Anda di halaman 1dari 48

BAB III

NOTASI PUISI
Teori Notasi pada Puisi

Literary Notation
Sebelum saya menunjukkan bentuk notasi pada puisi, terlebih dahulu perlu disampaikan hal-hal yang
membangun teori notasi pada puisi ini. Berdasarkan isi pada pendahuluan, saya telah menyampaikan
bahwa di dalam penyusunan notasi puisi ini dilakukan penggabungan dua ilmu seni, yaitu seni sastra dan
seni musik. Dengan demikian, saya juga perlu menyampaikan hal-hal yang mendasari koherensi antarilmu
tersebut.
Pada dasarnya sastra memang merupakan bagian dari seni sehingga nilai estetika pada suatu karya sastra
tentulah sangat tinggi. Bukan hanya pada puisi, pada prosa dan drama juga terdapat unsur keindahan
tersebut. Akan tetapi, di dalam puisi terdapat lebih banyak unsur keindahan karena dalam menulis puisi
perlu adanya pemilihan bunyi yang disesuaikan antarkata, dari baris pertama hingga terakhir. Setiap
simbol yang digunakan juga mengandung bunyi seperti sedang bernyanyi.
Sebelum anda mencermati notasi pada puisi, saya mengajak anda terlebih dahulu untuk memahami
beberapa hal yang tentu merupakan dasar anda sebelum membuat notasi pada puisi. Untuk menentukan
notasi-notasi, baik tanda maupun komponen dalam notasi lainnya, anda tentu haruslah mengenal puisi
yang akan anda notasikan terlebih dahulu. Anda tentulah sudah mengetahui berbagai bentuk

penganalisisan puisi. Setiap bentuk analisis yang anda ketahui dapat saja digunakan dalam menemukan
makna puisi tersebut. Saya tidak pernah menggolongkan bentuk analisis tertentu adalah yang lebih baik
ataupun bentuk analisis tertentu yang tidak lebih baik. Untuk mengenal suatu puisi, anda bisa saja
memiliki sudut pandang tertentu untuk mengenal puisi-puisi tersebut. Anda dapat saja menggunakan
bentuk analisis sosiologi, psikologi, atau analisis lainnya. Akan tetapi, untuk mengetahui bunyi-bunyi yang
membentuk puisi, anda haruslah mengenal unsur-unsur dalam bunyi tersebut. Dalam hal ini, bentuk
analisis strata norma memiliki hal tersebut. Strata norma Roman Ingarden adalah bentuk analisis yang
awalnya tercetus akibat ketidakpuasan terhadap strukturalisme. Dengan demikian, dapat dapat dikatakan
bahwa strata norma itu sendiri sebenarnya adalah bentuk lain dari strukturalisme yang adalah bentuk
analisis yang wajib dilakukan oleh siapapun sebelum menganalisis lebih dalam.
Di dalam strata norma, anda akan menemukan unsur bunyi pada lapis pertama. Lapis yang biasa disebut
dengan sound stratum ini membantu anda untuk menemukan terlebih dahulu bunyi eufoni dan kakafoni
yang terdapat pada puisi. Kemudian, anda diharuskan pula untuk mencaritahu bunyi-bunyi yang
mendominasi puisi hingga pada metrum, sajak, dan pola-pola bunyi yang khusus yang mungkin saja
terdapat pada puisi. Setelah anda mengetahui bunyi-bunyi di dalam puisi yang akan anda notasikan,
barulah saatnya anda mencaritahu secara mendalam makna dari puisi tersebut dan tentu harus anda
sesuaikan dengan temuan anda dari hasil analisis bunyi tadi. Setelah anda telah mendapatkan hasil yang
menyeluruh dan optimal terhadap pemaknaan puisi, saatnya anda membuat notasi puisi yang terbaik dan
tepat.

Seperti halnya dalam menganalisis puisi, tidak ada notasi puisi yang salah ataupun benar. Akan tetapi
yang ada adalah notasi yang optimal, yang paling mendekati hasil terbaik. Siapa yang dapat menentukan
bahwa notasi yang anda buat adalah notasi yang optimal? Siapapun dapat menentukannya karena
sesungguhnya notasi puisi ini adalah bentuk karya seni yang dapat saja diterima secara baik oleh orang
ataupun tidak disukai banyak orang. Akan tetapi, tentulah kita mengejar respon terbaik dari setiap
penerima notasi puisi yang telah kita buat. Dengan tidak adanya patokan dalam menentukan notasi yang
baik ataupun yang kurang baik, anda diharuskan untuk berkreasi dan berimajinasi dengan berani dan
tepat. Sama halnya dengan membuat lagu, tentukanlah intoasi yang tepat bagi anda, dinamika yang
tepat, serta ekspresi yang tepat pula.
Dengan mendengar kata notasi pada puisi, mungkin anda berpikir bahwa notasi ini adalah sama dengan
notasi pada musik. Saya dapat menjawab dengan tegas bahwa notasi pada puisi jelas berbeda dengan
notasi pada musik. Namun, melalui notasi yang anda buat anda akan dipermudah pula untuk
memusikalisasikan puisi yang telah anda notasikan dan hasil notasi pada puisi tersebut dapat pula
digunakan pihak lain untuk memusikalisasikan puisi tersebut. Mengapa saya mengatakan bahwa notasi
pada puisi berbeda dengan notasi pada musik? Anda dapat melihat pada contoh notasi puisi di beberapa
halaman setelah ini. Anda tidak akan menemukan nilai not yang berisi atau dalam kata lain tidak
terdapat nilai ketukan.
Bentuk kepala pada not
diubah menjadi bentuk
silang (x)

Perubahan bentuk kepala not tersebut dilakukan karena notasi pada puisi tidak memerlukan nilai ketukan
secara detail sebagaimana pada musik. Penentuan panjang dan pendeknya nilai notasi ditentukan dari
penggunaan bendera. Pada subbab di bawah ini anda akan mendapatkan penjelasan secara rinci
mengenai hal tersebut.

Unsur-Unsur Ekspresi
Unsur-unsur ekspresi dalam karya sastra, khususnya puisi, adalah pengalaman, pikiran penulis yang
terdapat dalam teks melalui kata, frasa, kalimat, atau larik. Ekspresi pada puisi tidak sama dengan ilmu
musik. Namun untuk lebih mempermudah penyampaikan hal-hal dalam ekspresi musik tersebut, ilmu
musik dapat diadopsi ke dalam pemaknaan puisi. Dengan adanya penggunaan unsur-unsur ekspresi
musik, penganalisisan akan dipermudah karena telah adanya pengategorian yang tetap, teratur, dan
sudah menjadi takaran yang baku.

Tempo
Tempo adalah ukuran kecepatan dalam birama lagu. Ukuran kecepatan bisa diukur dengan alat bernama
metronome dan alat bernama keyboard (Wikipedia, Tempo (Musik)). Berikut ini macam-macam tanda
tempo menurut Wiflihani (2012: 6).
a) Untuk tempo yang sangat lambat
i)
Largosissimo
=
sangat perlahan-lahan
ii)
Largo
= sangat lambat
iii)
Adagio = lambat
iv)
Lento
= lambat menarik-narik, merana
v)
Grave = berat, sangat khidmat
b) Untuk tempo yang tidak terlalu lambat
i)
Larghentto
=
lambat tetapi lebih cepat sedikit dari largo

ii)
Andante
=
iii)
Andantino
=
c) Untuk tempo sedang
i)
Moderato
moderato
Allegretto

ii)
d) Untuk tempo cepat
i)
Allegro
ii)
Allegro con brio
iii)
Allegro con fuoco
iv)
Allegro con spirit
v)
Allegro agitato
e) Untuk tempo sangat cepat

=
=
=
=
=

lambat (seperti orang berjalan)


sedikit lebih cepat dari andante
=

sedang; juga merupakan singkatan dari allegro

agak ramai, ringan dan agak cepat

cepat
ramai dan suka hati
berapi-api, menyala-nyala
ramai dan bersemangat
ramai dan bernafsu
i)

Allegro assai,

ramai, suka hati dan

cepat sekali
Allegrosisimo,
Allegro vivace
ii)

Vivace

iii)
iv)
v)
vi)

sekali
Presto
=
Presto assai
Prestisisimo
Presto volante

ramai, suka hati dan cepat


cepat
=
sangat cepat
=
secepat mungkin
=
tercepat

Dinamika
Dinamika adalah tanda untuk memainkan volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika
biasanya digunakan oleh komposer untuk menunjukkan perasaan yang terkandung di dalam sebuah

komposisi (Wikipedia, Dinamika (Musik)). Berikut ini adalah macam-macam dinamika menurut Wiflihani
(2012: 6).
pp

: - singkatan dari pianissimo


- sangat lembut
p
: - singkatan dari piano
- lembut
mp
: - singkatan dari mezzopiano
- setengah lembut
ppp
: - singkatan dari pianissimo possible
- paling lembut
f
: - singkatan dari forte
- kuat, keras
f
: - singkatan dari fortissimo
- keras sekali
ff
: - lebih keras lagi; lebih keras dari f
mf
: - singkatan dari mezzoforte
- sedang, cukup keras
ritenuto
: - rit atau riten
- ditahan kembali
ritardando
: - retard
- menjadi lambat, diperlambat
accelerando : - accel
- semakin cepat
poco a poco : - lama kelamaan
- makin lama makin
crescendo
: - cress
- menjadi kuat <
decrescendo : - decress
- menjadi lembut >
animoso
: - tegas dan bersemangat
cantabile
: - lemah-lembut
dolce
: - manis, merdu

Notasi Puisi
Berikut ini adalah notasi pada puisi-puisi yang telah dianalisis. Dalam menentukan tanda-tanda di dalam
notasi, saya terlebih dahulu melakukan penganalisisan terhadap puisi secara menyeluruh dan mendalam.
Untuk membuat notasi pada puisi, anda bisa saja menggunakan berbagai bentuk analisis untuk
mendapatkan makna yang optimal dalam puisi. Akan tetapi, saya

menyarankan anda untuk

menggunakan analisis strata norma. Mengapa demikian? Hal ini dikerenakan satu di antara unsur yang
akan dianalisis di dalam strata norma adalah lapis bunyi yang merupakan bagian terdekat dari pembuatan
notasi pada puisi. Selain itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, saya menggunakan pendekatan
semiotik agar pemaknaan setiap unsur dalam lapis-lapis strata norma dapat lebih optimal.

Notasi Nada Puisi

sangat
sangat
cukup
cukup
normal rendah rendah rendahnormal tinggi tinggi tinggi

Nilai Ketukan pada Notasi

Setiap kata bersambung


seperti sedang berbicara

Jeda singkat

Jeda panjang
Lebih panjang

Tanda Artikulasi dan Simbol Musik

staccato
Poco a poco
sedikit demi sedikit
Subito
secara tiba-tiba
//
caesura atau railroad tracks tanda jeda, diam
tenuto

marcato

yang tidak diatur,crescendo


bergantung dari speaker

diminuendo

fermata

Tanda-Tanda Tempo
rit.
rall
accel.
a tempo
sfz

seketika melambat (ritardando)


perlahan melambat (rallentando)
semakin cepat (accelerando)
kembali pada tempo asli
(sforzando)

Contoh Notasi pada Puisi

Nota
si
pada
Singka
tan
dari
Spoke

Nama
Penulis
Tempo

Judul
Puisi
Dinamika

Keterangan:
Nama
Pembuat
Nota
si
Tanda
Arikulas
i Ekspr
esi
Tanda
Temp
o
Tanda
berhe
nti

1. Semua kepala not


berubah menjadi tanda
silang (x).
2. Tidak terdapat baris bar.
3. Nomor bar berubah fungsi
menjadi tanda penunjuk
letak.
4. Tanda jeda atau berhenti
dapat anda gunakan untuk
menghela atau menarik
nafas.
5. Notasi pada Puisi pada
teks notasi diberi nama
spoken karena pembacaan
notasi puisi ini seperti
sedang berbicara
(speaking).

10

Surat Cinta
Aku lirik menyampaikan perasaan cinta kepada
seseorang yang dikatakan sebagai mu pada lirik,
si aku lirik ingin meminang orang tersebut untuk
menjadi istrinya dengan menggunakan pakaian
pengantin

yang

kekasihnya

itu

anggun,

diharapkan

dan
akan

kemudian
melanjutkan

keturunan si aku lirik dengan melahirkan anakanak

mereka.

Aku

lirik

menyampaikan

perasaannya ketika menulis Surat Cinta yang


merupakan pernyataan cintanya kepada Dik Narti,
kekasihnya. Ketika si aku lirik menulis pernyataan
cintanya, keadaannya adalah ketika hujan gerimis
(hujan rintik-rintik). Hal ini menunjukkan bahwa
aku lirik seperti merasakan bahwa alampun turut
serta merasakan dan merestui perasaan yang
sedang ia alami ketika itu. Kemudian pada baris
akhir bait satu tersampaikan dengan denotatif
bahwa si aku lirik mencintai mu pada lirik.
Dengan adanya frasa selusin malaikat tersebut,
tersampaikan bahwa si aku lirik pada puisi Surat
Cinta ini menyampaikan perasaan cinta kepada

11

kekasihnya yang disimbolkan dengan kesucian


surgawi. Bahkan dua belas malaikat, yang adalah
penjaga

takhta

Allah,

turun

dan

ikut

serta

mendukung niatan si aku lirik untuk meminang


kekasihnya

dalam

ikatan

suci

pernikahan.

Dengan adanya kata wingit, menunjukkan bahwa


nyatalah keinginan si aku lirik untuk meminang
Dik Narti yang dia cintai sebagai pasangan
hidupnya secara suci, secara wingit.
Cara yang dianjurkan dalam penyampaian puisi ini
adalah

dengan

menggunakan

tempo

allegro

karena akan mendukung vokal yang ringan dan


penuh dengan sukacita, tegas, dan tanpa ragu.
Selain itu dengan adanya variasi dinamika mp
hingga f akan memperindah isi puisi Surat Cinta
karena dalam puisi ini tidak terdapat kemarahan,
namun gairah dan ketegasan. Oleh karena itu,
tidak adanya dinamika forte akan membantu
tersampaikannya makna yang sesuai pada puisi
Surat Cinta. Berikut ini adalah notasi yang
dianjurkan.

12

13

Serenada Hijau
Aku lirik ingin menyampaikan pesan kepada
seseorang.

Perasaan yang dialami si aku lirik

adalah perasaan ketika mendengar kondisi di


malam hari yang nyaman, tenang, namun sendiri
dan kesepian. Hal ini karena pada malam hari dan
ketika angin berhempus, bunyi-bunyi angin yang
bersentuhan pada daun-daun pohon memberikan
kesan damai, tenang. Namun karena suasana
yang mencekam, perasaan nyaman, damai, dan
tenang tersebut bercampur dengan rindu dan
kesepian.

Kata menyusuri menunjukkan bahwa

adanya perjalanan yang panjang, banyak yang

14

dilewati, ataupun mengalir seperti jalannya air.

rambut yang tentu merupakan simbol perempuan

Kata kali memberikan gambaran sesuatu yang

karena

sempit

kenangan

perempuan. Kemudian kata tunggu pada baris 14

menyampaikan tentang adanya memori pada

(kautunggu) yang menjelaskan bahwa perempuan

masa lampau. Secara keseluruhan, tiga kata ini

yang dirindukan oleh si aku lirik juga sedang

dapat dimaknai sebagai bentuk keadaan ketika

menunggunya,

mengingat banyak kenangan, dilakukan secara

merasakan rindu. Selanjutnya, kata jalin pada

pelan-pelan (satu per satu) karena disimbolkan

baris 15 memberikan kesan bahwa di aku lirik

dengan kali. Secara singkat, baris 7 ini menjurus

membayangkan kekasihnya menjalin rambut dan

kepada perasaan rindu yang terdapat pada baris

hal ini memberikan penerangan bahwa si aku lirik

8. Aku lirik yang sedang memikirkan seseorang

rindu

namun terhalang atau terganggu oleh perasaan

dirasakannya.

rindu.

dan

panjang.

Kata

Hal ini menandakan bahwa adanya rasa

rindu yang sudah lama dirasakan, si aku lirik


merasakan kesepian, dan sungguh ingin bertemu.
Si aku lirik ingin bertemu dengan seseorang,
dalam hal ini adalah kekasihnya (pada baris 16).
Perawakan yang tergambarkan pada baris 16
menunjukkan bahwa mu yang dimaksud oleh si
aku

lirik

adalah

seseorang

yang

berambut

panjang. Hal ini juga disampaikan pada puisi


Surat

Cinta

yang

juga

menyebutkan

kata

rambut

dan

dikatakan

artinya

tergoda

mu

dengan

sebagai

pada

mahkota

lirik

bayangan

juga

yang

Bunyi-bunyi pada Serenada Hijau menunjukkan


semangat yang tidak brutal, semangat yang kuat
namun tetap terdapat bagian yang lembut dan
syahdu. Jenis tempo yang tepat digunakan ketika
menyampaikan isi puisi adalah tempo moderato
yang dibawakan dengan semangat kemudian
rallentando hingga andante pada akhir puisi.
Moderato adalah tempo normal yang berkisar
pada MM 96 di antara MM 80 (andante) dan MM

15

140 (allegro) (The Elements of Music, 1). Berikut


ini adalah notasi yang dianjurkan.

16

Surat
kepada
Bunda:
Tentang Calon Menantunya

tersebut (kekasih si aku lirik) telah menjadi calon


anaknya

(calon

menyampaikan

menantunya).
gambaran

ini

juga

suatu

kebiasaan

ketika

menerima

Puisi ini adalah puisi permintaan izin seorang anak

konvensional

kepada

anggota baru di dalam keluarganya (menerima

ibunya

untuk

memperkenalkan

masyarakat

Puisi

perempuan yang akan dinikahinya. Si aku lirik

menantu).

ingin meminta restu dari ibunya atas niatannya

menceritakan silsilah, sejarah, dan hal-hal tentang

untuk menikahi kekasihnya. Karena takut ibunya

keluarga.

cemburu, aku lirik menggoda ibunya dengan

menumbuhkan kekerabatan dan kehangatan di

mengatakan

bahwa

dalam keluarga.

dinikahinya

tersebut

perempuan
adalah

yang

seorang

ingin
seperti

ibunya. Aku lirik meminta restu kepada ibunya


yang sangat menjaga perasaan ibunya, seolaholah si aku lirik sudah tahu bahwa ibunya
mencintainya dengan sangat dalam dan sulit
melepaskan si aku lirik untuk hidup bersama
perempuan lain (kekasihnya). Setiap anak lelaki
pasti

akan

bertemu

perempuan

lain

(selain

ibunya) dan akan menjalin kehidupan yang baru


setelah menikah. Aku lirik menginginkan ibunya
merestui mereka. Kata Anakku! pada baris 45 juga
merupakan bentuk pernyataan bahwa perempuan

Kebiasaan
Kegiatan

ini

tersebut
biasanya

adalah

adalah

cara

Selain itu, penyampaian puisi Surat kepada


Bunda: Tentang Calon Menantunya

sebaiknya

disampaikan menggunakan tempo adagio dan


beberapa bagian menggunakan tempo vivace.
Berdasarkan

hal

tersebut,

artinya,

Serenada

Merah Padam akan lebih banyak disampaikan


melalui tempo vivace, sedangkan Surat kepada
Bunda: Tentang Calon Menantunya lebih banyak
disampaikan melalui tempo adagio.
adalah notasi yang dianjurkan.

Berikut ini

17

18

Serenada Kelabu
Aku

lirik

seperti

daun

yang

tangkainya, kemudian melayang.

terlepas

dari

Si aku lirik

seperti burung yang memerlukan angin untuk

19

hidup. Selain itu, aku lirik seperti ikan yang


terjebak dalam pusaran air, yang terperangkap
dalam keadaan sulit sehingga harus melawan
keadaan

tersebut.

Dengan

demikian,

tampak

adanya perasaan bahwa aku lirik merindukan


sesuatu,

sangat

merindukan,

dan

cenderung

memaksa. Setiap melihat dan atau menghadapi


sesuatu, aku lirik mengingat

kenangan dan ia

juga menegaskan kerinduan dari ingatan yang


dirasakan.

Aku

lirik

juga

menunjukkan

kegundahan yang teramat dalam. Aku lirik seperti


siap menerima kedatangan orang yang ditunggu,
sangat mengharapkan kedatangannya dengan
membuka

pintu

diamalami

aku

lebar-lebar.
lirik

sudah

Perasaan
sangat

yang

tertekan,

tersiksa sampai pada tahap ingin menyerah dan


pasrah dengan keadaannya yang sangat sulit.
Selain itu, aku lirik merindukan kekasihnya namun
ada

perasaan

perasaan

pasrah

acuh

dan

sehingga

kesepian

bahkan

hanya

ingin

menyampaikan yang ingin disampaikan (adanya


pengurangan antusiasme).

Bentuk penyampaian yang sebaiknya digunakan


pada Serenada Kelabu adalah dengan tempo
adagio

(lambat)

dengan

dinamika

pianissimo

hingga forte namun tanpa teriakan. Hal ini dirasa


paling baik karena bunyi-bunyi pada Serenada
Kelabu bersifat kakafoni. Tidak ada penggunaan
vokal /o/ artinya tidak ada bentuk vokal berat
yang menonjolkan pemberontakan atau tindakan
yang tidak moderat. Selain itu karena jumlah
vokal

yang

relatif

sama

sehingga

untuk

menyampaikan puisi ini diperlukan tempo yang


tidak cepat namun lambat dan perlahan. Tempo
adagio akan mampu membantu penyampaikan
perasaan sedih dan gamang seperti yang telah
disampaikan

sebelumnya.

notasi yang dianjurkan.

Berikut

ini

adalah

20

Nyanyian Para Malaikat


Puisi ini bersifat sukacita. Di suatu pagi setelah
hujan dan terdengar suara

lonceng.

Hal ini

menandakan bahwa jam atau waktu bagi jemaat


untuk ke gereja (memulai ibadah), yaitu misa
pernikahan. Kondisi ketika itu suci dan hikmat.
Baris ini juga berlanjut pada baris 10 dan sebelas
yang

menyatakan

bahwa

sedang

ada

suatu

keadaan bahagia, riang, dan sukacita. Di dalam


gereja telah tersiapkan roti dan anggur yang
adalah simbol daging dan darah Yesus. Artinya,
akan ada perjamuan kudus. Pemberian Roti dan
Anggur adalah satu di antara bentuk ibadah di
dalam missa pernikahan Katolik. Demikian pula
dengan bunga dan lilin. Kemudian, di sekeliling
mimbar

telah

disusun

Bunga.

Bunga

juga

merupakan dekorasi yang selalu ada di sakramen


pernikahan.

Bunga mawar adalah simbol cinta.

Pernikahan yang digambarkan pada puisi ini

21

dilakukan secara suci karena

disatukan oleh

Tuhan Allah Yang Esa.


Bentuk penyampaikan yang sebaiknya digunakan
adalah

dengan

tempo

allegretto

yaitu

menyampaikan yang ramai (medium), ringan, dan


cukup cepat. Dinamika yang baik digunakan
adalah mezzoforte (medium) kemudian poco a
poco hingga pada dolce yang merdu, lembut, dan
indah. Berikut ini adalah notasi yang dianjurkan.

22

Lagu Ibu
Tergambar perasaan seorang ibu kepada anak
lelakinya yang sedang dalam keadaan tidak baik.
Si Ibu merasa bahwa permasalan atau kondisi
yang sekarang sedang dilakukan anaknya adalah
sesuatu hal yang tidak pernah ia duga. Hal itu

23

adalah masalah yang panas atau masalah yang


tinggi

yang

merupakan

hal

penggangu

bagi

anaknya. Terdapat tindakan penyelewengan yang


dilakukan oleh anak lelaki si aku lirik. Birahi yang
timbul akibat sepi oleh anak lelaki aku lirik yang
kemudian akan menimbulkan malapetaka. Intinya
adalah

seorang

ibu

yang

telah

kehilangan

putranya yang selama ini baik akibat langkah


yang salah yang anaknya lakukan.
Cara menyampaikan puisi berjudul Lagu Ibu
yang

sesuai

dan

baik

adalah

dengan

menggunakan tempo grave, yaitu berat dan


hikmat. Berbeda dengan puisi Mata Hitam dan
Lagu

Duka,

sebaiknya

pada

digunakan

puisi

ini

adalah

dinamika
dengan

yang

adanya

volume suara mezzopiano (tidak terlalu lantang,


cukup pelan) dan dengan variasi cantabile yaitu
penyampaian

yang

lemah

lembut

agar

tersampaikan perasaan yang kakafoni dari bunyi


pada

puisi.

dianjurkan.

berikut

ini

adalah

notasi

yang

24

Kangen

Penyampain puisi Kangen tentu haruslah sesuai


dengan

penilaian

makna

bunyi

vokal

dan

Aku lirik merasa sendirian. Kondisi yang demikian

konsonan.

tentu adalah kondisi yang sulit dialami oleh

adalah grave yang dibawakan dengan berat dan

manusia yang merupakan makhluk sosial. Belum

penuh perasaan dan dengan tidak terburu-buru.

lagi, kesendirian itu terjadi karena kekasihnya

Kombinasi

tidak lagi bersamanya. Kekasih dalam hal ini bisa

mezzofortefortefortissimo dengan tegas dan

saja adalah isteri ataupun pacar si aku lirik.

ditambah variasi crescendo di beberapa bagian

perasaan cinta dari kekasih si aku lirik sudah tidak

yang

lagi ada atapun sudah tidak lagi ditunjukkan, tidak

dipadukan

lagi dirasakan oleh si aku lirik.

bentuk penyampaian yang secara stabil semakin

Dengan kondisi

seperti itu, si aku lirik merasakan kerinduan yang


teramat dalam. Kerinduan yang dirasakan adalah
rindu untuk merasakan cinta kekasihnya seperti
dulu dan berada bersama dengan kekasihnya
agar tidak lagi merasakan kesendirian, kesepian.
Aku

lirik

sudah

merasa

candu

atau

mabuk

terhadap perasaan cinta yang dimilikinya kepada


kekasihnya

yang

sudah

tidak

bersama-sama

dengan dia dan yang dirindukannya.

Aku lirik

merasa tidak dapat melakukan apa apa tanpa


kekasihnya.

Tempo

yang

dinamika

terdapat

sebaiknya

yang

peningkatan

dengan

adanya

digunakan

sesuai

adalah

emosional

dan

accelerando

yaitu

cepat. Berikut ini adalah notasi yang dianjurkan.

25

Tanpa Garam
Isi puisi ini adalah bahwa dulunya aku lirik hidup
sesuatu bersama orang-orang yang bersih, suci,
ataupun polos. Kemudian, tergambar bahwa telah
lahir seorang anak perempuan. Namun di balik itu
ada suatu upaya menyembunyikan kepahitan di
dalam kemanisan, seperti pengkhianatan. Aku lirik
sedang merasakan kemarahan dan kekecewaan
terhadap

seseorang,

kemungkinan

terbesar

adalah kekasihnya. Aku lirik telah dikecewakan


oleh adanya pengkhianatan.
Penyampaian

yang

sebaiknya

dengan tempo largentto

dipilih

adalah

dan variasi dinamika

mezzoforte dan forte. Hal ini dikarenakan kondisi


yang ditimbulkan bunyi adalah kakafoni, namun
bukan perasaan yang merana dan sedih yang
sungguh

tak

kakafoni

yang

emosional

berdaya.

Akan

dimaksud

terhadap

tetapi,

adalah

sesuatu

bentuk
perasaan

yang

tidak

diinginkan, terdapat kekecewaan, namun adanya

26

kekuatan. Hal tersebut tentunya sangat tepat


apabila tersampaikan melalui tempo yang tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat namun tidak
pula buru-buru. Oleh sebab itu, tempo largentto
yang lebih cepat dari largo akan membantu
penyampaian bentuk perasaan-perasaan tersebut.
Terlebih lagi dengan adanya dinamika yang tidak
meledak-ledak dan tidak pula terlalu sendu dan
lemah. Berikut ini adalah notasi yang dianjurkan.

27

Lagu Serdadu

sendiri bukanlah hal yang diinginkan oleh kami

Kami pada lirik memiliki sifat pantang menyerah

lirik. Kami lirik menolak kematian namun di lain

dan pemberani. Selain itu, kami pada lirik juga

sisi mereka tetap akan melanjutkan perjuangan.

tersampaikan sebagai pihak yang sedang berada

Kami pada lirik seperti memberikan pesan bahwa

pada kondisi perang ataupun pertarungan. Mereka

apabila mereka meninggal, panggillah Ibunya

memiliki

untuk menjaga putranya.


Bentuk penyampaian yang sebaiknya digunakan

mimpi

untuk

mendapatkan

harapan

mereka. Kami lirik seperti ingin menyampaikan


bahwa keinginannya untuk masuk pada kelompok
serdadu dan mengikuti perang adalah suatu
tindakan yang diharapkan dapat mendatangkan
mimpi mereka, dapat pula berupa apresiasi atau
mungkin

kemerdekaan.

Dalam

puisi

ini

juga

disampaikan bahwa adanya kondisi alam yang


indah, namun sekarang tidak lagi dirasakan.
Keindahan

itu

dapat

pula

merupakan

pengambaran dunia yang berisikan orang-orang


yang

baik,

kebahagiaan.

hidup

dalam

Namun,

dapat

kedamaian,
pula

dan

diartikan

sebagai suatu tempat yang memiliki nilai historis


tertentu sehingga memiliki keistimewaan bagi
kami pada lirik. Kami pada lirik siap untuk mati
atau berjuang di dalam hidup ini. Kematian itu

adalah dengan menggunakan tempo allegro con


fuoco yaitu tempo yang berapi-api dan penuh
dengan semangat. Selain itu, variasi dinamika
yang

dapat

dengan

digunakan

tambahan

adalah

bentuk

mfffff

pembawaan

yang

animoso atau penyampaian yang bersemangat.


Berikut ini adalah notasi yang ditawarkan.

28

pandangan

menggoda

yang

penuh

makna.

Perempuan dan aku lirik bermesraan. Aku lirik


ingin

mengelak,

menolak

dan

ia

namun
pada

aku

lirik

akhirnya

tidak

bisa

menikmati

kemesraan mereka berdua.


Bentuk penyampaian yang baik digunakan pada
puisi Mata Anjing sama dengan puisi Lagu
Serdadu, yaitu tempo allegro con fuoco yaitu
tempo

yang

semangat,

berapi-api

dinamika

dan

penuh

mfffff.

dengan

Hal

yang

membedakannya adalah penyampaian pada puisi


Mata Anjing tidak tepat bila menggunakan cara
yang tegas dan bersemangat. Hal yang lebih
tepat yaitu dengan adanya aksent sforzando yang
tegas namun tidak mengandung unsur semangat
yang riang dan ceria. Berikut ini adalah notasi
yang dianjurkan.

Mata Anjing
Seorang perempuan telah mencuri perhatian aku
lirik. Ia datang di malam hari dan memiliki

29

Lelaki-Lelaki yang Lewat


Hal yang ditunjukkan dalam puisi ini adalah
adanya

aktivitas

tampak

dari

manusia.

keramaian.

Aktivitas

Kemudian

tersebut
perhatian

perfokus pada kumpulan lelaki yang bergurau


cabul dan berbau keringat. Hal lain yang implisit
tersampaikan yaitu lelaki pekerja keras. Mereka
memiliki naluri pekerja dan selalu ingin berusaha
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik
dengan cara berusaha dan bekerja keras. Dengan
demikian,

lelaki

pada

puisi

ini

disampaikan

sebagai orang-orang yang selalu menuju pada


suatu arah tujuan yang mencari tempat terbaik
untuk hidup. Lelaki juga adalah orang-orang yang
cenderung lebih sering pergi di malam hari untuk
mencari hiburan ataupun untuk bekerja. Hal ini
menjelaskan bahwa dalam bekerja, lelaki tidak
mempertimbangkan waktu, siang maupun malam.
Tidak hanya itu, lelaki juga disimbolkan memiliki
hasrat dan energi. Akan tetapi, lelaki juga punya
kebiasan umum, yaitu menyukai keadaan meriah,

30

pesta pora, dan hiruk pikuk yang bisa saja terjadi

dinamika yang baik digunakan adalah mezzoforte

dalam waktu yang lama. Laki-laki pada umunya

hingga forte namun tidak berteriak sehingga tidak

akan pergi untuk menjalani kehidupannya sendiri.

menimbulkan kesan marah. Selain itu dengan

Namun, ada kalanya ketika mereka memutuskan

adanya

untuk kembali bersama dengan ibunya. Biasanya

dikombinasikan dengan nada yang sforzando akan

keputusan ini diambil karena laki-laki telah berada

meningkatkan nilai estetika pada puisi. Berikut ini

dalam kondisi tidak mengenakkan dan seperti

notasi yang dianjurkan.

ingin mengumpulkan tenaga, beristirahat sejenak


dan

kemudian

akan

memulai

kembali

kehidupannya. Pada puisi ini juga disampaikan


bahwa

dalam

melaksanakan

pekerjaan

dan

mencapai kehidupan yang baik itu, lelaki harus


mampu bersusah payah dan menjalani setiap
pergumulan hidup. Lelaki dikatakan sebagai pihak
yang

mengerjakan

berbagai

hal

yang

dapat

dikerjakan untuk melanjutkan hidupnya. Namun,


mereka

tetap

akan

kembali

kepada

pelukan

ibunya.
Cara penyampaian yang dianggap baik adalah
dengan tempo allegro agitato yang memberikan
suasana

ramai

dan

penuh

kekuatan.

Variasi

pembawaan

yang

animoso

dan

31

32

perhatian. Layanan kasih sayang yang diberikan


dari seorang ibu kepada anaknya, bukan berarti
berupa makanan, bisa saja berarti bentuk kasih
sayang lainnya. Si aku lirik mengetahui anaknya
telah

menjalani

kisah

hidup

yang

panjang,

berjuang tanpa menyerah, dan menempuh segala


cerita

hidup

bersama

dengan

segala

permasalahan yang berdatangan. Anak dari aku

Nyanyian Bunda yang Manis

lirik selama ini mencari-cari kehidupan yang

Hal yang tergambar pada puisi ini adalah adanya

tentang kehidupan yang diinginkan anaknya. Si

ungkapan hati atau suara hati. Si anak dari aku

aku lirik mempertanyakan apakah ada kehidupan

lirik

yang

sedang

merasakan

kesepian

dan

ketika

diinginkannya. Aku lirik masih tidak mengerti

lebih

baik

dari

kehidupan

bersama

datang menjumpai aku lirik selalu terlihat sendu

dengannya. Anak dari aku lirik ini adalah lelaki

dan kurang diperhatikan. Anak dari aku lirik ingin

yang perkasa, kuat, jantan, keberanian, dan

beristirahat karena ia dalam keadaan lelah. Dalam

memiliki kemampuan. Kemudian, aku lirik merasa

keadaan yang sama pula, anak dari si aku lirik

bahwa anaknya tidak akan pernah lelah dalam

juga tetap terlihat memiliki semangat, energi

menjalani setiap hal dalam hidup. Setiap anak

yang

ini

akan meninggalkan ibunya untuk mengembara,

menyampaikansikap kasih dan sayang ibu kepada

untuk mencari kehidupan mereka masing-masing.

anaknya. Ibunya memberikan perhatian kepada

Aku lirik merasa kegelisahan, kesedihan, dan

anaknya yang kelaparan akan kasih sayang dan

kecemasan. Perasaan yang seperti inilah yang

tinggi,

dan

harapan.

Puisi

33

dirasakan oleh seorang ibu ketika anaknya tidak

dari moderato. Selain ini dengan adanya variasi

dalam kondisi sejahtera, damai, ataupun bahagia.

dinamika dari mezzopiano ke mezzoforte ke forte

Akan tetapi, si aku lirik yang adalah seorang ibu

akan menambah penyampain bunyi-bunyi pada

tetap akan sabar walaupun ditinggalkan oleh

puisi. Pembawaan yang manis dan merdu (dolce)

putranya. Kasih sayang aku lirik tidak akan pernah

juga baik digunakan sebagai pendamping tempo

berkurang, akan selalu berkembang, dan semakin

dan dinamika tersebut.

berkembang menyayangi anaknya. Hati seorang


ibu adalah hati yang penuh dengan cemas,
kekhawatiran,

cinta,

sayang,

dan

perhatian.

Semua hal yang dirasakan dan dipikirkan oleh ibu


kadang

kala

terlalu

berlebihan

akibat

kasih

sayang yang besar yang ia miliki. Walaupun


demikian, ibu akan tetap menerima anaknya
dalam

kondisi

apapun.

Aku

lirik

ingin

menyampaikan bahwa walaupun anaknya selalu


memberikan kesakitan (kecemasan, kekhawatiran,
kesedihan), namun anak dari si aku lirik tetaplah
orang yang disayangi dan yang terbaik.
Penyampaian puisi Nyanyi Bunda yang Manis
sebaiknya menggunakan tempo andantino yang
lebih cepat dari pada andante namun lebih lambat

34

Perawan Tua
Ada seorang perempuan yang sudah tua, namun
belum menikah. Ia memiliki mimpi untuk tidak lagi
sendiri, namun mimpi tersebut tidak tercapai.
Artinya mimpi atau kebahagiaan tersebut tidak
terjadi dan justru yang didapat adalah kesepian
dan kesendirian. Ia sudah semakin tua, kulitnya
telah berkerut, terjadi penurunan kesegaran yang
tampak

ketika masih gadis dan telah menjadi

layu seperti bunga yang akan gugur, buah dada

35

yang merupakan satu di antara simbol kewanitaan

aku lirik memiliki paras yang cantik, namun

telah mengendur, tidak lagi kencang. Seluruh

kepribadiannya yang buruk menjadikan nasib

tanda-tanda tersebut adalah bukti bahwa sedang

buruk datang padanya, yaitu menjadi perawan

atau telah terjadi penuaan pada

si aku lirik.

tua. Aku lirik merasa bahwa nasib sial telah

merasakan

datang ke dalam hidupnya. Sepanjang hidupnya

Perempuan

tersebut

sungguh

kesedihan, kemarahan. Aku lirik telah kehilangan

yang

masa mudanya untuk merasakan kebahagiaan

kesepian.

cinta terutama hasrat libido bersama pria. Ia tidak


merasakan

perasaan

ketika

berciuman,

penghilangan keperawanan, dan nafsu manusiawi


yang terbiarkan begitu saja. Masa-masa muda
yang dulu ia miliki, masa-masa kegadisan, telah
terlewatkan. Hal yang tergambar dari puisi ini
adalah suatu hal yang dipenuhi dengan ungkapan
kesendirian dan kesedihan aku lirik. Aku lirik
sudah pasrah dan merasa sangat menyedihkan.
Aku

lirik

nantinya

pun

akan

merasakan

kesendirian ketika ia meninggal. Ia akan dianggap


sebagai seorang putri dari ibunya, bukan sebagai
isteri bagi suaminya. Pada bagian akhir puisi,
disampaikan bahwa ku lirik menjadi seorang
perawan tua karena keangkuhannya. Walaupun

Cara
pada

ia

rasakan

hanyalah

kesendirian

dan

penyampaian yang sebaiknya dilakukan


puisi

Perawan

Tua

adalah

dengan

menggunakan tempo lento. Tempo ini dirasa


paling baik kerena pembawaan tempo menariknarik dan merana akan menyampaikan suasana
yang terdapat di dalam puisi. Pada puisi ini tidak
dianjurkan untuk memilih tempo yang cepat
meskipun setiap bunyi didominasi oleh perasaan
yang emosional. Hal tersebut dikarenakan kondisi
emosional yang terdapat pada puisi bukanlah
bentuk kemarahan yang keras seperti kemurkaan,
namun perasaan yang ditimbulkan adalah sifat
emosional yang masih menahan perasaan. Emosi
yang diinginkan adalah bentuk emosional yang

36

bersifat

tertahan,

merana,

dan

kesakitan

terpendam. Selain itu bentuk dinamika yang


paling tepat untuk menemani tempo tersebut
adalah cantabile, yaitu pembawaan yang lemahlembut.

Namun

bentuk

lembah-lembut

yang

diinginkan bukanlah bentuk tak berdaya karena


masih terdapat emosional pada puisi ini dan
emosional

tersebut

cenderung

kuat.

Variasi

dinamika yang dapat digunakan adalah mulai dari


pianomezzopianomezzoforteforte

dan

dengan kombinasi crescendo pada bagian yang


terdapat peningkatan emosi dan decrescendo
pada bagian yang terdapat penururan kemarahan,
seperti

perasaan

sedih

ataupun

perenungan.

Berikut ini adalah notasi yang dianjurkan.

37

Ciliwung yang Manis dan


Nyanyian Zubo

38

Hal yang tergambar secara implisit pada puisi

lingkungan di kota Jakarta. Para penguasa hanya

yaitu adanya sungai yang bersama Ciliwung yang

menyampaikan omong kosong. Tidak ada langkah

terdapat di antara Bogor dan Cianjur. Sungai

dan

tersebut masih mengalir. Namun, adanya sindiran

lingkungan ini. Kota Jakarta adalah kota yang

atau ejekkan pada kondisi Ciliwung sekarang yang

ramai

sudah menjadi permasalahan di Jakarta. Kondisi

berkeliaran rakyat kelaparan akibat dari tidak

yang seperti itu disebabkan oleh orang-orang

adanya perhatian. Hal ini menegaskan bahwa

yang berkuasa, orang-orang ternama, dan orang-

tidak adanya perhatian yang diberikan untuk

orang kaya

juga

pelestarian lingkungan dan kepedulian terhadap

tersampaikan dalam puisi ini, yaitu menceritakan

orang-orang miskin. Puisi ini berisikan curahan

kaum rendah atau tak berdaya. Dengan demikian,

hati akibat permasalahan atau berupa keluhan.

puisi ini bercerita tentang kota tanpa daya, tanpa

Akan tetapi, keluhan tersebut dikatakan sebagai

tenaga, tiada daya upaya dari para penguasa

suatu hal yang sia-sia. Ciliwunng berada di antara

untuk memperbaiki lingkungannya. Penulis yang

permukiman orang miskin, keduanya diabaikan.

menyimbolkan dirinya sebagai Ciliwung mengejek

Banyak harapan untuk pelestarian dan keadilan di

kondisi yang terjadi sekarang. Dikarenakan tidak

Jakarta. Ciliwung adalah sesuatu yang berharga,

adanya perhatian, Ciliwung akan terus membanjiri

sesuatu yang indah, namun diperlakukan seperti

Jakarta

adalah

tidak berharga. Walau bagaimanapun, Ciliwung

pelajaran atau konsekuensi dari ketidakpedulian

masih menaruh harap akan adanya perhatian

orang di sekitar. Ciliwung yang indah itu sekarang

kepada lingkungan.

dan

di

kota

Jakarta.

sekitarnya.

Hal

Hal

yang

tersebut

sudah mengkhawatirkan dan tidak indah. Sungai


Ciliwung selama ini telah menjadi permasalahan

tindakan
(padat

sebagai
penduduk)

solusi
dan

permasalahan
banyak

pula

39

Hal

yang implisit disampaikan pada puisi ini

adalah

kondisi

curahan

jiwa/

kematian yang diakibatkan dari ketidakadilan

perasaan. Setelah itu, pada puisi ini yang menjadi

dunia. Mereka memiliki mimpi namun mimpi itu

hal utama adalah

Zubo. Zubo adalah nama

sepertinya tidak berguna. Hingga pada saatnya

daerah di Manica, Mozambique, Africa. Adanya

mereka bersusah dan jatuh pada lubang terdalam

penggunaan

ini

sekali pun, masih tidak ada keadilan yang mereka

menunjukkan bahwa puisi ini akan menyampaikan

dapatkan. Hal ini semakin menunjukkan suasana

tentang kondisi kehiudupan orang-orang yang

yang mencekam dan mengerikan. Kaum miskin

masih tertinggal karena zubo adalah representasi

yang ditelantarkan ini marah hingga adanya

dari kaum tertinggal. Kemudian, di puisi ini juga

kemurkaan dan kebencian. Mereka hanya bisa

terbentuk

menangis

kata

hati,

Zubo

dunia

yang

mengkhawatirkan

dan

ekspresi

mereka. Kematian yang mereka dapatkan adalah

pada

puisi

menunjukkan
kondisi

kondisi

kemiskinan.

Terdapat kaum miskin yang tidak memiliki rumah,


sulit

untuk

bernaung

dan

beristirahat.

Tidak

jarang mereka menderita menyakit akibat segala


keterbatasan yang mereka miliki.

Selain itu,

nyawa yang mereka miliki seakan-akan tidak


penting sehingga tetap saja terjadi pembiaran
hingga mereka mati karena kemiskinan mereka.
Puisi ini juga menggambarkan adanya keadaan
menyedihkan, mengerikan.

Ditambah lagi tidak

adanya kasih sayang di tengah-tengah hidup

menerima

dan

dengan

sebatasnya

menjalani kehidupan ini.


Bentuk penyampaian yang dianjurkan
pada puisi Ciliwung yang Manis adalah
dengan

tempo

dinamika
Nyanyian

andantino

mff.
Zubo

penyampaiannya

dan

Selain

itu

akan

lebih

dengan

variasi

pada

puisi

baik

tempo

juga

allegro

yang cepat dan dikombinasikan dengan


variasi dinamika yang relatif beragam yaitu
mulai dari pmpmfff. Penggunaan

40

tempo dan dinamika ini berbeda karena


suasana yang ditimbulkan juga berbeda.
Pada puisi Ciliwung yang Manis, bunyi
terdengar

menyedihkan,

miris,

dan

emosional.

Akan

pada

puisi

tetapi,

Nyanyian Zubo terdapat perasaan yang


emosional yang menjurus pada kemarahan,
dan kesedihan yang mendalam. Berikut ini
adalah notasi yang dianjurkan untuk puisi
Ciliwung
Zubo.

yang

Manis

dan

Nyanyian

41

42

tamu

ataupun

masuk.

orang-orang

Dengan

kondisi

akan
yang

sulit

untuk

digambarkan

tersebut, seperti ingin mengungkapkan bahwa


tidak kunjung ada apa-apa selain

kenangan.

Kemudian, disampaikan pula keadaan perdesaan


yang jauh dari keramaian kota. Tergambarlah
kondisi ketika burung-burung beterbangan dan
terdengarlah suara burung berkicau bergantian.
Kemudian, terdengar suara suling bamboo dan
desir angin di sekitar persawahan. Hal tersebut
semakin menunjukkan kesepian dan kesendirian.

Kenangan dan Kesepian


Hal yang tersampaikan melalui puisi ini adalah
kondisi seseorang dalam kesendirian. Ada sebuah
hunian atau rumah yang tampak sudah tua. Hal
ini juga menandakan bahwa adanya keinginan
untuk mengungkapkan suatu waktu yang panjang

Artinya,

kondisi

yang

dirasakan

sungguhlah

menyedihkan, menjemukan dan keadaan yang


dirasakan
sudah

tersebut

sangat

dapat

mematikan

menyesakkan

hidup.

karena

Puisi

ini

sangatlah sendu dan memilukan bahwa adanya


kenangan lama yang adalah bayangan masa lalu,
beserta kesepian yang sudah terlalu lama.

yang telah dihabiskan dalam kesendirian dan


mengenang masa lalu. Selain sudah tua, rumah

Bentuk

penyampaian

tersebut sangat tertutup dan sepertinya susah

penilain

untuk dimasuki. Dengan kondisi yang demikian,

menggunakan tempo grave yang berada pada MM

lapis

bunyi

yang

baik

tersebut

berdasarkan

adalah

dengan

43

40-44. Variasi dinamika yang dapat disandingkan


dengan tempo tersebut adalah

pp-p-mp-mf-f.

Jarak dinamika dari p ke f yang jauh tersebut


dirasa perlu karena perasaan yang terdapat di
dalam

puisi

sungguh
perasaan

ini

dimulai

menyedihkan
yang

Menyampaikan

dari
dan

tajam
dinamika

perasaan
merana

dan

yang
hingga

emosional.

tersebut

dapat

dikombinasikan pula dengan poco a poco, yaitu


penyampaian yang perlahan-lahan diperlambat
serta dengan pembawaan yang cantabile. Berikut
ini adalah notasi yang dianjurkan.

44

Penunggu Gunung Berapi

ditemani dalam kesendiriannya. Adanya khayalan

Puisi ini membahas tentang sesuatu yang magis


atau yang berkaitan dengan kelelakian. Seseorang
yang

disimbolkan

berapi

karena

sebagai

penunggu

kesendiriannya

gunung

yang

seperti

pertapa. Lelaki dalam puisi ini memiliki perasaan


rindu, adanya perasaan yang tidak enak, bukan
perasaan bahagia. Lelaki tersebut merasakan

yang disampaikan pada setiap baris menunjukkan


bahwa penunggu gunung berapi tidak tahan
dengan kesendiriannya. Selain itu, berdasarkan
penjelasan

di

awal,

khayalan-khayalan

yang

muncul dan kemudian dialami oleh ia pada lirik


memiliki ketertarikan dari adanya unsur magis
yang terdapat pada gunung berapi.

pertentangan yang timbul pada dirinya sendiri

Bentuk pembawaan yang tepat pada puisi ini

dengan nasib yang dijalaninya. Ia juga memiliki

adalah

hasrat, nafsu birahi, dan mimpi atau keinginan

dinamika yang baik dipilih adalah dengan volume

besar terhadap gadis. Terdapat pembayangan

mezzoforte dan forte. Hal ini dikarenakan tidak

sosok

hanyalah

adanya penekanan yang tinggi pada setiap vokal

bayangan dan khayalan. Karena lelaki tersebut

dan konsonan. Puisi ini tidak perlu disampaikan

tetap

dengan

gadis.

Namun

merasakan

berkhayal

dan

hal

tersebut

kesendirian,

ia

kerap

membayang-bayangkan

kali

dengan

bentuk

tempo

moderato.

ekspresi

Kombinasi

kesedihan

yang

dirinya

mendalam ataupun amarah yang tinggi. Puisi ini

tidak lagi sendirian dan ditemani oleh perempuan.

bersifat moderat, namun tetap kakafoni juga

Penunggu gunung berapi ini juga digambarkan

tegas dan dapat disampaikan dengan percaya diri.

sedagn

Berikut ini adalah notasi yang dianjurkan.

merasakan

keterpencilannya

dan

kesendirian
adanya

dalam

penggambaran

hasrat dan nafsu. Tergambar pada keseluruhan isi


puisi

bahwa

penunggu

gunung

berapi

ingin

45

46

Aku

lirik

sedang

merasakan

cinta

sebelumnya merasakan kesepian.

setelah

perbuatan

yang kedua orang tersebut lakukan adalah suatu


perbuatan dosa. Mereka melakukan hubungan
suci yang pada kepercayaan keagamaan, sangat
ditentang dan hanya bisa dilakukan ketika sudah
melangsungkan pernikahan. Namun, sepasang
manusia ini tidak terima dengan pandangan
tersebut.

Aku

lirik

berpikiran

bahwa

yang

terpenting dalam percintaan adalah perasaan


cinta itu sendiri dan tidak adanya perbuatan yang
saling menyakiti. Hal ini sangat wajar dirasakan

Pertemuan di Pinggir Kali


Hal-hal yang tergambar pada puisi ini membahas
kisah yang sama pula, yaitu tentang percintaan.

oleh mereka karena mereka adalah anak- anak


yang masih muda. Anak muda atau remaja
cenderung menolak apabila dilarang berpacaran.

Ketika itu adalah waktu di malam hari. Perasaan

Bentuk penyampaian yang ditawarkan adalah

yang tersampaikan adalah emosional yang tinggi

dengan

ini mendekati perasaan berhasrat. Kemudian, di

lambat seperti ketukan orang berjalan. Selain itu

dalam

dengan

puisi

ini

disampaikan

bahwa

adanya

menggunakan
adanya

tempo

dinamika

andante

mpmff

yang
akan

sepasang manusia, lelaki dan perempuan. Mereka

menambah variasi bentuk perasaan yang dapat

sedang merasakan kemesraan, hasrat, dan nafsu.

direpresentasikan. Adanya perbedaan yang cukup

47

signifikan adalah karena dinamika yang demikian


mampu menyampaikan perasaan yang kakafoni
dari puisi Perempuan di Pinggir Jalan namun
terdapat hal-hal mesra dan halus, juga sendu.
Berikut ini adalah notasi yang dianjurkan.

48

Berpalinglah Kiranya
Hal

yang

tergambar

dalam

puisi

ini

adalah

seorang lelaki yang sedang membujuk kekasihnya


untuk

memaafkan

kesalahan

yang

lelaki

ini

lakukan. Kekasihg aku lirik merasakan kemarahan


sehingga kekasihnya tersebut berniat untuk pergi
meninggalkan aku lirik. Hal ini terjadi karena aku
lirik telah melakukan dosa yang banyak dan sulit
terampuni. Dengan kondisi seperti itu, lingkungan
di

sekitar

melihatnya.
kesalahan

si

aku
Hal

yang

lirik

pun

ini

menunjukkan

dilakukannya

tidak

mau

lagi

bahwa

tersebut

bukan

hanya melukai hati kekasihnya, namun memang


merupakan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan
bahkan oleh siapapun. Kesalahan atau dosa yang
telah

dilakukan

memalukan
lingkungan.

oleh

ataupun
Aku

lirik

si

aku

tidak

lirik
dapat

berkali-kali

sangatlah
diterima

mengatakan

maafkanlah aku, namun kekasihnya masih tidak


bisa

memaafkannya.

Adanya

kejahatan

yang

Anda mungkin juga menyukai