Anda di halaman 1dari 21

MEMAHAMI DAN MENETAPKAN KONSEP PERENCANAAN

PENYUSUNAN EVALUASI HASIL BELAJAR

Nama kelompok:
Felix januarius
Yodi rianto
paulinus
Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran

Menurut William H. Newman dalam bukunya Administrative Active


Techniques of Organization and Management, bahwa perencanaan
adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Evaluasi adalah suatu
proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau
data, berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu
keputusan.
Sedangkan evaluasi pembelajaran menurut Norman E. Gronlound
adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa.
Sehingga pengertian perencanaan evaluasi pembelajaran adalah
rangkaian-rangkaian putusan yang diambil untuk menentukan sejauh
mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa atau
perencanaan evaluasi adalah menguraikan strategi mengenai cara
mendapatkan dan menganalisis data yang akan membantu
meningkatkan efektivitas dari suatu evaluasi program pendidikan.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi
Pembelajaran

Analisis kebutuhan
Menentukan tujuan penilaian
Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar
Menyusun kisi-kisi
Mengembangkan Draf Instrumen
Uji coba dan analisis soal
Revisi dan merakit soal
Analisis kebutuhan

• Analisis kebutuhan adalah suatu proses yang dilakukan


oleh seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
menentukan skala prioritas pemecahannya.
• Analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari sistem
pembelajaran secara keseluruhan, yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.
• Langkah-langkah yang dilakukan adalah
mengindentifikasi dan mengklarifikasi masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, analisa data
dan kesimpulan.
Menentukan tujuan penelitian

• Tujuan penilaian harus dirumuskan secara jelas dan tegas


karena menjadi dasar untuk menentukan arah, ruang
lingkup materi, jenis atau model, dan karakter alat
penilaian. Ada empat kemungkinan tujuan penilaian,
yaitu untuk memperbaiki kinerja atau proses
pembelajaran (formatif), untuk menentukan keberhasilan
peserta didik (sumatif), untuk mengidentifikasi kesulitan
belajar peserta didik dalam proses pembelajaran
(diagnostik), atau untuk menempatkan posisi peserta
didik sesuai dengan kemampuannya (penempatan)
Mengidentifikasi kompetensi hasil belajar

• Pengidentifkasian kompetensi dilakukan oleh


guru berdasarkan kompetensi yang ada dalam
kurikulum yang berlaku. Mulai dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar
hingga indikator.
Menyusun kisi-kisi

• Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian


relevan dengan materi pelajaran yang sudah disampaikan
oleh guru kepada peserta didik.Kisi-kisi adalah format
pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item
untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan
jenjang kemampuan tertentu. Fungsinya sebagai pedoman
untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat
tes.
Mengembangkan draft instrumen

• Draf instrumen penilaian dapat berupa bentuk tes maupun


nontes. bentuk tes mengharuskan guru membuat soal.
Penulisan soal adalah penjabaran indikator menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai
dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas
dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik
bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas
butir soal akan menentukan kualitas tes secara
keseluruhan. Bentuk nontes, contohnya dapat berupa
angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Uji coba dan analisis soal

• Uji coba dan analisis soal bertujuan untuk mengetahui


soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan
dibuang sama sekali, serta soal mana yang baik untuk
dipergunakan selanjutnya. Soal yang baik adalah soal
yang sudah mengalami uji coba dan revisi yang
didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Analisis
empiris dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan setiap soal yang digunakan. Informasi empiris
pada umumnya menyangkut segala hal yang dapat
memengaruhi validitas soal meliputi aspek-aspek
keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, bentuk jawaban,
daya pembeda soal, dan pengaruh kultur.
Revisi dan merakit soal

• Soal yang sudah diuji coba dan dianalisis, kemudian


direvisi sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal
dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang
masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau direvisi
total, baik menyangkut pokok soal (stem) maupun
alternatif jawaban (option), untuk kemudian dilakukan
perakitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu
dengan memperhatikan validitas skor tes, seperti nomor
urut soal, pengelompokkan bentuk soal, dan penataan
soal.
Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi

Menetukan Tujuan Evaluasi


Merumuskan masalah evaluasi
Menentukan Jenis Data yang Akan Dikumpulkan
Menentukan sampel
Menentukan Model Evaluasi
Menentukan alat evaluasi
Merencanakan Personal Evaluasi
Merencanakan anggaran
Merencanakan jadwal kegiatan
Menentukan tujuan evaluasi

• Memahami tujuan evaluasi adalah salah satu wawasan


paling penting yang harus dimiliki seorang evaluator.
Apapun bentuk dan pendekatan evaluasi, penentuan
tujuan evaluasi akan selalu berkenaan dengan apa yang
diharapkan dari pelaksanaan suatu evaluasi, yaitu output
(misalnya; produk pembelajaran, dokumentasi
siswa/guru, dsb.) dan outcome (misalnya;
efektivitas/efisiensi pembelajaran siswa, perubahan sikap
siswa, perubahan kinerja dan sikap guru, perubahan
kelembagaan, posisi di dunia pendidikan dan dunia kerja,
Merumuskan masalah evaluasi

• Masalah evaluasi bisa dilihat dari fenomena yang terjadi.


Dengan mengacu pada contoh sebelumnya, yaitu masalah
kurikulum, dapat dilihat bahwa masalah yang terjadi
adalah rendahnya mutu pembelajaran siswa atau bahwa
hasil pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Dengan demikian, di sini
diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan mutu
pembelajaran siswa dalam kaitannya dengan
menganalisis kelemahan atau kekurangan dari kurikulum
yang sekarang digunakan.
Menentukan Jenis Data yang Akan Dikumpulkan

• Pada tahap ini evaluator mengidentifikasi data/informasi


sesuai dengan kebutuhan dan variabel yang akan
dievaluasi. Jenis data secara umum adalah data kuantitatif
dan data kualitatif. Di sini evaluator memilih dan/atau
mengembangkan metode pengumpulan data (instrumen),
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang tepat
(dari siapa, oleh siapa) dan cara mengumpulkannya,
organisasi hasil informasi evaluasi, serta analisis dan
interpretasi hasil informasi evaluasi.
Menentukan sampel

• Sampel digunakan bila kita akan mengevaluasi sebagian


dari populasi yang menjadi subjek atau objek evaluasi,
dengan memperhatikan sifatnya yang homogenitas dan
heterogenitas. Evaluator juga menentukan teknik
pengambilan sampel (sampling) yang cocok diambil.
Menentukan model evaluasi

• Penentuan modal evaluasi sangat berkaitan dengan


berbagai pendekatan evaluasi. Evaluator hendaknya
memahami berbagai pendekatan dalam evaluasi,
kekuatan dan kelemahan setiap pendekatan.
Menentukan alat evaluasi

• Alat evaluasi yang umumnya dipakai oleh evaluator


antara lain adalah tes, pengukuran sikap, survey dan
kuesioner survey, wawancara, pengamatan, on-site
evaluation, teknik Delphi, analisis kebutuhan, analisis
konten, sampling, eksperimental, quasi-experimental, dan
sebagainya. Penentuan alat evaluasi hendaknya sesuai
dengan tujuan dan pertanyaan evaluasi yang
dikemukakan sebelumnya.
Merencanakan Personal Evaluasi

• Yang dimaksud personal evaluasi di sini adalah seluruh


sumberdaya manusia yang tersedia dan terlibat untuk
pelaksanaan evaluasi. Termasuk di sini antara lain adalah
evaluator atau team evaluator, klien yang meminta
evaluasi, danevaluand (objek evaluasi). Dalam posisi kita
sebagai evaluator, kita bisa meminta bantuan dari
evaluator eksternal yang memiliki keahlian tertentu
dalam bidangnya.
Merencanakan anggaran

• Anggaran dan pembiayaan kadang bisa menjadi kendala


untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi. Dana yang
tidak sesuai dengan perencanaan anggaran bisa
menghambat jalannya program. Di lain pihak,
perencanaan anggaran yang tidak realistis juga akan
berdampak buruk dalam pelaksanaan evaluasi. Sebagai
contoh, dalam hal ini kita harus bisa menyesuaikan
perencanaan anggaran dengan dana yang tersedia,
misalnya dana yang disediakan oleh sponsor atau dana
yang tersedia dalam anggaran rutin.
Merencanakan Jadwal Kegiatan

• Suatu perencanaan akan lebih mudah dipahami dan lebih


mudah dilaksanakan bila kita memiliki suatu jadwal
kegiatan, yang terdiri dari jenis-jenis kegiatan yang akan
dilakukan dan waktu yang tersedia. Dengan jadwal, kita
dapat menentukan apa yang harus kita lakukan hari ini,
misalnya. Kita harus tetap menjaga agar aktivitas dan
waktu kita tidak keluar dari jadwal yang telah ditetapkan,
sebab jika hal tersebut terjadi, maka kegiatan lainnya
akan terpengaruh juga.
kesimpulan

• Perencanaan evaluasi pembelajaran adalah rangkaian-


rangkaian putusan yang diambil untuk menentukan
sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh
siswa. hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan evaluasi menurut buku Zainal Arifin yang
berjudul Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan
Prosedur.:Analisis Kebutuhan, Menentukan Tujuan
Penilaian, Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil
Belajar,menyusun kisi-kisi, Mengembangkan Draf
Instrumen,uji coba dan analisis soal,revisi dan merakit
soal

Anda mungkin juga menyukai