Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

POTENSI ALAM KABUPATEN DOMPU

DISUSUN OLEH :
NURUL ALIFAH PUTRI
200502110071

SEMESTER 2 /KEWARGANEGARAAN B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab berkat rahmat serta hidayah- Nya lah saya
bisa menyelesaikan makalah kewarganegaraan ini tepat pada waktunya.
Saya sangat berharap makalah tentang potensi sumber daya kabupaten Dompu ini bisa bermanfaat
serta berguna bagi banyak orang. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan- kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Maka untuk itu, saya berharap terdapatnya
kritik atau saran serta usulan demi memperbaiki di masa yang akan datang.
Akhir kata saya berikan ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak- pihak terkait yang sudah
menolong serta membagikan sebuah referensi sehingga saya bisa menuntaskan makalah
kewarganegaraan ini dengan tepat sesuai waktunya. Dan terima kasih juga kepada Bapak Syahirul
Alim, S.E selaku dosen pengampu di mata kuliah Kewarganegaraan ini.

Dompu, 25 April 2021

Nurul Alifah Putri


NIM : 200502110071

ii
DAFTAR ISI

Judul Proposal ........................................................................................................... i


Kata Pengantar .........................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Daftar Gambar ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Alam ............................................................................... 3
2.2 Sumber Daya Manusia .......................................................................... 5
2.3 Kebudayaan, Adat Istiadat, Dan Kearifan Lokal .................................. 7
2.4 Sektor Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif ............................................... 14
2.5 Produk Unggulan .................................................................................. 19
BAB III PERENCANAAN
3.1 Memaksimalkan Keindahan Pariwisata .............................................. 23
3.2 Mempromosikan Keindahan Pariwisata ............................................. 24
3.3 Mendukung Penuh Sektor Pertanian ................................................... 24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 26
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 27

iii
DAFTAR GAMBAR

Peta Administrasi Kab. Dompu ............................................................................... 3


Data Penduduk Kab. Dompu ................................................................................... 5
Budaya Rimpu ......................................................................................................... 7
Budaya Tari Wura Bongi Monca ............................................................................. 8
Budaya Kareku Kandei ............................................................................................ 9
Pacoa Jara ................................................................................................................ 9
Kapanca ................................................................................................................. 10
Compo Sampari ..................................................................................................... 11
Mbolo Weki ........................................................................................................... 11
Tanaman Songga .................................................................................................... 12
Pantai Lakey Hu’u ................................................................................................. 14
Gunung Tambora ................................................................................................... 15
Pulau Satonda......................................................................................................... 16
Padang Savana Doro Ncanga ................................................................................. 16
Pulau Nisa Pudu ..................................................................................................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya alam merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
memenuhi kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera. Sumber daya alam terdapat di
mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Sumber Daya
Alam menjadi faktor penting dalam suatu wilayah, baik kecil maupun luas.
Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Dompu begitu beragam, namun masih banyak potensi
SDA yang belum dikelola secara maksimal. Misalnya sektor pertanian, perkebunan, pariwisata
dan perternakan dinilai pengembangannya masih kurang optimal. Pasalnya masyarakat hanya
fokus pada satu sektor yakni sektor pertanian jagung, padahal sektor pertanian lain seperti
pengembangan sayur-mayur, holtikultura, jika dikembangkan dinilai bisa mendapatkan
penghasilan yang lebih tinggi. Jika ini dikelola dengan baik, maka pertumbuhan wirausaha baru
akan berkembang, dan roda ekonomi masyarakat akan berjalan.
Oleh karena itu, tujuan dari disusunnya makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara rinci
mengenai potensi-potensi sumber daya yang ada di kabupaten Dompu, sehingga diharapkan
nantinya dapat ditemukan solusi atau masukan tentang bagaimana cara mengembangkan atau
memajukan daerah kabupaten Dompu sesuai dengan potensi sumber daya yang ada.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja Sumber Daya Alam yang ada di Kabupaten Dompu?
2. Bagaimana Sumber Daya Manusia di Kabupaten Dompu?
3. Apa saja kebudayaan, adat istiadat, serta kearifan local di Kabupaten Dompu?
4. Bagaimana sector pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Dompu?
5. Apa saja produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten
Dompu?

1.2 Tujuan Makalah


1. Dapat mengetahui Sumber Daya Alam Kabupaten Dompu
2. Dapat mengetahui Sumber Daya Manusia Kabupaten Dompu
3. Dapat mengetahui kebudayaan, adat istiadat, serta kearifan local di Kabupaten
Dompu
4. Dapat mengetahui sector pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Dompu
5. Dapat mengetahui produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian
Kabupaten Dompu

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber Daya Alam (Luas Wilayah)


Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di
Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas wilayah 2.321,55 km². Letak kabupaten Dompu berada
diantara Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima yang sebagian besar berupa perbukitan,
selebihnya berupa lahan pertanian baik yang sudah dimanfaatkan sebagai sarana dan prasarana
wilayah termasuk bangunan perkantoran, jalan maupun sarana lainnya.
Secara administratif Kabupaten Dompu beribukota di Dompu dan terdiri dari 8 Kecamatan
yakni Kecamatan Dompu, Woja, Hu’u, Kempo, Kilo, Pekat, pajo dan Kecamatan manggelewa
dengan jumlah Desa/kelurahan 57 buah, 9 Kelurahan, 44 Desa difinitif, 4 Desa Persiapan.
Kabupaten Dompu mempunyai luas wilayah 232.460 Ha. Letak Geografis Kabupaten
Dompu terletak antara 1170 42’ – 1180 30’ Bujur Timur dan 80 06’ – 90 05’ Lintang Selatan.
Secara geografis sebagian wilayah Kabuapten Dompu merupakan daerah bergelombang sampai
berbukit dengan kemiringan tanah antara 15-40 persen. Ketinggian sebagian besar wilayah
Kabupaten Dompu berkisar antara 100-1000 meter dari permukaan laut, dan hanya 7,65 persen
wilayahnya berada di ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut.

Figure 1 Peta Administrasi Kab. Dompu

3
Daerah Kabupaten Dompu beriklim tropis, dipengaruhi oleh 2 musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Pada musim kemarau suhu udara relatif rendah ( 20 derajat celsius – 30
derajat selsius ) pada siang hari dan dibawah 20 derajat celsius pada malam hari. Bersumber pada
data curah hujan dari Dinas Pertanian tanaman pangan Kabupaten Dompu selama tahun 1984 s/d
1992 dapat diketahui bahwa curah hujan rata-rata pertahun sebanyak 1.038,73 mm, dengan jumlah
hari hujan sebanyak 77 hari.
Untuk persediaan airnya sendiri dapat dikatakan cukup, baik untuk kebutuhan sehari-hari
maupun untuk kebutuhan pengairan bagi daerah pertanian. Di kabupaten Dompu terdapat 19 buah
sungai besar dengan debit yang bervariasi. Pada musim hujan sering terjadi kebanjiran yang
kadang-kadang merusak tanaman pertanian ataupun pemukiman penduduk. Selain itu, disamping
19 buah sungai besar tersebut masih ada beberapa buah sungai kecil serta mata air yang berair
sepanjang tahun, sebagai sumber penghidupan masyarakat.
Keadaan geologi kabupaten Dompu, berdasarkan peta geologi pulau Sumbawa adalah
sebagai berikut ;

• Endapan permukaan, menyebar diseluruh wilayah Kecamatan dengan luas areal 11.602 ha
atau 5 % dari luas wilayah. Endapan permukaan terdiri dari berkerikil, pasir dan lempung.
• Batuan Gunung Api, terdiri dari gunung api muda, hasil gunung api tua dan lebih tua.
Tersebar di wilayah Kecamatan Pekat, Kecamatan Kempo dan Kecamatan Dompu bagian
timur. Luas areal 113.557 ha atau 48,85 % dari luas wilayah Kabupaten Dompu.
• Batuan edapan, Lempung tufan, tersebar diwilayah Kecamatan pekat dengan luas areal
penyebaran 1.562, 5
Selain itu, potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Dompu sebenarnya sangat beragam,
namun masih banyak potensi SDA yang belum dikelola secara maksimal. Misalnya sektor
perkebunan, pertanian, pariwisata dan perternakan yang dinilai pengembangannya masih kurang
optimal. Ini dikarenakan masyarakat hanya fokus pada satu sektor yakni sektor pertanian jagung,
padahal sektor pertanian lain seperti pengembangan sayur-mayur, holtikultura, jika dikembangkan
dinilai bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

4
2.2 Sumber Daya Manusia (Jumlah Penduduk)
Kabupaten Dompu memiliki jumlah penduduk sekitar 248.879 jiwa pada 2018. Jumlah
penduduk Kabupaten Dompu bertumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang positif. Pada tahun
2010 jumlah penduduk di Kabupaten Dompu adalah 218.973 jiwa, kemudian tumbuh menjadi
234.665 jiwa pada tahun 2014 dan kemudian menjadi 248.879 di tahun 2018. Dibandingkan
dengan kabupaten lainnya, jumlah penduduk di Kabupaten Dompu adalah yang terendah setelah
kabupaten Lombok Utara dengan tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2014 sebesar 104,05
jiwa per km2. Sementara itu, pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun di Kabupaten Dompu
adalah yang tertinggi kedua setelah Kabupaten Bima.
Dikutip dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu, Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Dompu terus mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan IPM Kabupaten Dompu
2020 adalah sebesar 1,28 persen per tahun. Pertumbuhan IPM tertinggi terlihat di Kabupaten
Lombok Tengah sebesar 1,53 persen, lalu Kabupaten Lombok Timur 1,35 persen, dan Kabupaten
Dompu sebesar 1,28 persen. Sementara IPM terendah pertumbuhannya adalah Kota Mataram 0,85
persen, Kota Bima 1,01 persen dan Lombok Utara 1,03 persen.
Penduduk Kabupaten Dompu berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak
238.389 jiwa yang terdiri atas 125.818 jiwa penduduk laki-laki dan 123.061 jiwa penduduk
perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2017, penduduk Dompu
mengalami pertumbuhan sebesar 1,4 persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan
penduduk laki-laki sebesar 1,51 persen dan penduduk perempuan sebesar 1,28 persen. Sementara
itu, kepadatan Penduduk di 8 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi
terletak di kecamatan Dompu dengan kepadatan sebesar 245,26 jiwa/km2 dan terendah di
Kecamatan Pekat sebesar 39,01 jiwa/Km2 (2016).
Dengan pertumbuhan penduduk Kabupaten Dompu sebesar 1,56% dan berdasarkan jumlah
penduduk pada tahun 2015, maka proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Dompu hingga tahun
2021 adalah sebanyak 261.587 jiwa dengan proyeksi jumlah Rumah Tangga 80.151 Rumah
Tangga dan rata-rata anggota rumah tangga sebnayak 3,26 jiwa. Adapun proyeksi penduduka
Kabupaten Dompu tahun 2015 – 2021 adalah sebagai berikut :

Figure 2 Data Penduduk Kab. Dompu

5
Sebaran penduduk di Perkotaan dan Perdesaan menurut data BPS tahun 2016 menunjukkan
bahwa jumlah penduduk perkotaan adalah 50.122 Jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk
sebesar 2.101 Jiwa/Km2, sedangkan penduduk perdesaan berjumlah 188.264 Jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 82 Jiwa/Km2.
Jumlah angkatan kerja Kabupaten Dompu sebanyak 100.276 Jiwa, yang telah bekerja
sebanyak 94.699 Jiwa hampir separuhnya yaitu 45.166 Jiwa bekerja pada sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan kemudian sektor jasa sebanyak 18.858 Jiwa,
selanjutnya 13.200 Jiwa bekerja pada sektor perdagangan, restoran dan akomodasi. Pada sektor
industri bekerja sebanyak 6.703 Jiwa dan sisanya sebesar 10.722 Jiwa bekerja pada sektor lainnya.
Sedangkan angkatan kerja yang mencari pekerjaan sebanyak 5.577 Jiwa, sementara penduduk
bukan angkatan kerja sebanyak 56.407 Jiwa, dimana 34.283 Jiwa mengurus rumah tangga dan
sisanya 22.124 Jiwa merupakan usia sekolah dan lainnya.
Dari data-data tersebut, 42.06% dari jumlah penduduk Kabupaten Dompu merupakan
angkatan kerja dan 23,66% merupakan bukan angkatan kerja, dengan prosentase angkatan kerja
hampir separuh dari jumlah penduduk di Kabupaten Dompu, maka migrasi penduduk dari desa ke
kota bukanlah masalah utama di Kabupaten Dompu. Migrasi penduduk lebih banyak terjadi antar
Kabupaten Dompu ke Kabupaten sekitarnya atau antar Kabupaten Dompu ke Ibu Kota Provinsi
bahkan antar negara. Dan tercatat sebanyak 2.388 penduduk asal Dompu yang bekerja sebagai
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Dengan demikian urbanisasi atau migrasi penduduk dari
desa ke kota di Kabupaten Dompu masih bersifat sementara dan belum mengarah pada
melonjaknya jumlah penduduk perkotaan.

6
2.3 Kebudayaan, Adat Istiadat, dan Kearifan Lokal
Kabupaten Dompu yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada masa
lampau, ketika mendapat pengaruh Hindu-Buddha merupakan sebuah kerajaan. Namun setelah
pengaruh Islam masuk, wilayah Dompu berubah menjadi Kesultanan. Kata Dompu banyak
disebutkan dalam beberapa sastra kuno. Salah satunya Kitab Negarakertagama di jaman Majapahit
1365M. Saat ini dompu terkenal sebagai pengahasil susu kuda liar dan madu. Selain itu Dompu
juga dikenal sebagai daerah uang kaya akan keragaman genetik hewan penghasil daging.
1. Kebudayaan di Kabupaten Dompu sendiri cukup beragam. Dompu memiliki banyak sekali
budaya, diantaranya yaitu ;

❖ Rimpu
adalah memakai sarung dengan melingkarkannya pada kepala dimana yang terlihat
hanya wajah dengan menggunakan sarung. kebudayaan Rimpu yang merupakan salah
satu hasil kebudayaan masyarakat Dompu, Bima. Umumnya, kaum perempuan
memakai rimpu untuk menutup auratnya sebagaimana ajaran Islam mengajarkan
bahwa setiap kaum perempuan yang sudah aqil balik harus menutup aurat dihadapan
orang yang non muhrimnya. Ada dua jenis Rimpu yang biasanya dikenakan. Yang
pertama adalah Rimpu Mpida atau tutup kepala bagi perempuan yang belum menikah.
Rimpu Mpida ini akan menutupi seluruh wajah kecuali bagian mata saja. Kemudian
bagi perempuan yang sudah menikah maka menggunakan Rimpu Colo, yang pada
bagian wajahnya terbuka.

Figure 3 Budaya Rimpu

7
❖ Tari Wura Bongi Monca
adalah salah satu tarian selamat datang atau penyambutan tamu dari suku mbojo yaitu
Dompu Bima. Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok
dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol
penghormatan dan harapan. Dalam tradisi Bima, beras kuning adalah lambang
kesejahteraan dan mengandung makna-makna kehidupan di dalamnya. Selain itu,
bagi masyarakat Bima-Dompu, tamu dianggap sebagai pembawa rejeki atau berkah,
sehingga mereka menyambutnya dengan meriah sebagi tanda penghormatan, doa, dan
rasa syukur. Tari wura bongi monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang
cukup terkenal dan masih sering dipentaskan di berbagai acara di daerah Dompu
Bima, NTB.

Figure 4 Budaya Tari Wura Bongi Monca

❖ Kareku Kandei
merupakan antraksi yang unik dimana terdapat beberapa wanita yang memainkan
lesung tersebut dengan menggunakan aru (alu) dimana aru tersebut ada yang terbuat
dari kayu dan ada yang terbuat dari bambu, dari hasil memainkan lesung tersebut
menghasilkan irama perkusi yang harmoni, budaya ini sudah ada sejak lama sekali.
Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh kaum watina pada acara tertentu antara lainya
adalah seperti acara pernikahan, sunnatan, kareku kandei ini juga biasanya dilakukan
pada saat munculnya gerhana bulan.
Didaerah Dompu sendiri bertepatkan di Desa Banggo Kecematan Manggelewa,
dimana masyarakat Banggo ini masih melekat sekali dengan budaya Kareku Kandei
(memukul lesung) ini, misalkan ada acara pernikahan, kareku kandei ini biasanya
dilakukan setelah sholat subuh dan kareku kandei ini bertujuan untuk memberi tahu
secara langsung bahwa suara lesung pertanda di adakanya sebuah acara seperti

8
contohnya acara pernikahan, setelah memainkan lesung masyarakat setempat
beriringan datang dan pergi membawa padi atau yang disebut dengan “Tekar Ne’e”.

Figure 5 Budaya Kareku Kandei

❖ Pacoa Jara (pacuan kuda)


Kegiatan budaya Pacoa Jara memang biasanya dilaksanakan pada hari besar seperti
Hari Jadi Kabupaten Dompu. Budaya Pacoa Jara di Dompu didukung dengan
beberapa tempat yang dijadikan arena pacuan, salah satu yang paling sering
digunakan yaitu di Desa Lepadi, Kecamatan Pajo. Arena pacuan ini diberi nama
“Lemba Kara” karena terinspirasi dengan wilayah Lepadi yang penuh dengan pohon
kara atau tumbuhan berduri tajam yang dulu tumbuh hampir di seluruh wilayah ini.
Pacuan kuda di Dompu memiliki keunikan karena menggunakan joki cilik yaitu nak-
anak berusia 5 sampai 11 tahun.

Figure 6 Pacoa Jara

9
2. Selanjutnya, di Kabupaten Dompu juga memiliki adat dan istiadat nya sendiri pula,
diantaranya yaitu;

❖ Kapanca
Merupakan tradisi adat yang biasa dilakukan khusus oleh para kaum wanita sebagai
salah satu rangkaian prosesi dalam acara pernikahan. Biasanya Tradisi Peta Kapanca
ini dilakukan pada malam hari atau yang dilaksanakan satu hari sebelum prosesi akad
nikah atau resepsi pernikahan. Daerah Bima-Dompu, “Peta” berarti melumat dan
“Kapanca” berarti Daun Pacar. Sehingga makna dari tradisi Peta Kapanca ini, yakni
melumatkan daun pacar pada kedua telapak tangan calon pengantin wanita, sebagai
simbol bahwa calon pengantin wanita tersebut akan menjadi seorang istri dari calon
pengantin lelaki yang telah meminangnya.

Figure 7 Kapanca

❖ Compo Sampari
Compo Sampari atau penyematan keris merupakan salah satu Budaya masyarakat
suku Mbojo, kegiatan tersebut diperuntukkan bagi anak laki-laki yang akan dikhitan.
Apabila anak laki-laki suku Mbojo sudah dikhitan maka tidak lama lagi akan
memasuki usia remaja dan akan diberlakukan aturan atau norma yang berlaku di
masyarakat sesuai syariat Islam. Compo sampari merupakan kebiasaan yang
dilakukan secara turun-temurun sebagai simbol untuk mengajarkan nilai-nilai ksatria
pada anak bahwa laki-laki harus kuat. Compo Sampari dilakukan oleh seorang tokoh
adat, diawali dengan pembacaan do’a disusul dengan membaca shalawat Nabi.

10
Figure 8 Compo Sampari

❖ Mbolo Weki
merupakan ritual atau acara adat yang menjadi ciri khas dari suku Bima-Dompu.
Mbolo Weki adalah acara musyawarah mufakat yang biasanya diselenggarakan untuk
mempersiapkan suatu acara juga pesta (penting) dari sebuah keluarga pada Suku
Bima. Diantaranya pernikahan, khitanan, dan atau tahlil/doa pasca meninggalnya
anggota keluarga. Mbolo Weki biasanya dihadiri oleh setidaknya perwakilan dari
seluruh keluarga besar, kerabat, juga tetangga dan masyarakat setempat. Hal-hal yang
dimusyawarahkan dalam Mbolo Weki biasanya seperti penentuan hari baik,
pembagian tugas (kepanitiaan acara), mendata segala kebutuhan dan keperluan acara,
menyepakati apa-apa yang akan dilaksanakan dalam berlangsungnya acara tersebut.

Figure 9 Mbolo Weki

11
3. Selain itu, Kabupaten Dompu juga memiliki kearifan lokalnya sendiri, yaitu :

❖ Tanaman songga
Songga adalah tumbuhan sebatang pohon dengan ciri kayu ular yang tegak lurus
lazimnya setinggi pohon jeruk. Batangnya tidak lebih besar dari paha, bersudut dan
berjendul. Kayunya berwarna kuning pucat, keras dan kuat. Pangkal dari batang dan
akarnya agak lebih kuning. Tanaman songga (Strychnos ligustrina) merupakan
tanaman berkhasiat obat yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh
masyarakat Hu'u. Masyarakat banyak mengambil dari hutan dan memanfaatkan
tanaman songga sebagai obat, terutama malaria. Sejak lama, pohon ini terutama kayu
dan buahnya dimanfaatkan masyarakat di Bima dan Dompu sebagai obat tradisional
untuk mengobati sakit malaria, panas dingin dan lain-lain. Cara pengobatannya
sederhana, buah Songga yang bulat biasanya langsung ditelan dua hingga tiga biji.
Atau, kayunya direndam beberapa waktu bahkan ada yang memasaknya dengan
rempah-rempah, kemudian airnya diminum, air rendaman ini rasanya luar biasa pahit.
Dulu, orang memakan biji songga dalam keadaan sakit atau pun tidak. Hal ini
dimaknai sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit. Orang dulu percaya ketika
memakan tiga butir biji songga, maka akan terhindar dari penyakit selama setahun,
demikian seterusnya. Bagi mereka yang sakit, termasuk anak-anak, juga tidak lepas
dari pemberian obat tradisional ini, sebagai upaya mengobati penyakit tersebut.

Figure 10 Tanaman Songga

❖ Kalembo ade
Kata Kalembo Ade merupakan kata dari turun termurun yang digunakan oleh orang-
orang dompu pada masa zaman dulu dan sampai sekarang kata Kalembo Ade masih
dibudayakan oleh masyarakat Dompu pada umumnya. Kata Kalembo Ade biasanya
digunakan oleh orang-orang Dompu dulu dalam hal memberikan ketabahan dan
kesabaran disetiap masalah yang dihadapi oleh orang yang mengalami masalah, agar
teman, sahabat, keluarga maupun orang lain.

12
Secara harfiah Kalembo Ade berarti melapangkan hati atau melapangkan dada atau
meluaskan hati atau dada. Namun dalam berbagai komunikasi dan pergaulan di
masyarakat, kalembo ade menyentuh berbagai aspek ungakapan dalam pergaulan
masyarakat Mbojo. Ketika seorang tamu mengunjungi rumah seseorang, maka pada
saat menyuguhkan makanan dan minuman, pemilik rumah mengucapkan kalembo
ade atas suguhan yang diberikannya kepada tamu agar tamu maklum atas
kesederhanaan menu yang disajikan, meskipun menurut tamu, suguhan itu sungguh
luar biasa lezatnya.

Ketika seseorang mendapatkan musibah, maka saudara dan kerabatnya mengucapkan


kalembo ade untuk menghibur dan menenangkan hati saudaranya. Ketika seseorang
hendak berpergian atau merantau atau pergi untuk sesuatu keperluan, maka orang tua
atau sanak saudara dan kerabat mengucapkan Kalembo Ade sebagai ungkapan
motivasi. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang berpergian menitipkan Kalembo
Ade kepada yang ditinggalkan. Ketika seseorang membantu saudara dan kerabatnya
dengan uang atau barang dan bantuan itu tidak sesuai dengan yang diminta, maka ia
mengungkapkan kalembo ade.

❖ Nggahi Rawi Pahu


Merupakan kata ciri khas Dou(orang) Dompu yang sudah dijadikan sebagai Motto
Daerah Dompu sejak terbentuknya Kesultanan pertama 1545. Arti yang sebenarnya
dari kata Nggahi Rawi pahu adalah, pertama, (Ngghi); Nggahi yang artinya
bilang/mengatakan sesuatu tentang apa yang dipikirkan dan apa yang dilihat. Kedua,
Rawi; kata Rawi artinya “perbuatan/sikap” seseorang dari apa yang mereka katakan
lalu diaplikasikan melalui perbuatannya. Dan yang ketiga, Pahu; kata pahu memiliki
makna “bentuk/wujud” yaitu bukti nyata dari apa yang dikatakan dan langsung
dilakukan dengan perbuatan.
Filosofi Nggahi Rawi Pahu adalah perwujudan dari sikap konsisten dalam hidup dan
kehidupan ini. Sejalan dengan pesan Nggahi Rawi Pahu, para tetua di Bima dan
Dompu juga menitipkan satu untaian kalimat “ Renta ba lera, kapoda ba ade, karawi
ba weki. “ Renta ba lera berarti diucapkan oleh lidah. Kapoda ba ade berarti dikuatkan
oleh hati. Karawi ba weki berarti dikerjakan oleh raga. Hal itu berarti setiap yang
diucapkan atau diikrarkan oleh lidah, kemudian dkuatkan oleh hati dan selanjutnya
dikerjakan oleh tubuh. Inilah gambaran menyatunya kata dengan perbuatan.

❖ Santabe
Santabe, artinya “permisi”. Kata santabe digunakan Ketika ingin melewati orang-
orang yang sedang duduk ataupun berkumpul. Ini menjadi salah satu kearifan local
budaya Dompu. Kata santabe sering digunakan di kehidupan sehari-hari masyarakat
Dompu. Selain berarti permisi, santabe juga memiliki arti ‘silahkah’ yaitu digunakan
saat mempersilahkan seseorang lewat dihadapan kita atau saat memberitahukan jalan
atau arah kepada orang lain. Ini digunakan sebagai bentuk kesopanan antar
masyarakat Dompu.

13
2.4 Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Dompu memiliki potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan untuk
mendukung kemajuan pariwisata seperti kopi Tambora dan lainnya. Pariwisata sendiri tidak akan
bisa berhasil tanpa didukung konten ekonomi kreatif. Beberapa tahun terakhir ini, pariwisata
Kabupaten Dompu juga mulai terus dikembangkan. Dengan banyaknya tempat tujuan wisata yang
ada di Kabupaten Dompu dan mulai berkembangnya wisata-wisata tersebut, maka hal tersebut
dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi Kabupaten Dompu sendiri, baik dari segi
perekonomian maupun dari segi penggunaan lahannya.
Berdasarkan data perindustrian di Kabupaten Dompu, saat ini sumber daya alam lokal yang
dikenal dengan kopi alam tambora, kopi robusta maupun arabika sudah mendapatkan ijin hak
paten dari perindustrian. Selain itu, susu kuda liar dan madu juga mendapatkan hak paten.
Kabupaten Dompu memiliki data tarik wisata unggulan yang mampu menarik kunjungan
wisatawan. Daya tarik wisata tersebut antara lain: Pantai Lakey Hu’u, Pulau Satonda, Pulau Nisa
Pudu, Air Terjun Panca Saneo, Gunung Tambura, Bukit Matompo, Nanga Tumpu, Padang Savana
Doro Ncanga, Air Terjun Di Sori Oi Marai, Air Terjun Dewi Penasaran Pekat, Air Terjun Kancira
Hu'u, Air Terjun Ncanga Tolu Ranggo, Pantai Hodo, Pantai Lasi, Pantai Ria, Pantai Soro Dan
Kolam Renang Madaprama, Tari Wura Bongi Monca, Tari Hadrah, Tari Kadanda, Tari Sampela
Ma Rimpu Dan Lomba Pacoa Jara (Lomba Pacuan Kuda).
❖ Pantai Lakey Hu’u
Pantai ini memiliki sapuan ombak unik yaitu kekiri bukan kekanan sebagaimana
umumnya salah satu kawasan surfing terbaik dan unik untuk di kunjungi. Wisatawan
yang datang dan sering berselancar di pantai ini menyebut ombak yang ada di pantai
ini dengan sebutan ombak kidal karena karakteristik ombaknya sangat beda dari
ombak biasanya. Keunikan ini juga nyatanya telah digenapin dengan keindahan
pantai pasir putih serta angin laut terbilang kencang di kawasan ini juga
mendukung kegiatan surfing, wind surfing, atau kite surfing.

Figure 11 Pantai Lakey Hu'u

14
❖ Gunung Tambora
Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk
oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai
4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di
Nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Gunung
Tambora dengan luas 71.645 ha juga memiliki pesona vegetasi beragam yang dibagi
berdasarkan ketinggian. Dengan tinggi 2.851 mdpl, di ketinggian 200-700 m Gunung
Tambora menjadi rumah bagi beberapa tumbuhan, mulai dari Jambu Hutan hingga
Linggua. Bergerak naik ke atas 700 m, Gunung Tambora menawarkan vegetasi yang
lebih hijau, jumlah pepohonan yang lebih ramai membuat Gunung Tambora pada
ketinggian ini didominasi oleh hutan, khususnya semak-semak dan tanaman perdu.
Di ketinggian ini kita bisa menemukan bunga abadi atau edelweiss dan juga pohon
cemara. Sementara di tingkat terakhir, atau ketinggian 1.200 meter, Gunung Tambora
menawarkan sabana yang indah dan berbagai jenis tumbuhan alang-alang.

Figure 12 Gunung Tambora

❖ Pulau Satonda
Pulau Satonda merupakan spot wisata ikon Kabupaten Dompu. Pulau ini tercipta
akibat letusan gunung api purba dari dasar laut. Di pinggir danau terdapat sebuah
pohon yang tidak diketahui asal usulnya. Pada pohon itu, terdapat banyak batu-
batu bergantungan diikat menggunakan tali. Disebut sebagai pohon harapan
karena yang menggantungkannya memiliki harapan cita-citanya terwujud.
Pulau Satonda memiliki terumbu karang alami yang luas di perairan sekitarnya dan
ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) pada tahun 1999 oleh
Kementerian Kehutanan Indonesia. Pulau ini diusulkan untuk menjadi bagian dari
Taman Nasional Moyo Satonda bersama dengan Pulau Moyo di dekatnya.

15
Figure 13 Pulau Satonda

❖ Padang Savana doro ncanga


Doro Ncanga menjadi destinasi yang pas bagi wisatawan pencinta fotografi. Jutaan
hewan berkeliaran di padang savana setiap harinya menjadi objek foto yang eksotis.
Apalagi dengan background Gunung Tambora yang indah. Bonus lainnya adalah
bebatuan hasil letusan gunung Tambora pada tahun 1815. Hamparan bebatuan ini
semakin membuat suasana semakin indah. Panas terik pun tak menyurutkan hewan-
hewan ternak ini mencari makan. Kala siang mereka mendinginkan diri di beberapa
mata air yang ada di Doro Ncanga.

Figure 14 Padang Savana Doro Ncanga

16
❖ Pulau Nisa Pudu
Pulau Nisa Pudu merupakan pulau cantik tak berpenghuni yang berada dalam
kawasan perairan Dompu. Kata 'Nisa Pudu' dalam bahasa lokal berarti 'pulau
segenggam'. Terdiri atas dua pulau, satu pulau besar dan satu pulau kecil, pulau ini
memiliki pasir putih dan air yang jernih. Di pesisir pantai pun kita bisa melihat
sekawanan hiu kecil berenang, hamparan pasir putih dan warna laut yang bergredasi
biru laut dan toska, sementara di sisi lain pulau hamparan pesisir pantainya dipenuhi
bebatuan. Para wisatawan bisa berenang maupun snorkeling.

Figure 15 Pulau Nisa Pudu

❖ Nanga Tumpu
Nanga Tumpu dalam bahasa lokal berarti muara sungai yang tumpul. Daerah
perbatasan ini merupakan tanjakan yang sangat populer di kalangan anak muda
Dompu, terutama bagi mereka yang berkuliah di Pulau Lombok. Sebab, para
mahasiswa yang biasa melewati tanjakan ini saat mudik ternyata banyak yang
memilih singgah di Nanga Tumpu untuk melepas penat perjalanan sambil menikmati
keindahan alam yang menakjubkan, terutama menjelang sore.

❖ Bukit Matompo
Bukit Matompo ini merupakan spot wisata terbaru yang terkenal dengan hamparan
rumput ilalang yang tumbuh subur diatas bukit yang menjulang tinggi pada bibir
pantai. Bukit matompo memiliki pemandangan rerumputan hijau yang indah yang
dapat membuat mata jernih dan juga dikelilingi lautan lepas yang mempesona.

❖ Air Terjun Ncanga Tolu


Destinasi wisata air terjun Ncangga Tolu terletak di selatan desa Tembalae. Jaraknya
hanya sekitar lima kilo meter dari pusat desa. Tembalae merupakan sebuah desa baru
hasil pemekaran dari desa Ranggo tujuh tahun lalu. Air terjun ini berada satu kilo
meter di atas dam Lae yang berada di bagian hulu sungai.

17
❖ Pantai Hodo
Pantai Oi Hodo juga menjadi salah satu tempat persinggahan bagi setiap orang yang
akan ke Gunung Tambora. Sehingga tidak heran jika pantai ini sudah dikenal.
Terutama di kalangan pendaki. Meski demikian, banyak pula wisatawan lokal yang
berkunjung ke pantai ini. Pantai ini memiliki pasir berwarna hitam dengan area yang
luas dan panjang. Lokasinya juga sangat pas untuk mengambil gambar atau
melakukan swafoto. Beragam aktivitas dapat dilakukan di pantai ini. Termasuk
berenang hingga memancing. Banyak wisatawan yang membawa kail dari rumah
untuk bisa menikmati sensasi memancing di pantai ini.

❖ Pantai Wadu Me’e


Pantai Wadu Me’e berlokasi di desa Lasi, kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Akses
menuju ke pantai ini tidak terlalu sulit karena jalan yang di tempuh sudah beraspal
dan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari ibu kota Dompu. Pantai Wadu Me’e memiliki
garis pantai pasir putih yang panjang dan bersih, air laut yang biru jernih, ditambah
jajaran pohon kelapa menambah eksotisnya pemandangan pantai ini.

❖ Pantai wadu Jao


Pantai Wadu Jao yang dalam bahasa lokal berarti pantai dengan bebatuan berwarna
hijau. Seperti namanya, pantai ini memiliki ciri khas yang unik yakni memiliki
bertaburan bebatuan atau karang hijau yang tersebar hampir di sebagian wilayah
pesisir pantainya. Pantai Wadu Jao memadukan warna hijau bebatuan dengan butiran
halus pasir pantai berwarna putih, di bagian paling barat kita bisa menikmati
pemandangan pegunungan yang elok. Dengan keunikan serta keindahan bebatuan
hijau yang menjadi ciri khas, Pantai Wadu Jao menjadi salah satu tempat favorit
wisatawan lokal. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang memadati
pantai di akhir pekan.

18
2.5 Produk Unggulan Dalam Meningkatkan Perekonomian
Kabupaten Dompu memiliki potensi sumber daya pertanian yang relatif besar. Dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2015-2020, pemerintah daerah telah
menetapkan bahwa pengembangan sektor pertanian dan peternakan sebagai prioritas
pembangunan daerah. Komoditas yang menjadi program unggulan daerah adalah sapi, jagung, dan
rumput laut. Hal ini sejalan program unggulan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat yang
menjadikan ketiga komoditas tersebut sebagai program unggulan yang dikenal dengan program
unggulan PIJAR (Sapi, Jagung, dan Rumput Laut). Untuk mendukung program tersebut,
pemerintah daerah telah melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong peningkatan
produktivitas dan kualitas tata kelola (manajemen) dengan melibatkan pemangku kepentingan
lainnya.
Sektor pertanian memberi kontribusi rata-rata 39 persen terhadap PDRB, dan 31 persen
terhadap kesempatan kerja Kabupaten Dompu pada 2007-2010. Meskipun laju pertumbuhan
sektor pertanian sangat rendah namun sector ini menjadi sumber pertumbuhan yang strategis bagi
perekonomian Kabupaten Dompu. Karenanya, pembangunan sektor pertanian memberi dampak
yang besar bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam 2 periode yaitu 2009-
2020, pelaksanaan pembangunan pertanian di Kabupaten Dompu terfokus pada empat komoditas
unggulan daerah. Keempat komoditas unggulan daerah tersebut adalah jagung, rumput laut, jambu
mete, dan sapi. Sapi, jagung, dan rumput laut (PIJAR) juga merupakan komoditas unggulan
propinsi NTB.
Program prioritas pijar adalah salah satu program pembangunan yang diunggulkan
atau diutamakan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat Dompu,
Nusa Tenggara Barat khususnya dalam upaya swasembada pangan, penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran. Pijar adalah singkatan dari sapi, jagung dan rumput laut. Ada
beberapa alasan mengapa pemerintah kabupaten Dompu memilih pijar sebagai program
prioritas yaitu :

• Dari sisi komoditi. Ketiga komoditi ini hidup / tumbuh dengan baik
di wilayah Dompu.
• Dari sisi sumber daya lahan. Daya dukung sumber daya lahan untuk pengembangan
komoditi sapi, jagung dan rumput laut di wilayah Dompu tersedia cukup luas.
• Dari sisi sumber daya manusia. Sebagian besar masyarakat Dompu memilih mata
pencaharian sebagai petani ternak, petani jagung dan petani rumput laut.
• Dari sisi budaya, masyarakat Dompu sangat familiar dengan pekerjaan sebagai peternak
sapi, petani jagung dan petani rumput laut.
• Dari sisi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang difungsikan sebagai unit
pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat petani telah tersedia dengan
cukup.
• Dari sisi peluang pasar. Permintaan pasar terhadap komoditi sapi, jagung dan rumput
laut sangat tinggi baik pasar lokal, regional maupun nasional sanat tinggi.

19
• Dari sisi kelembagaan. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat kelembagaan para petani
ternak, petani jagung dan petani rumput laut baik yang formal maupun informal
telah terbentuk dan berfungsi dengan baik dan itu berdampak juga bagi masyarakat
Dompu.
• Dari sisi manfaat. Diantara ketiga komoditi tersebut mempunyai manfaat yang saling
terkait diantara yang satu dengan yang lainnya, misalnya kotoran ternak bisa dijadikan
pupuk untuk tanaman jagung sebaliknya batang, daun, biji jagung dan rumput laut
bisa dijadikan sebagai pakan ternak.

Produk unggulan di Kabupaten Dompu dalam meningkatkan perekonomian antara lain :

1. Jagung
Pada era kepemimpinan Bupati Bambang M Yasin, telah ada terobosan
kebijakan fokus pengembangan komoditas jagung dan tebu dalam bentuk
kawasan. Hasil kebijakan ini mampu berdampak signifikan meningkatkan
pendapatan petani dan meingkatkan daya beli masyarakat petani. Produksi dan
produktivitas jagung di Kabupaten Dompu meningkat pesat setiap tahun. Dalam
periode 2007-2011, produksi jagung di Kabupaten Dompu meningkat rata-rata 392
persen per tahun; dari 5.162 ton pada tahun 2007 menjadi 86.200 ton pada tahun
2011. Kabupaten Dompu berkontribusi sekitar 4 persen terhadap total produksi
jagung di NTB pada tahun 2007 lalu meningkat menjadi 19 persen pada tahun 2011
(Lampiran 5.4.1). Peningkatan produksi ini terjadi karena peningkatan luas panen
dan peningkatan produktivitas. Luas panen jagung di Kabupaten Dompu
meningkat dari 2.024 ha pada tahun 2007 menjadi 18.109 ha pada tahun 2011;
sementara produktivitasnya meningkat dari 2,55 ton/ha menjadi 5,17 ton/ha dalam
periode yang sama .
Pada musim tanam oktober 2018 – februari 2019 luas wilayah Kabupaten
Dompu sekitar 230 ribuan Hektare, lebih dari setengahnya merupakan lahan
penanaman jagung – yakni sekitar 130 ribu Ha. Data tersebut merupakan data
resmi yang disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Dombu kepada media Suara NTB. Dengan luas wilayah tanam tersebut,
Kabupaten Dompu ditargetkan dapat memproduksi jagung hingga mencapai 1 juta
ton di tahun 2019.
Besarnya potensi tanaman jagung sebagai komoditas unggulan Kabupaten
Dompu telah banyak menarik perhatian kalangan swasta untuk berinvestasi
maupun pihak lain untuk turut membantu meningkatkan nilai tambah pada produk
pertanian ini. Tidak hanya peningkatan produksi jagung tapi juga produk
turunannya, termasuk membantu branding dan pemasaran aneka produk olahan
jagung. Salah satunya adalah program skema Dana Responsif Inovatif atau RIF
(Responsive Innovative Fund) tahap dua 2019-2020. Program hibah ini merupakan
bagian dari Proyek NSLI//NSELRED kemitraan Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan
Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).

20
2. Sapi
Program Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai Bumi Sejuta Sapi (BSS)
merupakan program percepatan pengembangan peternakan sapi menuju populasi
satu juta ekor dalam waktu lima tahun (2009-2013) (Pemprov NTB, 2009).
Provinsi NTB kedepannya diharapkan menjadi propinsi surplus sapi yang
dikembangkan terintegrasi dengan sektor lainnya guna mendukung ketahanan
pangan berupa protein hewani. Hal ini selaras dengan program Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang
menjadikan NTB sebagai wilayah pengembangan sektor pertanian dan peternakan.
Populasi sapi juga terus meningkat setiap tahun. Dalam periode 2007-2011,
populasi sapi di Kabupaten Dompu meningkat rata-rata 10 persen per tahun; dari
58.897 ekor pada tahun 2007 menjadi 85.612 ekor pada tahun 2011. Peningkatan
populasi sapi di Dompu merupakan hasil dari pelaksanaan program provinsi (Bumi
Sejuta Sapi, BSS) di Kabupaten Dompu. Populasi sapi di Dompu berkontribusi
sekitar 11 persen terhadap total populasi sapi di NTB. Disamping memberikan
bibit/induk sapi peternak, program BSS juga memberikan dukungan teknis dan non
teknis lainnya kepada masyarakat peternak sehingga produktivitas induk
meningkat, dari semula setiap induk betina hanya menghasilkan 1 ekor anak setiap
2 tahun menjadi setiap tahun.

3. Rumput Laut
Teluk Cempi merupakan daerah yang berada di Kecamatan Woja, Dompu, Pajo
dan Hu’u. Teluk Cempi memiliki potensi dan luas lahan budidaya perikanan payau
dan laut sebesar 1.620,3 Ha dan panjang garis pantai 60,4 km. Udang vannamei
dan ikan bandeng adalah komoditas perikanan budidaya payau dan laut di kawasan
tersebut. Wilayah utara Kabupaten Dompu memiliki potensi perikanan payau yang
cukup besar, terutama potensi budidaya rumput laut. Budidaya rumput laut
dilakukan di sepanjang garis pantai. Teluk saleh memiliki garis pantai sepanjang
190.89 km yang tersebar di Kecamatan Manggelewa, Kempo, dan Pekat. Rumput
laut yang dibudidayakan di Teluk Saleh adalah Eucheuma cottoni yang memiliki
kandungan karaginan yang tinggi. Rata-rata produksi rumput laut di Teluk Saleh
sebesar 11.026,91 ton. Budidaya rumput laut di Teluk Saleh dilakukan dengan
menggunakan metode longline. Produksi rumput laut dapat ditingkatkan dengan
menggunakan teknologi budidaya lepas dasar, rakit permukaan, jaring
polyprophylen, hanging rope technique, teknik tas, dan kantong jarring.
Produksi rumput laut berfluktuasi dalam periode 2007-2011. Dibandingkan
dengan produksi pada tahun 2007, produksi rumput laut di Kabupaten Dompu
meningkat pada tahun 2011 tapi menurun pada tahun 2008-2010. Fluktuasi
produksi ini bukanlah karena dukungan pemerintah yang berubah-ubah setiap
tahun tetapi kemungkinan karena perubahan kondisi perairan pantai seiring dengan
terjadinya anomaly perubahan iklim global. Program pengembangan rumput laut
yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu menyediakan bibit, beserta dukungan

21
teknis dan non teknis lainnya. Program pemerintah juga mendorong kemitraan
swasta (selaku perusahaan inti) dan masyarakat (selaku petani)

4. Jambu Mete
Bima dan Dompu dua distrik utama di produsen Mete NTB dengan perkebunan
Mete 30.000 ha (2012), memiliki potensi besar untuk perkebunan produktif (saat
ini ada sekitar 7.500 hektar perkebunan Mete siap untuk produksi dalam waktu tiga
tahun). Namun, meskipun kedua kabupaten rata-rata 5.500 ton per tahun kacang
mete mentah, produksi jambu Mete menduduki peringkat ke empat dalam hal
produksi per ha, dibawah kemiri, kelapa dan asam. Hal ini terutama disebabkan
oleh produksi yang lebih rendah karena petani tidak menerapkan praktik pertanian
yang baik, sehingga hama tanaman Mete rentan penyakit, gummosis, Helopeltis
dan ngengat jangkrik putih yang dapat menurunkan produktivitas hingga 30%.
Produksi jambu mete cenderung meningkat setiap tahun, kecuali pada tahun
2010. Dibandingkan dengan produksi dan produktivitas pada tahun 2007, produksi
dan produktivitas jambu mete di Kabupaten Dompu meningkat pada tahun 2008,
2009 dan 2011 tapi menurun pada tahun 2010 karena faktor musim yang kurang
mendukung dan adanya serangan penyakit. Produksi jambu mete di Dompu
berkontribusi hampir 50 persen terhadap total produksi di NTB dan terhitung
sekitar 10 kali lebih tinggi daripada produksi di kabupaten Bima. Secara rata-rata,
produksi jambu mete di Kabupaten Dompu meningkat 6 persen setahun dalam
periode 2007-2011, sementara rata-rata peningkatan produktivitas hanya
meningkat 2 persen dalam periode yang sama.

22
BAB III
PERENCANAAN

Apabila saya menjadi bupati di daerah saya yaitu Kabupaten Dompu, hal pertama yang
akan saya lakukan untuk memajukan daerah saya yaitu dengan cara menghilangkan suap dan
menfasilitasi pendidikan. Suap memiliki dampak yang besar dalam kemajuan suatu daerah ataupun
wilayah. Sebagai contoh, apabila seseorang diterima bekerja di suatu tempat karena hasil suap
bukan karena kemampuannya, maka hasil yang diterima dari pekerjaannya pun tidak akan
maksimal. Adanya suap sendiri karena seseorang tidak memiliki kemampuan dalam mencapai
posisi yang dilamarnya, itu dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang disebabkan oleh
rendahnya kualitas Pendidikan di daerah tersebut. Oleh karena itu, kedua Langkah ini merupakan
hal pertama yang harus dibenahi apabila saya menjadi bupadi di kabupaten Dompu.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Dompu merupakan daerah yang memiliki banyak sekali
tempat wisata dan dikelilingi oleh lautan lepas serta perbukitan. Oleh karena itu, apabila saya
menajdi bupati di daerah Dompu, saya akan memajukan daerah ini dengan cara :

3.1 Memaksimalkan Keindahan Pariwisata


Kabupaten Dompu memiliki banyak sekali tempat yang indah dan menarik. Namun,
tempat-tempat tersebut hanya dibiakan begitu saja tanpa diolah menjadi sesuatu dengan nilai
tinggi. Sebagai contoh yaitu pantai Wadu Jao. Pantai luas dengan pasir putih dan ombak tenang
yang berada di balik bukit ini memiliki persona yang sangat indah. Namun, tidak ada pemeliharaan
disana, padahal jika diolah sedikit saja itu bisa menjadi destinasi wisata yang sangat menarik,
bahkan bisa menjadi pantai seperti yang ada di Bali.

Seperti yang kita tahu, pariwisata adalah sebagai salah satu pemasukan dari daerah.
Apabila pariwisata yang ada di kabupaten Dompu di olah dengan benar, maka para wisatawan
akan ramai berkunjung, baik dari masyarkat Dompu sendiri maupun dari kabupaten lain, atau
bahkan sampai mancanegara. Seperti hal nya pantai lakey. Pantai tersebut bukan hanya menjadi
destinasi bagi warga local, namun sudah banyak sekali turis dari mancanegara yang berkunjung
kesana, baik untek menikmati keindahan alamnya maupun untuk berselancar. Namun sangat
disayangkan, bahkan pantai lakey yang Sudah terkenal pun masih terlepas dari pengawasan
pemerintah. Terlepas disini maksudnya adalah tidak terlalu diperhatikan, banyak sekali sampah
yang berserakan di tepi pantai, selain itu tidak ada tempat khusus untuk para penjual menjajakan
jualannya, sehingga mereka harus membangun sebuah warung kecil di tepi pantai, dan itu sama
sekali tidak memperindah pantai tersebut. Tentu itu bukan kesalahan peemerintah saja, masyarakat
juga berperan penting dalam terjaganya sebuah lingkungan.

Oleh karena itu, apabila sector pariwisata nanti sudah diperbaiki, saya juga akan
memberikan edukasi bagi warga local tentang bagaimana cara menjaga keindahan yang mereka

23
miliki. Dan juga wajib memberikan sanksi bagi setiap orang yang mengotori atau bahkan merusak
tempat wisata tersebut. Serta mempekerjakan dua orang penjaga untuk tiap sector pariwisata.
Dengan begitu tidak aka nada yang berani melanggar aturan tersebut, dan pariwisata di kabupaten
Dompu akan terjaga dan terlindungi, serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
Dompu.

3.2 Mempromosikan Keindahan Pariwisata


Apabila pariwisata di kabupaten dompu sudah menjadi lebih baik dan semakin indah, tentu
promosi merupakan Langkah yang wajib dicapai. Karena tanpa adanya promosi maka orang-orang
tidak akan tahu bahwa destinasi wisata tadi sudah di rombak. Oleh karena itu, apabila saya menjadi
bupati dompu, saya akan mempromosikan tempat-tempat wisata ini dengan intens, salah satu
caranya yaitu bekerjasama dengan selebgram Dompu. Selebgram memiliki kekuatan yang kuat
dalam mengendalikan ataupun meracuni orang lain menggunakan media sosialnya. Oleh karena
itu, selebgram memiliki peran tersendiri dalam memajukan daerahnya.

Selain itu, saya akan membuat akun tiktok untuk wisata dompu. Kenapa harus tiktok?
Karena tiktok memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia yang sekarang ini. Banyak orang-
orang ataupun sesuatu yang viral hanya dari tiktok. Tiktok memiliki banyak sekali manfaat positif
jika kita menggunakannya dengan bijak. Oleh karena itu, nanti saya akan merekrut tiga orang yang
akan menjadi penanggung jawab atau tim kreatif dari media social tersebut, baik untuk editing,
cameramen, publikkasi, maupun tugas lainnya. Dengan begitu, apabila wisata kabupaten Dompu
sering di unggah ke Tiktok, maka tidak ada yang tidak mungkin jika salah satu videonya akan FYP
atau masuk ke beranda Tiktok, yang mana itu akan di tonton oleh ratusan ribu bahkan jutaan orang.
Dan apabila itu konsisten di lakukan, maka tentu wisata kabupaten Dompu pun akan ramai wisata.

Saya bisa menyimpulkan seperti itu karena logaritma tiktok terkait FYP sendiri tidak sama
dengan Instagram ataupun youtube, yang mana hanya orang-orang yang kita follow atau subscribe
saja yang bisa atau sering muncul diberanda kita. Sedangka tiktok berbeda, yang muncul di fyp
atau beranda tiktok adalah video-video yang menarik dan akun selalu konsisten mengupload
kontennya. Oleh karena itu, Tiktok adalah media social paling tepat untuk mempromosikan wisata
Dompu. Dengan dibutuhkannya tim kreatif media social tersebut juga dapat membuka lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat Dompu.

3.3 Mendukung Penuh Sektor Pertanian


Sector pertanian adalah sector paling berpengaruh di Kabupaten Dompu dalam
meningkatkan perekonomian. Namun, tidak jarang bahwa harga dari hasil panen para petani tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Ini menyebabkan muncul kekecewaan dihati para petani. Oleh
karena itu, apabila saya menjadi Bupati nanti saya akan memaksimalkan kestabilan nilai panen.
Selain itu, saya juga akan berusaha untuk selalu mengupayakan tersedianya pupuk bagi para
petani, sehingga hasil panen pun mendapatkan kualitas baik. Saya juga akan memberikan edukasi
terkait eco-farming bagi para petani dan mendirikan eco-farming sendiri yang mana nanti akan
dikelola oleh mahasiswa-mahasiswa lulusan pertanian, yang mana itu akan menjadi lapangan
pekerjaan baru bagi freshgraduate Kabupaten Dompu.
24
Memperbaiki irigasi pertanian juga menjadi tujuan utama apabila saya menjadi Bupati
Kabupaten Dompu, dikarenakan di Dompu sendiri masih sulit dalam mengaliri sawah petani
dengan air. Yang terakhir dalam mendukung pertanian kabupaten Dompu adalah dengan
memberikan penyuluha pertanian, dengan adanya penyuluhan pertanian yang sudah dilakukan di
berbagai daerah, sangat diharapkan ilmu mengenai pertanian akan semakin meningkat dan tidak
mengalami ketertinggalan sehingga membuat produktivitas pertanian semakin meningkat.

25
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kabupaten Dompu merupakan daerah beriklim tropis yang kegiatan utamanya adalah di
bidang pertanian. Bupati Dompu menerapkan program PIJAR yaitu Sapi, Jagung dan Rumput
Laut. Ketiga elemen itu adalah produk unggulan kabupaten Dompu dalam meningkatkan
perekonomiannya.
Selain itu, di Dompu juga memiliki banyak sekali kebudayaan, adat istiadat serta kearifan
local. Dan juga ada puluhan sector pariwisata di Kabupaten Dompu, namun sayangnya destinasi
wisata itu tidak dimaksimalkan dengan baik.

26
DAFTAR PUSTAKA

Akbarurrasyid, M. (2020). Potensi Marikultur Dompu.

Dompu, B. P. (2016). Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Dompu.

Dompu, I. (2019). Keindahan Nisa Pudu di Dompu, NTB.

Dompu, P. K. (2019). Kondisi Geografis.

Dompukab.id. (2019). kondisi geografis kabupaten Dompu.

firdaus, F. (2019). Dompu Bukti Nyata Keberhasilan Program Jagung Kementan.

Kebudayaan, K. P. (2019). Mari Mengenal Budaya Dompu.

Khafid, S. (2020). Pulau Satonda: Danau, Gunung Api Purba dan Batu-Batu Harapan.

Malingi, A. (2018). Nggahi Rawi Pahu.

NTB, P. P. (2019). Data ekonomi kreatif provinsi Nusa Tenggara Barat.

Rizky. (n.d.). Bukit Matompo, Indahnya Dompu Dari Atas Ketinggian.

Ulfah, M. (2021). Pulau Nisa Pudu, Surga Terpendam di Dompu.

27

Anda mungkin juga menyukai