam.
Instrumen Pembelajaran Menyimak
Ada beberapa contoh instrumen keterampilan menyimak yang dapat digunakan, di antaranya
adalah:
1. Tes Menyimak
2. Tugas Menyimak
3. Latihan Mendengarkan
4. Diskusi Kelompok
5. Presentasi
6. Simulasi
3. Bercerita
5. Berpidato
6. Bermain peran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan
suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak
ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Prinsip evaluasi pembelajaran berbicara adalah kepastian dan kejelasan, Teknik evaluasi,
komprehensif kesadaran adanya kesalahan pengukuran, evaluasi adalah alat bukan tujuan
Teknik evaluasi ;
1. Teknik nontes
teknik nontes dapat digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa ,baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
a. Kuesioner dan wawancara
b. Observasi dan pengamatan
2. Teknik tes
Tes merupakan alat yang tepat untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan,
termasuk keterampilan berbicara.
3. Teknik berbicara berdasarkan gambar
a. Wawancara
b. Bercerita
c. Diskusi
d. Ujaran terstruktur
Perencanaan dan pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara
Perencanaan evaluasi meliputi empat kegiatan, yaitu merumuskan tujuan, menetapkan aspek
yang dinilai, menetapkan metode, dan menyiapkan alat-alat.
b. Menceritakan kembali
c. Tes meringkas
d. Tes subjektif
e. Tes objektif:
1. Taksonomi Bloom:
a. Tes membaca tingkat ingatan : pembaca dituntut menyebutkan kembali fakta, definisi,
atau konsep yang terkandung dalam wacana
b. Tes membaca tingkat pemahaman : pembaca dituntut tuntuk dapat memahami wacana
yang dibacanya, memahami isi bacaan, mencari hubungan antar hal, hubungan sebab -
akibat, perbedaan dan persamaan antar hal dalam wacana.
c. Tes membaca tingkat penerapan : menuntut pembaca untuk dapat menerapkan
pemahamannya pada situasi atau hal lain yang berkaitan.
d. Tes membaca tingkat analisis : menuntut pembaca untuk menganalisis informasi yang
terdapat dalam wacana, mengenali, mengidentifikasi, serta membedakan pesan dengan
informasi.
e. Tes membaca tingkat sintesis : menuntut pembaca untuk menghubungkan dan
menggeneralisasikan antarhal, konsep, masalah, atau pendapat yang terdapat dalam
wacana
f. Tes membaca tingkat evaluasi: Tes membaca tingkat evaluasi menuntut pembaca untuk
dapat memberikan penilaian terhadap wacana yang dibacanya, baik dari segi isi atau
permasalahan yang dikemukakan maupun dari segi bahasa serta cara penuturannya.
2. Taksonomi Barret P
a. Pemahaman literal, yakni kemampuan mengenal sesuatu atau fakta atau mengingat
kembali sesuatu atau fakta.
b. Penataan kembali (reorganisation), yakni kemampuan menganalisis, mensintesis,
menata ide - ide dan informasi yang diungkapkan secara eksplit dalam bacaan
c. Pemahaman inferensial, yakni kemampuan untuk menggunakan ide atau informasi
yang secara eksplisit tertuang dalam bacaan berserta dengan intuisi dan pengalaman
pribadi yang dimilikinya sebagai dasar untuk memecahkan persoalan;
d. Pemahaman evaluatif, yakni kemampuan untuk memastikan dan menilai kulalitas,
ketelitian, kebergunaan atau kebermanfaatan ide yang terdapat dalam wacana;
e. Apresiasi, yakni kemampuan untuk menerapkan kepekaan emosional dan estetika yang
dimilikinya dalam mersepon bentuk, gaya, struktur, serta teknik pemaparan ide dalam
bacaan.
K6_Evaluasi Pembelajaran Membaca
Evaluasi pembelajaran membaca adalah suatu kegiatan untuk memperoleh informasi
tentang hasil pembelajaran membaca, kemudian mengolah dan menafsirkannya dengan tolok
ukur tertentu. Dapat diuraikan bahwa dalam mengevaluasi pembelajaran membaca permulaan
harus mencakup 1) ketepatan menyuarakan tulisan, 2) kewajaran lafal, 3) kewajaran
intonasi, 4) kelancaran, 5) kejelasan suara, dan 6) pemahaman makna kata.
Evaluasi perkembangan membaca siswa adalah tindakan menghimpun informasi
tentang kemajuan belajar siswa dalam membaca, menganalisis informasi tersebut, memaknai
hasil analisis, dan menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran
membaca.
Evaluasi kemajuan membaca siswa dibagi menjadi dua jenis,
1. Evaluasi proses dalam pembelajaran membaca awal adalah evaluasi pengajaran
membaca yang fokus pada proses pembelajaran siswa dalam membaca. Evaluasi ini
dilakukan secara non formal selama proses pembelajaran membaca berlangsung.
2. Evaluasi produk adalah evaluasi pembelajaran membaca yang menekankan pada
hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar membaca. Evaluasi ini dilaksanakan pada
saat-saat tertentu secara formal untuk melihat kemampuan membaca siswa.
Secara teknis, hal-hal berikut harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan penilaian:
a. Penilaian aspek kognitif dilakukan setelah siswa mempelajari satu keterampilan dasar
yang harus dicapai, pada akhir semester, dan pada tingkat satuan pendidikan.
b. Penilaian terhadap aspekafektif yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik di
dalam maupun di luar kelas.
c. Penilaian aspek psikomotorik dievaluasi selama proses pembelajaran
a. Isu karangan
b. Bentuk karangan,
c. Gramatika,
d. Ejaan
Selain unsur yang sudah dijelaskan biasanya di sekolah dasar ditambah satu unsur yang
umum, yaitu kerapian tulisan. Hal ini penting karena siswa sering menulis dengan keadaan
kurang bersih, sering dihapus atau keretas tidak beresih
Menulis adalah sebuah proses dalam menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan
yang disampaikan penulis dapat dipahami oleh pembaca. Evaluasi menulis merupakan suatu
evaluasi yang mengukur keterampilan siswa dalam mengungkapkan gagasan, menentukan
teknik penyajiannya (dalam mengarang), dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar di dalam bahasa tulisan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pembelajar dalam
menyampaikan ide, perasaan, dan pikirannya, serta menggunakan perangkat bahasa target
secara tertulis.
a. Menguji kesesuaian antara subjek dan bentuk kata kerja dalam kalimat.
b. Menguji kesejajaran bentuk kata dalam kalimat.
c. Menguji pemakaian/penggunaan kata ganti, kata sifat, kata tambahan, gaya bahasa,
ejaan dan tanda baca.
d. Menguji kemampuan menyusun isi karangan atau menyusun ulang kalimat/paragraf
yang diacak tempatnya.
e. Menuliskan, meliputi:
1. Nama diri berdasarkan hasil penyusunan nama diri dengan menggunakan kartu
huruf yang telah dilakukan.
2. Kata, kalimat, paragraf atau wacana yang didektekan.
3. Pesan, perasaan, atau keinginan.
4. Cerita berdasarkan gambar berseri.
5. Daftar kegiatan sehari-hari dengan menggunakan tebel sederhana.
6. Kata-kata berdasarkan urutan alfabet untuk membuat kamus.
7. Cerita atau dongeng.
8. Pengalaman dalam bahasa puisi.
9. Poster yang berisikan imbauan untuk menjaga kelestarian lingkungan, iklan,
pengumuman, slogan, atau imbauan.
10. Ucapan selamat.
11. Melengkapi cerita pada bagian awal, tengah, atau akhir yang dihilangkan.
12. Membuat/menyusun meliputi:
a. Laporan: pengamatan, hasil kunjungan, wawancara.
b. Paragraf yang diacak/kalimat-kalimat yang diacak menjadi paragraf.
c. Kerangka karangan.
d. Buku harian, jadwal pelaksanaan kegiatan.
e. Naskah pidato, sambutan tertulis.
f. Menulis surat; surat dinas, surat pribadi, surat permohonan izin.
g. Karya tulis.
Perkembangan keterampilan menulis yang baik dan benar pada siswa sangat
dipengaruhi oleh evaluasi mereka terhadap instruksi menulis awal mereka. Guru perlu menilai
penulisan siswa. Menulis dengan tanda baca adalah salah satunya.