Anda di halaman 1dari 5

Catatan Untuk Fasilitator Tentang Pertanyaan Refleksi

Lembar refleksi ini penting bagi tim MERL, Comms dan LPMP untuk mengetahui perkembangan
guru dalam melaksanakan rangkaian kegiatan INOVASI. Pertanyaan dalam lembar refleksi ini harus
dilengkapi saat pelaksanaan pendampingan dengan guru di sekolah. Lembar refleksi ini nantinya
dikumpulkan oleh fasilitator daerah setelah kegiatan pendampingan untuk kemudian didiskusikan
lagi saat pelaksanaan kegiatan KKG berikutnya. Setelah didiskusikan saat pelaksanaan KKG,
lembar refleksi ini dikirim ke staf MERL di provinsi untuk kemudian dimasukkan ke database.

1. Lembar refleksi ini dikerjakan oleh guru-guru pada saat kegiatan pendampingan di sekolah setelah
tugas/RKTL pada unit sebelumnya selesai dilaksanakan.

Contoh: Melakukan refleksi saat akan memulai pertemuan ke-2 di KKG dimana guru-guru juga telah
menyelesaikan tugas/RKTL pertemuan 1. Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan untuk setiap
sesinya.

2. Lembar kerja dikerjakan oleh seluruh peserta. Pastikan identitas peserta pada bagian yang paling atas
diisi lengkap. Seluruh informasi identitas peserta diperlukan untuk analisa MERL.
3. Fasilitator menjelaskan proses refleksi yang dilakukan oleh peserta (lihat petunjuk memfasilitasi refleksi).
Kemudian berikan contoh cara mengerjakan refleksi, khususnya saat refleksi pertama kalinya akan
dilakukan.
4. Informasikan kepada guru-guru untuk menulis dengan rapi dan dapat dibaca, atau mengerjakan dalam
salinan digital (soft file) bagi yang menggunakan komputer. Salinan digital ini akan disimpan ke data
MERL.
5. Jawaban ditulis dalam beberapa kalimat yang merefleksikan pengalaman yang telah guru alami.dan
bukan uraian deskriptif. Oleh karena itu, Fasda perlu mendampingi guru-guru saat menuliskan
jawabannya.

6. Setelah selesai, gandakan jawaban setiap peserta. Satu jawaban diserahkan ke MERL dan satu lagi
disimpan ke dalam portfolio guru. Tiap kabupaten dipersilakan untuk menentukan cara yang paling
sesuai dalam menggandakan jawaban.

7. Pada awalnya, guru-guru mungkin saja akan mengalami kesulitan. Melalui proses dan pembiasaan,
diharapkan mereka akan terbiasa mengisinya.

8. Setelah guru-guru selesai menjawab semua pertanyaan yang diberikan, fasda berdiskusi bersama guru
mengenai hasil refleksi. Diskusi hasil refleksi tersebut dilakukan pada awal pertemuan KKG berikutnya.
Catatlah hal-hal penting selama diskusi, termasuk apa yang disampaikan oleh fasda. Seluruh catatan
diskusi ini ditulis pada Catatan Refleksi Untuk Fasilitator berupa poin-poin penting (bullet points).
Catatan diserahkan ke staf MERL sebelum sesi KKG berikutnya. Fasda juga menyimpan salinan dari
catatan diskusi.

Mengingat kegiatan ini bukanlah ujian/tes, diskusi bersama akan membantu guru-guru merefleksikan
pengalaman mereka saat mengerjakan tugas di setiap unit.
Bagaimana Memfasilitasi Guru Dalam Menjawab Pertanyaan Refleksi

Refleksi melibatkan pemikiran yang mendalam sehingga perlu dipelajari dan dilakukan secara terus
menerus. Kita perlu membantu guru agar dapat membedakan antara refleksi dengan deskripsi. Kita perlu
memodelkan dan mendampingi guru-guru tentang bagaimana cara menulis refleksi sederhana sebagai
respon atas pertanyaan yang diajukan. Refleksi bukanlah tes/ujian, sehingga perlu dilakukan diskusi
bersama/kelompok yang akan mendorong pemikiran guru-guru saat melakukan refleksi mandiri.

1. Pemodelan
Saat pertama kalinya guru-guru melakukan refleksi, kita perlu memodelkannya terlebih dahulu dengan
memberikan berbagai usulan pemikiran serta contoh-contoh kata yang bisa digunakan.
Informasikan kembali mengenai perbedaan uraian deskripsi dengan uraian reflektif dan berikan
contohnya. Diskusikan perbedaannya dengan memberikan penjelasan dan contoh kata-kata yang bisa
digunakan.

2. Memberikan contoh-contoh frasa dan diskusi


Fasda bersama guru-guru membuat daftar kata/kalimat reflektif. Bagikan salinan daftar kata/kalimat
reflektif ini agar dapat digunakan oleh peserta.
Berikut beberapa contoh yang bisa digunakan:
Tanyakan mengapa karena pertanyaan tersebut akan membuat peserta memikirkan alasan/penjelasan
atas apa yang mereka katakan (ada banyak pertanyaan mengapa dalam PDIA), sehingga kemudian
peserta dapat menyampaikan contoh kalimat sebagai berikut:

 ‘Saya mengatakan ini karena…’ akan membantu peserta untuk menghubungkan apa yang mereka
pikirkan dengan apa yang telah mereka lihat (respon siswa, karya siswa, dsb).
 ‘Menurut pemikiran saya . . .’ dengan alasan…
 ‘Saya telah menemukan’ . . .
 ‘Saya telah belajar bahwa’ . . .
 ‘Sebelumnya saya berpikir mengenai’ . . .
 ‘Sebelumnya saya belum mengetahui bahwa’ . . .
 ‘Saya ingin tahu apakah jika’ . .
Fasda dapat menambahkan daftar kata/kalimat tersebut bersama-sama dengan peserta.

3. Menulis dan berbagi


Minta pada peserta untuk menuliskan refleksi singkat. Penggunaan satu atau dua kalimat reflektif lebih
baik daripada setengah halaman deskripsi.
Pertanyaan Refleksi

Contoh untuk fasilitator


Nama: Gender: L/P Tanggal:

Sekolah dan Kabupaten

Kelas:

Nama KKG: Sesi: 2 Big Book

Pikirkan kegiatan yang telah Bapak dan Ibu lakukan di kelas pada saat mengerjakan
tugas akhir unit.

1. Apakah kegiatan tersebut telah berhasil mencapai tujuan yang diharapkan?


Mengapa berhasil atau mengapa belum berhasil?

[Deskriptif]
Kegiatan sudah mencapai tujuan yang diharapkan karena saya dapat membuat
sebuah buku. Saya menulis cerita dan membuat gambar, sehingga buku tersebut
dapat dibacakan kepada siswa. Siswa saya menyukai pembelajaran dengan Big Book.

[Reflektif]
Penggunaan Big Book berjalan dengan baik karena siswa menjadi termotivasi. Saya
bisa mengatakan demikian karena terlihat dari ketertarikan siswa tertarik pada Big
Book dan partisipasi mereka saat menggunakannya.Big Book ini sangat menarik
karena bisa membuat semua siswa memperhatikan dan terlibat aktif dalam membaca.
Big Book juga membantu saya dalam mengajarkan pengenalan kata, dengan cara
menunjuk kata, bunyi dan kalimat pada Big Book sesuai dengan yang diucapkannya.
Hal ini dikarenakan dengan Big Book semua siswa melihat tulisan yang sama pada
saat saya sedang membacakannya.

2. Hal apa yang menjadi tantangan pada saat melakukan kegiatan ini? Tantangan
bagi Bapak dan Ibu guru serta tantangan untuk siswa.

[Deskriptif]
Big Book perlu dicetak dengan kualitas yang baik, gambar yang menarik, dan jumlah
kata pada setiap halaman yang tidak terlalu banyak.

[Reflektif]
Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk membuat sebuah cerita. Saya perlu
memilih dan mengembangkan cerita yang sesuai dengan tingkatan kelas siswa. Saya
juga perlu mempertimbangkan jumlah kata dan kalimat pada setiap halamanya. Hal ini
dikarenakan siswa pembaca pemula memerlukan topik cerita yang dekat dengan
mereka dan kata-kata yang sering didengar, sehingga mereka dapat membaca teks.
Saya memilih gambar yang sesuai dan jelas sehingga dapat membantu siswa dalam
memahami kata. Pada saat membacakan cerita, saya perlu memikirkan berbagai
pertanyaan yang dapat membantu siswa dalam memahami cerita. Saya juga
menentukan bagian mana dari teks cerita yang akan saya ajarkan (tingkat kesulitan
huruf, tingkat kesulitan kata). Dengan ukurannya yang besar, semua siswa dapat
melihat saya saat membaca, termasuk siswa yang duduk di belakang.

3. Apakah yang perlu Bapak dan Ibu pikirkan untuk dapat mengelola kelas dalam
pembelajaran ini?

[Deskriptif]
Saya menggunakan Big Book untuk membacakan cerita ke kelas.Siswa saya terlihat senang.

[Reflektif]
Saya perlu memastikan semua siswa dapat melihat Big Book yang saya bacakan sehingga
saya memindahkan meja dan kursi sebelum kegiatan dimulai. Saya meminta siswa untuk
duduk bersama-sama di tikar agar semuanya dapat melihat Big Book dengan jelas. Jika saya
tidak mengatur ruangan kelas sebelumnya, siswa yang duduk di belakang akan kesulitan untuk
melihat Big Book dan terlibat aktif saat proses pembelajaran. Selain itu, saya memastikan
siswa yang tinggi duduk di belakang dan siswa yang lebih rendah duduk di depan. Saya juga
memastikan siswa laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjawab pertanyaan terkait cerita pada Big Book. Pertanyaan yang saya ajukan juga
memungkinkan siswa yang belum lancar membaca untuk menjawab seperti siswa yang sudah
mampu membaca. Akan tetapi, untuk pembelajaran menggunakan Big Book berikutnya, saya
harus mengajarkan kepada siswa untuk dapat mengatur duduk mereka di tikar lebih cepat

4. Apakah Bapak dan Ibu akan menggunakan kembali strategi/kegiatan ini dalam
pembelajaran lainnya? Bila Ya atau tidak, mengapa? Berikan penjelasannya.

[Deskriptif]
Ya, karena saya mempunyai Big Book.
Tidak karena saya tidak memiliki bahan-bahan untuk membuat Big Book lainnya.

[Reflektif]
Ya, karena menurut saya strategi/kegiatan ini membantu saya dalam membantu siswa
belajar mengenali dan membacahuruf, kata dan kalimat. Saya juga dapat
menggunakan Big Book ini dalam berbagai kegiatan belajar untuk materi yang
berbeda. Seluruh siswa di kelas terlibat aktif dalam membaca, termasuk siswa yang
belum lancar membaca. Siswa sangat tertarik dan termotivasi sehingga meningkatkan
antusias mereka dalam membaca.

5. Hal baru apa yang Bapak dan Ibu pelajari dari kegiatan ini?

[Deskriptif]
Saya telah belajar cara membuat Big Book.

[Reflektif]
Saya belajar bahwa untuk mengembangkan cerita yang akan dibaca oleh siswa, saya
perlu mengetahui kata-kata apa yang telah dikenal oleh siswa, banyaknya kalimat
pada setiap halaman, ilustrasi dan cerita yang telah siswa kenal. Saya juga perlu
mempertimbangkan tentang gender dan inklusi pada cerita yang saya buat.
Saya telah melihat bahwa Big Book membuat siswa sangat termotivasi. Big Book
dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai keterampilan membaca, termasuk
mengajarkan siswa belajar membaca huruf dan kata, kalimat dan tanda baca. Media
Big Book juga membantu siswa dalam membaca pemahaman, seperti keterampilan
memprediksi cerita.

6. Menurut Bapak dan Ibu, apakah kegiatan ini juga bermanfaat untuk siswa
dengan berbagai kebutuhan belajar yang berbeda? Ya atau tidak? Berikan
penjelasannya.

[Deskriptif]
Ya, menurut saya kegiatan ini bermanfaat untuk siswa.

[Reflektif]
Ya, karena saat saya membacakan Big Book, semua siswa berpartisipasi dalam
diskusi dan ikut membaca. Saya juga bisa menggunakan Big Book untuk menunjukkan
huruf, kata, bunyi yang akan membantu siswa yang belum dapat membaca lancar.
Saat saya melakukan kegiatan ini, siswa yang belum mampu membaca huruf dan kata
pun dapat belajar mengenal huruf dan kata yang ada pada cerita sehingga mereka
juga mampu menjawab pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai