Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN UMUM
"MOTIVASI"
S1 Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Tugas R2P kelompok 1

Disusun oleh :

1. Lia Melania Siregar (201814501195)

2. Dewani Miftah (201814501197)

3. M. Nur Sangadji (201814501203)

Dosen Mata Kuliah

Muhammad Rusdi M,.M


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu
dengan judul “Motivasi”. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak
Muhammad Rusdi selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini,
serta pada semua pihak yang terlibat.

Kami sebagai penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Jakarta, 5 Mei 2019

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................... 2

Daftar Isi.............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

1) Bagaimana pendeskrifsian pengertian dari pada motivasi ?.......................... 5

2) Apa tujuan, fungsi dan metode dari motivasi?.............................................. 6

3) Sebutkan teori-teori motivasi?...................................................................... 7

4) Sebutkan model-model motivasi terpadu?.................................................... 12

5) Cara untuk meningkatakan usaha motivasi?................................................. 14

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak kendala dan kalaupun ada
maka kendala yang dihadapi dapat diminimalisasi. Diantara tujuan tersebut adalah tujuan
memperoleh laba, memenangkan persaingan serta memberikan kepuasan kepada stakeholder
organisasi. Dalam kenyataanya, proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata
bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Organisasi merupakan kumpulan dari berbagai
faktor sumber daya, baik sumber daya manusia, moral, teknologi, serta keterampilan. Dari sekian
banyak faktor dalam organisasi, yang memgang peranan penting adalah faktor sumber daya
manusia. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada bagaimana
perusahaan tersebut mengelola dan mempersiapkan menajemen sumber daya manusia yang
dimilikinya.

Organisasi tersusun dari banyak individu dengan banyak motif dan tujuannya. Apabila tejadi
kesalahan dalam pengelolaannya maka akan menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Diantara permasalahn yang timbul dari aspek sumber daya manuisa adalah penurunan motivasi
kerja. Motivasi kerja karyawan yang sangat rendah apabila dibiarkan akan berpengaruh tehadap
kinerja karyawan tersebut yang pada akhirnya akan berimbas pada kinerja organisasi secara
keseluruhan.

Organisasi baik pemerintah mupun swasta senantiasa dihadapkan pada berbagai masalah,
diantaranya masalah dalam motivasi kerja karyawan yang mempengaruhi perkembangan
organisasi. Oleh karena itu, organisasi sangat membutuhkan karyawan yang mempunyai
motivasi yang tinggi dalam bekerja karena seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi
dalam bekerja akan memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan akan
terselesaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Maka bedasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pendeskrifsian pengertian dari pada motivasi ?

2) Apa tujuan, fungsi dan metode dari motivasi?

3) Sebutkan teori-teori motivasi?

4) Sebutkan model-model motivasi terpadu?


5) Cara untuk meningkatakan usaha motivasi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang motivasi
karyawan, selain itu juga sebagai tolok ukur sejauh mana motivasi kerja mempengaruhi kinerja
karyawan dalam organisasi. Sehingga dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja
karyawan, kalau seandainya motivasi tersebut sudah ada di dalam lingkup organisasi. Dan kalau
belum ada maka diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk
menciptakan kondisi organisasi yang bermotivasi.

Tujuan lain dari penulisan makalah ini tentu saja untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Umum.

BAB II

PEMBAHASAN

1) Bagaimana pendeskrifsian pengertian dari pada motivasi ?

A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak
dalam suatu hal yang menimbulkan dorongan, maka motivasi dapat pula dikatakan sebagai
energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arousal). Dalam motivasi ini dapat
menimbulkan kondisi yang menggerakan seseorang agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.

Pengertian motivasi menurut beberapa pakar :

1. Robbins dan Judge (2007)

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk
mencapai suatu tujuan.

2. Edwin B. Flippo (2005)

Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau
bekerja secara sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.

3. G. R. Terry (2005)

Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.
4. Sujono Trimo

Motivasi adalah sesuatu kekuatan penggerak dalam prilaku individu baik yang akan
menentukan arah maupun daya tahan (perintence) tiap perilaku manusia yang di
dalamnya terkandung pula unsur-unsur emosional insan yang bersangkutan.

5. Ary Fiyanto (2014)

Motivasi adalah sesuatu energi atau daya biasanya dalam bentuk psikologis baik yang
berasal dari dalam diri seseorang atau perusahaan maupun dari luar, dalam upaya menuju
suatu keinginan atau tujuan tertentu, yang penuh dengan muatan emosional.

Jenis - jenis motivasi (Malayu S. P. Hasibuan)

1. Motivasi positif (insentif positif)

Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang


berprestasi baik, dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat,
karna manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

2. Motivasi negatif (insentif negatif)

Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang


bekerjanya kurang baik (prestasi rendah), dengan memotivasi negatif ini semangat kerja
bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karna takut di hukum. Penggunaan kedua
motivasi tersebut harus diterapkan kepada siapa dan kapan agar dapat berjalan efektif
merangsang gairah bawahan dalam bekerja.

2) Apa tujuan, fungsi dan metode dari motivasi?


Tujuan motivasi (Ngalim Purwanto)

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemaunannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai
tujuan tertentu. Jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan
kebutuhan orang yang dimotivasi. Setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal
dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang
akan dimotivasi.

Fungsi motivasi (Sardiman)

1. Mendorong manusia untuk berbuat yang merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan

3. Kearah tujuan yang hendak dicapai, sehingga dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus di kerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

4. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan seusai tujuannya dengan menyisihkan


perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Metode motivasi (Malayu S. P. Hasibuan)

1. Motivasi langsung (direct motivation)

Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.

2. Motivasi tak langsung (indirect motivation)

Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas
yang mendukung serta menunjang gairah kerja, sehingga lebih bersemangat dalam
bekerja.

Pendekatan terhadap motivasi

1. Pendekatan tradisional (traditional approach) oleh Frederik Winslow Tailor yang di sebut
pendekatan klasik memandang bahwa motivasi para pekerja hanya dipandang dari sudut
pemenuhan kebutuhan fisik atau bilogi saja.

2. Pendekatan sumber daya manusia (human resource approach) oleh Mc. Gregor dengan
teori Y yang mengungkapkan bahwa manusia otomatis melihat pekerjaan sebagai sesuatu
yang tidak dikehendaki, melainkan justru pekerjaan merupakan suatu kesempatan atau
peluang yang perlu dikerjakan untuk mengejar karier dan menghasilkan kepuasan.

3. Pendekatan hubungan manusia (human relation approach) oleh Elton Mayo, seorang
psikologi dari Harvard University yang mengungkapkan bahwa manusia tidak hanya
membutuhkan uang, tetapi juga membutuhkan interaksi dengan orang lain dan uang tidak
bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

3) Sebutkan teori-teori motivasi?

B. Teori - Teori Motivasi


Sejarah teori motivasi

1. Teori kebutuhan Abraham Maslow (1 April 1908 - 8 Juni 1970)


Ia merupakan teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian. Ia juga seorang
psikolog dari Amerika dan menjadi pelopor aliran psikologi humanistik, ia dikenal dengan
teorinya tentang hierarki kebutuhan manusia.

Kebutuhan ini di bagi menjadi 5 yaitu :

1. Kebutuhan fisiologi (fisiological needs)

Kebutuhan ini menunjang kebutuhan dasar kehidupan manusia yang diantaranya pangan,
sandang, papan dan seks. Apabila kebutuhan fisiologis ini belum terpenuhi secukupnya,
maka kebutuhan lain tidak akan memotivasi manusia.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs)

Kebutuhan akan terbebaskannya dari bahaya fisik, rasa takut kehilangan pekerjaan atau
materi.

3. Kebutuhan sosial (social needs or afilitiation)

Sebagai makhluk sosial manusia juga membutuhkan pergaulan dengan sesamanya dan
sebagai bagian dari kelompok.

4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)

Kebutuhan pada diri seseorang yang merasa dirinya berharga dan dihargai oleh orang
lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)

Kebutuhan untuk mengembangkan diri dan menjadi orang sesuai dengan yang dicita-
citakan.

2. Teori motivasi prestasi dari Mc. Clelland

Teori ini menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan. Tiga
kebutuhan yang dikemukakan oleh Mc. Clelland adalah :

1. Kebutuhan prestasi (needs for achievement, nAch)

Jika karyawan memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung termotivasi dengan
situasi kerja yang penuh tantangan dan persaingan, sebaliknya karyawan memiliki
kebutuhan prestasi yang rendah cenderung berprestasi jelek dalam situasi kerja yang
sama.

2. Kebutuhan afiliasi (needs for affiliation, nAff)


Ditunjukan adanya keinginan untuk bersahabat, beliau lebih mementingkan aspek
antar pribadi pekerjaannya, lebih senang bekerjasama, senang bergaul, berusaha
mendapat persetujuan dari orang lain dan akan melaksanakan tugasnya secara lebih
efektif bila bekerja dengan orang lain dalam suasana kerjasama.

3. Kebutuhan kekuasaan (needs for power, nPow)

Tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain dan
struktur pengaruh antar pribadi suatu kelompok atau organisasi.

3. Teori X dan Y Mc. Gregor

Teori ini menggabungkan motivasi internal dan eksternal, ia telah merumuskan perbedaan dasar
mengenai perilaku manusia, kedua teori itu disebutnya teori X dan teori Y.

Beberapa anggapan tang mendasar teori X :

1. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghindarinya.

2. Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan,
diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.

3. Rata-rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab,


mempunyai ambisi kecil, kemauan dirinya diatas segalanya.

Anggapan teori Y adalah :

1. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima
tetapi mencari tanggung jawab.

2. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kualitas dan daya imajinasi untuk
memecahkan masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh pegawai.

3. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia sama halnya bermain atau istirahat.

4. Pengendalian dari luar hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan tercapainya
tujuan organisasi.

4. Teori dua faktor Herzberg

Latar belakang Frederick Herzberg (18 April 1923 - 18 Januari 2000), adalah seorang ahli
psikolog klinis dan dianggap sebagai salah satu pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori
motivasi berdasarkan teori dua faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Herzberg menyatakan
bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan
kebutuhan, yaitu :
1. Maintenance factors

Faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
kebutuhan kesehatan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan
kembali pada titik nol setelah dipenuhi.

2. Motivation factors

Faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan


sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan
penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan.

Penerapan teori dua faktor Herzberg dalam organisasi :

1. Motivasi sebagai suatu yang penting (important subject)

Setiap pemimpinboleh tidak harus bekerja bersama-sama dan melalui orang lain atau
bawahan, untuk itu diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahan.

2. Motivasi sebagai suatu yang sulit (puzzling subject)

Karena motivasi tidak bisa diamati dan diukur secara pasti, untuk mengamati dan
mengukur motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku bawahan.

5. Teori motivasi Victor H. Vroom (Teori Harapan)

Teori motivasi ini merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan
perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang
diinginkannya. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu dan jalan tampaknya
terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Teori ini
juga mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian
membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkann
cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannya. Menurut Vroom, tinggi rendahnya
motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu :

1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas.

2. Instumentalis yang penilaiannya tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

3. Valensi merupakan respon terhadap outcome seperti perasaan positif, netral atau negatif.
Motivasi tinggi juga usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan, motivasi
rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.

Model motivasi Vroom


1. Kemampuan

Potensi individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan tersebut


berhubungan dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki individu untuk
melaksanakan pekerjaan.

2. Kekuatan

Menilai besarnya dan arah semua kekuatan yang memengaruhi individu. Tindakan yang
didorong oleh kekuatan paling besar adalah tindakan yang paling mungkin untuk
dilakukan.

3. Valensi

Berhubungan dengan preferensi hasil sebagaimana yang dilihat individu. Suatu hasil
memiliki valensi positif apabila dipilih dan lebih disenangi dan mempunyai valensi
negatif apabila tidak dipilih, sedangkan valensi nol apabila individu acuh tak acuh
memperolehnya.

4. Pertautan (insturmentalitas)

Presepsi individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungankan dengan tingkat
kedua.

5. Harapan

Berhubungan dengan pendapat mengenai kemungkinan subjektif bahwa perilaku tertentu


akan diikuti oleh hasil tertentu.

6. Hasil tingkat pertama dan kedua

Hasil tingkat pertama ditimbulkan dari perilaku yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, yaitu produktivitas dan pergantian. Hasil tingkat dua adalah ganjaran yang
mungkin ditimbulkan oleh hasil tingkat pertama, yaitu kenaikan gaji, promosi,
penerimaan atau penolakan kelompok.

6. Teori ERG Aldefer

Teori ini mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E),
keterkaitan (Relatedness) (R) dan pertumbuhan (Growth) (G). Teori ini juga mengungkapkan
bahwa sebagai tambahan terhadap proses kemajuan pemuasan juga pengurangan keputusan.
Teori ini juga mengisyaratkan bahwa individu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu guna
memenuhi salah satu dari ketiga perangkat kebutuhan.
4) Sebutkan model-model motivasi terpadu?

C. Model Motivasi Terpadu


Variabel-variabel motivasi oleh Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur meliputi :

1. Motif atas kebutuhan dari pekerjaan (motive)

2. Pengharapan atas lingkungan kerja (expectation)

3. Kebutuhan atas imbalan (intensive)

Model motivasi Porter dan Lawler :

Model ini merupakan model pengharpan yang dimulai dengan pengertian bahwa motivasi tidak
sama dengan kepuasan dan prestasi kerja. Asumsi menurut David Nadler dan Edward Lawrer
juga di bagi menjadi empat, yaitu :

1. Setiap individu memiliki tingkat kebutuhan dan tujuan yang berbeda-beda.

2. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh perpaduan antara faktor-faktor dalam individu
dan faktor-faktor dalam lingkungan.

3. Individu memilih diantara alternatif tingkah laku bedasarkan harapan mereka bahwa
setiap tingkah laku akan membawa hasil yang diinginkan.

4. Individu secara sadar membuat keputusan mengenai tingkah laku mereka dalam
organisasi.

Saran yang diberikan oleh Nadler dan Lawler kepada para manajer ketika menghadapi
karyawan :

1. Menghubungkan imbalan dengan presentasi kerja.

2. Menentukan standar kerja yang diinginkan.

3. Menetapkan berapa imbalan yang tepat bagi setiap karyawan.

4. Menganalisis karyawan yang mungkin berlawanan dengan efektivitas imbalan.

5. Memastikan bahwa imbalan tersebut memadai.

Teori penguatan (reinforcement theory)


Teori ini mengatakan bahwa jika suatu perilaku diberi balasan yang menyenangkan (rewarding),
maka perilaku tersebut cenderung diulangi lagi pada masa mendatang. Sebaliknya, jika suatu
perilaku diberi hukuman (balasan yang tidak menyenangkan (punishsement)) maka perilaku
tersebut tidak akan diulangi lagi pada masa yang akan datang.

Untuk memodifikasi tingkah laku seseorang, maka ada empat metode atau teknik, yaitu :

1. Kritik dan evaluasi

Memberikan masukan secara lisan ataupun tertulis untuk setiap tingkah laku yang
berkenan maupun tidak berkenan.

2. Konsekuensi positif

Diberikan kepada seseorang yang mentaati peraturan setelah sebelumnya pernah


melanggar.

3. Mengabaikan

Tidak peduli terhadap setiap tingkah laku seseorang, baik ataupun buruk.

4. Hukuman

Memberikan hukuman untuk mengubah perilaku yang salah, bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada yang bersangkutan agar tidak mengulang kembali kesalahannya.

Sedangkan metode dan teknik memodifikasi tingkah laku seseorang menurut W. Clay Hammer
ialah :

1. Tidak memberi penghargaan yang sama pada setiap orang.

2. Memberitahukan kepada karyawan tentang kesalahan yang dilakukan.

3. Bertindak adil.

4. Memerhatikan bahwa kegagalan dalam memberi tanggapan dapat juga mengubah


perilaku.

5. Memberitahukan kepada karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk memperoleh
penghargaan.

6. Tidka memberikan hukuman didepan teman sekerja.


5) Cara untuk meningkatakan usaha motivasi?

D. Usaha Peningkatan Motivasi


Penerapan Teori Motivasi Maslow

1. Tindakan yang dilakukan organisasi :

1) Memberi imbalan financial (upah/gaji) yang memungkinkan untuk memenuhi


kebutuhan fisik.

2) Beri identitas organisasi supaya para karyawan dapat merasakan sebagai anggotanya.

3) Memberikan imbalan atau hadiah uang, promosi atau pengakuan perusahaan dalam
bentuk apapun atas prestasi dan pekerjaan yang terlaksana dengan baik.

4) Memberi kontrak kerja dan jaminan pensiun agar para karyawan merasa terjamin dan
aman.

5) Secara tidak langsung, walaupun gaji yang diterima dapat memungkinkan karyawan
untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
dirinya, organisasi yang bersangkutan dapat memberikan lingkup kerja dan tanggung
jawab bagi mereka untuk melakukan hal itu.

2. Tindakan yang dilakukan pemimpin :

1) Memastikan bahwa karyawan mendapatkan imbalan finansial yang memang menjadi


hak karyawan.

2) Memastikan agar karyawan mengerti aturan dan program organisasi yang mendukung
rasa aman dan bila memungkinkan angkatlah sebagai karyawan tetap.

3) Ciptakan suasana tim antara karyawam melalui konsultasi, pembagian tanggung


jawab dan kontrol dengan cara menggiatkan pekerjaan dengan tujuan organisasi.

4) Beri pengakuan dengan memberi perhatian dan pujian terhadap sumbangan masing-
masing anggota tim, serta berilah perhatian terhadap perkembangan setiap karyawan.

5) Membantu anggota tim untuk menggembangkan diri mereka dalam hal independensi,
inisiatif dan tanggung jawab.

Langkah-langkah utama dalam mengangani kehilangan motivasi


 Mencari penyebab

Kondisi hilangnya motivasi bisa terjadi karena stres, emosi atau penyakit. Bisa pula
karena dia ada masalah dengan pekerjaan itu sendiri. Untuk itu bicarakan dengan anggota
yang hilang motivasinya untuk mengetahui letak masalah dan merancamg
penyelesaiannya

 Beri anggota staff konseling

Staff konseling berguna untuk menjadi wadah keluh kesah para karyawan tentang
masalah kerja atau pribadi yang dapat merusak motivasi. Idealnya, konselor bukan orang
dalam atau jika terpaksa harus orang dalam maka ia tidak terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan peserta konseling.

 Mendorong kerjasama

Menempatkan karyawan dalam tim besar yang memaksa mereka saling bekerja sama atau
dengan membalik posisi antar karyawan agar mereka lebih memahami kerja satu sama
lain dan dapat mengubah pertentangan antar karyawan menjadi kerjasama.

Cara memotivasi kerja bagi kerjawan oleh Ishak

I. Rasa hormat (respect)

Memberikan rasa hormat dan penghargaan secara adil namun adil bukan berarti sma rata.

II. Informasi

Memberikan informasi kepada pegawai mengenai aktivitas organisasi, terutama tentang


apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

III. Perilaku

Perilaku harus sesuai dengan harapan bawahan, dengan demikian ia mampu membuat
pegawai berperilaku atau berbuat sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi.

IV. Hukuman

Berikan hukuman kepada karyawan yang bersalah diruang yang terpisah, jangan
menghukum di depan pegawai lain karena dapat menimbulkan frustasi dan merendahkan
martabat.

V. Perasaan

Tanpa mengetahui bagaimana harapan karyawan dan perasaan yang ada dalam diri
mereka, sangat sulit bagi pimpinan untuk memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud
seperti rasa memiliki, rasa partisipasi, rasa bersahabat, rasa diterima dalam kelompok,
rasa mencapai prestasi.

Proses motivasi (Malayu S. P. Hasibuan)

a) Tujuan

Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian
para karyawan dimotivasi kearah tujuan.

b) Mengetahui kepentingan

Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan
tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.

c) Komunikasi efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan motivasi yang baik dengan bawahan. Bawahan
harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus
dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.

d) Integrasi tujuan

Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan
karyawan. Tujuan organisasi adalah needs complex yaitu untuk memperoleh laba serta
perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan
dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu
penting adanya penyesuaian motivasi.

e) Fasilitas

Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu
karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan
bantuan kendaraan kepada salesman.

f) Team work

Manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan
perusahaan. Team work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak
bagian.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. motivasi karyawan merupakan suatu keadaan yang mendorong, merangsang, atau


menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dilakukannya sehingga mencapai
tujuannya.

2. Menurut Taufik (2002) secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan atau mencapai tujuan tertentu.

3. Kegunaan motivasi karyawan

· Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul
perbuatan seperti belajar.

· Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang


diinginkan.

· Sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai