Anda di halaman 1dari 33

BAHASA INDONESIA

KELAS X
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Nama : Riska Ningsih Program Keahlian : Boga, Busana, TKJ
Asal Sekolah : SMK Takhasus Plus Al Jumlah Pesdik : 36 Orang
Mardliyah

Durasi : 540 Menit (3 x pertemuan @4x45’)

FASE : E
A. Profil Pelajar Pancasila:
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik akan mengembangkan
Peserta didik mampu menuliskan gagasan, kemampuan bernalar kritis dan
pikiran, pandangan secara logis dan kritis mandiri dalam menyelesaikan
mengenai pengertian, karakteristik, struktur, masalah
kaidah kebahasaan, dan dapat mengonstruksi
teks LHO dengan kreatif. B. Model pembelajaran:
Project Based Learning secara
TUJUAN PEMBELAJARAN : Tatap mukadan luring
1. Secara logis peserta didik dapat
menuliskan pengertian teks LHO dengan C. Kegiatan pembelajaran utama:
menggunakan bahasanya sendiri. individu, berkelompok (6 orang)
2. Secara logis peserta didik dapat
menuliskan karakteristik teks LHO denganD. Penilaian:
menggunakan bahasanya sendiri. kelompok
3. Secara logis peserta didik dapat
menuliskan struktur teks LHO beserta E. Jenis asesmen:
penjelasanya dengan menggunakan Kelompok
bahasanya sendiri.
F. Metode:
4. Secara logis peserta didik dapat
Diskusi, presentasi, demonstrasi, PjBL,
menuliskan kaidah kebahasaan teks LHO eksplorasi, kunjungan lapangan
dengan menggunakan bahasanya sendiri.
5. Secara kreatif peserta didik dapat
mengonstruksi teks LHO dengan
memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaannya.

KATA KUNCI : A. Perangkat ajar ini dapat digunakan


Observasi guru untuk mengajar (Target
Peserta Didik):
PERTANYAAN INTI : 1. Siswa reguler/tipikal
2. Siswa dengan hambatan belajar
Apa yang akan kamu observasi?
3. Siswa cerdas istimewa berbakat
istimewa (CIBI)
B. Kelengkapan perangkat ajar: Buku
Paket Bahasa Indonesia kelas X ,
Modul, Internet
BAHASA INDONESIA
KELAS X
TEKS LAPORAN HASIL OBERVASI

DESKRIPSI UMUM

Peserta didik akan membuat teks laporan hasil observasi. Siswa akan menggali
kemampuan membuat teks laporan hasil observasi dengan objek yang mereka inginkan.

CATATAN UNTUK GURU

Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materiberikutnya,
dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek.

PERSIAPAN (45 MENIT)


1. Guru membuat presentasi tentang materi pengetahuan teks laporan hasil observasi
2. Guru membuat contoh-contoh teks laporan hasil obervasi

AKTIVITAS
Pertemuan 1 : Studi pustaka terkait teks laporanhasil observas.
Pertemuan 2 : Observasi dilngkungan terdekat
Pertemuan 3 : Presentasi hasil laporan hasil observasi
PERTEMUAN 1 DARING/LURING (180 MENIT)

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (135 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan


dengan berdoa bersama. pemaparan secara umum tentang teks
2. Peserta didik disapa dan melakukan lapan hasi observasi
pemeriksaan kehadiran bersama 2. Denganmetodetanyajawabguru
dengan guru. memberikan pertanyaan mengenai:
3. Peserta didik bersama dengan guru a. Menurut pendapatmu apayang
membahas tentang kesepakatan yang dimaksuddenganobservasi?
akan diterapkan dalam pembelajaran b. Coba sebutkan contoh observasi?
daring dan luring. c. Apayangdimaksuddengan
4. Peserta didik diberikan penjelasan observasi?
bahwa selama tiga kali pertemuan ke d. Menurut pendapat dananalisis
depan akan mengikuti pembelajaran sederhanamu, apa manfaat
secara daring dan/atau luring, dan pemrograman bagi kehidupan
materi hari ini adalah kemampuan yang manusia?
mendasariseluruh jenis kegiatan 3. Secara kolaborasi (bergantiandi kelas)
pembelajarandi Tata Kecantikan. melakukan observasi .
Dengan demikianwajib dikuasai peserta 4. Peserta didik secara berkelompok
didik dan diminta untuk fokus dan mempraktikkan penyusunan laporan
menyiapkancatatan apabila hasilobservasi.
dibutuhkan. 5. Peserta didik secara berkelompok
5. Peserta didik dan guru berdiskusi mempresentasikan hasil
melalui pertanyaan pemantik: penyusunan teks laporan hasil
a. Pernahkah kamumendengar kata
observasinya
observasi? a. Peserta didik dimintauntuk
b. Apayangpernah kamu observasi? mengerjakansoalLatihan.

Kegiatan Penutup (15 Menit) Referensi

1. Peserta didik dapat Buku teks Bahasa Indonesia kels X,


melakukan/memberikan penilaian Internet
baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu
untuk menunjukkan pemahaman tentang
topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan
pertanyaan yang ingin diketahui lebih
lanjut dalam kolom komentar.
3. Peserta didik
mengomunikasikan kendala
yang dihadapi selama
mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi
dan motivasi dari guru.

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Lembar Observasi


pembelajaran? 2. Soal-soal Latihan Pertemuan 1
2. Apakah semua siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapatteratasi
dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaranini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa
dapat menuntaskan kompetensi?
PERTEMUAN 2 DARING/LURING (180 MENIT)

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (135 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik melakukan observasi


dengan berdoa bersama. tentang objek yang mereka pilih
2. Peserta didik disapa dan melakukan yang dekat dengan sekolah
pemeriksaan kehadiran bersama 2. Waktu observasi dibatasi
dengan guru. maksimal 30 menit
3. Peserta didik bersama dengan guru 3. Setiap peserta didik diminta untuk
membahas kembali tentang kesepakatan mencatat apa yang dilihat, pada
yang sudah disusun dandigunakan format laporan hasilobservasi
dalam pembelajaran daring/luring pekan (terlampir)
yang lalu untuk selalu diterapkan dalam 4. Hasil observasi didiskusikan di
setiap pertemuan. luar jam pembelajaran. Lalu
4. Peserta didik diberikan penjelasan disusun hasil laporannya
bahwa hari ini akan melakukan 5. Peserta didik dapat
kunjungan ke salon-salon kecantikan mendiskusikan dan membuat
terdekat untuk observasi tentang laporan observasinya di
penerapan sanitasi dan higiene sesuai perpustakaan atau tempat
dengan materi pekan yang lalu. Masing- berkumpul lainnya
masing peserta didik sudah dibuat dalam 6. Peserta didik diingatkan untuk
kelompok- kelompok (6 orang). Setiap mempersiapkan laporan observasi
kelompok diminta untuk berbagi tugas untuk dipresentasikanpada
agar info yang diperoleh terarah dan pertemuan mendatang
optimal. Setiap kelompokagar
memperhatikan lingkungan di dalam
maupun di luar salon dan membuat
laporan hasil observasi yang akan
dipresentasikan di depan kelas pekan
depan.
5. Guru mengingatkan agar peserta didik
tetap patuh pada tata tertib sekolah
dan menjaga keamanan diriserta
kenyamanan lingkungan dimanapun
berada.
6. Peserta didik dan guru berdiskusi
melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu suka
dari observasi ?
b. Bagaimana perasaan kamu setelah
melakukan observasi?
Kegiatan Penutup (15 menit) Referensi

1. Peserta didik mengomunikasikan Buku teks bahasa indonesia kelas X


kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
2. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada kegiatan Lembar Observasi


pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?
PERTEMUAN 3 DARING/LURING (180 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit) Kegiatan Inti (150 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Setiap kelompok melakukan


dengan berdoa bersama. presentasi hasil observasi yang
2. Peserta didik disapa dan melakukan telah yang sudah dilaksanakan
pemeriksaan kehadiran bersama pekan yang lalu masing-masing paling
dengan guru. lama 10 menit
3. Peserta didik diminta untuk mengisi 2. Peserta didik diberikan
form asesmen diagnostik untuk kesempatan berdiskusi paling
mengetahui masalah-masalah yang lama 10 menit
diderita atau mengganggu peserta 3. Peserta didik memberikan
didik, sehingga peserta didik tangapan kepada
mengalami kesulitan, hambatan, atau kelompok yang sedang
gangguan ketika mengikuti program presentasi.
pembelajaran 4. Peserta didik diberikan
4. Peserta didik diminta untuk fokus pertanyaan ulang mengenai
kepada kegiatan presentasi. Setiap a. Definisi teks laporan hasil
kelompok diminta untuk memberikan observasi
tanggapan kepada presentasi hasil b. Contoh-contoh teks
observasi kelompok yang lain laporan hasil observasi
c. Manfaat
melakukan
observasi
5. Peserta didik diminta untuk
mengerjakan soal latihan

Kegiatan Penutup (15 Menit) Referensi

1. Peserta didik diminta secara ringkas Buku teks Bahasa Indonesia kelas X,
menceritakan tentang pengalaman unik Internet
dan berkesan pada saat observasi pekan
yang lalu dan mengisi lembar refleksi
kegiatan pengamatan/observasi
2. Peserta didik
menyampaikan kendala
selama melakukan observasi
3. Peserta didik menerima apresiasi
dan motivasi dari guru

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Lembar asesmen diagnostik


pembelajaran? 2. Lembar asesmen teks
2. Apakah semua siswa aktif dalam laporan hasil observasi
kegiatan pembelajaran? 3. Soal-soal Latihan Pertemuan 3
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapatteratasi
dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaranini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa
dapat menuntaskan kompetensi?
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
A. Definisi Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu
berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung.
Jadi, pengamatan atau biasa disebut observasi itu dilakukan oleh si pengamat dengan terjun langsung ke
lapangan untuk mengetahui sebuah informasi yang ada.
B. Kategori Bahasa Pemrograman
Ciri-ciri, Struktur, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Faozan Tri Nugroho
27 Jul 2020, 16:40 WIB

. Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Laporan hasil observasi adalah berita atau informasi yang dibuat berdasarkan pengamatan. Kosasih
(2014:43) menyatakan bahwa teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari
hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi. Hal ini menegaskan bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil
observasi adalah sesuatu yang terjadi.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi


Ilustrasi menulis. | Foto: via Liputan6.com
Ciri – Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

1. Ditulis secara lengkap dan sempurna.

2. Bersifat objektif, global, dan universal.

3. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.

4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai pengamatan yang telah dilakukan.

5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.

6. Tidak mengandung prasangka/dugaan yang menyimpang atau tidak tepat.

7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan diketahuinya
berdasarkan hasil analisis serta observasinya.

9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau keadaannya secara
umum.

10. Disajikan secara menarik, baik kata, bahasa, isinya berbobot maupun susunannya logis.

11. Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa adanya opini
penulis.
3 dari 6 halaman

Tujuan, Fungsi dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Ilustrasi Penulis (sumber: unsplash)
Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Tujuan utamanya, yaitu untuk memberikan informasi secara objektif dan fakta yang ada di lapangan sesuai hasil
pengamatan yang didapatkan.

Tujuan yang lainnya yaitu :

1. Untuk penelitian.

2. Untuk memberikan informasi terbaru.

3. Untuk mengatasi suatu persoalan.

4. Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.

5. Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.

6. Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.

7. Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan observasi memiliki fungsi atau manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, fungsinya:

1. Sebagai bahan penelitian

2. Sebagai sumber yang dapat dipercaya

3. Sebagai laporan tugas dan kegiatan pengamatan

4. Sebagai dokumentasi

5. Sebagai ilmu pengetahuan


6. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan.

B. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi
bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan
disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar
pemahaman tentang hal tersebut. Deskripsi per bagian berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian
yang diklasifikasikan. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat
atau fungsi dalam kehidupan.

C. Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi
adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
2. Afiksasi
Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar
adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata
yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan
pemajemukan ketika digunakan.
Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah
menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “– an” menjadi
“minuman” (nomina).
Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika mendapat imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang
ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan
pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-an.
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
kalimat definisi, yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif dan kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang
menggunakan verba sebagai deskriptif.
4. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang memiliki subjek
dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau
biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat
kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks
atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua klausa yang setara dalam suatu kalimat,
sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi
utama suatu kalimat.
SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1

1. Jelaskan pengertian teks laporan hasil observasi!


2. Sebutkan ciri-ciri teks laporan hasil observasi!
3. Jelaskan struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi!
Lembar praktik 1
Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 6 orang
1. Masing-masing anggota kelompok mencari 1(satu) objekyangakandiobservasi
2. Pilihlah observasi yang akan diangkat perkelompok
3. Diskusikan dengankelmpok masing-masing
Nama Kelompok : ...............................................
AnggotaKelompok :………………………………………………
Kelas : ...............
SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2
1. Berikut ini termasuk kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam pembuatan teks
laporan hasil observasi, kecuali....
a. bersifat global dan universal
b. merupakan hasil penelitian terkini
c. menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
d. merupakan hasil kesepakatan bersama
e. objek yang dibicarakan atau yang menjadi pembahasan adalah objek tunggal
Jawaban: d

2. Teks laporan hasil observasi memuat informasi yang disajikan harus sesuai dengan
yang didapatkan dari hasil penelitian. Kata yang tepat untuk mengisi
titik-titik di atas asdalah....
a. opini
b. fakta
c. pendapat
d. argumentasi
e. penjelasan
Jawaban: b

3. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran


umum/melaporkan sesuatu berupa hasil dari...
a. pengamatan
b. penilaian
c. koreksi
d. penulisan
e. peluang
Jawaban: a

4. Jenis teks laporan hasil observasi mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk,


ciri, atau sifat umum, seperti hal-hal berikut, kecuali....
a. benda
b. hewan
c. tumbuh-tumbuhan
d. peristiwa
e. keindahan bumi
Jawaban: e

5. Berikut ini termasuk ciri-ciri dari teks laporan hasil observasi, kecuali....
a. bersifat objektif
b. mengandung pendapat tokoh ahli
c. harus ditulis sempurna dan lengkap
d. tidak memasukkan hal-hal yang menyimpangm mengandung prasangka, atau
pemihakan
e. disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya
berbobot, maupun susunan logis
Jawaban: b

6. Dalam teks laporan hasil observasi, informasi harus disampaikan secara.....


a. nyata
b. berdasarkan kenyataan
c. global atau menyeluruh
d. opini publik
e. baik dan terarah
Jawaban: c

7. Teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan menggunakan bahasa yang
jelas, mudah dipahami, dan tidak berbelit-belit. Hal ini dilakukan untuk
menghindari....
a. kesalahpahaman pembaca
b. keterlibatan tokoh masyarakat
c. kesalahan penulisan
d. salah tafsir
e. salah menguraikan pendapat/opini
Jawaban: a

8. Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk....
a. melaporkan hasil observasi
b. melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif
c. menafsirkan hasil observasi
d. menginterpretasi hasil observasi
e. menganalisis teks laporan hasil obsrvasi
Jawaban: b

9. Sebuah teks laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal, jika memenuhi
kriteria-kriteria berikut, kecuali....
a. memiliki struktur teks yang lengkap
b. memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat
c. memiliki tata bahasa yang lengkap
d. pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
e. memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan
Jawaban: c

10. Teks laporan disebut juga....


a. teks
b. teks bacaan
c. teks klasifikasi
d. teks deskripsi
e. teks observasi
Jawaban :c
RUBRIK ASESMEN
PRESENTASI HASIL
AKTIVITAS PRAKTIK 1
INSTRUMEN PENILAIAN:
PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9)
Proses Peserta didik tidak terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat da
penyusunan penyusunan ks laporan hasil penyusunan teks laporan penyusunan teks lap
teks laporan observas hasibservasi namun kurang aktif observasi secara aktif
hasil oervasi menutup diri untukdis

Proses presentasi Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mampu
penyusunan penyusunan namun dengan sikap mempresentasikanha
yang kurang baik penyusunan dengan sik
baik namun tidak ma
berdiskusi
Hasil Pesertadidiktidak Peserta didik kurang mampu Peserta didik mampu
penyusunan menyusun teks laporan mengidentifikasi permasalahan mengidentifikasi per
teks laporan hasil observasi dan kurang mampu menyusun teks tetapi tidak mampu m
hasil observasi laporan hasil observasi dengan teks laporan hasil ob
baik dengan baikatau
sebaliknya
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswayangcukupkompetendiperbolehkanuntukmemperbaikipekerjaannyasehinggamencapailevel
kompeten
Lembar Asesmen Diagnosik
A. Asesmen Non Kognitif
1. Apa kabarmu hari ini?
2. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C

3. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
4. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
5. Apa yang kamu rasakan saat melakuan observasi di rumah?

6. Apa harapanmu setelah melakuk observasi?

A. Asesmen Kognitif

Identifikasi materi yang Pertanyaan Kemung- Skor Rencana Tindak L


akan diujikan kinan (Kategori)
Jawaban

Peserta didik mampu Perhatiakn data berikut: 1,2,3, 4 Paham Pembelajaran dapa
mengidentifikasi kaidah 1. Ditulis secara lengkap dan 5 utuh berikutnya
kebahasaan teks laporan
hasil observsi dan sempurna.

2. Bersifat objektif, global, dan


universal.

3. Objek yang akan


dibicarakan atau dibahas
adalah objek tunggal.

4. Ditulis berdasarkan fakta


sesuai pengamatan yang telah
dilakukan.

5. Informasi teks merupakan


hasil penelitian terkini yang
sudah terbukti
kebenarannya.

6. Ditulis berdasakan opini.


Dari pernyataan diatas, nomor
berapakah yang termasuk ciri
kebahasaan teks laporan hasil
observasi !
1,6 Paham Memberikan pembe
sebagian

6 Tidak Memberikan pembe


paham

2. Perhatikan data berikt: 1,2,3 Paham Pembelajaran dapa


1. Pernyataan umum berikutnya
2. Deskripsi bagian
3. Deskripsi manfaat
4. Pernyataan khusus

Dari pernyataan diatas, nomor


berapakah yang termasuk
struktur kebahasaan teks laporan
hasil observasi !

1,4 Paham Memberikan pembe


sebagian

4 Tidak Memberikan pembe


paham

Soal Latihan Pertemuan 1


Perhatikan teks laporan hasil observasi berikut ini:
1. Tentukan struktur teks laporan hasil observasi wayang!
2. Tentukan kaidah teks laporan hasil observasi wayang!
Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan
wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan
warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit
di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di
Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat
dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang
ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka
kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai,
seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan
wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis.
Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang
purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang
ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan
tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri
atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang
yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi
juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu.
Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah
wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang
golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar
kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih
seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang
potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan
tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar
adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit
memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga
bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan
plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam
berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan
kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini
antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program
pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir,
meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
(Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)

Kunci Jawaban

Bagian Isi Analisis


Struktur
Pernyataan Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan Pernyataan
umum sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga Umum atau
atau yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November umum
klasifikasi 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan
boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya
dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of
Oral and
Intangible Heritage of Humanity).
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun
dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal,
karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah
wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan
diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan,
diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas
Deskripsi
tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah
Deskripsi tentang salah
Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas
Bagian satu jenis
beberapa gaya
wayang
atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan;
Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan
sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain
yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang
wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang,
wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat,
wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan
wayang
beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah
satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang.
Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang
gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang Deskripsi
Deskripsi topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang tentang salah
Bagian menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan satu jenis
iringan gamelan dan tari-tarian. wayang
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya
digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara
yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang
mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari
Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain
wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah
wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak
Deskripsi
karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut
Deskripsi tentang salah
pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang
Bagian satu jenis
berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik
wayang
berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi Deskripsi
Deskripsi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang tentang salah
Bagian yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai satu jenis
wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai wayang
figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan
atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-
desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau
wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis
pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.
Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang
Deskripsi
berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik
Deskripsi tentang salah
terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna
Bagian satu jenis
warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan
wayang
oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari
delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan
bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan
layar
khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi
kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan
antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan
media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan
karena isinya banyak memberikan ajaran-ajaran kehidupan
Deskripsi Manfat
kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak
Manfaat wayang
digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita
lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang
program pembangunan seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin
jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

Analisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


1. Kata serta Frasa Verba serta Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil
observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
Untuk memahami hal tersebut, siswa harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. Kata
berbentuk morfem atau morf bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak)
yang bersifat bebas. Frasa merupakan unsur yang lebih luas, yaitu kelompok kata nonpredikatif, hanya
menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat.
Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks berjudul Wayang

Paragraf Kata Frasa


seni pertunjukan yang telah ditetapkan
sebagai warisan budaya asli Indonesia
wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
I tersohor dari Indonesia
sebuah warisan mahakarya dunia yang
lembaga yang mengurusi kebudayaan
UNESCO
dari PBB

b. Verba

Paragraf Kata Frasa


I adalah sudah membagi
menetapkan
disesuaikan

Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas banyak
digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks di atas hanya ada satu,
sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagai subjek atau
objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan predikat banyak
menggunakan kata.
2. Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata turunan terbentuk melalui
afiksasi, yaitu proses pengimbuhan. Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai
contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina dengan hanya menambah atau
mengubah imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me(N)-, be(R)-
, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar
yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-
an. Berikut adalah contoh afiksasi:

No. Kata Jenis Imbuhan Kata Dasar


1. disebut verba di- sebut
2. menakutkan verba me(N)-kan takut
3. kemampuan nomina ke-an mampu
4. getaran nomina -an getar
5. menyusui verba me(N)-i susu
6. berasal verba be(R)- asal
7. mengisap verba me(N)- isap
8. menggigit verba me(N)- gigit
9. gigitan nomina -an gigit
10. penelitian nomina pe(N)-an teliti

3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi


Kalimat definisi adalah kalimat yang menggunakan verba definitif dan kalimat deskripsi adalah
kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.
Contoh kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi berjudul Wayang adalah
sebagai berikut.
a. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
b. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.
c. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang.
d. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa
Jawa: suket).
Kalimat deskripsi yang terdapat dalam teks tersebut adalah sebagai berikut.
a. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama
cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
b. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan,
Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya.
c. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng.
d. Selain wayang golek Sunda yang terbuat dari kayu ada juga wayang menak atau sering juga
disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek.
4. Kalimat Simpleks dan Komples

Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang
mengandung subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut
sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.
Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat
kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat
kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang
setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang
tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam dalam
kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang
membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak
kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif
(setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
subordinatif (bertingkat).
Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini!
Pembelajaran Remidial

Siswa melakukan
1. Pencarian contoh teks laporan hasil observasi
2. Peserta didik menentukan struktur dan kaidahnya
GLOSARIUM

Laporan jenis teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yangidasarkan pada hasil observasi. Tek laporan
juga sering disebut teks klasifikasi. Teks ini mengutamakan hubungan antara kelas dan sub sub kelas atau
anggotakelas yang ada. Struktur teksnya adalah pertanyaan umum/klasifikasi,bagian deskripsi, bagian manfaat.

Kata kerja kata yang menunjukan aksi, peristiwa


Kata sambung kata yang digunakan untuk merangkaikan dua konstruksi bahasa yang sama , misalnya dan, tetapi,
karena, kemdian
Kalimat majemuk kalimat yang terdiri atas lebih satu klausa.
Kalimat majemuk bertingkat kalimat yang terdiri atas atau lebih satu klausa yang tidak sama yang dihubungkan
dengankonjungsi subordinatif.

DAFTAR PUSTAKA
Yustinah.2016. Produktif Berbahasa Indonesiauntuk kelasX. Jakarta: Erlangga.
Rustamaji dan Husin. 2019. Mengasah Kemampuan Diri Bahasa Indonesia Untuk SMK kelas X. Jakarta :Erlangga.
Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.google.com/search?q=contoh+teks+laporan+hasil+observasi+beserta+struktur+dan+kaidah+kebahasaa
nnya&oq=contoh+teks+laporan+hasil+&aqs=chrome.0.69i59j69i57j35i39j0l2j69i60l3.11466j0j4&sourceid=chrome&ie
=UTF-8
https://www.bola.com/ragam/read/4315736/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-contoh-teks-laporan-hasil-
observasi#:~:text=Teks%20laporan%20hasil%20observasi%20adalah,mengetahui%20sebuah%20informasi%20yang%
20ada. https://www.google.com/search?
q=contoh+soal+teks+laporan+hasil+observasi+beserta+jawabannya&oq=contoh+so
al+&aqs=chrome.1.69i59l2j69i57j0i131i433l3j69i60j69i61.9390j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai