Anda di halaman 1dari 8

CONTOH MAKALAH DAN CONTOH SURAT

Kumpulan Contoh Surat Resmi, Dan Beberapa Contoh makalah seputar Pelajaran Sekolah.

HOME TECHNOLOGY BUSSINESS LIFESTYLE DROPDOWN

HOME / CONTOH SURAT / MAKALAH / TEKNIK DAN INSTRUMEN NON TES MAKALAH LENGKAP

Teknik dan instrumen non tes makalah lengkap


 2:56 AM  Contoh Surat  Makalah

Oleh Nur Azizah


Rabu, 11 Januari 2017

Bagikan : Tweet

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik tes merupakan suatu kenyataan bahwa manusia dalam
hidupnya berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Tidak ada dua individu yang sama persis sma, baik dari segi fisik
maupun psikisnya.
Adanya perbedaan individual itu sudah barang tentu akan turut
serta menentukan berhasil atau tidaknya individu-individu tersebut
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, baik beupa tugas atau
kewajiban bekerja maupun tugas atau kewajiban belajar, sehingga
dengan demikian akan berakibat pula adanya perbedaan prestasi
kerja maupun prestasi belajarnya.
Teknik non tes dan instrumen nontes dapat dipergunakan jika
ingin mengetahui kulitas proses dan produk dari suatu pekerjaan
serta hal-hal yang berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap,
minat, bakat, dan motivasi. Setiap dimensi dan aspek yang diukur
memerlukan alat atau instrumen yang berbeda. Pada prinsipnya,
setiap melakukan evaluasi pembelajaran, dapat menggunkan teknik
tes dan nontes. Keterampilan dapat diukur dengan menggunakan tes
Lainnya Buat Blog
perbuatan. Adapun perubahan sikap dan pertumbuhan anak dalam
psikologi hanya dapat diukur dengan teknik non tes. Dengan kata
lain, banyak aspek pembelajaran termasuk jenis hasil belajar yang
hanya dapat diukur denganteknik non tes. Jika evaluator hnaya
menggunakan teknik tes saja, tentu data yang dikumpulkan menjadi
kurang lengkap dan tidak bermakna, bahkan dapat merugikan pihak-
pihak tertentu. Justru teknik non tes igunakan sebagai kritikan
sebagai suatu kritikan terhadap kelemahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Teknik dan Instrumen Non Tes?
2. Apa saja macam-macam dari Non Tes?
3. Apa saja kelebihan dan kekuranga Angket dan Dokumentasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Teknik dan Instrumen Non
Tes
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam dari Non Tes
3. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Angket dan
Dokumentasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik dan Instrumen Non Tes
Teknis Tes adalah suatu teknis dalam evaluasi yang digunakan
untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan alat tes.
Adapun yang dimaksud dengan tes adalah suatu cara untuk
mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian
tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak,
sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi
anak tersebut, yang dapat dibandingakan dengan nilai yang dicapai
anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.[1]
Teknik non tes adalah alat penilaian yang dilakukan tanpa
melalui tes. Tes ini di gunakan untuk menilai karakteristik lain dari
murid, misalnya komitmen ibadah murid.[2] Teknik non tes
merupakan cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan
tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan
secara sistematis.
Alat ukur non tes ini sangat berguna, terutama pada evaluasi
hasil pembelajaran yang berkaitan erat dengan kualitas pribadi, dan
keterampilan yang hanya tepat dievaluasi melalui penampilan
sebagai efek penguasaan domain keterampilan. Alat ukur non tes ini
juga tepat untuk menilai, bukan saja yang berkaitan erat dengan
proses belajar menganjar, tetapi juga banyak dipakai dalam kegiatan
diluar kelas, seperti penelitian atau bentuk proyek lain yang
dilakukan dalam kaitannya dengan manajeman lembaga pendidikan.
[3]
B. Macam-Macam Non Tes
1. Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti tentang laporan pribadinya.[4] Angket
sebagai alat pengumpul data mempunyai ciri khas yang
membedakan dengan alat pengumpul data lainnya. Ciri khas itu
terletak pada pengumpulan data melalui daftar pertanyaan
tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan
informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang.
[5]
Angket merupakan salah satu instrumen yang sering
digunakan dalam kegiatan pengukuran dan penelitian
pendidikan. Angket tersebut umunya digunakan untuk
mengungkapkan opini atau sikap anak terhadap suatu
permasalahan. Namun tidaklah mudah mengonstruk butur
angket (berupa peranyaan) sehingga mampu mengukur
konstruk yang diinginkan.[6] Untuk itu, bagian yang akan
menguraikan teknik penelusuran butir pernyataan angket untuk
mengungkapkan sikap anak adalah sebagai berikut:
1. Konsep sikap
Menurut klausmeler (1985), ada tiga model belajar dalam
rangka pembentukan sikap yaitu: mengamati dan meniru,
menerima penguatan dan menerima informasi verbal.
Ketiga model ini sesuai dengan kepentingan penerapan
dalam dunia pendidikan. Pembelajaran model pertama
berlangsung melalui pengamatan dan peniruan.[7]
2. Pernyataan sikap
Skala sikap berupa kumpulan-kumpulan pernyataan-
pernyataan sikap yang ditulis, dan dianalisis sedemikian
rupa sehingga respons sesesorang terhadap pernyataan
tersebut dapat diberi angka (skor) dan kemudian dapat
diinterpretaikan. Keberfungsian sikap tergantug pada
kelayakan pernyataan-pernyataan sikap dalam skala itu
sendiri. Pernyataan sikap (attitide ststements) adalah
rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai
objek sikap yang hendak diungkap.[8]
3. Perancangan skala sikap
Dalam setiap perencanaan skala psikologis, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan
pengukuran da batasannya. Artinya, ciri-ciri psikologis
berupa aspek kepribadian yang hendak diungkap harus
diidentifikasi dengan jelas terlebih dahulu, dibatasi oleh
konstruk atau konsepsi teoritiknya, selanjutnya
didefinisikan secra operasional dalam bentuk indikator-
indikator perilaku agar dapat diukur.[9]
4. Kaidah penulisan pernyataan sikap
Untuk menulis pernyataan sikap, penulis butir dapat
memanfaatkan berbgai sumber bacaan dan
referensi,gagasan-gagasan, informasi, hasil pengamatan,
dan kreatifitasnya sendirisepanjang tidak menyimpang
dari spesifikasi yang telah dibuat. Sejalan denga itu,
untuk menulis pernyataan sikap yang bermutu, penyusun
harus menuruti suatu kaidah atau pedoman penulisan
pernyataan agar ciri-ciri penyataan mempunyai
kemampuaan membedakan antara kelompok responden
yang setuju denga kelompok responden yang tidak setuju
terhadap objek sikap.[10]
Angket terdiri atas beberapa bentuk, yaitu:
1. Bentuk angket berstruktur, yaitu angket yang
menyediakan beberapa kemungkinan jawaban. Bentuk
angket berstruktur terdidri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang setiap
pertanyaannya sudah tersedia berbagai alternatif
jawaban.
b. Bentuk jawaban tertutup, tetapi pada jawaban terakhir
diberikan secara terbuka. Artinya, untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab
secara terbuka.
c. Bentuk jawaban bergambar, yaitu angjet yang
memberikan jawaban dalam bentuk gambar.
2. Bentuk angket tak berstruktur yaitu bentuk angket yang
memberikan jawaban secara terbuka. Peserta didik secara
bebas menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dapat
memberikan pemahamannya yang lebih mendalam
tentang situasi, tetapi kurang dapat dinilai secara objektif.
[11]
Untuk menyusun angket, dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi
2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban
yang diinginkan, berstruktur atau tak berstruktur.
3. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab
pertanyaan, sehingga memudahkan peserta didik untuk
menjawab
4. Jika angket sudah tersusun dengan baik, perlu
dilaksanakan uji coba dilapangan sehingga dapat
diketahui kelemahannya
5. Angket yang sudah diujicobakan dan terdapat
kelemahan perlu direvisi
6. Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya jumlah
peserta didik.[12]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dan
menyebarkan angket, yaitu:
1) Petunjuk harus jelas, singkat dan lengkap sesuai dengan
masalah dan tujuan
2) Pertanyaan harus dirumuskan secara jelas dan singkat
dengan bahasa yang sederhana.
3) Hingga memiliki satu tafsiran
4) Pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab
sehingga membuat responden berpikir yang lebih berat
5) Menhindari kata-kata yang sugetif (menggiring
responden untuk maksud tertentu)
6) Gunakan kata-kata yang netral dan item-item kuesioner
harus dirumuskan dengan tepat.[13]
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti
yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus
dari karangan/ tulisan, wasiat, buku.
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau
keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (teknik
nontes)juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara
melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen-
dokumen, misalnya dokumen yang memuat informasi
mengenai riwayat hidup(auto biografi), seperti kapan dan
dimana peserta didik dilahirkan, agama yang dianut,
kedududkan anak dilembaga keluarga (anak kandung,
angkat,tiri, yatim, yatim piatu, apakah ia pernah mendapat
kejuaraan sebagai siswa yang berprestasi di sekolahnya. dll)
Berbagai informasi, baik yang mengenai peserta didik,
orang tua dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada
saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap
bgi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap
peserta didiknya. Informasi seperti telah dikemukakan contoh
diatas, dapat direkam melalui dokumen yang berbentuk
formulir atau blanko isian, yang harus diisi pada saat peserta
didik untuk pertama kali diterima sebagai siswa di sekolah
yang bersangkutan.[14]
C. Kelebihan Dan Kelemahan Dari Angket Dan Dokumentasi
1. Kelebihan dan kekurangan angket
Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat
data atau informasi, pendapat dan paham dalam hubungan
kausal. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara,
kecuali dalam implementasinya. Angket dilaksanakan secara
tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan.
Kelebihan-kelebihan angket sebagai berikut:
1) Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa harus
dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai,
waktu reltif lama, sehingga objektivitas dapat terjamin.
2) Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena
itemnya homogen.
3) Dapat digunakan data dari jumlah responden yang besar
yang di jadikan sampel.
Kelemahan-kelemahan angket sebagai berikut:
1) Ada kemungkinan angket diisi oleh orang lain.
2) Hanya diperuntukkan bagi yang dapat melihat saja
3) Responden hanya dapat menjawab berdasarkan jawaban
yang ada.[15]
2. Kelebihan Dan Kekurangan Dokumentasi
Metode dokumentasi sebagai metode pengumpulan data yang
mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1) Metode ini dapat memberikan gambaran berbagai informasi
tentang siswa pada waktu yang sudah lampau (direkam atau
didokumentasikan).
2) Berbagai informasi tentang siswa tersebut merupakan bahan
kajian yang dapat menghubungkan keadaan siswa dengan
masa lainya, apakah keadaan sekarang disebabkan oleh hal
yang sudah lalu atau tidak.
3) Metode ini dapat merekam berbagai jenis data tentang siswa:
identitas siswa, identitas orang tua, keadaan dan latar belakang
keluarga, lingkungan sosial, data psikis, prestasi belajar, data
pendidikan dan data kesehatan jasmani, dan sebagainya.
Selain memiliki kelebihan, metode dokumentasi juga mempunyai
kelemahan – kelemahan, yaitu:
1) Pencatatan dalam dokumen perlu disikapi dengan kritis,
apakah pencatatan yang dilakukan terhadap siswa valid atau
tidak valid.
2) Jika ada pencatatan yang tidak lengkap karena sesuatu hal,
disengaja atau tidak disengaja, penggunaan dokumen dapat
menyesatkan dalam memahami siswa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknis Tes adalah suatu teknis dalam evaluasi yang digunakan
untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan alat tes.
Teknik non tes merupakan cara penilaian hasil belajar peserta
didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan
melakukan pengamatan secara sistematis.
Macam-Macam Non Tes sebagai berikut:
1. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti tentang laporan pribadinya
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti
yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus
dari karangan/ tulisan, wasiat, buku.
Kelebihan dari angket yaitu Responden dapat menjawab
dengan bebas tanpa harus dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti
atau penilai, waktu reltif lama, sehingga objektivitas dapat terjamin.
Sedangkan Kelemahan-kelemahan angket yaitu Ada kemungkinan
angket diisi oleh orang lain.
Metode dokumentasi sebagai metode pengumpulan data yang
mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: Metode ini dapat memberikan
gambaran berbagai informasi tentang siswa pada waktu yang sudah
lampau (direkam atau didokumentasikan). Selain memiliki kelebihan,
metode dokumentasi juga mempunyai kelemahan – kelemahan,
yaitu: Pencatatan dalam dokumen perlu disikapi dengan kritis,
apakah pencatatan yang dilakukan terhadap siswa valid atau tidak
valid.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2013.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : Kencana, 2013.
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2010.
Sudijono, Anas Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rajagarafindo
Persada,2006.
Sukardi, evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Suprananti, Kuesairi, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
[1] Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2010). Hlm:55
[2] Ibid. Hlm: 61
[3] Sukardi, evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2011). Hlm: 169-170
[4] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta :
Kencana, 2013). Hlm: 194
[5] Mulyadi, Evaluasi Pendidikan. Hlm: 66
[6] Kuesairi Suprananti, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012 ). Hlm: 187
[7] Ibid. Hlm: 188
[8] Ibid. Hlm: 193
[9] Ibid. Hlm: 194
[10] Ibid. Hlm: 199
[11] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2013). Hlm:167
[12] Ibid. Hlm: 166-167
[13] Mulyadi, Evaluasi Pendidikan. Hlm:66
[14] Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagarafindo
Persada,2006). Hlm: 90-91
[15] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Hlm: 166

Tag : Makalah-mahasiswa

SHARE TO: GOOGLE+ FACEBOOK TWITTER

Related Articles :

Pandangan hukum islam terhadap perceraian


Oleh Nur Azizah Kamis, 12 Januari 2017 Bagikan : Tweet BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hu ...

Mafqud dan Khunsta Makalah Lengkap


Oleh Nur Azizah Senin, 30 Januari 2017 Bagikan : Tweet BAB I
PENDAHULUAN A. ...

Pelayanan dalam perpustakaan makalah lengkap


Oleh Nur Azizah Selasa, 17 Januari 2017 Bagikan : Tweet BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang P ...

Contoh Surat Proposal Bantuan 2017


...

Sistem danbudaya pendidikan pesantren Makalah Lengkap


Oleh Nur Azizah Jumat, 06 Januari 2017 Bagikan : Tweet BAB I
PENDAHULUAN 1.1 &nbs ...

0 comments:

Post a Comment
To leave a comment, click the button below to sign in with
Google.

SIGN IN WITH GOOGLE

Newer Post Home Older Post

© Contoh Makalah dan Contoh Surat. All Right Reserved. Template by templatoid

Anda mungkin juga menyukai