Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa masalah dapat kita temukan ketika kita membaca literatur dan mendiskusikan
tentang aims, goals dan objectives. Pertama Aims dan goals menurut arti kata secara leksikal
(menurut kamus) adalah sama yaitu tujuan, atau sasaran. Kedua istilah educational
goals dan educational objectives digunakan secara profesional dengan arti yang beragam.
Beberapa orang menggunakan istilah-istilah tersebut sama dengan educational aims.
Beberapa orang yang lain menggunakan istilah educational goals sebagai Curriculum
goals, dan educational objectives sebagai curriculum objectives. Ketiga, sebagaimana kita
lihat pada contoh pernyataan sekolah tentang goals dan objectives, istilah tersebut sinonim,
namun bila di baca secara cermat ada perbedaan mendasar antara goals dan objectives.
Beberapa penulis sering menggunakan goals dan objectives dapat saling menggantikan.
Keempat beberapa ahli kurikulum tidak membedakan curriculum goals dan curriculum
objectives dengan instructional goals dan instructional objectives.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang berbeda, sudah seharusnya jika
tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran juga berbeda. Hal ini tentu membingungkan para
praktisi kurikulum. Akibatnya praktisi yang mencoba melaksanakan pengembangan
kurikulum mengikuti prinsip yang telah ditetapkan oleh para ahli dan harus memahami
terlebih dahulu istilah ini dengan konteks yang terdekat. Untuk lebih memudahkan dalam
menyusun kerangka kurikulum, perlu dikaji lebih lanjut tentang perbedaan istilah atau
terminologi untuk curriculum goals dan curriculum objectives.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Curriculum Goals dan Curriculum Objective
1

Curriculum Goals didefinisikan sebagai sebuah tujuan atau keadaan akhir dalam
terminologi secara umum tanpa ditandai dengan kriteria pencapaian. Perencana kurikulum
berharap siswa dapat menyelesaikan semua program-program pada sekolah tertentu. Contoh
pernyataan Curriculum Goals: siswa mendemostrasikan sikap tanggung jawab sebagai
warga negara sekolah, komunitas, negara bagian, bangsa, dan dunia. Contoh Curriculum
Goals yang lain terdapat pada Bab I yang dikemukakan oleh Peter F. Oliva (1992) yaitu
tentang Tujuh Prinsip Utama (The seven Cardinal Principles), yaitu:
a. Heatlh (Kesehatan)
b. Command of fundamental process (Menguasai prinsip-prinsip dasar)
c. Worthy home membership (menjadi anggota keluarga yang bermanfaat)
d. Vocation (keahlian)
e. Citizenship (kewarganegaraan)
f. Worthy use of leisure (Memanfaatkan waktu luang)
g. Ethical Character (Karakter bermoral).
Ketujuh prinsip tersebut merupakan contoh Curriculum Goals walaupun dinyatakan
dalam bentuk singkat. Komisi Pembaharuan Pendidikan Menengah dapat mengembangkan
prinsip-prinsip tersebut dalam bentuk seperti berikut:
-

Sekolah menyelenggarakan program kesehatan fisik dan mental siswa.


Siswa dapat mencapai penguasaan proses-proses dasar.
Tujuan sekolah adalah membantu mengembangkan keanggotaan keluarga yang
bermanfaat.
Selain itu, ada sepuluh kebutuhan penting pemuda (remaja) yang dicatat oleh Komisi

Kebijakan Pendidikan sebagai Ten Imperative Needs of Youth, yang termasuk Curriculum
Goals , diantaranya yaitu:
-

Semua remaja membutuhkan pengembangan kemampuan yang dapat dijual (sallable).


Semua remaja membutuhkan untuk mengembangkan dan memelihara kesehatan dengan

baik, latihan-latihan fisik dan kesehatan mental.


Semua remaja membutuhkan untuk tumbuh dalam kemampuan berpikir rasional untuk
menunjukkan pemikiran mereka dengan jelas, dan untuk membaca serta mendengarkan
dengan sebuah pemahaman.
Komisi Kebijakan Pendidikan menentukan empat tujuan pendidikan demokrasi di

Amerika (Aims of Education in American Democracy). Hal ini dapat diidentifikasi bahwa
tujuan-tujuan tersebut adalah realisasi diri, hubungan antar manusia, efisiensi ekonomi,
tanggung jawab sebagai warga negara. Tujuan-tujuan ini mungkin dapat dimodifikasi oleh
2

sekolah tertentu untuk di tentukan sebagai atau menjadi Curriculum Goals, yang dinyatakan
dalam berbagai cara, seperti berikut:
1. Program sekolah menyediakan pengalaman yang membantu meningkatkan realisasi diri.
2. Sekolah mencari untuk mengembangkan hubungan antar manusia.
3. Tujuan sekolah adalah pengembangan keahlian dari pembelajar, yang akan memimpin
negara meraka dan meningkatkan efisiensi ekonominya.
4. Siswa dapat mengembangkan rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Berbagai variasi digunakan untuk menyatakan 4 tujuan tersebut. Tujuan pendidikan
(Aims of education) dapat menjadi tujuan kurikulum (curriculum goals) jika diterapkan pada
sekolah tertentu atau sebuah sistem sekolah. Perbedaan yang telah digambarkan antara tujuan
pendidikan (Aims of Education) dengan tujuan kurikulum (Curriculum Goals) adalah salah
satu merupakan keadaan umum dan yang lain memiliki kekhususan. Untuk mengirimkan
pesan warisan budaya dan untuk mengatasi ketidaktahuan adalah merupakan tujuan program
semua sekolah. Tidak satupun sekolah yang dapat menyelesaikan tujuan program dalam arti
luas secara ekstrim. Sebuah sekolah dapat, atau barangkali berperan untuk menyebarkan
warisan budaya dan mengatasi ketidaktahuan yang dinyatakan dalam kualifikasi-kualifikasi
tersebut, tujuan pendidikan (Aims of education) dapat menjadi tujuan kurikulum (Curriculum
Goals). Pernyataan untuk berperan pada pengembangan fisik seorang individu, dapat
merupakan tujuan pendidikan bermasyarakat (an Educational Aims of Society) maupun
tujuan kurikulum (Curriculum Goals) sekolah tertentu.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Curriculum Goals
merupakan Tujuan Umum Kurikulum dalam terminologi Bahasa Indonesia, karena
Curriculum Goals masih bermakna luas, umum dan bersifat abstrak. Curriculum
Goals diturunkan dari sebuah pernyataan filosofi, didefinisikan sebagai tujuan pendidikan
dan penilaian terhadap kebutuhan. Dari Curriculum Goals, diturunkan sebuah Curriculum
Objectives.
Curriculum Objectives adalah sebuah tujuan atau pernyataan akhir secara spesifik dan
merupakan istilah/ terminologi yang dapat diukur. Perencana kurikulum berharap siswa dapat
menyelesaikan semua program-program pada sekolah tertentu. Berikut ini contoh
Curriculum Goals yang sudah dibahas diawal: siswa mendemostrasikan sikap tanggung
jawab sebagai warga negara sekolah, komunitas, negara bagian, bangsa, dan dunia.
Dari Curriculum Goals tersebut berikut dapat diturunkan Curriculum Objectives, misalnya :
3

Selama pemilihan umum, 90 % siswa akan memberikan suaranya (memilih).


100% siswa dapat memberikan sejenis sumbangan positif pada pemerintahan yang

bersih, ikut memperbaiki kampanye.


90% siswa dapat menyebutkan nama kandidat yang menjalankan senat pada negara
bagian dan perwakilan senat dari daerahnya masing-masing. Mereka juga dapat
mengidentifikasi kandidat Kepala Kantor Pemerintahan Negara Bagian. Mereka juga

dapat mengidentifikasi pesta politik dari beberapa kandidat.


90% siswa dapat mengidentifikasi Senator mereka sekarang and perwakilannya di
Gedung Perwakilan. Mereka juga dapat mengidentifikasi pesta politik dari beberapa

peserta politik.
90% siswa akan berpartisipasi di beberapa proyek yang dapat meningkatkan pemahaman
internasional, seperti sumbangan koin untuk UNICEF, menyumbang makanan atau
apkaian untuk beberapa bencana alam di luar negeri, menulis surat untuk sahabat pena,
atau berperan di sekolah lain dalam komunitas proyek internasional.
Curriculum Goals yang diperjelas kriterianya dapat menjadi Curriculum Objectives.

Berdasarkan

pernyatan-pernyataan

tersebut,

dimungkinkan

bahwa Curriculum

Objectives dalam terminologi Bahasa Indonesia merupakan Tujuan Khusus Kurikulum,


karena Curriculum Objectives lebih spesifik, memiliki kriteria, dan konkrit.
B. Penempatan (Locus of Curriculum Goals dan Curriculum Objectives)
Seperti pernyataan Tujuh Prinsip Utama dan Sepuluh Kebutuhan Penting Remaja yang
telah dipaparkan, tujuan umum kurikulum jarang ditulis pada dasar nasional oleh individu
maupun kelompok sebagai latar belakang oleh sekolah-sekolah diseluruh negara. Namun
demikian tujuan khusus kurikulum, seperti yang telah didefinisikan terlalu spesifik jika
berasal dari sumber-sumber nasional.
Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum secara teratur tertulis di tingkat Negara
Bagian, Sekolah Distrik, dan sekolah dengan harapan akan diikuti oleh yurisdiksi pada setiap
level. Pemerintah negara bagian mengumumkan penerapannya pada semua sekolah negeri
di negara bagian tersebut, pernyataan sekolah distrik diterapkan pada distrik secara luas dan
pernyataan sekolah diterapkan pada sekolah secara luas.
Di semua bagian, tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum dikembangkan pada
tingkatan antar disiplin ilmu. Pernyataan sekolah, misalnya menerapkan secara umum di
semua sekolah. Dimungkinkan pada tingkatan kelas dan departemen untuk mengembangkan
tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yang tidak diterapkan secara umum di semua
4

sekolah tetapi diterapkan pada kelompok siswa tertentu, yaitu diterapkan hanya pada kelas
tertentu atau daerah tertentu.
Misalnya pernyataan berikut ini merupakan tujuan umum sekolah: Semua anak
memerlukan pengembangan keahlian dalam bekerja dengan angka. Guru kelas 4 dapat
membuat tujuan tingkat kelas dengan menyatakan kembali secara sederhana sebagai berikut:
Kelas 4 memerlukan pengembangan keahlian dalam bekerja dengan angka. Disisi lain guru
kelas empat mungkin memilih untuk menginterpretasi tujuan kurikulum sekolah dan
membuat tujuan kurikulum tingkat kelas, sebagai berikut: Di tahun ini rerata nilai kelas
empat akan melebihi tahun lalu sebesar 5% dengan standar yang sama pada test aritmetic
Contoh lain pengembangan tujuan umum kurikulum sekolah siswa akan meningkat
skornya pada tes penilaian tingkat negara bagian. Salah satu tujuan khusus kurikulum
sekolah yang diturunkan dari tujuan umum kurikulum sekolah adalah: Minimal 85 % siswa
akan mencapai skor pada tes penilaian tingkat negara bagian, Kelas sebelas mungkin akan
menentukan tujuannya sebagai berikut: 90% siswa akan lulus pada tes penilaian tingkat
negara bagian di tahun ini.
Kita menemukan sebuah kasus sejenis pada siswa kelas 12 ketika sekolah berusaha
untuk menyempurnakan tujuan umum kurikulum berikut: Siswa dapat mengembangkan
disiplin diri dan kepercayaan diri. Kelas 12 akan menjelaskan dengan hati-hati tujuan umum
kurikulum berikut: Siswa dapat mendemonstrasikan keahlian belajar mandiri. Guru kelas 12
mungkin harus lebih spesifik dengan menindak lanjuti tujuan umum kurikulum dengan
tujuan khusus kurikulum, sebagai berikut: Minimal 70% siswa dapat meningkatkan disiplin
diri, rasa percaya diri, dan teknik belajar mandiri dengan terlibat dalam proyek penelitian
mandiri paling tidak satu jam sehari atau 3 jam seminggu di sekolah.
Guru bahasa asing dapat melengkapi contoh tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum
yang ditemukan dalam sebuah disiplin ilmu. Seperti contoh berikut: Perhatikan tujuan umum
kurikulum

sebuah

sekolah:

siswa

dapat

mengembangkan

kemampuan

untuk

menghubungkan kelompok etnis dan nasional yang berbeda dengan mereka. Guru Bahasa
Asing dapat menuliskan tujuan khusus kurikulum sekolah: 75 % siswa dapat memilih
bahasa asing.
Guru Bahasa Asing akan memutuskan untuk mengikuti tujuan umum kurikulum berikut
ini: Siswa dapat mengawali sejumlah permintaan kursus mahir dalam bahasa asing.
Mereka dapat mengidentifikasi sebagai tujuan khusus kurikulum: 50% siswa yang sedang
5

mengikuti atau sudah mengikuti bahasa asing akan mendaftarkan diri pada kursus bahasa
asing kedua.
Dalam semua kasus, pada tingkatan kelas atau departemen, tujuan umum dan tujuan
khusus kurikulum harus dihubungkan satu sama lain. Dengan cara yang sama, tujuan umum
dan tujuan khusus kurikulum tingkat kelas atau departemen harus sesuai dengan tujuan
umum dan tujuan khusus kurikulum di tingkat sekolah maupun distrik dan dikoordinasikan
dengan tingkat negara bagian.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum Tingkat Negara Bagian.


Negara bagian, melalui pengumuman pada Departemen Pendidikan dapat mendesak
pimpinan kurikulum untuk mengumumkan secara resmi sebuah pernyataan tujuan umum
kurikulum, dan pada beberapa kasus, mengumumkan tujuan khusus kurikulum bagi semua
sekolah-sekolah. Contohnya Negara Bagian Florida, sudah mengidentifikasi 7 tujuan umum
pendidikan dan satu tujuan khusus kurikulum utama. Tujuan umum kurikulum yang pertama,
utamanya untuk sekolah negeri, tujuan ke-2 sampai dengan ke-5 merupakan tujuan
kurikulum baik untuk sekolah negeri maupun sekolah tingkat pasca menengah. Tujuan ke-6
sebagai tujuan administratif, meskipun hal ini memiliki implikasi terhadap kurikulum. Tujuan
ke-7 merupakan tujuan administratif dan kurikuler. Tujuan pendidikan Negara Bagian Florida
adalah untuk meningkatkan hasil yang dicapai oleh siswa-siswanya di sekolah negeri sampai
lebih dari negara bagian dalam waktu 5 tahun dapat dimasukkan dalam tujuan khusus
kurikulum di seluruh negara bagian.
Dokumen yang sama telah membantu perencana kurikulum dengan meringkas ciri-ciri
tujuan umum kurikulum sebagai berikut:
1. Tujuan umum adalah pernyataan dari yang ingin dihasilkan. Tujuan menetapkan kondisi
yang diinginkan pada suatu populasi secara umum.
2. Tujuan umum tidak dibatasi waktu, berarti tidak ada waktu khusus yang harus dicapai
tujuan.
3. Tujuan umum tidak menetapkan kriteria pencapaian, tetapi menyediakan petunjuk
pengembangan sistem.
4. Tujuan umum tidak permanen. Umpan balik dari seluruh evaluasi/ proses membuat
keputusan adalah digunakan untuk menilai perkembangan ke arah yang ditetapkan oleh
tujuan umum dan tujuan umum dapat dimodifikasi kapan saja diperlukan atau diinginkan.
6

5. Tujuan umum sama pentingnya (kepentingan yang sama)


6. Tujuan umum dinyatakan dalam arti luas, cukup untuk diterima pada semua level
penyelenggara pendidikan: level state, distrik maupun sekolah lokal. Tujuan umum
kemudian melambangkan kerangka konsep yang bergantung pada penyelenggara
pendidikan.

Tujuan Pendidikan di Florida


1.

Keterampilan dasar. Seluruh masyarakat florida harus memiliki kesempatan, termasuk


pendidikan remedial, untuk menguasai keterampilan dasar komunikasi dan komputasi
(mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung). Keterampilan dasar sangat
penting bagi keberhasilan dan penguasaan yang akan dikembangkan melalui program
dasar dalam mata pelajaran: seni bahasa, matematika, pemecahan masalah, seni, musik,
pendidikan jasmani, IPA dan IPS.

2.

Pendidikan umum. Seluruh masyarakat Florida harus memiliki kesempatan untuk


mendapatkan pendidikan umum dasar untuk karir dan pengembangan diri dan perlu untuk
berpartisipasi dalam masyarakat demokratis, termasuk penekanan pada seni. Termasuk
keterampilan, sikap dan pengetahuan untuk pemecahan masalah umum dan kelangsungan
hidup, hubungan manusia dan kewarganegaraan, perilaku moral dan etika, kesehatan
mental dan fisik, estetika, apresiasi ilmiah dan budaya, dan pemahaman lingkungan dan
ekonomi.

3.

Kompetensi kejuruan. Seluruh masyarakat Florida harus memiliki kesempatan untuk


menguasai kompetensi vokasional yang diperlukan untuk pekerjaan tingkat pemula pada
saat mereka meninggalkan pendidikan penuh waktu. Untuk masyarakat yang melanjutkan
pendidikan formal melalui program-program lnjutan atau profesional, kompetensi
kejuruan akan berada di daerah kerja profesional, termasuk seni. Pendidikan kejuruan
harus terus dikaji untuk memastikan bahwa kebutuhan pekerja terpenuhi dan setiap
individu dapat mengamankan pelatihan lebih lanjut yang diperlukan untuk kemajuan
karir.

4.

Kompetensi profesional. Warga Florida menunjukkan ketertarikan dengan latar belakang


akademis dan bakat harus memiliki kesempatan untuk memperoleh kompetensi
profesional yang diperlukan untuk bekerja dalam profesi dan untuk memperbarui
7

kompetensi mereka secara berkala. Program studi profesional, termasuk seni, harus
diselenggarakan untuk memastikan bahwa kebutuhan Florida dan masyarakat untuk
profesional terpenuhi.
5.

Pengetahuan dan keterampilan lanjutan. Floridians dengan menunjukkan minat, latar


belakang akademis dan bakat akan memiliki kesempatan untuk memperoleh pengetahuan
lanjutan

iklan keterampilan dalam disiplin

akademis atau ilmu lainnya khusus,

dan

memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka secara berkala. Program pelatihan


akademis harus diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan Florida dan masyarakat
untuk spesialis yang sangat terlatih.
6.

Penelitian dan pengembangan. Jaringan pendidikan umum harus mencari solusi untuk
masalah lokal, regional, negara bagian dan nasional melalui penelitian yang terorganisir
dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan diselenggarakan untuk memecahkan
masalah menekan dan memperluas pengetahuan di semua bidang usaha manusia,
termasuk pendidikan.

7.

Keterampilan rekreasi dan bersantai. Floridians akan memiliki kesempatan untuk


mengejar keterampilan rekreasi dan bersantai yang memenuhi kebutuhan rekreasi dan
budaya individu di daerah di luar pendidikan umum.

Rata-rata di seluruh negara bagian, prestasi pendidikan di negara bagian Florida akan sama
bahwa dari kuartil atas negara dalam waktu lima tahun, seperti ditunjukkan oleh kriteria yang
diterima secara umum pencapaiannya.

Dokumen Florida tentang tujuan umum pendidikan menyatakan: adalah penting untuk
mengetahui status saat ini agar menetapkan kebutuhan pendidikan dan menempatkan
prioritas untuk kepuasan dari beberapa kebutuhan, pernyataan-pernyataan dari hasil yang
diinginkan merupakan prasarat secara logis untuk menetapkan kebutuhan-kebutuhan. Pada
Bab 7 telah dijelaskan bahwa kebutuhan penilaian merupakan aktivitas yang berlanjut dan
terus berlangsung:
- sebelum penetapan tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum,
- setelah identifikasi tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum,
- setelah evaluasi pembelajaran,
- setelah evaluasi kurikulum.
Untuk menjelaskan tahap penulisan tujuan umum kurikulum dan kebutuhan penilaian
kita dapat mengacu gambar 1.
8

GAMBAR 1
Gambar 1. Tahapan spesifikasi tujuan kurikulum dan kebutuhan penilaian

Tujuan utama dan tujuan khusus kurikulum sudah dijelaskan, proses kebutuhan
penilaian berjalan untuk menentukan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Setelah diidentifikasi,
kebutuhan-kebutuhan ini akan menghasilkan menciptakan lebih dari sekedar tujuan umum
dan tujuan khusus kurikulum atau modifikasi dari keduanya.
Secara ringkas, Sebuah negara bagian akan merumuskan dengan baik tujuan kurikulum
secara umum maupun secara khusus (juga merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus
pembelajaran) untuk semua sekolah dan semua siswa di dalam negara bagian tersebut.
D. Tujuan Umum Kurikulum Dan Tujuan Khusus Kurikulum Pada Tingkat Sekolah
Distrik
Pada praktiknya, sekolah distrik dan sekolah dapat menerima rumusan tujuan umum
dan tujuan khusus kurikulum yang disampaikan pada tingkat negara bagian secara harfiah
atau jika pemerintah negara bagian mengizinkan, mereka dapat mengembangkan pernyataan9

pernyataan mereka sendiri secara mandiri. Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum pada
sekolah distrik dan sekolah individu harus selaras dengan pernyataan pemerintah negara
bagian.
Pernyataan tujuan umum pada sekolah negeri di Provinsi Dade, sekolah besar di kota
yang warganya multietnis, diambil dari pernyataan awal dari pemerintah negara bagian
Florida dengan sedikit diubah oleh sekolah distrik ini, yaitu: Tujuan Umum Pengembangan
Siswa ditunjukkan di dalam gambar 1. Tujuan umum kurikulum sekolah negeri di Provinsi
Dade difokuskan pada 4 subtujuan, sebagai berikut:
a. Menyiapkan siswa untuk kehidupan kerja mereka dengan menyediakan kurikulum yang
saling berhubungan, metode-metode dimana siswa dapat mencari issu-issu dasar pada
kehidupan mereka sendiri dan hubungan interpersonal, dengan memberi penghargaan
pada kreativitas, dan menanamkan motivasi yang unggul.
b. Menyiapkan siswa melalui kesempatan dan mendorong siswa untuk mempelajari dua
bahasa (billingual), termasuk bantuan terhadap siswa yang bahasa asalnya bukan bahasa
inggris. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa yang sudah termasuk dalam
kurikulum, tetapi tidak dibatasi untuk kemampuan menganalisis ,memberi alasan, dan
logis.
c. Menyiapkan siswa dengan pengalaman-pengalaman komputer dan keahlian yang
dibutuhkan yang berfungsi pada abad teknis.
d. Menyiapkan pendidikan yang gratis dan sesuai kepada masing-masing siswa cacat
jasmani secara langsung memanfaatkan sistem program sekolah dan personal jika
memungkinkan.

E. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum Tingkat Sekolah.


Tidak hanya pemerintah negara bagian dan sekolah distrik yang menetapkan tujuan
umum dan tujuan khusus kurikulum, tetapi sekolah individual juga memasuki proses dengan
menentapkan tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum mereka sendiri.
Sekolah Menengah Lafayette menerapkan filosofi dan tujuan umum pada tingkat
sekolah, yaitu : Sekolah menyiapkan kesempatan yang seimbang dan sesuai untuk
10

mempelajari aspek emosional, intelektual dan sosial pada pertumbuhan siswa. Tujuan ini
harus dicapai dengan memberikan penekanan pada tujuan khusus berikut:
- Menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan intelektual ke depan dengan menguasai
-

kemampuan dan keahlian pada situasi kehidupan.


Membantu siswa memperoleh dasar latar belakang, konsep, dan pemahaman dari
berbagai mata pelajaran.
Demikian juga SMA Miami Palmeto yang berada pada distrik yang sama dengan Dade

County, mengembangkan filosofi dan tujuan khusus sekolah pada tingkat sekolah.
Rencana Pengembangan Sekolah pada Sekolah Menengah Hephzibah, Georgia
menunjukkan bahwa bagaimana sebuah sekolah mengambil tujuan umum kurikulum sekolah
distrik dan mereka menyatakan ke dalam tujuan khusus kurikulum mereka sendiri. Salah satu
tujuan umum sekolah distrik dan tujuan khusus sekolah yang diturunkan dari sekolah distrik
adalah sebagai berikut:
Tujuan umum sistem: untuk meningkatkan ketuntasan kemampuan akademik siswa sebagai
bukti meningkatnya nilai tes.
Tujuan khusus:
1. Dapat melampaui nilai yang ditentukan oleh negara bagian berdasarkan kriteria tes
referensi untuk semua tujuan khusus baik membaca maupun matematika dan untuk
mencapai 80% semua siswa di tingkatan kelas pada Tes Kemampuan Dasar IOWA.
2. Dapat menerapkan serangkaian bacaan baru di seluruh sekolah.
3. Dapat meningkatkan jumlah siswa yang berpartisipasi dalam Pameran Kurikulum,
Pameran Science , Pameran Kesusasteraan.
4. Dapat meningkatkan penggunaan pusat media oleh siswa dan untuk meningkatkan
keahlian media dan penelitian siswa (sebagai kerangka Gerakan Kualitas Dasar
Pendidikan).
Tujuan untuk pengembangan siswa
Daerah tujuan 1
Komunikasi dan keterampilan belajar. Siswa harus memperoleh sejauh mana kapasitas
fisik, mental, dan emosional masing-masing, penguasaan keterampilan dasar yang
diperlukan dalam memperoleh dan mengekspresikan ide-ide melalui penggunaan afektif
kata-kata, angka, dan simbol lainnya.
a. Siswa harus mencapai pengetahuan tentang membaca, menulis, berbicara, dan
aritmatika selama tahun-tahun sekolah dasar, disertai dengan kemajuan bertahap ke
ladang yang lebih luas matematika, ilmu pengetahuan alam, seni bahasa, dan
11

humaniora
b. Siswa harus mengembangkan dan menggunakan keterampilan dalam proses logis dari
pencarian, analisis, evaluasi dan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan dalam
penggunaan simbolisme.
c. Siswa akan mengembangkan kompetensi dan motivasi untuk melanjutkan evaluasi diri,
self-instruksi, dan adaptasi terhadap lingkungan perubahan.
d. Siswa akan memiliki kesempatan selama tahun-tahun sekolah dasar untuk
mengembangkan dan menggunakan keterampilan berbicara dan memahami bahasa
asing untuk berkomunikasi secara efektif dalam bahasa untuk prestasi pribadi atau
kejuruan di masa depan.
Daerah tujuan II
Pendidikan kewarganegaraan. Siswa akan memperoleh dan terus meningkatkan kebiasaan dan
sikap yang diperlukan untuk kewarganegaraan yang bertanggung jawab.
a. Siswa akan memperoleh pengetahuan dari berbagai sistem politik dengan penekanan
pada lembaga-lembaga demokrasi, warisan dari Amerika Serikat, kontribusi latar
belakang budaya kami yang beragam, dan tanggung jawab dan hak-hak
kewarganegaraan.
b. Siswa akan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam
proses politik negara kita dan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh
organisasi-organisasi politik.
c. Siswa akan mengembangkan kompetensi dan keinginan untuk menjadi peserta
informasi dan kritis dalam proses pemilu di negara ini.
d. Siswa akan memperoleh atribut-atribut yang diperlukan untuk berfungsi, setiap hari,
sebagai warga negara yang baik dalam pengaturan sekolah dan masyarakat mereka
sendiri.
Tujuan daerah III
Karir dan pendidikan kerja. Siswa akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang
peluang yang terbuka dari mereka untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan yang
produktif, dan harus mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang akan
memungkinkan mereka untuk mengambil keuntungan penuh dari kesempatan-kesempatantermasuk sikap positif terhadap pekerjaan dan menghormati semua pekerjaan.
a. Siswa akan memperoleh pengetahuan dan mengembangkan pemahaman tentang
12

struktur dan proses dari sistem ekonomi Amerika mendasar, bersama-sama dengan
pemahaman tentang peluang dan persyaratan untuk partisipasi individu dan
keberhasilan dalam sistem perubahan ini.
b. Siswa akan mengembangkan kompetensi kerja, sesuai dengan kepentingan mereka,
bakat, dan kemampuan yang diperlukan untuk masuk dan kemajuan dalam sistem
ekonomi: mereka harus mengembangkan kompetensi-kompetensi akademis yang
diperlukan untuk keterampilan teknis atau profesional melalui pelatihan sekolah pascatinggi.
c. Siswa akan mengembangkan kompetensi dalam penerapan pengetahuan ekonomi
untuk fungsi ekonomi praktis: seperti, perencanaan dan penganggaran untuk investasi
pendapatan pribadi, menghitung kewajiban pajak, pembiayaan pembelian besar, dan
mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
d. Siswa akan mengembangkan kesadaran tentang relevansi kurikulum dengan dunia
kerja dan eksistensi sosial.
Gol Lokasi IV
Mental dan fisik kesehatan. Siswa akan memperoleh kebiasaan kesehatan yang baik
pemahaman tentang kondisi yang diperlukan untuk pemeliharaan fisik, emosional, dan
kesejahteraan sosial.
a. Siswa akan mengembangkan pemahaman tentang persyaratan kebersihan pribadi,
nutrisi yang cukup dan kegiatan waktu luang penting untuk pemeliharaan kesehatan
fisik, dan pengetahuan tentang bahaya untuk kesehatan mental dan fisik dari kecanduan
dan praktek permusuhan lainnya.
b. Siswa akan mengembangkan keterampilan dalam olahraga dan bentuk lain dari
rekreasi yang akan memberikan kenikmatan seumur hidup sesuai dengan preferensi
dan kemampuan mereka sendiri.
c. Siswa akan mengembangkan kompetensi dalam mengenali dan mencegah masalah
kesehatan lingkungan.
d. Siswa akan memperoleh pengetahuan faktor psikologis dan sosiologis dasar yang
mempengaruhi perilaku manusia dan kesehatan mental, dan harus mengembangkan
kompetensi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan status pribadi dan pola sosial.
13

Daerah tujuan V
Hubungan rumah dan keluarga. Siswa akan mengembangkan apresiasi keluarga sebagai
lembaga sosial.
a. Siswa akan mengembangkan pemahaman tentang peran mereka dan peran orang lain
sebagai anggota keluarga, bersama-sama dengan pengetahuan tentang persyaratan
untuk berpartisipasi sukses dalam hidup keluarga.
b. Siswa akan mengembangkan pemahaman tentang peran keluarga sebagai unit dasar
dalam masyarakat.
c. Siswa akan mengembangkan kesadaran tentang keragaman pola keluarga dan nilai
kontribusi dari individu untuk keluarga dan kehidupan masyarakat.
Daerah tujuan VI
Estetika dan budaya apresiasi. Siswa akan mengembangkan pemahaman dan apresiasi
prestasi manusia dalam ilmu alam, humaniora dan seni.
a. Mahasiswa harus memperoleh pengetahuan dan penghargaan untuk seni besar, musik,
sastra, dan bentuk-bentuk drama, dan tempat mereka dalam warisan budaya.
b. Siswa akan memperoleh pengetahuan tentang ilmu alam, fisik dan sosial dan hubungan
mereka dengan pembangunan manusia dan sosial.
c. Siswa akan mengembangkan keterampilan untuk penggunaan kreatif dari waktu luang
dan harus mengembangkan minat untuk menjadi aktif dalam satu atau lebih bidang
usaha kreatif.
d. Mahasiswa harus mengembangkan keterampilan diskriminasi dalam evaluasi kritis
korban budaya dan peluang.
Daerah tujuan VII
Hubungan manusia. Mahasiswa harus mengembangkan kepedulian terhadap moral, etika,
nilai-nilai spiritual dan penerapan nilai-nilai tersebut kepada situasi kehidupan.
a. Mahasiswa akan memperoleh pemahaman yang mungkin terbesar dan apresiasi diri
sendiri maupun dari orang yang tergolong kelompok sosial, budaya, dan etnis yang
berbeda dari mereka sendiri, dan dari kelayakan semua orang sebagai anggota
masyarakat.
b. Siswa akan mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk hubungan
14

interpersonal dan kelompok positif dan harus mengakui pentingnya kebutuhan standar
etika dan moral perilaku.
c. Siswa harus mengakui nilai tingkat disiplin kelompok dan disiplin diri yang
mengenalkan rasa yang berguna bagi individu dengan kontribusi untuk kepentingan
kolektif dari semua yang terlibat.

F. Menyusun Pernyataan Tujuan Umum Kurikulum


Beberapa sekolah mengungkapkan tujuan umum kurikulumnya dengan penekanan
pada peranan kurikulum sekolah, seperti contoh berikut:
1. Mengajarkan siswa mengungkapkan pernyataan mereka dengan jelas dan benar dalam
tulisan maupun bicara.
2. Mengembangkan kemampuan siswa memperoleh barang dan pelayanan dengan bijak.
3. Memaparkan kepada siswa tentang kebudayaan lain selain kebudayaan mereka.
Meskipun pernyataan tujuan umum kurikulum yang menekankan pada peranan sekolah
adalah hal biasa, sebuah alternatif lain yang memfokuskan tujuan umum kurikulum pada
siswa kelihatannya lebih baik dengan berbagai alasan:
a. Secara filosofi, bentuk ini lebih baik dalam rangka memelihara doktrin progresif yang
menempatkan anak-anak sebagai pusat pembelajaran prinsip dasar (students centered)
b. Untuk tetap memelihara desain pembelajaran modern yang berpusat pada pencapaian
pembelajar daripada kinerja guru maupun sekolah.
c. Tujuan umum kurikulum mungkin lebih baik dipahami dengan proses pengembangan
kurikulum yang terintegrasi.
d. Mudah untuk mendesain proses evaluasi ketika kita tahu apa yang diharapkan siswa yang
bertolak belakang dengan apa yang diharapkan oleh guru dan sekolah.
Menuliskan tujuan umum kurikulum dalam bentuk yang dimulai dari siswa, kita
mungkin perlu merevisi penjelasan awal dengan cara sebagai berikut:
1. Siswa dapat mengungkapkan ungkapannya sendiri dengan baik dan jelas dalam bentuk
tulisan maupun pembicaraan dalam bahasa inggris.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan kemampuan memperoleh barang dan layanan dengan
bijak.
3. Siswa dapat menunjukkan ketertarikan dan pemahaman dalam kebudayaan lain selain
kebudayaan mereka sendiri.
G. Karakteristik Tujuan Umum Kurikulum
Karakteristik tujuan umum kurikulum yang tertuang secara konsep di dalam teks ini
dapat diringkas sebagai berikut:
15

1. Tujuan umum kurikulum berhubungan dengan tujuan pendidikan dan filosofi.


2. Tujuan umum kurikulum terprogram. Meskipun berbisara pada satu atau lebih area
kurikulum , tujuan umum kurikulum tidak menggambarkan pembelajaran secara spesifik,
atau isi mata pelajaran secara spesifik.
3. Tujuan umum kurikulum mengacu pada pencapaian secara kelompok ( semua siswa,
siswa secara umum, dan kebanyakan siswa) daripada pencapaian siswa secara individu.
4. Tujuan umum kurikulum dinyatakan dalam istilah umum yang menyertakan arah
pengembangan kurikulum.
5. Tujuan umum kurikulum cukup luas yang mengarah ke tujuan khusus kurikulum secara
spesifik.
Penyusunan Pernyataan Tujuan Khusus Kurikulum
Seperti halnya dengan tujuan umum kurikulum, tujuan khusus kurikulum juga
berhubungan dengan tujuan pendidikan dan filosofi, pada dasarnya terprogram, dan mengacu
pada pencapaian secara kelompok. Tidak seperti tujuan umum kurikulum , tujuan khusus
kurikulum dinyatakan dalam istilah yang lebih spesifik dan dapat diukur.
FILOSOFI DAN TUJUAN LAFAYETTE MIDDLE SCHOOL
Sekolah menengah adalah sebuah organisasi yang dirancang untuk menjawab
kebutuhan anak laki-laki dan perempuan dalam beberapa tahun sebelum dan awal mereka
remaja, yang melalui perubahan fisiologis umum dan melalui kepentingan bersama yang
khas membentuk sebuah unit homogen dalam masyarakat. Dengan pengelompokan
kepentingan bersama, sekolah menengah memberikan kesempatan yang lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan kelompok usia ini.
Sekolah harus memberikan keseimbangan yang tepat antara peluang bagi aspek
emosional, intelektual, dan sosial pertumbuhan siswa. Tujuan ini harus dicapai dengan
penekanan pada tujuan berikut:
1. Memberikan kesempatan untuk pertumbuhan intelektual penguasaan akhirnya
keterampilan dan kemampuan.
Keterampilan dalam penerapan alat dasar seperti pengetahuan membaca, menulis,
dan berhitung diperlukan agar setiap murid dapat mencapai pengetahuan dan
memenuhi kebutuhan mereka. Karena perkembangan yang sangat tidak merata di
bidang keterampilan ini, siswa harus diizinkan untuk pengoptimalan diri mereka
sendiri.
2. Membantu semua siswa untuk mendapatkan dasar, konsep, dan pemahaman tentang
16

berbagai bidang materi pelajaran.


Penekanan pada pendekatan inquiry dan pengajaran elemen struktur dasar, dapat
membantu membawa ketertiban dan kedalaman pemahaman kepada peserta didik.
3. Memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk eksplorasi minat dan
kemampuan.
Eksplorasi sebagai sebuah konsep berasal dari tujuan inisiatif siswa. Dengan
demikian, sangat penting di antara tujuan pendidikan sekolah menengah.
4. Menyediakan pelayanan melalui investigasi kebutuhan unik, keinginan, dan tujuan
dasar dari siswa, dengan orang tua mereka, yang akan diaktifkan untuk membuat
pilihan yang bijak dalam pembelajaran dan penjuruan dari pengalaman
pembelajaran mereka yang lalu.
5. Memberikan kesempatan untuk hidup sehat, baik mental maupun fisik.
Sumber daya mental digunakan untuk rekreasi, apresiasi keindahan, pemeliharaan
terampil dari rumah sehat dan masyarakat, dan kemampuan untuk berfungsi baik
sebagai peserta dan penonton di banyak olahraga dan hiburan
6. Memberikan kesempatan untuk pengembangan, pemahaman, dan apresiasi secara
Praktik pendidikan yang menunjukkan kepedulian terhadap struktur tertib
masyarakat, serta bagi individu, dapat memperkuat kesetiaan kepada cita-cita
demokrasi. Selain itu, memberikan siswa pengalaman dalam pengelolaan kegiatan
sekolah mereka sendiri dan membantu mereka untuk memperkuat kemampuan
belajar mereka akan memungkinkan mereka untuk menyesuaikan diri demi apa
yang mereka butuhkan di perguruan tinggi nanti.
7.

Selama program ini, terus menyediakan layanan konseling yang efektif yang

akan membantu siswa di mereka pendidikan, sosial, dan masalah pekerjaan.

H. Karakteristik Tujuan Khusus Kurikulum


Tujuan khusus kurikulum merupakan penjelasan tujuan umum kurikulum. Tujuan
khusus kurikulum menyatakan standar kinerja bagi siswa dan untuk siapa kurikulum di
desain. Kita dapat mengubah tujuan umum kurikulum ke dalam tujuan khusus kurikulum
dengan menambahkan 3 elemen berikut ini, yang mana akan kita lihat lagi jika
mendiskusikan tujuan khusus pembelajaran:
17

1. Istilah yang berhubungan dengan sikap dan kinerja, yaitu keahlian-keahlian tersebut dan
pengetahuan yang diharapkan siswa agar dapat didemonstrasikan.
2. Tingkat ketuntasan penguasaan materi sangat diinginkan oleh perencana kurikulum.
3. Kondisi yang harus dicapai berada dibawah kinerja yang akan berlangsung, jika tidak
siap memahaminya.
Mari kita analisis tujuan khusus kurikulum berikut untuk tiga elemen: Pada
penyelesaian tes pertama, 75% siswa kelas 12 dapat lulus dengan sukses pada tes kompetensi
minimal tingkat pemerintah negara bagian, pada penyelesaian tes kedua, 90% akan berhasil
lulus. apakah semua tiga elemen yang disampaikan di dalam dua bagian itu adalah tujuan
khusus? Ya, hal itu adalah tujuan khusus. Kinerja yang diharapkan adalah berhasil lulus Tes
Kompetensi Minimal Negara Bagian. Tingkat ketuntasan yang diinginkan 75% dan 90%.
Penyelesaian pada tes ini adalah suatu kondisi.
Untuk mencapai transisi dari tujuan umum ke tujuan khusus, kita dapat menemukan
bahwa hal ini sangat membantu dengan mencatat kembali beberapa indikator kinerja siswa
yang akan menyediakan layanan sebagai petunjuk penulisan tujuan khusus kurikulum. Mari
kita ambil contoh ilustrasi tujuan umum kurikulum yang telah disebutkan terdahulu. Siswa
dapat mendemontrasikan sikap tanggung jawab sebagai warga negara dalam seutu sekolah,
komunitas, negara bagian, bangsa dan dunia. Apakah indikator kinerja pembelajar yang
akan menyatakan bukti bahwa siswa telah mencapai tujuan ini, kita dapat melihat sikap-sikap
berikut:
1.
2.
3.
4.

Peduli pada bangunan sekolah dan lingkungannya


Tidak berkelahi dengan sesama siswa
Tertib pada saat pertemuan di sekolah
Berperan pada komunitas organisasi pemuda, misalnya kelompok gereja, kelompok

pandu, dan sebagainya.


5. Memiliki kontribusi kerja terhadap beberapa sebab yang layak
6. Tetap memberitahukan peristiwa-peristiwa saat ini.
7. Tidak mengotori lingkungan sekolah dan komunitasnya.
8. Mengabdi pada komite sekolah
9. Mengamati batasan kecepatan berkendara di jalan raya.
10. Memiliki ketertarikan pada pemilihan umum di daerah, negara bagian, di tingkat
nasional.
11. Terlibat dalam diskusi tentang cara-cara mengurangi ketegangan internasional.
Kita dapat mengubah indikator kinerja pertama Peduli pada sekolah dan
lingkungannya ke dalam tujuan khusus kurikulum dengan cara berikut: Pada akhir april
18

siswa dapat mendemonstrasikan kepedulian terhadap bangunan sekolah dalam tingkat yang
lebih luas dan akan ada pengurangan 95% pada jumlah tulisan-tulisan di dinding. Dari
keterangan ini tujuan umum kurikulum untuk warga negara yang baik, kita dapat
menghasilkan beberapa tujuan khusus kurikulum, dan dari indikator kinerja pertama saja kita
dapat menciptakan sejumlah tujuan khusus kurikulum.
Pembangkitan tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum merupakan latihan-latihan
kreatif yang lebih tinggi. Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum membuat petunjuk
untuk organisasi pada sub bagian dan pengembangan kurikulum. Tujuan umum dan tujuan
khusus kurikulum menentukan kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung di beberapa kelas di
sekolah.
FILOSOFI DAN TUJUAN DARI SMA MIAMI PALERMETTO
SMA Miami memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk menjadi dewasa, berpikir, orangorang muda yang terampil, yang di lengkapi dengan baik untuk pendidikan, karir, pribadi, dan
pertumbuhan seumur hidup. Staf berusaha untuk menciptakan suasana konduktif untuk proses
pembelajaran dan satu yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan citra diri yang positif.
Faktor-faktor ini bergabung yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan diri sebagai
warga negara yang bertanggung jawab.
Sebagai pendidik, kami berkomitmen untuk mengikuti prinsip filosofis berikut:
1. Untuk menumbuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri dan dunia di mana individu itu
tinggal.
2. Untuk mendorong pemahaman dan penghormatan terhadap hak-hak orang lain.
3. Untuk merangsang pemikiran kritis, konstruktif, dan kreatif.
4. Untuk membantu dalam pengembangan seperangkat nilai-nilai yang bermakna bagi
individu dan bermanfaat untuk masyarakat.
5. Untuk membantu dalam pengembangan keterampilan fungsional yang diperlukan bagi
seorang individu untuk menjadi anggota kontribusi dari masyarakat.
6. Untuk memberikan pengalaman yang akan memperkaya pendidikan karir dan karir
pilihan.
7. Untuk memberikan pengalaman yang positif dan menantang bagi semua siswa.
Dalam rangka memenuhi pernyataan sebelumnya, fakultas berusaha untuk memenuhi
tujuan negara sebagai berikut:
19

1. Untuk memberikan kurikulum yang fleksibel mulai dari instruksi dalam dasar melalui
program tingkat perguruan tinggi.
2. Untuk menginstruksikan siswa dalam proses belajar yang akan membantu mereka dengan
metode penyelidikan yang berguna untuk masa depan, serta saat ini, situasi belajar.
3. Untuk mendorong siswa untuk berlatih sopan santun, keramahan, dan kerjasama sebagai
cara hidup.
4. Untuk memotivasi siswa dalam pengembangan dan pemeiharaan kesehatan mental,
emosional, dan fisik yang sehat.
5. Untuk memberikan pengalaman yang akan memungkinkan siswa untuk mengembangkan
apresiasi dan pemahaman tentang budaya mereka sendiri serta budaya lain.
6. Untuk memberikan siswa pengajaran dan materi yang sesuai dengan kemampuan dan
tingkat kematangan mereka
7. Untuk membimbing siswa berpikir logis dan kreatif, untuk mengekspresikan cita-cita
yang jelas dalam berbicara dan menulis, dan mendengarkan dan melihat secara kritis
8. Untuk membantu siswa belajar untuk mendiskusikan dan melihat hubungan antara sebab
dan akibat.
9. Untuk mengaktifkan siswa dalam membedakan fakta dari opini yang tak tertulis, dan
membuat kesimpulan.
10. Untuk memperkuat keterampilan komputasi murid dan menyediakan bagi mereka yang
beroperasi pada tingkat konsep dalam matematika.
11. Untuk menyediakan semua instruksi siswa dalam kemampuan membaca.
12. Untuk mendorong siswa untuk membaca secara luas baik untuk pertumbuhan intelektual
mereka sendiri dan untuk kesenangan mereka sendiri.
13. Untuk membantu siswa dalam penemuan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian bukti
faktual dan eksperimental.
14. Untuk membantu siswa memperoleh pemahaman tentang prinsip-prinsip dan proses dari
sistem perdagangan bebas Amerika.
15. Untuk melibatkan siswa di sekolah dan komunitas sumber informasi.
16. Untuk meningkatkan apresiasi siswa dan pemahaman tentang faktor-faktor konduktif
untuk hidup keluarga yang sukses.
17. Untuk mengarahkan siswa dalam penggunaan cetakan yang dan bahan yang tidak di cetak
di Media Center.
20

18. Untuk memberikan kesempatan bagi siswa yang tertarik untuk mengembangkan
keterampilan manual.
19. Untuk memberikan siswa informasi kejuruan dan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan kerja.
20. Untuk memberikan para siswa dengan kegiatan ko-kurikuler yang akan mengembangkan
keterampilan manual, kerjasama, kebanggaan, dan kepuasan.
21. Untuk menumbuhkan pengalaman pendidikan yang positif mengenai potensi putus
sekolah.
22. Untuk mendorong mahasiswa perempuan untuk masuk ke program matematika dan sains
tingkat tinggi.
23. Untuk mendorong siswa minoritas dengan potensi untuk mengikuti kursus yang akan
menantang kemampuan mereka.
24. Untuk mendorong siswa untuk memaksimalkan potensi mereka dalam program yang
menantang.
SUMBER: Miami Palmetto SMA, Miami, Florida, Dicetak ulang dengan izin.

I. Validasi dan Penentuan Prioritas Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus Kurikulum
Sebagaimana sudah dinyatakan diawal, penilaian tentang kebutuhan kurikulum
merupakan sebuah proses berkelanjutan yang dimulai

setelah sekolah merumuskan

filosofinya dan menyatakan tujuan pendidikan. Kebutuhan sosial siswa secara umum maupun
secara khusus, komunitas dan materi pelajaran akan meningkatkan pernyataan awal dari
tujuan umum dan tujuan khusus. Setelah tujuan umum dan tujuan khusus sudah
diidentifikasi, proses penilaian kebutuhan dilanjutkan untuk menentukan apakah ada
kebutuhan lain yang belum ditemukan. Ketika kebutuhan yang belum ditemukan itu

21

dipaparkan, daftar revisi tujuan umum dan tujuan khusus sudah disiapkan. Tujuan umum dan
tujuan khusus memerlukan validasi dan penempatan dalam skala prioritas.
Validasi adalah proses menentukan apakah tujuan umum dan tujuan khusus dapat
diterima dan sesuai atau cocok bagi sistem sekolah yang mengajukannya. Penentuan skala
prioritas adalah penempatan tujuan umum dan tujuan khusus dalam urutan berdasarkan
kepentingan di dalam sistem sekolah. Kelompok-kelompok yang terkait dengan kemajuan
sekolah seharusnya dicatat dalam daftar untuk membantu mengidentifikasi tujuan umum dan
tujuan khusus yang cocok dan untuk menyusun skala prioritas.
Beberapa sistem sekolah mencoba melakukan validasi baik tujuan umum maupun
tujuan khusus, sekolah yang lain membatasi proses validasi tujuan umum dengan anggapan
bahwa satu tujuan umum sudah diidentifikasi, perwakilan komite dapat mengatasi tugas
penyusunan tujuan umum secara spesifik, yaitu mengubahnya ke dalam tujuan khusus.
- Fungsi Komite Kurikulum
Proses validasi, apakah dilaksanakan oleh Pemerintah Negara Bagian, distrik,
maupun sekolah menganggap bahwa pembentukan komite kurikulum atau dewan
kurikulum dibebankan dengan tugas tersebut. Komite kurikulum akan mengumpulkan
tujuan umum kurikulum dengan maksud memberikan angket atau opini kepada
kelompok-kelompok yang terkait dengan kemajuan sekolah tersebut.
Pengumpulan tujuan umum dan beberapa tujuan khusus kurikulum yang sudah
diidentifikasi melalui kelompok sampel yang lebih luas keterlibatan orang lain
(termasuk orang tua), siswa, guru, administrator, dan ahli kurikulum ( pada staff sistem
sekolah negeri atau fakultas institut pendidikan guru) merupakan praktisi yang baik.
Usaha seharusnya dibuat untuk mempelajari apakah ada penerimaan yang lebih luas dari
tujuan umum yang dirumuskan oleh perencana kurikulum dan apakah yang menjadi
prioritas kelompok tersebut. Tujuan khusus kurikulum yang dikembangkan setelah jajak
pendapat secara luas sudah dikumpulkan dapat di sampaikan pada sampel yang lebih
terbatas pada kelompok yang sama atau pada komite kurikulum untuk validasi dan
pengaturan.
Data seharusnya dikumpulkan dan ditafsirkan, lebih baik oleh perwakilan komite
kurikulum dari berbagai kelompok yang ditanyai. Misalnya komite akan dipanggil untuk
memutuskan bahwa apakah pengambilan data itu bijaksana. Hal tersebut dikarenakan
tidak dapat memperlakukan data dengan pola yang sederhana, melakukan perhitungan
respon untuk semua kelompok, dan secara sederhana mengikuti pendapat umum. Data
22

perlu dianalisis ketidaksesuaian pendapat, jika ada, diantara beberapa kelompok yang
disurvei mendiskusikan ketidakcocokan diantara mereka dan dengan anggota kelompok
-

lain.
Mempertimbangkan Pendapat
Sebagai aturan yang umum, harapan-harapan siswa, misalnya seharusnya tidak
ditahan dengan prioritas yang sama seperti keyakinan oleh orang tua dan orang awam.
Pendapat dari kelompok yang jumlahnya lebih kecil, seperti ahli kurikulum dan profesor
tidak dapat diperlakukan sama dengan kelompok dalam jumlah besar dari komunitas
umum.
Ketika komite menafsirkan data, mungkin tidak menemukan persamaan pada
tujuan umum dan tujuan khusus diantara beberapa kelompok, hal itu merupakan
tanggung jawab yang sangat berat untuk menyatukan keadaan yang berbeda dan
mencapai konsensus diantara anggota kelompok. Menggambarkan pendapat kelompok
yang telah disurvei, komite kurikulum harus memutuskan tujuan umum manakah yang
valid dan manakah yang seharusnya menjadi prioritas. Untuk menentukan prioritas, dapat
dikatakan bahwa beberapa tujuan umum lebih penting daripada yang lain dan
membutuhkan banyak waktu, perhatian, dan penekanan di dalam kurikulum.
Tujuan umum pemerintah negara bagian, distrik, dan sekolah harus dikumpulkan
untuk validasi dan di urutkan berdasarkan jumlah pendidik dan nonpendidik. Masih
diperdebatkan, apakah tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum pada tingkat sekolah
atau departemen harus dikumpulkan kepada orang di luar sekolah maupun di luar
personel distrik sekolah. Hal ini mungkin agak sulit dipraktikkan, berlebihan, mahal, dan
membutuhkan banyak waktu untuk mengumpulkan tujuan umum dan tujuan khusus dari
sekolah. Tingkat fakultas dan departemen memenuhi tanggung jawab untuk validasi dan
penentuan skala prioritas dari tujuan umum dan tujuan khusus dengan mengumpulkan
pernyataan kepada komite kurikulum dan para ahli dibidangnya untuk mereview dan
mengesahkan.
Proses validasi dan penentuan skala prioritas dapat diulang sesuai dengan keperluan
komite kurikulum dengan di modifikasi dan di ulang urutan yang telah dibuat sebagai
hasil dari masing-masing survei dan survei pendahuluan sebagai subsurvei. Setelah
tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum sudah di validasi dan ditempatkan sesuai
urutan , perencana kurikulum melanjutkan ke fase berikutnya dari sebuah proses
23

pengembangan kurikulum, memasukkan tujuan umum dan tujuan khusus ke dalam


kurikulum.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perbedaan antara Curriculum Goals dan Curriculum Objectives yaitu, bahwaCurriculum
Goals atau tujuan umum kurikulum merupakan pernyataan harapan dan hasil yang
terprogram tanpa kriteria pencapaian, sedangkan Curriculum Objectives atau tujuan
khusus kurikulum adalah spesifik, dapat diukur, pernyataan terprogram dari hasil yang
harus dicapai oleh siswa baik dalam kelompok maupun dalam sekolah.
2. Cara menyusun Curriculum Goals dan Curriculum Objectives adalah diturunkan dari
pengembangan filosofi dan tujuan pendidikan. Secara hirarki, urutannya sebagai berikut:
Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum merupakan hal yang penting untuk:
a. Melaksanakan kebutuhan penilaian secara lengkap untuk mengidentifikasi kebutuhan
yang belum diketahui.
Melanjutkan tahapan pengembangan model kurikulum yang disarankan.
Membangkitkan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran.
Menyediakan dasar evaluasi kurikulum.
Memberikan arahan pengembangan program.

b.
c.
d.
e.
B. Saran
Sangat disarankan tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum dinyatakan dalam istilah
atau terminologi yang mengharapkan pencapaian siswa. Tujuan khusus kurikulum, yang
lebih spesifik daripada tujuan umum kurikulum seharusnya menetapkan tingkat ketuntasan
pencapaian dan kondisi minimal yang harus dicapai oleh siswa. Tujuan umum dan tujuan
24

khusus kurikulum seharusnya divalidasi dan dimasukkan dalam urutan skala prioritas oleh
komite kurikulum sekolah setelah dilakukan review oleh perwakilan dari berbagai konstituen
yang dilayani sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Nasution, S. 1993. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Oliva, P. F. 1992. Developing the Curriculum 3rd edition. Harper Collins Publisher: New
York
Subandijah. 1996. Pengembangan dan Inovasi kurikulum. Jakarta: PT. Raja Granfindo
Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2000. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

25

Anda mungkin juga menyukai