KELAS X
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Nama : Riska Ningsih Program Keahlian : Boga, Busana, TKJ
Asal Sekolah : SMK Takhasus Plus Al Jumlah Pesdik : 36 Orang
Mardliyah
FASE : E
A. Profil Pelajar Pancasila:
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik akan mengembangkan
Peserta didik mampu menuliskan gagasan, kemampuan bernalar kritis dan
pikiran, pandangan secara logis dan kritis mandiri dalam menyelesaikan
mengenai pengertian, karakteristik, struktur, masalah
kaidah kebahasaan, dan dapat mengonstruksi
teks LHO dengan kreatif. B. Model pembelajaran:
Project Based Learning secara
TUJUAN PEMBELAJARAN : Tatap mukadan luring
1. Secara logis peserta didik dapat
menuliskan pengertian teks LHO dengan C. Kegiatan pembelajaran utama:
menggunakan bahasanya sendiri. individu, berkelompok (6 orang)
2. Secara logis peserta didik dapat
menuliskan karakteristik teks LHO denganD. Penilaian:
menggunakan bahasanya sendiri. kelompok
3. Secara logis peserta didik dapat
menuliskan struktur teks LHO beserta E. Jenis asesmen:
penjelasanya dengan menggunakan Kelompok
bahasanya sendiri.
F. Metode:
4. Secara logis peserta didik dapat
Diskusi, presentasi, demonstrasi, PjBL,
menuliskan kaidah kebahasaan teks LHO eksplorasi, kunjungan lapangan
dengan menggunakan bahasanya sendiri.
5. Secara kreatif peserta didik dapat
mengonstruksi teks LHO dengan
memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaannya.
DESKRIPSI UMUM
Peserta didik akan membuat teks laporan hasil observasi. Siswa akan menggali
kemampuan membuat teks laporan hasil observasi dengan objek yang mereka inginkan.
Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materiberikutnya,
dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
AKTIVITAS
Pertemuan 1 : Studi pustaka terkait teks laporanhasil observas.
Pertemuan 2 : Observasi dilngkungan terdekat
Pertemuan 3 : Presentasi hasil laporan hasil observasi
PERTEMUAN 1 DARING/LURING (180 MENIT)
1. Peserta didik diminta secara ringkas Buku teks Bahasa Indonesia kelas X,
menceritakan tentang pengalaman unik Internet
dan berkesan pada saat observasi pekan
yang lalu dan mengisi lembar refleksi
kegiatan pengamatan/observasi
2. Peserta didik
menyampaikan kendala
selama melakukan observasi
3. Peserta didik menerima apresiasi
dan motivasi dari guru
Laporan hasil observasi adalah berita atau informasi yang dibuat berdasarkan pengamatan. Kosasih
(2014:43) menyatakan bahwa teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari
hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi. Hal ini menegaskan bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil
observasi adalah sesuatu yang terjadi.
5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.
8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan diketahuinya
berdasarkan hasil analisis serta observasinya.
9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau keadaannya secara
umum.
10. Disajikan secara menarik, baik kata, bahasa, isinya berbobot maupun susunannya logis.
11. Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa adanya opini
penulis.
3 dari 6 halaman
Tujuan utamanya, yaitu untuk memberikan informasi secara objektif dan fakta yang ada di lapangan sesuai hasil
pengamatan yang didapatkan.
1. Untuk penelitian.
Teks laporan observasi memiliki fungsi atau manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, fungsinya:
4. Sebagai dokumentasi
2. Teks laporan hasil observasi memuat informasi yang disajikan harus sesuai dengan
yang didapatkan dari hasil penelitian. Kata yang tepat untuk mengisi
titik-titik di atas asdalah....
a. opini
b. fakta
c. pendapat
d. argumentasi
e. penjelasan
Jawaban: b
5. Berikut ini termasuk ciri-ciri dari teks laporan hasil observasi, kecuali....
a. bersifat objektif
b. mengandung pendapat tokoh ahli
c. harus ditulis sempurna dan lengkap
d. tidak memasukkan hal-hal yang menyimpangm mengandung prasangka, atau
pemihakan
e. disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya
berbobot, maupun susunan logis
Jawaban: b
7. Teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan menggunakan bahasa yang
jelas, mudah dipahami, dan tidak berbelit-belit. Hal ini dilakukan untuk
menghindari....
a. kesalahpahaman pembaca
b. keterlibatan tokoh masyarakat
c. kesalahan penulisan
d. salah tafsir
e. salah menguraikan pendapat/opini
Jawaban: a
8. Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk....
a. melaporkan hasil observasi
b. melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif
c. menafsirkan hasil observasi
d. menginterpretasi hasil observasi
e. menganalisis teks laporan hasil obsrvasi
Jawaban: b
9. Sebuah teks laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal, jika memenuhi
kriteria-kriteria berikut, kecuali....
a. memiliki struktur teks yang lengkap
b. memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat
c. memiliki tata bahasa yang lengkap
d. pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
e. memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan
Jawaban: c
Proses presentasi Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mampu
penyusunan penyusunan namun dengan sikap mempresentasikanha
yang kurang baik penyusunan dengan sik
baik namun tidak ma
berdiskusi
Hasil Pesertadidiktidak Peserta didik kurang mampu Peserta didik mampu
penyusunan menyusun teks laporan mengidentifikasi permasalahan mengidentifikasi per
teks laporan hasil observasi dan kurang mampu menyusun teks tetapi tidak mampu m
hasil observasi laporan hasil observasi dengan teks laporan hasil ob
baik dengan baikatau
sebaliknya
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswayangcukupkompetendiperbolehkanuntukmemperbaikipekerjaannyasehinggamencapailevel
kompeten
Lembar Asesmen Diagnosik
A. Asesmen Non Kognitif
1. Apa kabarmu hari ini?
2. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.
A B C
A. Asesmen Kognitif
Peserta didik mampu Perhatiakn data berikut: 1,2,3, 4 Paham Pembelajaran dapa
mengidentifikasi kaidah 1. Ditulis secara lengkap dan 5 utuh berikutnya
kebahasaan teks laporan
hasil observsi dan sempurna.
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan
wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan
warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit
di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di
Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat
dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang
ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka
kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai,
seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan
wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis.
Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang
purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang
ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan
tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri
atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang
yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi
juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu.
Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah
wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang
golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar
kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih
seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang
potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan
tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar
adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit
memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga
bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan
plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam
berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan
kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini
antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program
pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir,
meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
(Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Kunci Jawaban
b. Verba
Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas banyak
digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks di atas hanya ada satu,
sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagai subjek atau
objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan predikat banyak
menggunakan kata.
2. Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata turunan terbentuk melalui
afiksasi, yaitu proses pengimbuhan. Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai
contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina dengan hanya menambah atau
mengubah imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me(N)-, be(R)-
, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar
yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-
an. Berikut adalah contoh afiksasi:
Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang
mengandung subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut
sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.
Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat
kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat
kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang
setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang
tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam dalam
kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang
membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak
kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif
(setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
subordinatif (bertingkat).
Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini!
Pembelajaran Remidial
Siswa melakukan
1. Pencarian contoh teks laporan hasil observasi
2. Peserta didik menentukan struktur dan kaidahnya
GLOSARIUM
Laporan jenis teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yangidasarkan pada hasil observasi. Tek laporan
juga sering disebut teks klasifikasi. Teks ini mengutamakan hubungan antara kelas dan sub sub kelas atau
anggotakelas yang ada. Struktur teksnya adalah pertanyaan umum/klasifikasi,bagian deskripsi, bagian manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Yustinah.2016. Produktif Berbahasa Indonesiauntuk kelasX. Jakarta: Erlangga.
Rustamaji dan Husin. 2019. Mengasah Kemampuan Diri Bahasa Indonesia Untuk SMK kelas X. Jakarta :Erlangga.
Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.google.com/search?q=contoh+teks+laporan+hasil+observasi+beserta+struktur+dan+kaidah+kebahasaa
nnya&oq=contoh+teks+laporan+hasil+&aqs=chrome.0.69i59j69i57j35i39j0l2j69i60l3.11466j0j4&sourceid=chrome&ie
=UTF-8
https://www.bola.com/ragam/read/4315736/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-contoh-teks-laporan-hasil-
observasi#:~:text=Teks%20laporan%20hasil%20observasi%20adalah,mengetahui%20sebuah%20informasi%20yang%
20ada. https://www.google.com/search?
q=contoh+soal+teks+laporan+hasil+observasi+beserta+jawabannya&oq=contoh+so
al+&aqs=chrome.1.69i59l2j69i57j0i131i433l3j69i60j69i61.9390j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8