Anda di halaman 1dari 12

COVER

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, tuhan
semesta alam yang tidak tanggung tanggung mencurahkan banyak sekali nikmat
kepada seluruh hamba-Nya di dunia ini. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW yang telah berjuang mati
matian memperjuangkan agama islam yang rahmatan lil ‘alamin (menjadi rahmat
bagi seluruh alam ).

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pertama Allah SWT yang dengan


rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Juga kedua kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan
berupa material, non material, maupun motivasi dalam penyelesaian penulisan
makalah ini.

Makalah ini berisi tentang emosi yang ditunjau dari segi keilmuan psikologi.
Harapan penulis, makalah ini bisa menjadi bahan referensi bagi pembaca untuk
memahami tentang emosi secara lebih dalam yang dikaji dari bidang keilmuan
psikologi.

Manusia tentunya tidak pernah luput dari kesalahan, sehingga sangat


dimungkinkan dalam makalah ini masih terdapat kesalahan kesalahan yang tidak
penulis sadari. Oleh karenanya, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis tunggu
dalam kaitannya untuk perbaikan diri dari khususnya makalah ini maupun umumya
bagi diri penulis dan pembaca sendiri.

Gresik, 19 0ktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
A. Pengertian Emosi .................................................................................................... 6
B. Pembagian Emosi.................................................................................................... 7
C. Fungsi Emosi .......................................................................................................... 8
D. Dasar Biologis Emosi ............................................................................................. 9
E. Pertumbuhan Emosi .............................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 11
Kesimpulan ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering bertemu dengan istilah emosi,
misalnya ketika kita sedang dibuat marah oleh seseorang yang katakanlah si-A
dengan melakukan hal hal yang mengganggu ketenangan kita, pada awalnya kita
masih bisa sabar menghadapinya, namun lama kelamaan kesabaran itu mulai habis
dan rasa marah terpancing untuk keluar. Kemudian teman kita mengatakan “sudah
sudah, jangan dibawa emosi, nggak ada gunanya ngeladenin dia”.
Dari ilustrasi singkat diatas, kita dapat sedikit menggambarkan bahwa
pengertian emosi dalam perkataan seorang teman tersebut identik dengan istilah
amarah atau kemarahan. Tetapi apakah benar bahwa emosi itu adalah kemarahan,
apakah emosi merupakan kata lain dari marah?
Ada juga yang mengatakan bahwa emosi itu bukan hanya marah saja, akan
tetapi bahagia juga merupakan bagian dari emosi. Emosi terbagi menjadi emosi
positif dan negatif. Marah merupakan salah satu contoh dari emosi negatif,
sedangkan bahagia merupakan salah satu contoh dari emosi positif.
Berdasarkan keragu raguan yang timbul dalam uraian diatas tentang apa itu
emosi, penulis ingin mengulas dan mengetahui lebih lanjut dan mendalam tentang
maksud dari emosi itu sendiri. Sehingga dalam makalah ini akan tersaji ulasan
ulasan tentang emosi yang dijelaskan dengan bahasa penulis sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, timbul beberapa
pokok permasalahan, diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan emosi?


2. Apa sajakah pembagian emosi?
3. Apa fungsi dari emosi?
4. Bagaimana emosi dapat terjadi? bagaimana penjelasan secara biologisnya?
5. Bagaimanakah tentang pertumbuhan emosi?
C. Tujuan
Beberapa maksud atau tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini
diantaranya :

1. Mengetahui definisi dari emosi


2. Mengetahui pembagian emosi
3. Mengetahui fungsi emosi
4. Mengetahui dasar biologis tentang emosi
5. Mengetahui pertumbuhan emosi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal
mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002:411) emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan
untuk bertindak.Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar
dan dalam diri individu.Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan
suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih
mendorong seseorang berperilaku menangis.
Menurut Williams James (Amerika serikat) dan Carl Large
(Denmark)emosi adalah hasil presepsi seseorang terhadap perubahan- perubahan
yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap rangsangan-rangsangan yang
datang dari luar.1 Emosi terkadang juga diidentikan dengan perasaan, yaitu suatu
keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau
tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah
sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-
perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin
(1989) membedakan emosi dengan perasaan, parasaan (feelings) adalah
pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh
bermacam-macam keadaan jasmaniah.
Pertumbuhan dan perkembangan emosi seperti juga pada tingkah laku
lainnya ditentukan oleh pematangan dan proses belajar seorang bayi yang baru lahir
dapat menangis tetapi ia harus mencapai ringkas kematangan tertentu untuk dapat

1 Robert S Feldman.Pengantar psikologi:understanding psychology.(Jakarta: Salemba Humanika,


2012).hlm.30
tertawa setelah anak itu sudah besar maka ia akan belajar bahwa menangis dan
tertawa digunakan untuk maksud-maksud tertentu atau untuk situasi tertentu.

Makin besar anak itu makin besar pula kemampuannya untuk belajar
sehingga perkembangan emosinya makin rumit. Perkembangan emosi melalui
proses kematangan hanya terjadi sampai usia satu tahun. Setelah itu perkembangan
selanjutnya lebih banyak ditentukan oleh proses belajar.

B. Pembagian Emosi
Menurut beberapa sumber yang penulis baca, banyak darinya yang
membagi emosi menjadi dua bagian, yaitu emosi positif dan emosi negatif.

1. Emosi Positif
Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan
positif terhadap seseorang yang mengalaminya.2 Diantara yang termasuk
emosi positif adalah bahagia, cinta, harapan, romansa, keyakinan, seks, dll.
Banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang keterkaitan emosi
positif ini dengan kesehatan.

2. Emosi Negatif
Emosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan
perasaan tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif
pada orang yang mengalaminya.3 Diantara yang termasuk emosi negatif
adalah takut, sedih, kecewa, gelisah, bersalah, dll. Banyak dari ahli yang
berpendapat bahwa emosi negatif yang terlalu diluap luapkan akan
berdampak negatif pada kesehatan, juga dapat menghentikan aktivitas
aktivitas positif.
Meskipun emosi negative banyak membawa dampak buruk bagi diri
sendiri maupun orang lain, bukan berarti “kodrat alami manusia” ini tidak
membawa manfaat. Jika kita mau , kita dapat mengalihkan energi negatif (
yang banyak membawa kerugian ) menjadi energi positif ( yang banyak

2 Abdul Syukur.Beragam Cara Terapi Gangguan Emosi Sehari-hari.(Yogyakarta: DIVA press, 2011).hlm.26.
3 Ibid.hlm.31.
membawa manfaat ). Misalnya, emosi marah apabila dikelola dengan benar
bisa menjadi kekuatan dalam bentuk semangat kerja, belajar, dan untuk
berprestasi.4

C. Fungsi Emosi
Emosi selalu hadir dalam keseharian kita ketika menjumpai suatu
pengalaman atau peristiwa. Kita akan merasa senang mendapat bantuan dari orang
lain saat mengerjakan tugas yang banyak sedang kita tidak mampu untuk
menyelesaikannya sendiri. Juga akan merasa bersalah ketika tidak mampu menepati
janji yang telah disepakati.
Maka dari itu, kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi dalam
keseharian kita tanpa hadirnya emosi, hidup akan terasa hampa ibaratkan sayur
tanpa garam. Kita tidak akan pernah merasakan yang namanya marah, gelisah,
cemas, jijik, takut, hingga mungkin bahagia, nyaman, bangga, dan cinta. Psikolog
telah mendefinisikan beberapa fungsi penting dari emosi bagi kehidupan kita sehari
hari ( Frederickson & Branigan, 2005; Fridja, 2005; Gross, 2006; Siemer, Mauss,
& Gross, 2007 ).5 Beberapa fungsi emosi yang terpenting adalah :

1. Emosi mempersiapkan kita untuk bertindak. Emosi berperan sebagai


penghubung antara sensasi dengan persepsi. Contohnya bila kita
bertemu melihat seekor anjing penjaga yang lari ke arah kita, kemudian
pesan sensorik dikirimkan dari mata ke sistem saraf pusat, emosi “takut”
yang kita rasakan akan memberi pesan untuk “lari”, sebagai respon atau
persepsi atas pesan sensoris dari mata tersebut.
2. Emosi membentuk perilaku kita dimasa depan. Suatu emosi yang kita
rasakan dimasa lampau semisal perasaan tidak nyaman makan di
“angkringan”, akan merangsang kita untuk menghindarinya (makan
diangkringan) dimasa yang akan datang.

4 Ibid.hlm.33
5 Robert S Feldman.Pengantar psikologi:understanding psychology.(Jakarta: Salemba Humanika,
2012).hlm.31.
3. Emosi membantu kita untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain
secara lebih efektif. Emosi memiliki elemen fisiologis yang dapat
membantu kita mengetahui suasana hati atau perasaan yang sedang
dirasakan oleh orang lain, sehingga kita tahu bagaimana cara yang
sesuai untuk berinteraksi dengan orang tersebut.

D. Dasar Biologis Emosi


Dalam susunan system rumit yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa
dalam diri setiap manusia, terdapat salah satunya adalah system syaraf otonom.
System syaraf ini berguna untuk mengawasi proses proses dalam diri setiap
manusia tanpa disadari oleh manusia tersebut, misalnya adalah proses bernafas,
perncernaan, dan denyut jantung. System syaraf otonom ini dibagi menjadi dua
bagian menurut fungsinya, yaitu system syaraf simpatetis dan parasimpatetis.
System syaraf simpatetis adalah system syaraf yang bekerja merangsang
tubuh, dengan meningkatkan denyut jantung, aliran darah ke otak, dan pernafasan.
Semua perubahan ini menyiapkan kita untuk suatu tindakan.6 Namun, system
syaraf simpatetis ini melambatkan proses pencernaan, karena memang bukan suatu
tindakan yang diperlukan pada saat itu.
System syaraf parasimpatetis adalah system syaraf yang berkebalikan dari
system syaraf parasimpatetis, yaitu menenangkan tubuh dengan melambatkan
(merelaksasi) denyut jantung, aliran darah ke otak, dan pernafasan, serta
meningkatkan lagi kerja system pencernaan.
Emosi seperti marah dan rasa takut diasosiasikan dengan meningkatnya
aktivitas saraf simpatetis seperti yang terjadi pada peningkatan tekanan darah dan
denyut jantung yang semakin cepat.7 Sedangkan perasaan bahagia dan puas
diasosiasikan dengan meningkatnya aktivitas system syaraf parasimpatetis seperti
memperlambat denyut jantung, dan pernafasan yang kembali normal.

6 Laura.A King.Psikologi Umum: sebuah pandangan apresiatif.(Jakarta: Salemba Humanika, 2010).hlm.99.


7 Ibid.hlm.99
E. Pertumbuhan Emosi
Emosi mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang ditentukan oleh
proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat
menangis, tetapi ia harus mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat
tertawa.8 Pada saat bayi lahir,satu satunya emosi yang nampak adalah kegelisahan
yang di tunjukkan dengan menangis bahkan sampai meronta ronta. Pada keadaan
tenang, sang bayi tidak menunjukkan emosi apa apa.
Tiga bulan kemudian baru nampak pembedaan. Sekarang terdapat dua
ekstrimitas, yaitu rasa tertekan atau terganggu dan rasa senang atau gembira.9
Semakin sang bayi bertambah besar, emoi ikut melakukan perkembangan. Di usia
lima bulan, marah dan benci mulai dipisahkan dari perasaan tertekan dan terganggu.
Usia 7 bulanmulai nampak perasaan takut. Kemudian dilanjutkan pada usia sekitar
10 – 12 bulan perasaan bersemangat mulai berdpisah dari perasaan senang..
Setelah itu emosi bayi tersebut akan berkembang dari proses belajarnya.
Faktor kebudayaan dilingkungannya akan sangat berpengaruh pada proses belajar
bayi ini tentang emosi dan cara menyatakannya. Sehingga ekspresi tersebut dapat
dipahami oleh orang orang yang berada dalam satu kebudayaan.

8 Dr. Sarlito Wirawan Sarwon.Pengantar Umum Psikologi.(Jakarta: Bulan Bintang, 1982).hlm.59.


9 Ibid.hlm.60
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam pengertian emosi, setiap orang member definisi yang berbeda beda,
namun menurut pengertian umum, emosi adalah perasaan yang secara umum
memiliki elemen fisiologis dan kognitif serta mempengaruhi perilaku. Kebanyakan
membagi emosi menjadi dua bagian yaitu emosi positif (senang, bahagia, cinta, dll)
dan emosi negatif (marah, sedih, takut, kecewa, dll).
Fungsi emosi diantaranya adalah pertama, emosi mempersiapkan kita untuk
bertindak. Kedua, emosi membentuk perilaku kita di masa depan. Ketiga, emosi
membantu kita untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain secara lebih efektif.
Secara biologis emosi dekendalikan oleh system syaraf otonom yang dibagi
menjadi sIstem syaraf simpatetis dan parasimpatetis.
DAFTAR PUSTAKA

Feldman, Robert S. 2012. Pengantar psikologi:understanding psychology. Jakarta:


Salemba Humanika.

Sarwon, Sarlito Wirawan. 1982. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan


Bintang.

Ekman, Paul. 2013. Pedoman Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: THINK.

Syukur, Abdul. 2011. Beragam Cara Terapi Gangguan Emosi Sehari-hari.


Yogyakarta: DIVA press.

King, Laura.A. 2010. Psikologi Umum: sebuah pandangan apresiatif. Jakarta:


Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai