Dosen Pembimbing :
Iskandar Zulkarnain
Mitra Pramita, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Azumaradhi Adzra : 2010131110003
2. Muhammad Fahmi Ridhani : 2010131210014
3. Muhammad Umar As Siddiq : 2010131310003
4. Yogie Prayoga : 2010131210005
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat, rahmat
dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman ilmu pengetahuan,
sehingga kami dapat dengan lancarnya menulis makalah ini.
Sehubungan dengan hal itu, perlu kiranya kami dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Pengampu mata kuliah
Belajar Dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Dalam penyusunan makalah ini, Kami menyadari makalah yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak guna membangun dan melengkapi makalah
ini agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata Kami ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan YME membalas budi
baik anda semua.
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Pendidikan
adalah salah satu kunci untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan dalam
hidup. Pendidikan memiliki banyak metode pembelajaran. Salah satu dari
sekian banyak metode pembelajaran yang tepat adalah teori belajar kognitif.
Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari
tahapan; pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan
(aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation).
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan rasional (akal). Pembelajaran kognitif
mengatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang
berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk
mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan
respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu teori psikologi
kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi
terutama pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang
dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar manusia ditentukan pada proses
internal dalam berpikir yakni pengolahan informasi.
Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare” artinya
berfikir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu
yang berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan
faktual yang empiris. Dalam pekembangan selanjutnya, istilah kognitif ini
menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi, baik psikologi
perkembangan maupun psikologi pendidikan. Dalam psikologi, kognitif
mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental
manusia yang berhubungan dengan masalah pengertian, pemahaman,
perhatian, menyangka, mempertimbangkan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, kesengajaan, membayangkan, memperkirakan, berpikir, keyakinan
dan sebagainya
Dalam istilah pendidikan, kognitif disefinisikan sebagai satu teori di
antara teori-teori belajar yang memahami bahwa belajar merupakan
pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh
pemahaman. Dalam teori kognitif, tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan.
Perubahan tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan
berfikir internal yang terjadi selama proses belajar.
Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih
mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Teori kognitf pada
awalnya dikemukakan oleh Dewwy, dilanjutkan oleh Jean Piaget, Kohlberg,
Damon, Mosher, Perry dan lain-lain, yang membicarakan tentang
perkembangan kognitif dalam kaitannya dengan belajar. Kemudian dilanjutkan
oleh Jerome Bruner, David Asubel, Chr. Von Ehrenfels Koffka, Kohler,
Wertheimer dan sebagainya. Bagi penganut aliran ini, belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antar stimulus dan respons. Namun lebih dari itu, belajar
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar melibatkan prinsip-
prinsip dasar psikologi, yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial dan
lewat pengalaman sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan teori belajar kognitif?
b. Apa saja pengertian belajar kognitif menurut pakar?
c. Bagaimana Pengaplikasian teori belajar kognitif dalam pembelajaran?
d. Apa kelebihan dan kekurangan teori kognitivistik?
C. Tujuan
a. Menelaah maksud dan pengertian dari teori belajar kognitif.
b. Menelaah pengertian belajar kognitif menurut para ahli.
c. Menelaah cara pengaplikasian teori belajar kognitif.
d. Menelaah kelebihan dan kekurangan teori kognitivistik.
D. Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teori
Pembelajaran Kognitif bagi para pembaca dan juga penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Simpulan
Teori kognitif adalah suatu proses atau usaha yang melibatkan aktivitas
mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi
aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, nilai dan sikap yang
bersifat relatif dan berbekas
Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget adalah Tahap
sensorimotor (usia 0-2 tahun), Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun), Tahap
operasional konkret (usia 7-11 tahun), Tahap operasional formal (11 tahun ke
atas).
Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran ialah individu
mampu mengalami kemajuan tingkat perkembangan kognitif atau pengetahuan
ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam proses pembelajaran harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan individu.
B. Saran
Setiap guru hendaknya mampu memilih model pembelajaran yang tepat
bagi anak didiknya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih model
pembelajaran adalah keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran, serta
sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat
diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa. Seorang
guru hendaknya juga diharapkan memiliki motivasi dan semangat
pembaharuan dalam proses pembelajarannya.
DAFTAR PUSTAKA