Anda di halaman 1dari 17

Assalamualaikum

Konsep dasar Diagnosis Kesulitan


Belajar

Kelompok 11
Ai Herliyaniwati
Elsa Elsiana R
Siti Nurjanah
Taufik W
A.Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis adalah suatu analisis terhadap kelainan atau
salah penyesuaian dari pola gejala-gejalanya. Jadi diagnosis
merupakan proses pemeriksaan terhadap hal-hal yang
dipandang tidak beres atau bermasalah.
Kesulitan belajar adalah keadaan di mana anak didik
atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya
(Ahmadi, Abu. Supriyono, Widodo.2004:77)
Diagnostik kesulitan belajar adalah suatu upaya untuk
memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang
kesulitan-kesuliatn belajar dengan menghimpun dan
mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan
subyektif mungkin sehingga memungkinkan untuk
mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari
alternative kemungkinan pemecahannya.
Macam-macam kesulitan belajar
1. Dilihat dari jenis kesulitan belajar:
Ada yang berat,
Ada yang sedang
2. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari:
Ada sebagian bidang studi dan,
Ada yang keseluruhan bidang studi
3. Dilihat dari sifat kesulitannya:
Ada sifat yang permanen atau menetap
Ada yang sifatnya sementara
4. Dilihat dari segi faktor penyebabnya:
Ada karena faktor intelegensi, dan
Ada yang faktor non-intelegensi
B.Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Faktor penyeba kesulitan belajar dapat
digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu :
1.Faktor Intern ( faktor dari dalam manusia itu
sendiri) yang meliputi :
a.Faktor fisiologi
b.Faktor Psikologi
2.Faktor Ekstern ( Dari luar manusia), meliputi :
a.Faktor non-sosial
b.Faktor sosial
Menurut Smith dalam kamus pendidikannya
menambahkan faktor metode mengajar dan belajar,
masalah sosisal dan emosional, intelek dan mental
1. Faktor Intern
a. Sebab bersifat fisik :Karena sakit, Karena kurang
sehat, Karena cacat tubuh
b. Sebab Kesulitan belajar karena rohani: Intelegensi,
Bakat dan Minat , motivasi, dan Faktor kesehatan
mental.
2. Faktor Keluarga/ Rumah
Orang Tua :Cara mendidik anak, Hubungan
Orang Tua dan anak, Bimbingan dari Orang
Tua.
Keadaan Ekonomi keluarga : Ekonomi yang
kurang/ miskin, dan Ekonomi yang kaya/
berlebihan
3. Faktor sekolah : Guru, Alat, Gedung, dan
Kurikulum
C. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar
1. Kesulitan Belajar Praakademik
a. Gangguan Motorik dan Persepsi
Gangguan perkembangan motorik disebut
dispraksia, mencakup gangguan pada motorik kasar,
penghayatan tubuh, dan motorik halus. Ada
beberapa jenis dispraksia, antara lain ;
1). Dispraksia ideomotoris
2) Dispraksia ideosional
3) Dispraksia konstruksional
b. Kesulitan Belajar Kognitif
Pengertian kognitif mencakup berbagai aspek struktur
intelektual yang digunakan untuk mengetahui sesuatu.
Kognitif merupakan fungsi mental yang mencaku persepsi,
pikiran, simbolisasi, penalaran, dan pemecahan masalah.
c. Gangguan Perkembangan Bahasa  (Disfasia)
Disfasia adalah ketidakmampuan anak menggunakan
simbol linguistik dalam berkomunikasi secara verbal
d. Kesulitan dalam Penyelesaian Perilaku Sosial
Ada anak yang perilakunya tidak dapat diterima oleh
lingkungan sosialnya, baik oleh sesama anak, guru, maupun
orang tau. Ia ditolak oleh lingkungan sosialnya karna sering
mengganggu, tidak sopan, tidak tahu aturan, atau berbagai
perilaku lainnya
2. Kesulitan Belajar Akademik
klasifikasi  kesulitan belajar akademik tidak dikaitkan
dengan semua mata pelajaran atau bidang studi tersebut.
Berbagai literatur yang mengkaji kesulitan belajar hanya
menyebutkan tiga jenis kesulitan belajar
akademik  sebagai berikut :
a. Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia)
Kesulitan belajar membaca sering disebut
disleksia. Kesulitan belajar membaca yang berat
dinamakan aleksia.
Ada dua jenis pelajaran membaca, yaitu membaca
permulaan atau membaca lisan  dan membaca
pemahaman.
b. Kesulitan Belajar Menulis  (Disgrafia)
Kesulitan belajar menulis disebut jaga disgrafia.
Kesulitan belajar menulis yang berat disebut agrafia. Ada
tiga jenis pelajaran menulis, yaitu menulis permulaan,
mengeja atau dekte, dan menulis ekspresif.
c. Kesulitan Belajar Berhitung (Diskalkulia)
   Kesulitan belajar berhitung disebut jugadiskalkulia.
Kesulitan belajar berhitung yang berat disebut akalkulia.
Ada tiga elemenbelajar berhitung yang harus dikuasai
oleh anak. Ketiga elemen tersebut adalah  konsep,
komputasi,dan pemecahan masalah.
D. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar
Mengatasi kesulitan belajar, tidak dapat
dipisahkan dari faktor-faktor kesulitan belajar
sebagaimana mestinya. Secara garis besar langkah-
langkah yang diperlukan atau di tempuh untuk
mengataasi kesulitan belajar dapat dilakukan melalui
6 tahap:
1. Pengumpulan data
Menurut Sam Isbani dan R. Isabani dalam
pengumpulan data dapat dipergunakan berbagai
metode, diantaranya : Obsevasi, Kunjungan rumah,
Case Study, Case history, daftar pribadi, meneliti
pekerjaan anak, tugas kelompok, melakukan tes).
2. Pengolahan data
Pengoalahan data, langkah-langkah yang harus
ditempuh anatara lain:
1. Identifikasi kasus
2. Memabandingkan antar kasus
3. Membandingkan dengan hasil test,
4. Menarik kesimpulan .
 3. Diagnosis
Diagnosis dapat berupa hal-hal:
1. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar.
2. Keputusan mengenai fkator-faktor yang menjadi sumber
penyebab.
3.Keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan
belajar.
4. Prognosis
Prognosis artinya ramalan. Didalam tahap ini di tetapkan
mengenai bentuk ‘treatment’ atau perlakuan sebagai
follow up diagnosis. Dalam hal ini berupa : bentuk
treatment, bahan materi, metode, alat dan waktu yang
tepat untuk diperlukan.
5. Treatment
Pemberian bantuan kepada anak yang mengalami
kesulitan belajar sesuuai dengan program yang telah
disusun pada tahap prognosis. Bentuk treatment ini
dapat melalui
1.bimbingan belajar kelompok
2. belajar individual
3.pengajaran remidial dalam beberapa bidang studi
tertent
4.bimbingan masalah individu
5. bimbingan orangtua dan pengentasan kasus
6. Evaluasi
Proses evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah treatment yang diberikantelah berhasil dengan
baik, artinya ada kemajuan atau bahkan gagal sama
sekali.
Wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai