Anda di halaman 1dari 13

“ ASAL USUL GELAR KEBANGSAWAN

SUKU BUGIS ”

Nur Amaliah Amir 19.1200.043


SEjarah Gelar Andi dalam Suku Bugis

Nama Andi biasanya juga ditulis Andy  karena ada


kemiripan dalam pengucapannya seperti Andy Lau,
Andy Warhol dan ada ratusan nama yg
menggunakan awalan nama mereka dengan kata
Andy seleb Andy. Tetapi, dalam Adat Bugis nama Andi
(bukan akhiran huruf Y) adalah gelar yang digunakan
para bangsawan Bugis. Sebutan “Andi” adalah
sebutan alur kebangsawanan yang diwariskan hasil
genetis (keturunan) Lapatau, pasca Bugis merdeka
dari orang Gowa (Kampung Masyarakat Makassar).
Dalam versi yang hampir sama, gelar “Andi” pertama kali
digunakan oleh Raja Bone ke-30 dan ke-32 La Mappanyukki, beliau
adalah Putra Raja Gowa dan Putri Raja Bone. Gelar itu disematkan
didepan nama beliau pada Tahun 1930 atas Pengaruh Belanda. Gelar Andi
tersebut bertujuan untuk menandai Bangsawan-bangsawan yang berada
dipihak Belanda, dan ketika melihat berbagai keuntungan dan kemudahan
yang diperoleh bagi Bangsawan yang memakai gelar “Andi” didepan
namanya, akhirnya setahun kemudian secara serentak seluruh Raja-Raja
yang berada di Sulawesi Selatan menggunakan Gelar tersebut didepan
namanya masing-masing.
Nama-nama Gelar Bangsawan Bugis

Ada beberapa sebutan atau gelar yang biasa dilekatkan pada


para kaum bangsawan antara lain: Gelar Puang, Gelar
Datu'/Datuk, Gelar Karaeng, Gelar Tetta, Petta, (etta), Gelar Opu
dan Bau, Gelar Daeng, dan Gelar Andi. Dalam masyarakat bugis
konjo Makassar sering kita dengar beberapa panggilan diatas,
sebagai bentuk penghormatan bagi bagi para kaum bangsawan
bugis, konjo makassar. Namun gelar itu tak semuanyadipakai
untuk semua orang atau secaraumum melainkan hanya untuk
orang tertentu saja atau dengan kata lain hanya yang
berketurunan bangsawan yang me-nyandang sebagai raja serta
turunannya.
Asal usul gelar Gelar Puang, Gelar Datu'/Datuk, Gelar Karaeng, Gelar Tetta, Petta,
(etta), Gelar Opu dan Bau, Gelar Daeng, dan Gelar Andi.

- Puang
Gelar puang ini lahir dari masyarakat bugis dengan konjo yang
merupakan bentuk penghormatan kepada Tuhan yang maha kuasa
Allah SWT yang biasa kita sebut Puang Allahu SWT atau Puatta
marajae, Puang artinya penguasa, pemimpin serta pelindung. Selain
kata puang ini dipakai kepada sang pencipta dapat juga dilekatkan
kepada manusia-manusia yangdimuliakan oleh Allah SWT, baik itu
nabi raja serta yang lainnya yang merupakanKhalifah diatas muka
bumi dengan memperlihatkan sifat-sifat yang baik, bijak, dan adil
terhadap yang lainnya
Datu' (datuk) dato'

Gelar datu' ini adalah biasanya dilekatkan pada kakek


bangsawan yang telah menjadi raja dan juga sebagian
daerah yang ada di sulawesi selatan datu' dapat di jadikan
sebagai simbol kesultanan yang dikuasai oleh seorang datu'
tergantung dari Adat daerah masing-masing. Selain itu gelar
datu' juga biasa dilekatkan pada seorang guru besar atau
para ulama besar di era penyebaran islam, seperti gelar
para ulama dari minangkabau yang menyiarkan Islam di
bumi CELEBES yaitu Datu' ri Tiro,Datu' Bandang dan Datu'
Patimang.
Karaeng

Gelar ini biasa digunakan oleh para kaum bangsawan


orang-orang makassar diperuntukkan khusus panggilan
kepada raja beserta para turunannya gelar karaeng ini
sederajat dengan gelar Puang dimana gelar karaeng ini juga
biasa digunakan untuk
kepada yang maha kuasa yaitu karaeng Allahu SWT dan
juga kepada orang-orang
yang mendapat kemulian dari Allah SWT. Hanya raja dan
turunannya yang biasa memakai gelar ini (orang
bangsawan).
Tetta, Petta,

Tetta
Kata Tetta berasal dari suatu penghalusan kata yaitu dari
kata Tuangta/tuanta yang diperhalus menjadi Tuatta
kemudian Tatta lalu diperhalus lagi menjadi Tetta dan dapat
dipendekkan menjadi kata Etta.
Petta
Kata Petta berasal dari kata Puangta lalu diperhalus
menjadi Puatta atau Patta lalu perhalus lagi menjadi kata
Petta serta dapat dipendekkan menjadi kata Etta. Contoh
panggilan kepada Aru Palakka La Tenri Tatta/Tetta Petta To
Ri Sompae (Sombaya) Aru Palakka.
Penggunaan Gelar Andi dalam Suku Bugis

Secara umum bangsawan bugis berasal pemimpin-pemimpin


anang/kampung/wanua sebelum datangnya To Manurung.
Pimpinan-pimpinan kampung ini yang selanjutnya disebut
kalula/arung dengan nama gelar berbeda-beda yang
disesuaikan dengan nama kampong atau kondisi perilaku
bersangkutan yang dia peroleh melalui pelantikan oleh
sekelompok anang atau masyarakat maupun secara
kekerasan (peperangan bersenjata) yang selanjutnya
diwariskan
Opu dan Bau

Gelar opu biasanya digunakan oleh orang bangsawan luwu


dan selayar dan juga sebagian daerah lainnya. Kata Opu
lahir dari kata puang yang dapat dipanggil menjadi
Opuang.!!! kata O menunjukkan panggilan dan kata puang
menunjukkan orang yang dipanggil atau yang disebut kata
opuang ini kemudian dipendekkan dengan kata Opu. Kata
Bau ini dapat disamakan atau diartikan dengan kata opu
suatu kata atau sebutan yang menandakan bahwa orang
tersebut dari kaum bangsawan.
Daeng Pa'daenganna

Sebutan daeng ini bisa dimaknai sebagai bentuk


penghormatan kepada yang lebih tua atau
panggilan kepada kakak kita atau seusia kita dan
juga biasa digunakan kepada orang-orang yang
dianggap sebagai kakak kandung kita.
Andi

Gelar atau sebutan ini baru dibudayakan di masa kekuasaan


pemerintahan colonial Belanda atau PKB, dimana pada masa itu
sekitar abad ke-19 dimasa peralihan kekusaan era kejayaan La
Mappanyukki, para bangsa penjajah atau belanda menginginkan
agar orang-orang bangsawan bugis makassar konjo dapat diberi
tanda atau gelar kebangsawanannya dan diberilah dengan kata
andi yang ada di depan nama bagi semua turunan bangsawan,
pada masa itu, sebagai bentuk penandaan bahwa orang tersebut
berasal dari turunan bangsawan yang lahir dari para Puang serta
Karaeng yang selaku dipertuan Agung. Namun arti sesungguhnya
Andi adalah adik atau adinda atau dengan kata lain bangsawan
muda.
syukron

Anda mungkin juga menyukai