Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“ PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN INDIVIDU “

Oleh:

1. Erik Kuswanto (201310060311136)


2. Dita Latifatu (201310060311170)
3. Risky Suga Pratama (201310060311142)
4. Tika Dwi (201310060311175)
5. Ratna Taufani (201310060311167)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN AJARAN 2014/2015


A. Perngertia Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan yang terjadi sebagai perubahan individu lebih mengacu dan menekankan
pada aspek pertumbuhan fisik ke arah lebih maju. Dengan kata lain istilah pertumbuhan dapat
di definisikan sebagai proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu serta
berlangsung dalam periode tertentu. Oleh karena itu sebagai hasil dari pertumbuhan adalah
bertambahnya berat, panjang atau tinggi badan, tulang dan otot-otot menjadi lebih kuat,
lingkar tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh lebih sempurna. Pada akhirnya
pertumbuhan ini akan mencapai titik akhir, yang berarti bahwa pertumbuhan telah selesai.
Bahkan pada usia lamnjut, justru terjadi penurunan dan pengurangan pada pada bagian-bagian
fisik tertentu ( Berk, 1989).
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang khas
dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya
menunjuk bahwa pengertian perkembangan adalah suatu proses perubahan yang bersifat
progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru.
Perubahan seperti itu tidak terlepas dari perubahan kemampuan dan sifat psikis depengaruhi
oleh perubahan struktur psikologis. Perubahan kemampuan dan karakteristik psikis sebagai
hasil dari perubahan dan kesiapan struktur biologis yang sering dikenal dengan “kematangan”
( Berk, 1989).

B. Perbedaan dan Hubungan antara Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ( kematangan ).
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ( kematangan ) yaitu perubahan
menunjukan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif, seperti bertambah panjang
ukuran tungkai, bertambah lebarnya lingkar kepala, bertambahnya berat badan, dan
semakin sempurnanya susunan tulang dan jaringan saraf. Sedangkan perkembangan (
kematangan ) menunjukan kepada perubahan biologis yang bersifat kualitatif. Akan tetapi,
perubahan kualitatif itu sulit untuk diamati atau di ukur.

2. Hubungan antara Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang saling berkaitan dan
keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak. Tetapi hal ini tidak
berarti bahwa faktor lingkungan tidak memegang peranan. Pertumbuhan dan kematangan
dapat di percepat dengan rangsangan-rangsangan dari lingkungan dalam batasan-batasan
tertentu. Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar
akan berasil hanyalah mungkin berasil jika ada perkembangan ( kematang ). Semisal,
kemampuan belajar menulis hanya dapat dicapai jika proses latihan diberikan pada anak
pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna dan telah mampu memahami
bentuk bentuk huruf yang diperkenalkannya.
Dengan demikian, anak akan berasil dalam belajar memegang pensil dan membaca
huruf-huruf.

C. Prinsip-prinsip/ Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan


Prinsip-prinsip perkembangan atau biasa disebut dengan Hukum perkembangan. Para
ahli psikologi lebih menggunakan istilah “ prinsip-prinsip perkembangan” dari pada
Hukum perkembangan. Namun di Indonesia lebih dengan dikenal dengan istilah
“ Hukum Perkembangan” dari pada “ Prinsip-prinsip perkembangan”. Perbedaan istilah
ini tidak memberikan perngaruh fundamental terhadap makna dasar yang dikandungnya.
Oleh karena itu pada penjelasan makalah ini akan digunakan istilah hukum
perkembangan.
Macam- macam hukum pertumbuhan dan perkembangan
1. Hukum pertumbuhan.
Menurut Satoto,1993. Terdapat dua hukum pertumbuhan fisik yang berlaku
umum dan menyeluruh yaitu Hukum Chepa Lacaudal Dan Hukum Proximodistal.
a. Hukum Chepa Lacaudal,
pertumbuhan dimulai dari arah kepala menuju ke kaki. Dalam hukum
ini bagian kepala tumbuh lebih dahulu daripada daerah-daerah lain.
Kematangan pertumbuhan juga berlangsung lebih dahulu di bagian kepala,
kemudian berlanjut ke bagian-bagian lain dari tubuh.(Siti Hartinah,2011:33).
Menurut hukum chepa lacaudal, pertumbuhan fisik seseorang di mulai dari
arah kepala baru menuju kearah lain bagian tubuh.
b. Hukum proximodistal,
pertumbuhan berpusat dari daerah sumbu (proximo) ke arah tepi
(distal). (Siti Hartinah,2011:33). Menurut hukum proximodistal pertumbuhan
dimulai dari sumbu yang terdiri dari jantung,alat pernapasan dan alat
pencernaan yang akan tumbuh terlebih dahulu dan lebih pesat apabila
dibandingkan dengan didaerah tepi, misalnya anggota tubuh lain (anggota
gerak badan).

2. Hukum perkembangan.
Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan
fisik maupun psikis individu.
Macam macam hukum perkembangan tersebut terdiri dari:
a. Hukum Tempo Perkembangan.
Istilah tempo berarti waktu atau masa. Hokum tempo perkembangan
bermakna berlangsungnya perkembangan individu yang satu tidak sama cepat
atau lambatnya dengan individu yang lain. (Siti hartinah, 2011: 62).
Ada individu yang dalam perkembangannya serba cepat misalnya
dalam hal pemahaman suatu pelajaran, tetapi ada pula individu yang
membutuhkan waktu yang lama untuk menyamai individu yang lain. Tidak
lain semuanya ini menyangkut tempo perkembangan dan ini telah
menjadi hukum yang pasti bahwa setiap individu
mempunyai kecepatan(tempo) perkembangan yang berbeda-beda menurut
indivudunya sendiri.
b. Hukum Irama Perkembangan.
Yakni variasi atau fluktuasi naik turunnya perkembangan individu
berlangsung dengan irama perkembangan yang tidak selalu dengan irama
perkembangan yang konstan, tetapi kadang dengan irama yang cepat,lambat
bahkan kadang-kadang berhenti kemudian dengan cepat berpacu.( Siti
hartinah, 2011: 62).
Dalam Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa berlangsungnya
perkembangan itu tidak selalu tetap konsisten dan merata pada setiap waktu.
Hukum irama perkembangan mengungkapkan bukan lagi cepat atau lambatnya
perkembangan individu, akan tetapi tentang irama atau rythme perkembangan.
Jadi perkembangan individu ini mengalami gelombang “Pasang Surut”, mulai
lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut mengalami juga kemunduran
dalam suatu bidang tertentu.
c. Hukum Rekapitulasi.
Dikatakan bahwa perkembangan psikis individu akan pengulangan
urutan tingkah laku dari perkembangan nenek moyang suatu bangsa.( Siti
hartinah, 2011: 63)
Hukum ini mejelaskan, Perkembangan psikis anak adalah ulangan
secara singkat perkembangan umat manusia. Dari Seluruh perkembangan umat
manusia terulang dalam waktu beberapa tahun secara singkat dalam
perkembangan individu yang bersangkutan.
d. Hukum Masa Peka.
Menurut M. Montessori “Dalam perkembangan anak terdapat suatu
saat yang sangat tepat bagi suatu fungsi untuk dapat berkembangan dengan
baik sekali atau sangat sensitive dan sangat dengan mudah untuk merespon
stimulus yang dating kepada dirinya. (Siti Hartinah, 2011: 63)
Pada masa ini anak mempunyai kesiapan terbaik untuk melaksanakan
tugas perkembangan dalam fungsi tertentu. Oleh karena itu harus dilayani dan
diberi kesempatan sebaik-baiknya untuk menjalankan fungsi tersebut.
e. Hukum Truzalter( Masa Menentang).
Pelaksanaan individu tidak selalu berlangsung dengan tenang dan
teratur tetapi pada masa tertentu terjadi guncangan yang membawa perubahan
secara radikal.( Siti Hartinah, 2011: 65)
Hukum ini menyatakan perkembangan individu itu tidak selalu mulus
sesuai dengan keinginan dari individu tersebut. Tetapi selalu ada macam-
macam rintangan yang dapat mengganggu jalannya perkembangan tersebut.
Dalam proses tersebut selalu ada hambatan yang dapat membawa perubahan
yang baik terhadap individu tersebut.
f. Hukum Masa Eksploratif.
Menurut langeveld,” perkembangan individu merupakan suatu proses
yang berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan penemuan pada individu
yang bersangkutan. (Siti Hartinah, 2011: 65)
Dalam hokum ini msngandung arti bahwa perkembangan individu
diperlukan adanya suatu proses penjelajahan yang aman individu yang
bersangkutan ikut serta dalam mencapai suatu tujuan perkembangan.
g. Hukum Pertahanan Diri.
Yakni suatu respon dalam bentuk sikap atau perilaku individu
dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai
atau tidak menyanangkan. ( Siti Hartinah, 2011: 66)
Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya dorongan seseorang
dalam mencapai suatu tujuan dan menjaga keselamatan diri sendiri. Dari
usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk
mengembangkan diri.Hukum mengembangkan diri mengandung arti bahwa
setiap individu memiliki dorongan ilmiah untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya tetapi keberhasilan hal tersebut memerlukan usaha yang aktif dan
kreatif.

D. Teori dan Tahapan Perkembangan


1. Teori Perkembangan
a. Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa merupakan suatu teori yang berdasarkan pada penganalisaan
psikologi seseorang. Ahli teori psikoanalitik menegaskan bahwa pengalaman pada
masa dini dengan orang tua akan sangat membentuk perkembangan seseorang
khususnya remaja. Ciri-ciri tersebut dipelajari dalam teori psikoanalisa yang utama,
yaitu dari Sigmund Freud. Asmadi (2004:103) mengatakan bahwa, menurut Freud,
struktur kepribadian manusia terdiri atas aspek Das Es (The Id), Das Ich (The
Ego), dan Das Ueber Ich (the super ego).
Dari teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego, Freud percaya bahwa
dipenuhi oleh ketegangan dan konflik. Untuk mengurangi ketegangan ini, remaja
menyimpan informasi dalam pikiran tidak sadar mereka. Ia juga mengatakan bahwa
tingkah laku yang sekecil apapun mempunyai makna khusus bila kekuatan tidak sadar
di balik tingkah laku tersebut ditampilkan. Cara ego mengatasi konflik antara
tuntutannya untuk realitas, keinginan Id dan kekangan dari superego yaitu dengan
menggunakan mekanisme pertahanan diri (defense mechanisme), artinya istilah
psikoanalisa ini untuk metode yang tidak disadari ego merusak realitas dan karena itu
melindungi dirinya dari rasa cemas. Menurut Freud tahap permulaan dari
perkembangan kepribadian, sebagai berikut :
 Tahap oral (oral stage) adalah perkembangan yang terjadi pada usia 18
bulan pertama, dimana kesenangan bayi berpusat di sekitar mulut.
 Tahap anal (anal stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara usia
1,5 dan 3 tahun, di mana kesenangan terbesar anak meliputi anus atau
fungsi pembuangan yang berhubungan dengan anus.
 Tahap falik (phallic stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi antara
usia 3 sampai 6 tahun, kata phallus artinya penis atau alat kelamin laki-laki.
Artinya kesenangan berpusat pada alat kelamin karena anak menemukan
bahwa memanipulasi diri sendiri memberikan kesenangan.
 Tahap latensi (latency stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi
antara usia 6 tahun dan pubertas, anak menekan semua minat seksual dan
mengembangkan keterampilan intelektual dan sosial.

b. Teori Psikososial
Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai perkembangan dari
teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap perkembangan
individu selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial yang menjadikan
individu menjadi matang secara fisik dan psikologis. Menurut Erikson semakin
berhasil individu mengatasi konflik, maka semakin sehat perkembangan individu
tersebut. Seperti pernyataannya, sebagai berikut :
 Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush) adalah tahap
psikososial Erikson yang dialami dalam tahun pertaa kehidupan. Rasa
percaya tumbuh dari adanya perasaan akan kenyamanan fisik dan
rendahnya rasa ketakutan serta kecemasan tentang masa depan.
 Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and doubt)
adalah tahap perkembangan yang terjadi pada akhir masa bayi dan
“toddler” (usia 1-3 tahun).
 Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt) adalah tahap
perkembangan yang terjadi selama masa persekolahan.
 Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority) adalah
tahap perkembangan yang tejadi kira-kira pada usia sekolah dasar.
 Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity confusion)
adalah tahap perkembangan yang dialami individu selama masa remaja.
Pada masa ini individu diharapkan pada pertanyaan siapa mereka, mereka
itu sebenarnya apa, dan kemana mereka menuju dalam kehiupannya.
 Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu selama masa dewasa awal. Pada
masa ini individu menghadapi tugas perkembangan untuk membentuk
hubungan intim dengan orang lain.
 Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa tengah.
 Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.

c. Teori Kognitif
Apabilateori psikoanalisa menekankan pada pentingnya pikiran remaja
yang tidak disadari, maka teori-teori kognitif mementingkan pikiran-pikiran sadar
mereka. Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif dan
Piaget dan teori pemrosesan informasi.
Menurut teori Piaget, remaja secara aktif mengkontruksikan dunia kognitif
mereka sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke dalam pikiran mereka di
lingkungan. Piaget juga menyatakan bahwa remaja menyesuaikan pikiran mereka
dengan memasukkan gagasan-gagasan baru, karena tambahan informasi akan
mengembangkan pemahaman. Empat tahapan dari Piaget adalah sebagai berikut :
 Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage), yang berlangsung dari lahir
sampai kira-kira 2 tahun. Pada tahap ini, anak mengkonstruksikan
mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti
melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik dan motorik.
 Tahap praoperasional (preoperational stage) adalah yang berlangsung kira-
kira usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak memulai mempersentasikan dunia
dengan kata-kata, citra, dan gambar-gambar.
 Tahap operasional konkrit (concrete operational stage) adalah yang
berlangsung dari kira-kira 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak dapat
melakukan operasi dan penalaran logis, menggatikan pemikiran logis,
menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan
pada contoh atau konkrit
 Tahap operasional formal (formal operational stage) adalah yang terjadi
antara usia 11 dan 15 tahun. Pada tahap ini, individu bergerak melebihi
dunia pengalaman yang actual dan konkrit, dan mengubah cara berpikir
tentag perkembangan berpikir anak dan remaja.

d. Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial


Ahli teori ini juga akan menyatakan bahwa alasan untuk rasa ketertarikan
remaja terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana
warisan biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah berperan
dalam mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja.
Ahli teori belajar sosial mengatakan bahwa bukalah robot yang tidak punya
pikiran, yang berespon secara mekanis pada orang lain dalam lingkungan kita.
Psikolog Amerika Bandura dan Walter Mischel adalah arsitek utama dari versi
teori belajar social kontemporer yang disebut teori belajar kognitif. Bandura
percaya bahwa kita belajar dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain.
Melalui belajar observasi (modeling atau imitasi), kita secara kognitif
mempeesentasikan tingkah laku orang lain dan kemudian mungkin mengambil
tingkah laku tersebut. Model belajar dan perkembangan yang paling mutakhir
mencakup tingkah laku, manusia dan kognisi, dan lingkungan. Pendekatan belajar
social menekankan pada pentingnya penelitian empiric dalam mempelajari
perkembangan. Penelitian ini memfokuskan pada proses-proses yang menjelaskan
perekembangan faktor social dan kognitif yang mempengaruhi menjadi manusia
seperti sekarang ini.

2. Tahapan-tahapan Perkembangan
Pencapaian tujuan perkembangan yaitu proses menuju kedewasaan tidak
berjalan sekaligus, tetapi secara bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan
manusia. Pembagian tahapan dalam perkembangan manusia didasari pada kesamaan
karakteristik pada setiap tingkatan usia.
Havigurst membagi tahapan perkembangan manusia dalam 6 tahap, yaitu :
Masa bayi dan awal masa kanak-kanak
a. Akhir masa kanak-kanak
b. Masa remaja
c. Awal masa dewasa
d. Masa usia pertengahan
e. Masa Tua
Tahap-tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia dibagi oleh Thornburg
dalam 4 tahap yang terdiri dari beberapa periode umur sebagai berikut :
a. Masa bayi 0 – 2 tahun
 Periode dalam kandungan : mulai dari terjadinya konsepsi sampai lahir
 Periode baru lahir : lahir sampai umur 4 atau 6 minggu
 Periode bayi : umur 4 atau 6 minggu sampai 2 tahun
b. Masa Kanak-kanak 2 – 11 tahun
 Periode kanak-kanak permulaan : umur 2 – 5 tahun
 Periode kanak-kanak pertengahan : umur 6 – 8 tahun
 Periode kanak-kanak akhir : umur 9 – 11 tahun
c. Masa Remaja 11 – 19 tahun
 Remaja permulaan : umur 11 – 13 tahun
 Remaja pertengahan : umur 14 – 16 tahun
 Remaja akhir : umur 17 – 19 tahun
d. Masa Dewasa 20 – 81 tahun
 Dewasa permulaan : umur 20 – 29 tahun
 Dewasa pertengahan : umur 30 – 49 tahun
 Dewasa : umur 50 – 65 tahun
 Dewasa akhir : umur 66 – 80 tahun
 Tua : umur 81 tahun ke atas

Disamping tahap-tahap perkembangan di atas, Thornburg juga mengemukakan


adanya masa pra remaja yaitu bagi mereka yang berumur 9 – 13 tahun, dan masa
pemuda yang terjadi pada umur 19 – 22 tahun.

Berdasarkan pada beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas-


tugas perkembangan tersebut terbagi dalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan ini
didasarkan pada kesamaan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada
masing-masing usia. Tahapan-tahapan perkembangan tersebut adalah masa bayi dan
awal masa kanak-kanak, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal dan
pertengahan, serta masa tua.
E. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang dialami oleh setiap
individu secara berkelanjutan, serta kedua proses ini saling berkaitan antara satu sama lain.
Pertumbuhan lebih mengacu dan menekankan pada aspek pertumbuhan fisik hasil
dari proses pertumbuhan ini seperti bertambah panjang ukuran tungkai, bertambah lebarnya
lingkar kepala, bertambahnya berat badan, dan semakin sempurnanya susunan tulang dan
jaringan saraf. Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang
khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju.
Prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan kenal sebagai hukum pertumbuhan
dan perkembangan. Hukum pertumbuhan ada dua diantaranya Hukum Chepa Lacaudal, dan
Hukum proximodistal. Sedangkan hukum perkembangan dintaranya adalah Hukum Tempo
Perkembangan, Hukum Irama Perkembangan, Hukum Rekapitulasi, Hukum Masa Peka,
Hukum Truzalter( Masa Menentang), Hukum Masa Eksploratif, Hukum Pertahanan Diri.
Dalam perkembangan individu ada teori dan tahapan – tahapan perkembangan
tersebut, teori tersebut diantaranya Teori Psikoanalisa, Teori Psikososial, Teori Kognitif,
Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial. Sedangkan untuk tahapan perkembangan diantaranya
Akhir masa kanak-kanak, Masa remaja, Awal masa dewasa, Masa usia pertengahan, Masa
Tua.
DAFTAR PUSTAKA

 Enikekawati. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan, (Online),


 (http://www.Perkembangan Peserta Didik.htm, diakses 21 September 2014)
 Hartono, Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
 Ali, Muhammad. 2009. Psikologi Remaja. Bandung: Bumi Aksara.
LAPORAN HASIL PRESENTASI

Pertanyataan
1. Apakah anak yang memiliki perkembangan yang cepat dapat dikatakan cerdas..?
jawaban:
Perkembangan itu berkaitan perkembangan karakter individu. Kemudian jika
kita telaah makna cerdas bawasannya cerdas itu berkaitan dengan kemampuan
individu dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan mudah, nah kemampuan
ini tak lepas dari kemampuan otak dalam memproses suatu rangsangan suatu stimulus
dengan cepat sehingga dapat memperoleh penyelesaian dengan cepat. Dari uraian
diatas seseorang dikatakan cedas apa bila pertumbuhan yang cepat tehadap jaringan
otak sehingga proses pengolahan informasi dapat berjalan dengan cepat. Jadi individu
yang memiliki perkembangan yang cepat tidak bisa dikatan cerdas.
2. Bagaimaa dengan anak yang dengan anak yang memiliki pemikiran dewasa namun
usia mereka masih anak-anak dan sebaliknya, bagai hal itu dapat terjadi ?
dalam proses nenuju pendewasaan karakter ada yang namanya lingkungan,
lingkungan ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh, yang paling memiliki
peranan penting dalam proses pendewasaan sebab proses pendewasaan itu terjadi
dilingkungan mana kita dibesarkan dilingkungan mana kita bermain, besosialisasi.
Semisal kita sebagai seorang anak-anak tetapi kita suka berkumpul dan bermain
bersama orang-orang dewasa maka kita akan memiliki pemikiran dan karakter yang
lebih dewasa ketimbang anak seusia kita, begitu juga sebaliknya.
3. Bagai mana cara mengatasi pertumbuhan anak indonesia yang terhambat?
Permasalah dalam proses pertumbuhan anak indonesia faktor utamanya adalah
faktor konsumsi, faktor makanan yang mereka konsumsi. Sebagian besar mereka
mekonsumsi makanan yang tidak dpat memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh
tubuh mereka dalam memcapai pertumbuhan yang maksimal, sehingga proses
pertumbuhan mereka menjadi terhambat.
4. Dalam Hukum Chepa Lacaudal apakah Ketika otak mengalami pertumbuhan
apakan otak itu tumbuh menjadi besar ?
Dalam hukum Hukum Chepa Lacaudal ini pertumbuhan dimulai dari kepala
badan hingga ke kaki proses pertumbuhan ini terjadi didalam kandungan, yaitu diawali
dengan perkembangan jaringan otak kemudian dilanjutkan pertumbuhan organ tubuh
lainnya. Jadi pertumbuhan yang terjadi didalam otak itu bukan tumbuh menjadi besar
melaikan pertumbuhan itu terjadi pada jaringan otak. Jika pertumbuhan otak itu yaitu
otak menjadi lebih besar atau membesar maka ada kelainan pada otak.

Anda mungkin juga menyukai