Oleh:
2. Hukum perkembangan.
Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan
fisik maupun psikis individu.
Macam macam hukum perkembangan tersebut terdiri dari:
a. Hukum Tempo Perkembangan.
Istilah tempo berarti waktu atau masa. Hokum tempo perkembangan
bermakna berlangsungnya perkembangan individu yang satu tidak sama cepat
atau lambatnya dengan individu yang lain. (Siti hartinah, 2011: 62).
Ada individu yang dalam perkembangannya serba cepat misalnya
dalam hal pemahaman suatu pelajaran, tetapi ada pula individu yang
membutuhkan waktu yang lama untuk menyamai individu yang lain. Tidak
lain semuanya ini menyangkut tempo perkembangan dan ini telah
menjadi hukum yang pasti bahwa setiap individu
mempunyai kecepatan(tempo) perkembangan yang berbeda-beda menurut
indivudunya sendiri.
b. Hukum Irama Perkembangan.
Yakni variasi atau fluktuasi naik turunnya perkembangan individu
berlangsung dengan irama perkembangan yang tidak selalu dengan irama
perkembangan yang konstan, tetapi kadang dengan irama yang cepat,lambat
bahkan kadang-kadang berhenti kemudian dengan cepat berpacu.( Siti
hartinah, 2011: 62).
Dalam Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa berlangsungnya
perkembangan itu tidak selalu tetap konsisten dan merata pada setiap waktu.
Hukum irama perkembangan mengungkapkan bukan lagi cepat atau lambatnya
perkembangan individu, akan tetapi tentang irama atau rythme perkembangan.
Jadi perkembangan individu ini mengalami gelombang “Pasang Surut”, mulai
lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut mengalami juga kemunduran
dalam suatu bidang tertentu.
c. Hukum Rekapitulasi.
Dikatakan bahwa perkembangan psikis individu akan pengulangan
urutan tingkah laku dari perkembangan nenek moyang suatu bangsa.( Siti
hartinah, 2011: 63)
Hukum ini mejelaskan, Perkembangan psikis anak adalah ulangan
secara singkat perkembangan umat manusia. Dari Seluruh perkembangan umat
manusia terulang dalam waktu beberapa tahun secara singkat dalam
perkembangan individu yang bersangkutan.
d. Hukum Masa Peka.
Menurut M. Montessori “Dalam perkembangan anak terdapat suatu
saat yang sangat tepat bagi suatu fungsi untuk dapat berkembangan dengan
baik sekali atau sangat sensitive dan sangat dengan mudah untuk merespon
stimulus yang dating kepada dirinya. (Siti Hartinah, 2011: 63)
Pada masa ini anak mempunyai kesiapan terbaik untuk melaksanakan
tugas perkembangan dalam fungsi tertentu. Oleh karena itu harus dilayani dan
diberi kesempatan sebaik-baiknya untuk menjalankan fungsi tersebut.
e. Hukum Truzalter( Masa Menentang).
Pelaksanaan individu tidak selalu berlangsung dengan tenang dan
teratur tetapi pada masa tertentu terjadi guncangan yang membawa perubahan
secara radikal.( Siti Hartinah, 2011: 65)
Hukum ini menyatakan perkembangan individu itu tidak selalu mulus
sesuai dengan keinginan dari individu tersebut. Tetapi selalu ada macam-
macam rintangan yang dapat mengganggu jalannya perkembangan tersebut.
Dalam proses tersebut selalu ada hambatan yang dapat membawa perubahan
yang baik terhadap individu tersebut.
f. Hukum Masa Eksploratif.
Menurut langeveld,” perkembangan individu merupakan suatu proses
yang berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan penemuan pada individu
yang bersangkutan. (Siti Hartinah, 2011: 65)
Dalam hokum ini msngandung arti bahwa perkembangan individu
diperlukan adanya suatu proses penjelajahan yang aman individu yang
bersangkutan ikut serta dalam mencapai suatu tujuan perkembangan.
g. Hukum Pertahanan Diri.
Yakni suatu respon dalam bentuk sikap atau perilaku individu
dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai
atau tidak menyanangkan. ( Siti Hartinah, 2011: 66)
Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya dorongan seseorang
dalam mencapai suatu tujuan dan menjaga keselamatan diri sendiri. Dari
usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk
mengembangkan diri.Hukum mengembangkan diri mengandung arti bahwa
setiap individu memiliki dorongan ilmiah untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya tetapi keberhasilan hal tersebut memerlukan usaha yang aktif dan
kreatif.
b. Teori Psikososial
Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai perkembangan dari
teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap perkembangan
individu selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial yang menjadikan
individu menjadi matang secara fisik dan psikologis. Menurut Erikson semakin
berhasil individu mengatasi konflik, maka semakin sehat perkembangan individu
tersebut. Seperti pernyataannya, sebagai berikut :
Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush) adalah tahap
psikososial Erikson yang dialami dalam tahun pertaa kehidupan. Rasa
percaya tumbuh dari adanya perasaan akan kenyamanan fisik dan
rendahnya rasa ketakutan serta kecemasan tentang masa depan.
Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and doubt)
adalah tahap perkembangan yang terjadi pada akhir masa bayi dan
“toddler” (usia 1-3 tahun).
Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt) adalah tahap
perkembangan yang terjadi selama masa persekolahan.
Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority) adalah
tahap perkembangan yang tejadi kira-kira pada usia sekolah dasar.
Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity confusion)
adalah tahap perkembangan yang dialami individu selama masa remaja.
Pada masa ini individu diharapkan pada pertanyaan siapa mereka, mereka
itu sebenarnya apa, dan kemana mereka menuju dalam kehiupannya.
Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu selama masa dewasa awal. Pada
masa ini individu menghadapi tugas perkembangan untuk membentuk
hubungan intim dengan orang lain.
Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa tengah.
Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.
c. Teori Kognitif
Apabilateori psikoanalisa menekankan pada pentingnya pikiran remaja
yang tidak disadari, maka teori-teori kognitif mementingkan pikiran-pikiran sadar
mereka. Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif dan
Piaget dan teori pemrosesan informasi.
Menurut teori Piaget, remaja secara aktif mengkontruksikan dunia kognitif
mereka sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke dalam pikiran mereka di
lingkungan. Piaget juga menyatakan bahwa remaja menyesuaikan pikiran mereka
dengan memasukkan gagasan-gagasan baru, karena tambahan informasi akan
mengembangkan pemahaman. Empat tahapan dari Piaget adalah sebagai berikut :
Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage), yang berlangsung dari lahir
sampai kira-kira 2 tahun. Pada tahap ini, anak mengkonstruksikan
mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti
melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik dan motorik.
Tahap praoperasional (preoperational stage) adalah yang berlangsung kira-
kira usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak memulai mempersentasikan dunia
dengan kata-kata, citra, dan gambar-gambar.
Tahap operasional konkrit (concrete operational stage) adalah yang
berlangsung dari kira-kira 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak dapat
melakukan operasi dan penalaran logis, menggatikan pemikiran logis,
menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan
pada contoh atau konkrit
Tahap operasional formal (formal operational stage) adalah yang terjadi
antara usia 11 dan 15 tahun. Pada tahap ini, individu bergerak melebihi
dunia pengalaman yang actual dan konkrit, dan mengubah cara berpikir
tentag perkembangan berpikir anak dan remaja.
2. Tahapan-tahapan Perkembangan
Pencapaian tujuan perkembangan yaitu proses menuju kedewasaan tidak
berjalan sekaligus, tetapi secara bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan
manusia. Pembagian tahapan dalam perkembangan manusia didasari pada kesamaan
karakteristik pada setiap tingkatan usia.
Havigurst membagi tahapan perkembangan manusia dalam 6 tahap, yaitu :
Masa bayi dan awal masa kanak-kanak
a. Akhir masa kanak-kanak
b. Masa remaja
c. Awal masa dewasa
d. Masa usia pertengahan
e. Masa Tua
Tahap-tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia dibagi oleh Thornburg
dalam 4 tahap yang terdiri dari beberapa periode umur sebagai berikut :
a. Masa bayi 0 – 2 tahun
Periode dalam kandungan : mulai dari terjadinya konsepsi sampai lahir
Periode baru lahir : lahir sampai umur 4 atau 6 minggu
Periode bayi : umur 4 atau 6 minggu sampai 2 tahun
b. Masa Kanak-kanak 2 – 11 tahun
Periode kanak-kanak permulaan : umur 2 – 5 tahun
Periode kanak-kanak pertengahan : umur 6 – 8 tahun
Periode kanak-kanak akhir : umur 9 – 11 tahun
c. Masa Remaja 11 – 19 tahun
Remaja permulaan : umur 11 – 13 tahun
Remaja pertengahan : umur 14 – 16 tahun
Remaja akhir : umur 17 – 19 tahun
d. Masa Dewasa 20 – 81 tahun
Dewasa permulaan : umur 20 – 29 tahun
Dewasa pertengahan : umur 30 – 49 tahun
Dewasa : umur 50 – 65 tahun
Dewasa akhir : umur 66 – 80 tahun
Tua : umur 81 tahun ke atas
Pertanyataan
1. Apakah anak yang memiliki perkembangan yang cepat dapat dikatakan cerdas..?
jawaban:
Perkembangan itu berkaitan perkembangan karakter individu. Kemudian jika
kita telaah makna cerdas bawasannya cerdas itu berkaitan dengan kemampuan
individu dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan mudah, nah kemampuan
ini tak lepas dari kemampuan otak dalam memproses suatu rangsangan suatu stimulus
dengan cepat sehingga dapat memperoleh penyelesaian dengan cepat. Dari uraian
diatas seseorang dikatakan cedas apa bila pertumbuhan yang cepat tehadap jaringan
otak sehingga proses pengolahan informasi dapat berjalan dengan cepat. Jadi individu
yang memiliki perkembangan yang cepat tidak bisa dikatan cerdas.
2. Bagaimaa dengan anak yang dengan anak yang memiliki pemikiran dewasa namun
usia mereka masih anak-anak dan sebaliknya, bagai hal itu dapat terjadi ?
dalam proses nenuju pendewasaan karakter ada yang namanya lingkungan,
lingkungan ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh, yang paling memiliki
peranan penting dalam proses pendewasaan sebab proses pendewasaan itu terjadi
dilingkungan mana kita dibesarkan dilingkungan mana kita bermain, besosialisasi.
Semisal kita sebagai seorang anak-anak tetapi kita suka berkumpul dan bermain
bersama orang-orang dewasa maka kita akan memiliki pemikiran dan karakter yang
lebih dewasa ketimbang anak seusia kita, begitu juga sebaliknya.
3. Bagai mana cara mengatasi pertumbuhan anak indonesia yang terhambat?
Permasalah dalam proses pertumbuhan anak indonesia faktor utamanya adalah
faktor konsumsi, faktor makanan yang mereka konsumsi. Sebagian besar mereka
mekonsumsi makanan yang tidak dpat memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh
tubuh mereka dalam memcapai pertumbuhan yang maksimal, sehingga proses
pertumbuhan mereka menjadi terhambat.
4. Dalam Hukum Chepa Lacaudal apakah Ketika otak mengalami pertumbuhan
apakan otak itu tumbuh menjadi besar ?
Dalam hukum Hukum Chepa Lacaudal ini pertumbuhan dimulai dari kepala
badan hingga ke kaki proses pertumbuhan ini terjadi didalam kandungan, yaitu diawali
dengan perkembangan jaringan otak kemudian dilanjutkan pertumbuhan organ tubuh
lainnya. Jadi pertumbuhan yang terjadi didalam otak itu bukan tumbuh menjadi besar
melaikan pertumbuhan itu terjadi pada jaringan otak. Jika pertumbuhan otak itu yaitu
otak menjadi lebih besar atau membesar maka ada kelainan pada otak.