(1) Di kala mendung mulai menyapa Udang sirna tak tahu kemana
Buat amal soleh padat merayap Jika tak manfaatkan masa muda
(1) Inilah gerangan suatu madah pada beras bekal jantanlah taksir
mengarangkan syair terlalu indah niscaya sempurna jalan yang kabir
membetuli jalan tempat berpindah
(6) Perteguh jua alat perahumu
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah
muaranya sempit tempatmu lalu
(2) Wahai muda kenali dirimu, banyaklah di sana ikan dan hiu
ialah perahu tamsil tubuhmu, menanti perahumu lalu dari situ.
tiadalah berapa lama hidupmu,
(7) Muaranya dalam, ikanpun banyak
ke akhirat jua kekal diammu.
di sanalah perahu karam dan rusak
(3) Hai muda arif-budiman karangnya tajam seperti tombak
hasilkan kemudi dengan pedoman ke atas pasir kamu tersesak
alat perahumu jua kerjakan
(8) Ketahui olehmu hai anak dagang
itulah jalan membetuli insan
riaknya rencam ombaknya karang
(4) Perteguh jua alat perahumu ikanpun banyak datang menyarang
hasilkan bekal air dan kayu hendak membawa ke tengah sawang.
dayung pengayuh taruh di situ
(9) Muaranya itu terlalu sempit,
supaya laju perahumu itu
di manakan lalu sampan dan rakit
(5) Sudahlah hasil kayu dan ayar jikalau ada pedoman dikapit,
angkatlah pula sauh dan layar sempurnalah jalan terlalu ba’id.
Contoh Pantun Gurindam Tentang Pendidikan Anak